NovelToon NovelToon
Nikah Muda

Nikah Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asni J Kasim

Mohon untuk tidak membaca novel ini saat bulan puasa, terutama disiang hari. Malam hari, silahkan mampir jika berkenan.

Season1

Nadira Safitri Kasim. Siswi Kelas XII yang terjebak pernikahan dini. Pertemuan yang tak disengaja dan faktor ekonomi sehingga ia harus menikah di usia yang terbilang muda. Namun pernikahan itu hanyalah sebatas kontrak, yang di mana ia akan menyandang status janda apabila kekasih suaminya telah kembali. Saat kekasih suaminya telah kembali, Nadira sudah terlanjur jatuh cinta pada suaminya.

Apakah Nadira akan menjadi janda di usia mudahnya?
Apakah mereka akan hidup bersama?

Season 2

Tidak semua orang memiliki kepintaran atau pemahaman yang cepat, dan hal itu terjadi pada Marsya. Marsya selalu dikatai bodoh oleh teman dan guru-gurunya.

Deva, saudara kembar Marsya meminta ayah dan ibunya untuk membawa Marsya ke Jerman. Seminggu sebelum kepergian Marsya, Marsya mendapat masalah hingga membuatnya terjebak dalam pernikahan dini.

Mari simak ceritnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Tanpa Cinta. Episode 14

Nadira terbangun dari tidurnya tepat di jam lima pagi. Lalu memindahkan tangan suaminya yang kini melingkar dipinggangnya. Kemudian turun dari tempat tidur bergegas masuk ke dalam kamar mandi. Setelah selesai mencuci muka, Nadira turun membuat sarapan untuk Rian dan Kaira. Hampir tiga pulh menit Nadira berkutak di dapur dan sarapan pagi pun telah disiapkan di atas meja.

"Semoga saja Kak Rian dan Kak Kaira suka dengan masakanku" gumam Nadira.

Nadira berlari kecil dan masuk ke kamar Rian. Kemudian menyiapkan stelan baju kerja dan perlengkapan lainnya. Setelah selesai, Nadira pun duduk memandangi pakaian yang sudah ia siapkan. "Belum cukup sebulan menjadi istri Kak Rian, sekarang aku bakalan menjadi janda muda" gumamnya.

Nadira menyunggingkan senyum mengingat kenangannya bersama Rian yang hampir memasuki bulan pertama. Andai waktu itu Rian memberinya izin untuk mempertahankan rumah tangganya, maka hari ini juga Nadira akan mempertahankannya sekalipun Rian berusaha untuk pergi darinya. Namun apalah daya, jawaban Rian waktu itu membuat Nadira sadar diri siapa dia.

"Aku harus pergi sebelum mereka bangun" gumam Nadira bergegas ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Nadira berlari kecil ke kamar mandi. Membersihkan tubuhnya secepat mungkin lalu ke luar memakai pakaian seragamnya. Dan tak lupa mengoleskan bedak di pipi manisnya.

"Aku harap kakak bahagia bersama Kak Kaira. Terima kasih untuk kebaikan kakak selama ini" ucap Nadira. Perlahan mendekat dan mencium sekilas bibir Rian.

"Bibir suciku kembali ternoda karena suamiku. Hehehe" batin Nadira lalu terkeke pelan. Nadira bergegas ke luar dari kamar lalu turun ke bawah. Kemudian membuka pintu dan ke luar dari rumah. Lalu berjalan kaki menulusuri jalan raya.

"Dek, kamu mau ke mana?" tanya seorang pria yang bernama Arga. Arga adalah Dokter yang menangani Tante Nofenda, ibunya Kaira.

Nadira menatap lelaki yang kini menghentikan mobilnya tepat disampingnya. "Apa dia akan menculikku" batin Nadira.

"Nadira, ayo masuk" kata Dimas menurunkan kaca mobil.

Nadira menoleh ke asal suara. "Apa yang kamu lakukan di situ, Dim?" tanyanya.

"Mau ke sekolah" jawab Dimas santai.

"Aku tahu! Tapi kenapa dengan orang jahat itu!" ujar Nadira sembari menunjuk Arga.

"Dia kakaku, Nadira" jawab Dimas kemudian membuka pintu mobil untuk Nadira.

"Dia bukan penjahat kan, Dim? Jangan ajak aku jika kamu sudah diculik. Cukup kamu saja, jangan ajak-ajak aku lah Dim" kata Nadira dengan pelan namun dapat didengar oleh Arga.

