NovelToon NovelToon
Emergency Daddy

Emergency Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Ayah Darurat
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tak ingin lagi diremehkan oleh teman-temannya, seorang bocah berusia enam tahun nekad mencari 'Ayah Darurat' sempurna; tampan, cerdas, dan penyayang.

Ia menargetkan pria dewasa yang memenuhi kriteria untuk menjadi ayah daruratnya. Menggunakan kecerdasan serta keluguannya untuk memanipulisi sang pria.

Misi pun berjalan lancar. Sang bocah merasa bangga, tetapi ia ternyata tidak siap dengan perasaan yang tumbuh di hatinya. Terlebih setelah tabir di masa lalu yang terbuka dan membawa luka. Keduanya harus menghadapi kenyataan pahit.

Bagaimana kisah mereka? Akankah kebahagiaan dan cinta bisa datang dari tempat yang tidak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emergancy Daddy 16.

Hari ini Nathan datang ke perusahaan lebih pagi dari biasanya. Ia sudah dihubungi oleh Rendi terkait perintah Nathan yang meminta asistennya itu untuk menyelidiki bocah bernama Elvano Abraham, putra dari Anggita Dewi Abraham.

Rendi sudah mendapatkan apa yang diinginkan bosnya. Dan kini Rendi tengah menunggu Nathan, ia akan menyerahkan langsung apa saja yang telah ia temukan, karena Nathan sempat melarangnya untuk mengirimkan berkas itu ke apartemen. Nathan menyebut, ia ingin memeriksanya langsung saat tiba di perusahaan.

Dan kini, pria dewasa yang wajahnya masih seperti remaja itu sudah duduk di kursi kerja.

"Apa-apaan ini?" Nathan mendadak melempar tatapan tajam pada Rendi. "Kau benar mencari informasinya atau tidak?!"

Baru sekilas saja Nathan membuka berkas itu, ia sudah berhasil dibuat marah.

"Benar, Tuan. Hanya itu data terkait dengan bocah bernama Elvano Abraham."

Pandangan Nathan kembali turun pada berkas di atas meja, ia mendesah berat. Hanya ada nama Elvano dan Anggita sebagai ibu, serta data kelahiran Elvano di sana.

Bocah itu lahir di California enam tahun yang lalu, dan sempat mengenyam pendidikan selama satu bulan di New Jersey. Selanjutnya tidak ada keterangan apa pun. Minim sekali informasi yang diperoleh oleh Rendi.

"Tapi, Tuan..." Nathan mengangkat kembali wajahnya demi menatap Rendi. "Menurut informasi, Nona Anggita lebih banyak menghabiskan waktunya di New York."

Nathan mengangkat alis, meminta penjelasan lebih lanjut dari Rendi. Tapi sebelumnya, pria itu tampak melontarkan protes pada Rendi.

"Kau memanggilnya dengan sebutan Nona? Ck! Aku bahkan tidak meminta mu untuk menyelidiki Anggita!"

"Mereka satu paket, Tuan." Rendi membela diri dengan ragu-ragu. Ia menggaruk kepalanya dan menunduk saat Nathan menatapnya semakin tajam. "Saya hanya mencoba menyesuaikan riwayat hidup Elvano dengan ibunya."

Nathan memutar bola mata, lantas meminta Rendi untuk segera menyerahkan hasil penyelidikannya tentang Anggita.

Begitu serius Nathan membaca keterangan tentang wanita yang berhasil membuatnya tertarik. Satu persatu netranya menulusuri apa yang tertuang di sana. Rendi mendapatkan lebih banyak hal terkait tentang Anggita dari pada Elvano, termasuk masa muda wanita itu.

"Kenapa dia tidak menyelesaikan kuliahnya?" gumam Nathan. Dahi Nathan berkerut begitu dalam, merasa heran saat menemukan Anggita yang ternyata menghentikan pendidikan bahkan belum lulus dari strata satu. Dan anehnya wanita itu kembali berkuliah setelah tujuh tahun kemudian di Now York, jurusan fine arts. Berbeda dengan jurusan yang sebelumnya Anggita ambil, management bisnis.

Netra Nathan semakin tajam menyusuri semua data, otak pintarnya mulai mengkalkulasikan angka antara jarak waktu yang ada dengan usia Elvano. Mungkinkah Elvano anak hasil dari....

