NovelToon NovelToon
YULIA

YULIA

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi
Popularitas:3.1M
Nilai: 5
Nama Author: Respati

Ratu Yulia adalah pemimpin terkuat di Kerajaan. Dia berjuang dengan semua kemampuan dan kecerdasannya, karena dia mencintai Kaisar dengan dalam. Saat di medan perang dia kuat dan gigih , saat di istana dia lembut dan cerdas.
Wanita yang dicintai oleh rakyatnya ini mengalami tragedi terbesar dalam hidupnya karena kedatangan Selir Chunya. Kaisar mulai memperhatikan selir itu dan mempercayai tipuan dari selir tersebut, Kaisar salah paham dan mengira Yulia telah berbuat salah.
Yulia diburu tanpa ampun bersama kedua anaknya dan mati di bawah hujan panah.

Kembali membuka mata... Yulia menyadari bahwa waktu telah berputar kembali, dia telah kembali ke masa lalu dimana tragedi itu belum terjadi.
Sekali lagi mendapatkan kehidupan membuat Yulia yang cerdas ingin menghindari kematian terjadi kembali, dia juga ingin membalaskan dendam pada orang yang menjahatinya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERGI KE DESA .

"Maaf ...dia mempertahankan dirimu bukan sebagai istri ..tapi sebagai komandan pasukan kerajaan . terutama pasukan inti yang kau miliki... Sebab saat kami mengundurkan diri, ...Dia malah mengancam akan menganggap kami sebagai Pemberontak.." ucap Tanglu lagi. Mendengar ucapan Tanglu, Yulia baru menyadari itu.

"Benar katamu kak...untung saja aku belum mengatakan kandunganku padanya, karena pada saat itu , aku belum menyadari kalau aku hamil. ...." ucap Yulia . Tapi dalam hati dia berkata .

"Mana mungkin ku katakan pada pria brengsek itu...." ucap Yulia dalam hati .

"Suati keuntungan kau belum menyadari kalau kau hami .Sedangkan kita tahu kalau ilmu pengobatanmu cukup tinggi. Bukankah kau murid guru Yang Huo yang paling jenius.." ucap Cun Ma . guru Yang Huo adalah guru mereka yang merupakan guru besar perguruan Terai Putih. Dan juga merupakan sahabat tuan Wang Yu Ran .

"Ya sudah kalian cepat pergi...agar kalian cepat kembali...jaga adik kalian...Atau tidak ingin terjadi apapun padanya., Dan juga kalian semua...." kata tuan Wang Yu Ran mengalihkan pembicaraan . Merekapun segera pamit oada kedua orang tua itu dan segera pergi menuju Desa.

Sebuah kereta kuda di bawa oleh seorang Prajurit keluar dari Kadang kuda bersama empat kuda gagah yang juga di tuntung oleh empat Prajurit. .

Namun Yulia berjalan mendekati sebuah kuda dan langsung naik keatas punggungnya. Melihat Yulia yang naik Kuda, Yao Han berseru .

" Lia'er...kenapa kau naik kuda...ayo turun... kau itu naik kereta...!" serunya dengan berjalan kearah sang adik.

"Siapa yang bilang aku naik kereta kak...? Aku akan naik kuda ..." ucap Yulia tenang.

"Tapi tubuhmu dek...!" seru sang Kakak khawatir .

"Lia'er...kau kini bukan sendiri lagi nak..ada bayi di perutmu...." kata sang Ayah cemas .

"Tidak masalah Yah...masih kecil, Dia harus kuar menghadapi hidup Yah..." ucap Yulia sambil tersenyum senang.

"Tapi dek..." protes sang Kakak. Dia tidak ingin calon keponakannya terjadi sesuatu.

" Aku tidak Apa - apa kak...ayolah...ambil kuda dan kita berangkat, atau kau ingin kami tinggal...!?" ancam Yulia. Melihat sikap Yulia yang keras kepala, Yao Han hanya bisa kesal sendiri sedangkan ketiga temannya hanya bisa memandang pertengkaran mereka berdua sambil menahan tawa. Sebab sejak dahulu Yao Han tak pernah menang melawan Yulia. walau Yulia keras kepala, tapi tindakan yang dia ambil selalu bijak.

