"Aku hanya diam.. Walaupun aku mengetahui semua nya..!!
Bertahan atau meninggal kan, Alive hanya mempunyai satu pilihan, saat ini Alive hanya bisa bertahan di tengah gempuran yang menimpa rumah tangga nya.
Munculnya orang ketiga semakin membuat rumah tangganya berantakan.
"Sayang kamu kenapa??"
"Tidak papa, kamu bertemu dengan nya??"
Aden hanya diam mendengar pertanyaan itu....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon andy abdullah m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil lagi
Di rumah Mood Alive kembali jelek setelah bertemu dengan Fira, padahal sebelum nya ia sudah lebih baik dari seminggu terakhir. Aden dapat merasakan nya, kalau saja Alive sedang tidak hamil mungkin diri nya muda terpancing emosi.
"Kamu yang bertengkar dengan Fira aku yang kena," ucap Aden.
"Ya terus," kata Alive.
Aden memeluk Alive dari belakang, rumah tangga nya tidak seperti sebelumnya. Ia benar-benar menyesal telah membuat perkara yang merusak rumah tangga nya.
Aden sudah menerima semuanya, ia sedang berusaha agar Alive kembali menerima diri nya dengan sepenuh hati dan membuat rumah tangga nya kembali harmonis.
"Kamu mau apa," tanya Alive.
"Mandi yuk," jawab Aden.
"Mandi atau mandi," tanya Alive.
"Hehehe mandi sedikit anu sayang, bantu aku ya. Jangan marah marah begitu dong," jawab Aden.
"Minta dia saja sana, dia lebih mudah memuaskan mu," ucap Alive.
"Ayang.. Kamu tidak ingat kata mamah kamu tadi."
"Oh iya tadi kata kamu cek kehamilan lagi, bagaimana janin nya sehat kan," tanya Aden.
"Sehat lah, aku dokter tidak mungkin tidak sehat," jawab Alive.
"Aku sangat senang kamu hamil, kamu sehat sehat ya." Aden menggendong Alive dan langsung membawa nya ke kamar mandi.
"Sayang, I love you,, ucap Aden.
Jika seperti ini ya mau tidak mau Alive harus memberikan Aden pelayanan, ia juga tidak bisa terus menjauh dari Aden karena Aden masih suami nya. Tidak tau nanti setelah anak ini lahir, mau cerai atau tidak itu urusan nanti.
"Boleh," ucap Alive.
"Bantu saja, aku tidak berani," kata Aden.
"Mau tidak, aku dokter loh. Ya memang ada resiko tetapi kalau kamu bisa pelan, tidak masalah," ucap Alive.
"Kamu yakin," tanya Aden.
"Yakin," jawab Alive.
Aden tersenyum penuh dengan kebahagiaan, ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Sudah cukup lama ia tidak menyentuh Alive yang sudah sangat ia rindukan.
Malam hari nya, Alive masih tertidur dengan sangat lelap. Sedangkan Aden masih bermain dengan handphone nya. Ia memiliki beberapa pekerjaan dari perusahaan.
"Aku ingin kita bertemu."
Aden mengerutkan dahinya, ia sudah rusak ingin menjalin hubungan apapun dengan wanita itu, kenapa Fira masih terus menghubungi nya.
"Untuk apa? hubungan kita sudah selesai, aku sudah mempunyai anak dari istri ku."
"Lalu dari ku.."
Aden benar-benar terkejut membaca pesan itu dengan cepat ia langsung mengirimkan tempat untuk mereka berdua bertemu.
"Anak saja kau cepat," ucap Fira
Mereka berdua bertemu di tempat biasa mereka berdua bertemu. Dengan sangat cepat Aden Udah berada di sana, ia benar-benar sangat takut dengan pikiran nya saat ini.
"Halo sayang," ucap Fira.
"Katakan kau hamil," tanya Aden.
"Ya kamu pikir sendiri, kita rutin berhubungan, tanpa pengamanan sekali pun. Ya siapa yang tida hamil," kata Fira.
"Tidak mungkin, bukan nya kau meminum pil kb."
"Sayang apa aku selalu minum nya, aku tida meminum nya selalu. Kamu lebih sering berhubungan dengan ku dari pada istri mu sendiri, kenapa kamu terkejut begini."
"Ikut aku.." Aden menarik paksa tangan Fira. Ia tidak ingin percaya begitu saja dengan semua ini.
"Mau kemana," tanya Fira.
"Rumah sakit, kau pikir aku mudah kau tipu," jawab Aden.
"Oh ya ayo.." Fira sedikit takut Aden membawa nya ke rumah sakit.
jadi harus diulang2 bacanya biar paham
itulah otak kosong n temen cap sampah...
serasi...