NovelToon NovelToon
Sistem Sepakbola : Penyerang Utama

Sistem Sepakbola : Penyerang Utama

Status: tamat
Genre:Sistem / Teen School/College / Romansa / Tamat
Popularitas:49.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hudi

Ambisinya yang tinggi untuk menjadi pemain sepak bola Internasional, berbanding terbalik dengan tubuhnya yang kurus, lemah dan lambat, membuat dirinya seperti kotoran yang selalu dihindari dan selalu menjadi bahan olok-olokan orang sekitarnya.

Umar Heryandana terlahir sebagai anak dari seorang kiper yang pernah membela Tim Nasional Indonesia, membuat dirinya selalu dipaksa untuk menjadi seorang kiper dari usia muda untuk menjadi penerus Ayahnya.

Sebuah petir besar dengan kilatan yang menyilaukan menyambar tiang gawangnya.

Tiba-tiba muncul sebuah sistem dari dalam tubuhnya yang membuatnya merubah posisi dari kiper menjadi penyerang.

Sistem itu juga merubah kehidupannya menjadi lebih berarti.

Bagaimana kisah selanjutnya?

Baca novel Sistem Sepak Bola : Penyerang Utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 12. Terjebak

Malam ini kembali Sri tidak bisa melihat anaknya Ali yang selalu duduk di sisinya saat makan malam bersama dengan Abdul suaminya.

"Ayah, Aa kira-kira akan pulang cepat tidak sekarang?" tanya Sri.

"Biasalah mungkin pulang malam lagi, seperti 2 malam sebelumnya" jawab Abdul.

"Sekarang adalah malam terakhir ia bisa berlatih bersama tim Parung FCU19"

"Kenapa memang Pak? apa Ayah sudah bilang ke Rahmat kalau Ali sudah tidak di izinkan lagi berlatih disana ?" tanya Sri yang semakin khawatir.

"Iya, aku sudah bilang tadi sore, kalau hari ini harusnya latihan terakhir Ali di tim Parung FC U19" ucap Abdul tegas.

Sri semakin khawatir setelah mendengar hal itu terlontar dari mulut Abdul.

"Pak coba telepon si Andre, Aa masih ada di GOR tidak? minta Sri ke Abdul.

"Sudah pasti masih ada disana, kan seperti biasanya juga begitu bu"

"Perasaan ibu tidak enak Pak, tolong telepon sebentar saja si Andre"

"Baiklah" akhirnya Abdul menyerah juga.

Abdul pun menelepon Andre.

"Halo Mas Andre, maaf saya menelepon, seperti biasa ingin menanyakan Ali masih ada disana latihan tidak?

"Sepertinya saya sudah tidak melihat Ali latihan sampai malam lagi hari ini, sepertinya sudah pulang setelah selesai pelatihan tadi"

Mendengar hal itu Abdul terkejut, tetapi tetap menjaga emosinya di telepon.

"Baiklah Mas Andre, terima kasih yah"

"Sama-sama Pak"

Sri yang mencuri dengar langsung panik dan langsung menelepon Ali dari handphone nya sendiri.

Telepon Ali masih aktif tetapi tidak diangkat olehnya, yang membuat Sri bertambah khawatir.

Abdul mencoba menenangkan Sri agar menunggu ali sampai jam 9 malam, bisa saja Ali sekarang sedang dalam perjalanan atau sedang bermain dengan temannya.

Tetapi Sri tidak bisa berdiam diri, ia lalu menelepon Reza dan berencana menelepon semua teman Ali.

.....

.....

Sementara itu di rumah Minda.

Terlihat Ali yang duduk di kloset dan masih terjebak di dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar Minda.

Luas kamar mandi ini hampir sama dengan luas kamar dari Ali dengan fasilitas yang mewah di dalamnya.

"Kenapa aku malah terjebak disini, aku jadi tidak bisa melakukan Tantangan Harian"

Ting..Ting..Ting..Ting..

Ting..Ting..Ting..Ting..

Hah suara ini ....

Asiiik terdengar suara ini lagi, pasti ada bonus tantangan.

Ting!