"Dasar keras kepala..." ucap Yao Han dan Dia segera menyuruh orang mengambil kuda untuknya. Tak berapa lama seorang prajurit membawakan kuda untuk Yao Han . Setelah berpamitan mereka segera berangkat menuju desa yang paling dekat dari kaki gunung Awan. Walaupun mereka harus menempuh waktu hampir tiga hari untuk sampai ke tempat itu . jarak yang terlalu jauh itulah yang membuat Tanah tak bertuan itu semakin di jauhi oleh penduduk. apalagi rumor Naga yang tak bisa di usik.

"Dek...kenapa kau naik kuda...kan ada kereta...!" seru Yao Han sambil memacu kudanya. Sebenarnya dia tak tega melihat sang adik yang berada di atas kuda. Seandainya tidak sedang hamil Sich , sudah biasa .

" Aku akan pusing saat naik Kereta kak... Seperti waktu keberangkatan kita keluar dari kerajaan Tanlua..." kata Yulia .

"Tapi kau sekarang sedang hamil Lia'er..." ucap Tanglu. Mendengar protes dari mereka. ada perasaan hangat dalam hati Yulia. Ternyata mereka sangat sayang padanya.

"Iya. iya... Setelah ini aku tidak akan naik kuda lagi. Aku akan diam di rumah sambil menunggu putraku lahir..." ucap Yulia dengan tertawa gembira. Mereka memacu kudanya dengan cepat.

Karena mereka naik kuda dengan istirahat sebentar, maka dalam dua hari saja mereka telah sampai di pintu masuk Desa Tulila. Desa yang paling dekat dengan oegunungan Awan . Ketika mereka mulai masuk desa, ternyata matahari telah bersinar terang . mereka memutuskan untuk makan pagi terlebih dahulu . Dan mereka makan di Rumah makan yang dulu pernah mereka datangi.

"Nona...kau singga di sini lagi....?apa kabar Nona...?" tanya wanita pemilik restoran yang terlihat masih mengenal Yulia .

"Baik ibu...ibu masih mengingat wajahku....?" tanya Yulia dengan wajah senang.

"Tentu saja Nona...sebab ibu tidak pernah melihat wanita cantik yang memiliki wajah cantik seperti Nona .

"Waa..ternyata ibu pandai memuji..." ucap Yulia dengan senyum lembutnya. Terlihat wanita paruh baya itu tertawa.

"Sekarang apa Nona mau pesan lagi...?" tanya sang Ibu.

"Kita akan makan di sini dulu bu...tapi kami pesan makanan sepuluh bungkus saja Bu... Nanti akan kami ambil saat kami pulang..." jawab Yulia sambil tersenyum ramah.

"Baik Nona Cantik... Sekarang pesan berapa...." kata ibu pemilik restoran ramah. Yulia pun segera memesan beberapa makanan dan minuman, setelah itu dia kembali duduk di dekat empat pengawal kesayangannya . Dua jam kemudian Yulia dan keemapat saudaranya keluar dari rumah makan. Kedatangan mereka menjadi pusat perhatian para penduduk desa itu . walaupun banyak juga pendatang yang ada di sana namun ketampanan Kakak dan Sahabat Yulia serta kecantikan dia, masih mengalahkan wanita yang pernah penduduk temuan. Yulia mulai membeli kebutuhan sehari- hari buat mereka semua, juga membeli peralatan pertanian untuk mengolah tanah di Tanah tak bertuan . Tidak lupa Yulia membeli bibit tanaman padi, gandum , dan beberapa bahan pangan serta sayur, dan juga beberapa bibit buah. . Yulia juga membeli beberapa perabot rumah tangga. Dan tanpa setahu pemilik tokoh semua barang masuk kedalam cincin ruang milik mereka. Saat tengah hari , mereka baru selesai membeli semua keperluan . Setelah makan siang di Restoran itu, Yulia segera meminta pesanannya lalu segera kembali pulang . Dan saat rombongan Yulia keluar dari restoran , terlihat tiga pria gagah datang dengan mengendarai kuda besar dan gagah . Mereka beryiga masuk kedalam halaman Restoran saat kuda Yulia baru saja keluar .. Mereka bertiga masih sempat melihat kuda yang di pacu cepat meninggalkan Restoran itu. Melihat itu ketiganya hanya melihat sekikas dan cuek saja sambil masuk kedalam Rumah makan , sebab sudah biasa bagi mereka melihat kejadian sepertinya. Saat masuk kedalam restoran, terlihat Restoran penuh dengan pembeli . Mereka segera mencari tempat duduk. Dan salah satu dari mereka memesan makanan .

