Aku Ceo Dipaksa Menikahi Gadis Bercadar

Setelah lama berendam Aktar akhirnya keluar dari bak mandi dan mengambil handuk. Kemudian keluar, melihat Najwa yang sudah tidur tiba-tiba mata Aktar tertuju pada baju yang terletak di atas kasur. Aktar langsung menghampiri, melihat baju tidur yang di pilih Najwa.

Aktar mengambil baju itu dan mengusek untuk mengecek kainnya, kain yang tebal tapi lembut. Aktar melirik Najwa yang sudah berada di alam mimpi, ia tersenyum.

Hatinya membawanya untuk mendekati Najwa, kini Aktar sudah berada di dekat Najwa, ia menatap lekat-lekat gadis yang sudah menjadi istrinya. Gadis soleha, melihat jilbab yang masih menempel di kepalanya Aktar tidak tahu rambut yang selalu di tutupi kain tetap halus seperti sutra.

Aktar terbawa oleh kecantikan Najwa kesadarannya hilang, ternyata melihat wajah wanita ini lebih cantik jika dari dekat, gumam Aktar. Dari bibir, hidung, hingga mata, semuanya indah dan cocok untuk tiap sisi wajahnya.

Tangannya tiba-tiba saja ingin menyentuh pipi Najwa, tapi Aktar menahan keinginannya itu. tapi rasa ingin menyentuh pipinya terus menuntut hingga Aktar menyentuh pipi Najwa, ia mengelus pipi lembut Najwa.

"Kenapa bisa kau menjadi Istri ku ?" tanya Aktar bergumam, masih mengelus pipi Najwa.

Tiba-tiba Najwa bergoyang, Aktar langsung melepaskan tangannya. Kini posisi Najwa berubah berbalik ke arah Aktar yang tengah berdiri, Najwa yang mengacak jilbabnya. Aktar melihat Najwa yang risih dengan jilbabnya dia tampak sulit dan tidak tenang tidur menggunakan jilbab tapi dia tetap saja menggunakannya.

"Kalau kau tidak suka menggunakannya, kenapa masih menggunakannya. bodoh !"ucap Aktar dengan suara pelan ia tidak ingin suaranya membangunkan Najwa.

"Dan juga, jika kain ini selalu menutupi rambut mu ia akan sulit bernafas. itu akan memudahkannya rontok." ucap Aktar lagi sambil membuka jilbab Najwa dengan perlahan.

"Emm..." Najwa lagi-lagi goyang untuk mengubah posisi.

"Pfff.."Aktar ketawa kecil melihat posisi tidur Najwa yang aneh tapi terlihat lucu dan menggemaskan.

"Sstttks.." tiba-tiba saja Aktar kaget melihat raut wajah Najwa berubah, keningnya berkerut dan berkeringat.

"Qonn.."

Aktar kaget mendengar kata itu keluar dari mulut Najwa, Qon ? Apa itu ? sebuah nama ?.

Apa gadis ini sedang memimpikan laki-laki lain ?. pikir Aktar ada rasa sedikit kesal di hatinya.

"Fur..qon.."kini Najwa mengucapnya dengan lengkap.

"Furqon ??" gumam Aktar heran.

Ada apa dengan wanita ini, memimpikan laki-laki lain hingga terbawa ngigau. Rasa jengkel meronta di hatinya kini wajah Aktar berubah memerah karena marah.

"Sialan ! " umpat Aktar dan langsung pergi memakai bajunya yang belum sempat ia pakai dan kemudian mengambil bantal dan selimut.

Siapa Furqon itu sebenarnya ? kini pikiran Aktar kacau Aktar juga gelisa melihat wajah Najwa tadi dengan raut wajahnya. Dan seperti ada gambaran untuk kehidupan berikutnya dimana Najwa akan bersama Pria itu.

Apa benar akan seperti itu. Aktar tidak tahu lagi yang jelas perasaannya sekarang bercampur aduk setelah mendengar nama pria keluar dari mulut Najwa, entah itu perasaan apa ? yang terpenting ada rasa takut di hati Aktar jika kehidupan itu ada dimana Najwa akan pergi bersama pria itu.

Aktar menyimpan bantal dan selimutnya di sofa dan kemudian ia duduk dengan hati yang gelisah, Aktar terus melihati Najwa terus menerus bahkan dengan pikiran yang kacau, begitu persaan aneh ada di hatinya Aktar tidak tahu lagi mengapa dirinya berubah.