----------------

[ Sistem Aktif ]

[ Ali Heryandana, Pemain Depan, Level 2 ☆☆ ]

*[ Tantangan Pilihan ] ○

[ Tantangan Harian ] ○

[ Poin Kontribusi 0 ]

[ Atribut Pemain ] [ Max. 20 ] ○

[ Spesial Ability ] ○

----------------

"Tantangan Pilihan? tantangan apalagi ini?"

[ Tantangan ini menuntut Tuan untuk memilih 1 tantangan dari beberapa tantangan yang akan muncul, setiap tantangan mempunyai tingkat kesulitan yang bermacam-macam dengan tentunya tantangan yang paling sulit yang akan mendapatkan poin paling besar ]

"Baiklah"

"Buka Tantangan Pilihan"

----------------

[ Tantangan Pilihan ] ●

-[ Memohon maaf kepada Minda ]

-[ + 1 ] [ Red ]

-[ Pakai baju Inter Milan dan pulang ke rumah ]

-[ + 2 ] [ Red ]

-[ bertahan di dalam kamar mandi sampai pagi ]

-[ + 3 ] [ Red ]

----------------

"Pilihan ke 1, sangat mudah tapi Poin Kontribusinya juga cuma 1"

"Pilihan ke 2, Sangat tidak mungkin aku memakai baju Inter Milan aku ini adalah Milanisti sejati, apalagi harus pulang ke rumah bertemu Ayah, poinnya pun hanya dapat 2 beda satu poin saja dengan Pilihan ke 3"

"Pilihan ke 3 sebenarnya sangat sulit, bagaimana aku bisa bertahan sampai pagi di dalam kamar mandi orang lain"

Tapi ....

Aku akan memilih pilihan yang ketiga!

"Sistem aku memilih bertahan di dalam kamar mandi sampai pagi."

[ Tantangan Pilihan Diterima ]

Ting..

[ Sistem Non Aktif ]

Oke, aku akan bertahan disini sampai pagi.

Tak lama Minda berteriak kepada Ali.

"Ali!!!"

"Cepat keluar dari kamar mandi ku, dan pakai baju ini!!!"

Ali pun terkejut mendengarnya.

"Aku baru beberapa menit ada di dalam kamar mandi ini masa aku harus menyerah sekarang, nanti aku tidak dapat Poin Kontribusi" gumam Ali.

"Tidak!!!" jawab Ali.

Minda adalah sang dominator, ia seorang gadis yang sangat ingin mendominasi dimanapun ia berada.

"Hemm susah sekali mengeluarkan Al dari kamar mandi ku, apa aku harus mengganti baju biru hitam ini supaya ia mau keluar, tapi tidak akan, aku tidak mau kalah darinya" gumam Minda menguatkan hatinya sendiri.

"Ali aku membantumu kabur bukan untuk mengurungmu di kamar mandi, ini sudah kubawakan kue-kue, ayo keluar kita makan kue ini bareng-bareng dan kita ngobrol!!!" ucap Minda merayu Ali untuk keluar.

"Aku tidak lapar, tolong biarkan aku tinggal semalam saja di kamar mandimu!!!"

Mendengar hal itu Minda pun kaget, kenapa Ali malah ingin tinggal di dalam kamar mandinya.

Minda lalu berjalan menuju pintu kamar mandinya. Ia ingin berbicara kepada Ali tanpa harus berteriak lagi.

"Al, kenapa kamu gak mau keluar sih? memangnya apa yang terjadi padamu dan Ayahmu?"

"Ayahku sudah mengeluarkanku dari tim Parung FC U19, tanpa berbicara kepadaku dulu, jadi aku kedepannya tidak bisa berlatih sepak bola lagi" ucap Ali sedih.

"Owh, jadi gara-gara itu kamu jadi marah kepada Ayahmu" ucap Minda.

"Mau sampai kapan kamu marah kepada Ayahmu Al?"

"Heem, aku tidak tahu juga Nda"

"Terus mau sampai kapan kamu kabur dari rumahmu Al?"

"Tidak tahu"

Kring..Kring..Kring..Kring..

"Al suara Handphone di dalam tas kamu berbunyi?"

"Paling telepon dari Ibuku, dia pasti khawatir dengan ku sekarang, sudah biarkan saja" jawab Ali.

Tetesan air mata Ali mulai turun, ia teringat dengan Ibunya yang pasti mengkhawatirkannya.