"Paman...apakah orang yang kita suruh mencari Yulia belum menemukan keberadaan wanita itu...?" tanya salah satu dari mereka saat dia sudah duduk . Wajahnya yang sangat tampan terlihat sangat sedih. Dan ternyata mereka adalah Kaisar Kim They Yung bersama kedua pengawalnya.

" Maaf yang Mulia kami belum menemukan Ratu kerajaan Tanlua itu..." ucap paman Tan .

"Jangan sebut dia Ratu Kerajaan Tanlua.... Kerajaan Tanlua yang bodoh itu telah membuangnya..." ucapnya dengan nada tak rela. Mendengar ucapan Sang junjungan paman Tan terkejut, namun dia terlihat berusaha menahan tawanya. Dia tak mau kehilangan kepalanya.

" Maaf yang Mulia...." ucap Paman Tan .

"Kaisar Bodoh itu memang tak pantas memiliki Yulia..." ucap Kaisar Kim dengan marah .

"Benar juga kata yang anda yang Mulia... dasar Kaisar Bodoh... permata seindah itu dia tukar dengan batu kerikil. Apakah otak Kaisar Chan Yu bermasalah..." ucap Paman Can setelah diam sesaat.

"Sangat bodoh sekali.... Kenapa harus dia yang pertama bertemu dengan Yulia..." sesal Kasar Kim dengan wajah kesal .

"Hamba dengar semua itu karena perjodohan yang di lakukan Kaisar Chan Ayah dari Kaisar Chan Yu dengan Ayah dari Ratu Yulia . Kaisar Chan dan Ayah Putri Yulia bersahabat. Dan mereka menjodohkan Ratu Yulia dengan Raja Chan Yu..." ucap Paman Tan . Namun percakapan mereka terhenti saat makanan datang. Mereka segera menyantap makanan yang sudah terhidang di depan mereka. Dan Saat mereka tengah asyik makan, mereka mendengar salah satu pengunjung restoran yang duduk di meja yang bersebelahan dengan ketiganya sedang berbicara dengan pengunjung yang lain. Terlihat mereka sedang menggosipkan seseorang .

"Aku heran dengan kelima orang yang tadi belanja di tokoh paman Tua , mereka membeli bahan makanan berkurang - karung...apakah mereka akan membuka toko baru Ya...?" kata salah satu dari mereka.

"Apakah Lima orang tampan bersama wanita cantik itu...?" tanya teman di depannya .

"Benar sekali...." ucap orang pertama .

"Kalau orang- orrang itu bukan saja membeli bahan makanan...mereka juga membeli alat- alat pertanian cukup banyak loo..." jawab yang lain.

"Alat pertanian...?apakah mereka petani..tapi kalau melihat wajah dan tubuh halus mereka kita bisa melihat kalau mereka bukanlah petani...wajah mereka semuanya tampan. Terutama salah satu dari mereka dan wanita cantik bersama mereka itu. Wajahnya sangat cantik ada kemiripan dari wajah keduanya. Aku sangat yakin kalau aku belum pernah melihat kecantikan seperti wanita itu..." ucap yang lain .

"Benar katamu...aku baru sekarang melihat wanita secantik Dia... Sudah banyak kota dan Desa yang aku datangi, baru kali ini aku melihat wanita secantik dia...." Kata yang lain.

Mendengar ucapan mereka itu, Kaisar Kim kaget bukan main. Dia segera menatap paman Tom. Paman Tom yang di tatap Kaisar Kim mengerti apa yang di harapkan oleh sang Kaisar. Dia segera berdiri dan mendatangi mereka.

" Maaf bapak- bapak...apakah saya boleh bertanya...?" tanya Paman Tom dengan sopan. Melihat orang yang datang dan bertanya dengan ramah, mereka yang sedang berbincang melihat pada paman Tom.