Arga tersenyum mendengar percakapan antara Dimas dan Nadira. Terlebih lagi ucapan Nadira yang menuduhnya sebagai penjahat. Tampang ganteng seperti Arga tak pantas menjadi seorang penjahat. Pantasnya menjadi aktor.

"Dia kakak ku, Nadira. Sejak kapan aku membohongimu" jelas Dimas. Ia kembali geram dengan sahabatnya itu.

Nadira tersenyum lalu masuk ke dalam mobil. Mobil meleset pergi melaju dengan kecepatan sedang. Dalam perjalanan, Nadira terus diam. Ia memilih menatap kaca jendela mobil dibandingkan menatap Dimas yang sedari tadi memperhatikannya.

"Nadira, apa kamu punya masalah?" tanya Dimas.

"Ti-tidak," jawab Nadira gelagapan.

"Jangan membohongiku, aku tahu betul bagaimana kamu" ujar Dimas.

Nadira menatap Dimas lalu berbisik ditelinga sahabatnya. "Boleh aku kembali bekerja di toko bunga ibumu?" tanya Nadira.

"Apa suamimu tidak memberimu uang? Kenapa kamu mau kembali bekerja..." tanya Dimas meninggikan suaranya.

Nadira membungkam mulut Dimas dengan telapak tangannya. Lalu menoleh menatap Arga. Nadira takut Arga akan membocorkan rahasinya.

"Aku tidak akan memberitahu siapa-siapa" kata Arga agar Nadira bisa tenang.

"Maafkan aku, Nadira." ucap Dimas merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, Dim. Sudah terlanjur diucap. Hahahahaha" balas Nadira lalu tertawa lepas.

-------

Sekolah

"Terima kasih sudah memberiku tumpangan dan maaf untuk kejadian tadi" ujar Nadira menatap Arga lalu membungkuk sejenak.

"Tidak apa-apa. Cepat masuk nanti kalian terlambat" kata Arga kemudian pergi meninggalkan Nadira dan Dimas.

"Nadira, Dimas, kok kalian bisa satu mobil?" tanya Kania bingung melihat Dimas dan Nadira turun dari mobil yang sama.

"Tadi aku lihat Nadira di jalan jadi aku panggil" jelas Dimas.

"Kak Rian ke mana, Nadira?" tanya Kania.

"Kak Rian lagi ada urusan penting jadi aku berniat mencari Taxi, tapi malah ketemu Dimas" jawab Nadira berbohong.

"Maafkan aku, Kania. Aku terpaksa berbohong" batin Nadira.

Dilain tempat, tepatnya di rumah. Terlihat Rian mengerjap membuka matanya pelan-pelan. "Nadira di mana?" gumamnya saat tidak melihat Nadira disampingnya

Dengan mata yang masih terasa berat, Rian memaksakan dirinya untuk bangun karena harus ke Perusahaan. Ia melangkah masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Tidak membutuhkan waktu lama, Rian pun selesai. Ia keluar dari kamar Nadira menuju kamarnya.

Cek--lek... (Pintu terbuka lebar)

Rian masuk dan mengunci pintu dari dalam. Pandangannya tersorot dan terhenti pada pakaian beserta sepatu kerjanya yang sudah tersedia. Dengan senyum Rian memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh Nadira. Selesai dengan aktivitasnya di kamar, Rian turun menuju lantai dasar. Matanya tertuju tepat dipiring yang sudah tersedia di atas meja makan. Di sana, beberapa menu sarapan pagi telah tersaji.

"Sudah mau berangkat kerja?" tanya Kaira.

"Iya. Kamu jadi ikut kan?" balas Rian lalu balik bertanya.

"Iya. Aku ikut" jawab Kaira.

"Kaira, kamu sarapan duluan. Aku mau ke kamar sebentar" kata Rian. Kemudian berlari kecil ke kamar mencari Nadira, namun Nadira tidak ada di kamar.

"Apa dia sudah ke sekolah" guman Rian. Rian kembali turun menghampiri Kaira di meja makan. Lalu keduanya pun memulai sarapan pagi berdua.

"Apa Nadira masih marah? tidak biasanya dia ke sekolah sepagi ini" batin Rian.

Setelah sarapan pagi, Rian dan Kaira bergegas ke Perusahaan. Sepanjang jalan menuju Perusahaan, Rian terus memikirkan Nadira. Rasa bersalah menghantuinya, tak seharusnya ia membentak Nadira.

"Aku harus mengambil keputusan sebelum semuanya terlambat. Aku tidak ingin Kaira tersakiti begitupun dengan Nadira" batin Rian.