Mereka pun dalam beberapa saat terdiam tanpa kata.

Ali lantas mulai membuka pembicaraan

"Owh iya Nda, keluarga kamu kan kaya banget?"

"Iya, kenapa memang Al"

"Kenapa Kakakmu Andre malah kamu yang jemput? harusnya ia bisa pakai mobilnya sendiri untuk urusan transportasinya sehari hari?" tanya Ali.

"Itu karena ia mau mandiri Al, Kakak Andre sedari kecil selalu di ajar mandiri oleh Papah, beda denganku yang selalu dimanjanya," jawab Minda.

"Kakakku itu sebenarnya mirip denganmu"

Lalu ia bergumam sebentar,

"Sebenarnya alasan itu juga yang membuat aku suka padamu Al "

Kemudian ia lanjut menjelaskan.

"Kakakku lemah tetapi memiliki antusiasme tinggi atas sesuatu hal, ia tidak ingin menjadi pengusaha seperti Papah, malah ingin menjadi pemain sepak bola, tetapi karena masalah fisik ia lebih memilih untuk menjadi pelatih dan akhirnya ia pergi ke Jerman untuk belajar kepelatihan disana."

"Ia memang miskin, tapi tidak mau dapat bantuan apapun dari Papah" ucap Minda menutup ceritanya tentang Kakaknya.

Mendengar hal itu Ali seperti mendapatkan calon inspirasi dan idola baru dalam hidupnya yaitu Andre Satria Permana Kakak dari Minda Asyari Permana.

.

.

Sementara itu di kediaman Abdul.

Sri semakin panik karena sudah jam 10 malam Ali belum pulang juga, apalagi ia mendengar dari Abdul kalau Ali sudah diberi tahu oleh Rahmat Pelatih Parung FC U19 perihal keluarnya Ali dari tim Parung FC U19.

"Aa dimana kamu? kok jam 10 malam ini belum pulang" gumam Sri yang khawatir.

"Ayah apa Aa kabur dari rumah yah?"

Mendengar hal itu Abdul mencoba untuk terus berpikir positif.

"Mungkin Aa hanya menginap saja kali Bu di rumah temannya, Ibu tenang saja, Ali sekarang, pasti sedang marah ke Ayah, makanya ia tidak mau pulang"

Sri menyanggahnya.

"Semua teman sekolah Aa sudah Ibu telepon tetapi tidak ada yang tau Aa dimana!"

Melihat Sri yang sangat panik akhirnya Abdul memutuskan untuk mencarinya Ali di GOR.

Di tengah pencariannya ia bertemu dengan geng motor, dan Abdul pun di serang secara brutal.

Tiba-tiba dari arah belakang geng motor itu muncul Ketuanya.

"Minggir semuanya biar aku yang habisi dia!" seru Ketua geng itu.

Tetapi Ketua Geng itu kaget ketika melihat siapa korban acak yang akan dia bunuh itu.

"Ayah Abdul ..." lirihnya

Abdul pun kaget ketika melihat Ketua geng itu.

Zola ...

1
Sariff Sariff
ga usah nulis lagi thor ga mutu
Sariff Sariff
goblokkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Rein Hideaki
itu namanya visi
Rian Tak Mengharapkanmu Lg
lambat d update aja
Upih
maantaap
Okta Nozazi
lanjut.
Motd Septian
ok ceritanya,,,,
Hudiawan Permana: Terima Kasih Kakak
total 1 replies
Angeldust
semangat kakk! 🔥
Hudiawan Permana: Terimakasih Kakak
total 1 replies
Ra dhiraemon
Hai kk mampir nih
Hudiawan Permana: Terima kasih udah mampir 🙏🙇‍♂️
total 1 replies
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
apakah masih ada lanjutan nya
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉: ok kk
dani Wulan10: ijin promosi kak.
yuk baca novel aku yang berjudul "bola di balik cinta sang punggawa"
terima kasih yang sudah mampir🙏🙏😍
total 3 replies
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
nice
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
lanjot
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
semangat
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
masih menanti
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
lanjut
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
next thor
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
next
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
semangat thor
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
ceritanya bagus
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
semoga update nya gk mandek di tengah jalan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!