"Ya..ada apa pak...?" tanya Salah satu dari mereka.

"Apa benar tadi ada seseorang yang seperti kalian bicarakan sedang berbelanja di desa ini...?" tanya Paman Tan dengan ramah .

"Tentu saja benar Pak...apakah bapak mengenal mereka..? Atau mungkin mereka kerabat anda...?" tanya Orang yang menyapa paman Kim.

"Kami sedang mencari kerabat kami yang pergi dari rumah kami. Dan kami belum menemukan mereka. Kalau boleh tahu bagaimana ciri- ciri dari mereka ...?" kata paman Tan dengan sopan . orang itu menatap paman Tan dengan sopan pula.namun teman- teman yang kainnya terlihat cuek dan sombong . Andai mereka tahu siapa yang sedang berbicara dengan mereka, entak bagaiaman sikap mereka.

"Mereka empat pria tampan dengan seorang wanita cantik...bukan cantik tapi sangat cantik..."kata pria itu.

"Untuk apa mereka datang ke Desa ini....?" tanya paman Tan lagi.

" Mereka membeli peralatan pertanian dan saya juga melihat mereka datang ke tokoh penjual bibit tanaman...dan tadi juga mereka membeli makanan dari sini. Kalau nggak salah saat kalian masuk tadi, baru saja merek keluar dari tempat ini...apa kalian tidak berpapasan dengan mereka...?" tanya pria tadi.

"Berpapasan...?" kata tuan Tan kaget.

"Iya....sebab saat mereka keluar , saya menatap kepergian mereka...maklum wajah si wanita terlalu cantik . sayang di lewatkan... dan tak lama saya melihat kalian masuk ke restoran ini...?" kata si pria tadi.

Mendengar ucapan orang itu. Tanpa menunggu paman Tan kembali, Kaisar Kim langsung berdiri dan berjalan keluar. Sedangkan makanan yang mereka makan belum habis. Dengan cepat paman Tan menyusul dan Pengawal Rong yang umurnya hampir sama dengan Kasar Kim , segera membayar dan mengejar keduanya. Kaisar Kim segera mengambil kudanya dan memacu kearah kepergian kelima orang yang sempat dia lihat tadi sebelum masuk kedalam Restoran. Paman Tan dan pengawal Rong segera mengejar sang Junjungan. Namun saat mereka berada di perempatan jalan. Mereka bingung harus memilih pergi kemana.

"Paman kemana kita harus pergi...?" tanya Kasar Kim sambil menatap jalan di depannya .

"Jalan yang ini menuju tanah tak bertuan. Dan arah menuju kerajaan sebelah. Kalau ke tanah tak bertuan sepertinya tidak mungkin Yang Mulia... apalagi ke Kerajaan sebelah. Sangat jauh , Mengapa mesti membeli do desa ini.. Dan yang satu ini menuju Kota di bawah Hutan Salm. Kalau ke kota itu mungkin mereka kesana tuan . apalagi tadi mereka bilang kalau Ratu Yulia membeli peralatan pertanian...Bukankah daerah sana sangat subur . Kita hanya bisa menduga mereka pergi kedaerah sekitar kota itu sebab jalan yang ini menuju kota kerajaan..." terang Paman Tan . sambil menunjuk jalan yang ada di perempatan itu . mereka bingung memilih. Namun akhirnya mereka memacu kuda mereka menuju kota di bawah hutan Salm.

Sedangkan Yulia sendiri kini sudah berada di perjalanan yang melalui jalan pintas yang menuju tanah tak bertuan . dan jalan itu hanya di ketahui oleh sebagian orang saja.

"Kakak...semoga sebelum malam kita menemukan tempat lapang untuk bermalam..." seru Yulia di tengah memacu kudanya.

" Kenapa tadi kita tidak bermalam dulu di desa itu... Kasihan dedek bayi dek...!" seru Yao Han.

"Tidak apa...kita harus cepat sampai rumah..." jawab Yulia. Mereka memacu kuda dengan cepat. Untunglah mereka memiliki kuda terlatih dan kuat. Mereka adalah kuda- kuda perang yang mereka miliki. Saat malam mulai menjelang, ternyata mereka sampai di hutan kecil . Mereka tidak mungkin meneruskan perjalanan malam itu . Akhirnya mereka memilih tidur di atas pohon di hutan yang mereka lalui. Hanya itu pilihan mereka.