Tapi tiba-tiba matanya tertuju di suatu subjek yang berada di sudut plapon kamar yang di tutupi bunga-bunga yang seharusnya di gangtung di dinding. Aktar terdiam sejenak berpikir sesuatu. Ia lagi-lagi melihat Gadis yang sudah tertidur sangat pulas di atas kasur. Dan kembali melihat yang ada di pelapon itu.

Aktar bangkit dari duduknya ia ambil kembali selimut dan bantal yang seharusnya ia pakai ia simpan kembali ke tempat semula.

Apa segitunya ibu harus berbuat ?

Aktar kemudian keluar dari pintu, ia tutup pintu kamar dengan sangat pelan. Lalu ia turun ke lantai satu menuju kamar tamu. Entah kenapa ia ingin tidur di kamar tamu, sedangkan kamarnya lebih baik. Tapi jika di pikir lagi kasur kamar tamu lebih enak dari pada sofa yang tempatnya tidur tiap malam.

Dia adalah bos di perusahaan, tapi kenapa ia ingin dirinya terkucil seperti itu. Setelah menikah keadaannya menjadi buruk, apa pun sulit ia kerjakan yang berhubungan dengan rumah. Semenjak wanita itu memasuki kediamannya. Apa pun di kendalikan ibunya.

Bahkan dirinya yang tidak ingin tidur bersama dengan wanita itu, ia lebih memilih tidur di sofa, sofa yang sempit. Setiap malam ia tidak pernah tidur nyenyak karena ia merasa tidak leluasa.

Aktar membuka selimut lalu masuk kedalamnya, sebelum ia tidur ia melihat seluruh isi kamar tamu banyak ke anehan terdapat di dalamnya. Entah siapa yang merenofasi kamar ini. Sungguh aneh bagi Aktar.

"Akh... sial !"umpat Aktar saat ia tidak bisa tidur, ia kembali duduk. Kenapa aku tidak bisa tidur ? gumam Aktar.

Benar-benar kehidupannya berubah, bahkan tidur pun sulit. Sedangkan wanita itu enak-enak kan tidur di kamar. Aktar mengambil hpnya kemudian menghubungi Andre. Terserah tanggapannya mau bagaimana, Aktar tetap menelfon Andre.

"Emm Halo ?"suara serak yang baru bangun terdengar dari ponsel.

"Kau kemari jemput aku."

Andre yang tadinya setengah sadar sontak kaget karena Aktar yang meminta di jemput di jauh malam ini.

"Kau tidak gila kan ? memintaku menjemput mu, mau kemana kau ?"

"10 menit, jika dalam 10 menit kau tidak datang. Lihat saja besok kau sudah ada di amerika. "ancamnya. sambil memutuskan sambungan sepihak.

"Akhh.."Andre mendengus kesal, karena Aktar yang tiba-tiba menelfon dan meminta di jemput, emang mau kemana dia. Andre melirik jam dinding yang sudah setengah dua malam. Benar-benar Aktar yang semakin lama semakin aneh.

Andre mengambil jaketnya yang tergantung, lalu ia gapai kunci yang ada di nakas. Kemudian ia pergi ke garasi mengambil mobil.

Jika bukan karena ia tidak ingin bertugas di amerika, ia tidak akan pergi malam ini juga.

Tak lama kemudian akhirnya ia tiba di kediaman Aktar. Entah apa tanggapan orang kalau melihatnya yang datang di jauh malam seperti ini. Tak lama Aktar muncul dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Kau lama sekali !"tutur Aktar.

"Lama ? sedangkan ini aku berusaha membawa mobil sekencang mungkin."kata Andre kemudian memutar kuncil lalu menginjak pedal gas, kemudian mobilnya melaju meninggalkan halaman.

Bersambung..

-

-

-

-

-

*The point.. author minta maaf🙏 kalau Upx sedikit, sebenarnya author tidak bisa up untuk berapa hari tapi author menyempatkan waktu tetap Up biar sedikit untuk menyenangkan kalin pembaca setiap ku😙 maka mohon di mengerti jika ada yg kuran jelas, atau mungkin aneh😅 pokonya author minta maaf yah🙏🙏

See you😚