Tak membutuhkan waktu lama, Rian dan Kaira pun sampai di Perusahaan. Rian meminta Naix untuk mengantar Kaira di mejanya. Naix sempat mengepal tangannya saat melihat Kaira datang bersama dengan Rian.

"Rian terlalu bodoh soal cinta" batin Naix.

--------

Senja mulai nampak, menandakan waktu sudah sore. Nadira berjalan menelusuri jalan dan tidak tahu harus ke mana lagi. Ia ingin kembali ke rumah Rian tapi kekasih Rian sudah kembali.

"Aku ke rumah Ibu saja" gumam Nadira. Nadira menghentikan Taxi lalu masuk ke dalam. Taxi meleset pergi ke alamat yang Nadira katakan.

"Semoga Ayah menerimaku kembali. Aku siap dipukuli asalkan aku punya tempat tinggal sekarang" batin Nadira.

Sesampainya di rumah ibunya, Nadira turun dari mobil. Ia melihat ibunya duduk di luar bersama ayahnya. Nadira menyatukan kedua tangannya, memainkan jari jemarinya. Rasa takut kembali menghantuinya.

"Ayah, Ibu!" panggil Nadira. Belum sempat Nadira memeluk ibunya. Vano Kasim lebih dulu memintanya pergi.

"Pergi kamu dari sini sebelum aku memukulmu..." seru Vano.

"Ayah, izinkan aku tinggal di sini Ayah! Hiks... hiks... hiks..." pintah Nadira lalu menangis.

"Hahahahaha. Apa suamimu itu telah mencampakanmu? Bagus, aku suka melihatmu menderita!" kata Vano dengan tawa.

"Pergi kamu dari sini...!!" hardik Vano meninggikan suaranya.

"Ayah, kenapa Ayah membenciku. Apa aku bukan anak Ayah. Hiks, hiks, hiks. Apa salahku, Ayah" ucap Nadira dengan tangis yang tak henti.

"Kesalahanmu karena kamu terlahir sebagai anak perempuan bukan anak laki laki...!" jelas Vano dengan tangan yang siap untuk memukul.

"Cepat pergi dari sini sebelum aku memukulmu!!" hardik Vano Kasim.

1
di wish
lama2 jengkelin Nadira...perasaan org hami gak gitu amat
amalia gati subagio
sejak awal sepakat di jdkan lacur, ningkat dikit jd jalang, mentereng jg kan.... upik abu mode on sinderela sindrom akut?! taqdir opo pilihan?! #poor taqdir #RIP akal budi #lacur pilihan pematre
amalia gati subagio
upik abu ngacir berjudi dgn keberuntungan, demi the one end only....or dadi selir jg gpp hm......
Masita Fangky
🥰🥰
Yen
rian msh hidup
Bunda Clara Azka
cerai sjaaaa nnt sm ansel, nnt nikah sm marsel 😘😘
Margaretha Sukmawati
nadira rubah sifat lo jgn kekanakan. makin lama makin lebay
Margaretha Sukmawati
ga suka dgn sifat nadira terlalu lebay
Dzeint Aufa
👍
Asni J Kasim: Terima kasih, Kak. Mampir juga di novel baruku ya. Judulnya "Suami Pengganti"

Terima kasih 😁
total 1 replies
Marsudi
lanjut
bunda Akram/Aqilah
cerita'nya bagus banget tp pas trahir malah bikin patah semangat.pling tdk suka baca novel klo pemerang utamanya meninggal.
Asni J Kasim: Tetap semangat, Kak. Itu nggak meninggal benaran kok 🤣🤣
Asni J Kasim: Tetap semangat, Kak. Itu nggak meninggal benaran kok 🤣🤣
total 2 replies
Nur Adam
lnjyt smgt untuk krya mu cerita bgs
zvallen_24
novelnya bagus banget 😁👍
Ita Imus
sukaaa
Suriyani Karim
kaira kaira jahat ya
mine
"CANTIK JUGA"

Modus Lu Yan
Momsyrifah Aini
flashback donk Thor pas Rian meninggalnya gimna masak gak ada cerita lengkapnya boro" ke 3hari setelahnya jadi pas gak tau dech matinya gosong atau gimna....gitu
GelsanuSahra: Rekomendasi Novel untukmu, Dia Istri Dalam Mimpi
total 1 replies
sinche chandra
Kayaknya haikal yg hamili Karina
qtine
laki laki bodoh....kesel aku
qtine
asyiiiikkkk jd nikah beneran ya tanpa kontrakkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!