Dan dua hari kemudian, saat matahari mulai tenggelam, mereka sampai di perumahan baru milik mereka. Terlihat sang Ayah berdiri di jalan masuk ke tempat pemukiman mereka. Melihat lima kuda mendatangi tempat itu, terlihat tuan Wang Yu Ran berwarna sangat cerah . Hembusan nafas lega lolos dari mulutnya.

"Syukurlah kalian sudah datang...." ucap Tuan Wang Yu Ran sambil membantu sang Putri turun dari kudanya .

"Trimakasih Ayah..." ucap Yulia sambil memeluk sang Ayah .

Mereka segera melangkah masuk kedalam rumah .

"Kalian datang....kau tidak kenapa- kenapa kan nak...?" ucap Nyonya Lin Sawli saat menyambut kedatangan sang Putri.

"Tidak Bunda...Yulia baik- baik saja..." ucap Yulia sambil memeluk sang Bunda.

"Syukurlah...Ayahmu mencemaskan keadaanmu...dia tidak bisa tidur nyenyak saat kalian pergi..." ucap Sang Ibu.

"Benarkah...Ayah..trimakasih... Ayah memang Ayah terbaik kami...tapi kenapa Ayah mencemaskan kami...Bukankah dulu kami sering pergi berperang..." ucap Yulia sambil memeluk sang Ayah kembali .

"Kau ini...tentu saja Ayah cemas...kau sekarang membawa cucu- cucu Ayah..." ucap Tuan Wang Yu Ran sambil mengusap kepala Yulia yang berada di pelukannya.

"Trimakasih Ayah...Yulia akan menjaga Cucu Ayah dengan baik..." ucap Yulia sambil melepas pelukannya.

Mereka segera masuk kedalam rumah . Canlu yang sibuk di dapur tidak mengetahui kalau Yulia telah datang. dan saat makan malam bersama, dia terkejut melihat Yulia bersama mereka.

"Nona..kau sudah datang..!" serunya bahagia . Yulia tersenyum dan memeluk wanita yang sangat setia padanya itu. Setelah makan Yulia dan ke empat pria yang menemaninya ke Desa sebelah segera mengeluarkan semua peralatan dan bahan yang mereka beli tadi.

"Yulia..Apakah kau akan mendirikan toko..." kata sang Ayah saat bertumpuk bahan makanan dan peralatan pertanian ada di depannya.

"Ini agar kita tidak ke Desa sebelah dalam beberapa minggu Ayah. Sebab setelah ini hanya mereka yang harus pergi ke Desa untuk membeli bahan makanan kita..." ucap Yulia sambil menunjuk keempat pria tampan di depannya.

"Kami siap Pemimpin..." ucap mereka serempak yang membuat para prajurit yang lain tersenyum. Setelah mereka berbincang mendiskusikan apa yang akan mereka lakukan besok, Yulia segera di ajak sang Ayah masuk kedalam rumah. Yulia harus segera tidur itu perintah Ayah dan Bundanya. Dengan patuh Yulia masuk kedalam kamar.

Sesampainya di dalam kamar, Yulia secara masuk kedalam ruang Dimensi nya. Sudah lima hari ini dia tidak masuk kedalam ruang Dimensi . Dan saat dia baru masuk , Dia sudah di sambut dua hewan putih yang sangat manja padanya.

"Hey...apa kabar kalian...?kalian tidak nakal kan...?" ucap Yulia sambil mencium dua hewan gemuk putih itu. mereka terlihat sangat manja pada Yulia . Dengan lembut Yulia menggendong keduanya yang semakin berat.

"Saat saudara kalian sudah mulai besar di perut ibu...kalian tidak boleh lagi minta gendong ya..." ucap Yulia sambil membawa mereka masuk kedalam menara. terlihat keduanya menjilati pipi Yulia.

"Hey sudah , Sudah...kalian membuat ibu geli..." ucap Yulia sambil tertawa .

mereka masuk kedalam ruang perpustakaan. dan Yulia menaruh mereka di lantai.

"Ibu akan mandi dulu...sudah lima hari ibu hanya mencuci muka. sekarang kalian main dulu ..." ucap Yulia. mereka menurut dan tidur di lantai sebelah tempat tidur Yulia. Setelah mandi dan berganti pakaian, Yulia segera membaringkan tubuhnya sambil membawa buku tentang pengobatan. dia dengan tekun membaca buku soal ibu hamil yang dia temukan di antara buku kedokteran. dan tanpa terasa mungkin karena kecapean Yulia tertidur dengan buku yang jatuh kedadanya.

Keesokan harinya, Yulia segera keluar dari ruang Dimensinya setelah mandi . Ketika keluar dari dalam kamarnya, terlihat sang Ayah telah duduk di ruang depan.

"Pagi Ayah.."sapa Yulia lembut. dia mencium pipi sang Ayah.

"Pagi sayang...." jawab sang Ayah .

"Bunda mana Ayah ?" tanya Yulia yang tak melihat sang Ibu yang biasanya duduk bersama sang Ayah.

"Dia pergi kedapur , katanya ingin membuat makanan bergizi untuk Cucunya..." ucap sang Ayah.

"Kalau begitu Yulia kesana dulu ya Yah... sekalian mau memberi arahan pada mereka yang akan mulai menggarap tanah yang akan menjadi sawah dan ladang..." ucap Yulia dengan semangat .

"Ayo...ayah juga akan ikut.." ucap sang Ayah. mereka berdua segera berjalan keluar rumah. ketika sampai di dalam tenda tempat peralatan yang baru mereka beli, ternyata para prajuritnya telah berada di sana bersama Kakak dan ke empat sahabatnya. mereka sepertinya memang sedang menunggu kedatangan Yulia.

"Pagi semua...!" sapa Yulia.

"Pagi pimpinan...!" jawab mereka serempak.

"Hari ini kita akan mulia menggarap tanah yang akan menjadi sawah dan ladang yang akan menjadi sumber penghasilan kita kedepannya. kita akan membuat tanah di sini menjadi subur dan membuat kita bisa menikmati hasil tanaman yang kita tanam. untuk itu yang menjadi dasar keberhasilan kita adalah. tekat yang kuat dan sifat pantang mundur walau apapun yang terjadi, kita juga harus saling gotong royong dalam membangun Desa baru kita. jika ada masalah jangan di simpan di hati katakan pada kami. kita akan memecahkan masalah bersama - sama. Kita satu saudara...karena itu kita harus bersatu . Apa kalian sudah mengerti..?" kata Yulia dengan tegas.

"Mengerti pimpinan...!" seru mereka

bersamaan.

"Bagus...dan sekarang kita bagi kelompok. ada yang tetap membuat rumah untuk kita tinggali. dan ada yang mencari kayu, sebagian lagi mulai mengolah tanah , untuk kita menami . Agar tidak bosan, kalian bekerja bergantian, satu minggu bekerja di sawah, satu minggu lagi ganti membangun rumah dan satu minggu lagi , mencari kayu di hutan. jadi pekerjaan kalian tidak monoton dalam satu bidang pekerjaan saja.. apa kalian setuju...!" seru Yulia lagi.

"Setujuuu.....!" seru mereka serempak .

Yulia menyerahkan pekerjaan selanjutnya pada sang Kakak dan Ketiga sahabatnya .

setelah selesai makan, terlihat mereka mulai bekerja pada bidang masing- masing. Yulia sendiri mengikuti mereka yang menuju tanah yang akan menjadi sawa dan ladang.

Satu minggu kemudian..Rombongan para prajurit yang terpisah , satu persatu mulai datang. dan dalam dua minggu kemudian, semuanya telah berada di Desa baru Yulia. terlihat wajah gembira mereka saat melihat teman dan pimpinan mereka berada di depan mereka. setelah beristirahat sehari. mereka segera ikut bekerja .

Satu bulan kemudian, tanah yang dulunya tandus dan kering. kini mulai terlihat berpetak Petak menjadi sebuah lahan persawahan. dan aliran air yang berbentuk parit- parit terlihat mengelilingi petak- petak sawah tersebut. Ada petak sawah yang memang khusus menabur bibit padi dan Sayuran , yang kini mulai tumbuh. dan dua hari lagi mereka akan mulai menanam padi pada beberapa petak sawah yang sudah di persiapkan untuk menanam padi dan sayuran itu . ada juga beberapa petak sawah yang sudah di tanami tanaman yang langsung bisa di tanam di ladang yang sudah di persiapkan . dan di pinggir hutan. mereka telah menanam berpuluh bibit buah yang sengaja mereka beli dari desa sebelah. Mendapat saran dari Dolly, Yulia mencampur air Dimensi di mata air yang akan mengaliri sawah dan ladang mereka . sedangkan untuk pohon buah, Yulia sengaja menyiram mereka dengan air Dimensi tanpa setahu para bawahannya. kini Yulia bisa melihat tempat itu mulai di tumbuhi tanaman buat . Sebuah senyuman terlihat di bibir merah Yulia .

"Ryu...tidak berapa lama lagi, tempat ini akan menjadi tempat yang sangat subur. tidak masalah buatmu kan...?" tanya Yulia sambil menatap hasil jerih payah Dia bersama semua rekannya .

"Tentu saja tidak Lia'er...aku malah sangat bangga padamu. walaupun kau seorang wanita, tapi kau bisa memimpin mereka..." ucap Ryu dengan perasaan bangga.

"Mungkin sudah terbiasa menjadi seorang Ratu. jadi jiwa pemimpin melekat di otakku..." ucap Yulia sambil tertawa.

"Pria seperti Kaisar Chan Yu mantan Suamimu itu, memang bebar- benar sangatlah bodoh otaknya. Dia tidak bisa memilih dengan bebar, burung Phoenix di tangan dia ganti dengan telor burung parkit .." ucap Dolly.

"Hey...tunggu...ngomong- ngomong soal telur, bagaimana kabar telor yang kita temukan bersama pedang petir...!" seru Yulia yang mengingat telor yang telah mereka temukan.

"Ya Dewa....aku juga melupakannya...!" seru Dolly.

"Ayo kita lihat...." ajak Yulia.

Mereka segera menghilang dari tempat itu.

cukup dulu ya...aku lanjut besok lagi.

Maaf telat up date.

Jangan lupa like, Vote dan komennya author tunggu.

Bersambung .

1
Shinta Dewiana
tuh kan alurmu penuh misteri..keerernnn..thor
Shinta Dewiana
penasaran ni si leluhur tua
Shinta Dewiana
ha...ha...ha...tanpa sadar hampir semua masuk ya yulia.....
Shinta Dewiana
hmmmm...heran deh yg namanya wanita kenapa sih kebanyaan iri...
Shinta Dewiana
perjalanan yg melelahkan....kereeennn
Shinta Dewiana
ho...ho...ho ....kereeennnn
Shinta Dewiana
wahh..wahhh..wahh....akhirnya penjahat mati...tgl tunggu cin yilu mati
Shinta Dewiana
he ..he..he ..musnahkan sampai jadi abu....biar tuntas
Shinta Dewiana
cin liyu sm ayahnya enggak jera2..husss ..emang harus di musnahkan tu mereka..
Shinta Dewiana
hisss...kenapa udah jadi sampah...masih juga ber tingkah..
Shinta Dewiana
kaisar cerumbu...tp aku suka....pria yg sangat mencintai istrinya...mantap
Shinta Dewiana
ahyaaa....beri hukuman buat cin yilu dan kelompoknya menjadi sampah
Shinta Dewiana
mana apa kelompok yulia sendiri udah bersama lg
Shinta Dewiana
keeerrreeennnn....yuhuuiii
Shinta Dewiana
kereenn...tapi aku pengennya cin yilu bisa jadi sampah....begitu keluar dari dunia ilusi..
Shinta Dewiana
hmmm...yulia kekuatannya masih jauh di bawah kaisar...ayu yulia kamu bisa setara dg kaisar..
Shinta Dewiana
ada2 aja musuh...
Shinta Dewiana
hmmm. di saat suami terdesak yulia seperti hilang akal...tidak sempat minum obat nya sendiri
Shinta Dewiana
naga mana... bukannya mereka bisa keluar sendiri. kenapa enggak ikut bantu....
Evi lidia Sari
harimau putih bukan singa kan,, apa aq yg lupa?? 🤔🤔🤔🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!