"Emmm...Tuan," panggil Rendi. Ia terlihat ingin mangatakan sesuatu, namun ragu. Takut jika Nathan marah padanya.

"Apa?! Kau menyembunyikan sesuatu? Atau kau tahu alasan dia berhenti kuliah? Dan kenapa masa tujuh tahun ini kosong?" Nathan mengetuk berkas itu menggunakan jarinya. "Apa dia sedang bersembunyi dalam pelarian?" tebak Nathan sembarangan. Ia bahkan sempat-sempatnya terkekeh dan mengacak sedikit rambut peraknya, cukup berhasil dibuat pusing oleh Anggita.

"Bukan, Tuan. Nona Anggita pernah ditahan."

Nathan tampak biasa saja ketika mendengar ucapan Rendi, tapi itu hanya sesaat, karena tak lama setelahnya pria itu mengambil berkas dan melemparnya langsung pada Rendi.

"Jangan main-main denganku, Rendi!!"

Dengan sigap Rendi menangkap berkas itu. Meski takut, Rendi tetap bersuara, "itu semua benar, Tuan. Kabar ini hanya diketahui beberapa pengusaha yang bekerja sama dengan Tuan Abraham, ayah Nona Anggita. Dan karena menghargai beliau jua lah, berita ini tidak menyebar dengan luas."

Deg!

Nathan terdiam. Ia menatap Rendi dengan serius.

Anggita pernah ditahan.

Informasi yang cukup berhasil membuat Nathan kaget. Dan semakin terdiam membeku dirinya ketika Rendi mulai menjelaskan apa alasan Anggita mengalami penahanan selama enam tahun lebih.

Nathan termangu cukup lama. Ia sudah meminta Rendi untuk pergi meninggalkannya sendiri. Pria itu mengatup rapat bibirnya dengan pandangan yang kosong, mengabaikan pekerjaan yang banyaknya sudah se-anak gunung.

Hening serta tenangnya ruangan itu hanya sebagai selimut, penutup betapa riuh dan penuhnya isi kepala serta hatinya saat ini.

Berbagai tanya, rasa penasaran, ketertarikan dan sesuatu yang berdetak kencang di dada sebelumnya ketika melihat mata garang itu, kini berhasil membuat Nathan bimbang. Ia merasakan dorongan yang besar sekaligus tertahan secara bersamaan. Baru kali ini ia merasa putus asa akan situasi tertentu.

Nathan meraih kunci mobilnya cepat, membawa langkah panjang, pria itu kembali meninggalkan perusahaan. Ia mengemudi dalam diam, dalam kepalanya terus berputar-putar tentang Anggita. Pria itu tidak bisa mengenyahkan sosok wanita itu begitu saja. Ia butuh sesuatu yang kuat dan pasti.

Hingga akhirnya mobil mewah berwarna hitam itu berhenti tak jauh dari galeri. Tangannya meremat pelan kemudi, netra serius pemiliknya hanya menatap lurus, masih larut dengan berbagai macam pikiran, terutama setelah mengetahui sebuah fakta yang cukup mengejutkan.

Dan setelah beberapa saat berlalu, tanpa mengubah posisi, pandangan pria itu perlahan beralih. Ia mulai mengunci lekat wanita cantik yang baru saja keluar dari kendaraannya dan sedang bicara dengan salah seorang karyawan. Mengenakan celana panjang berpadukan blouse berwarna soft dan tak lupa memakai blazer. Begitulah penampilan Anggita, selalu tertutup, formal dan rapi.

Dengan tetap duduk diam, Nathan terus bertahan dengan pandangannya, terlihat enggan untuk berpaling. Dalam bisunya, ia biarkan dirinya tenggelam menyelami perasaan. Ia terus memperhatikan wajah wanita itu, begitu lekat dan semakin terikat. Tawa kecil, tatapan mata ramah, dan binar semangat terlihat di sana.

Tanpa mengalihkan pandangan, Nathan menarik napas pelan. Something happened to my heart, benak pria itu. Ia langsung menyalakan mobil dan segera melaju pergi dari sana setelah memastikan Anggita masuk ke dalam galeri.

Nathan terus mengemudi dengan perasaan yang bukannya lega, tapi malah merasakan sesuatu yang semakin bergumul hebat di dalam hatinya. Seperti kapal yang terombang-ambing di tengah lautan. Nathan memutuskan untuk tidak kembali ke perusahaan, melainkan melajukan mobilnya ke tujuan lain; Build International School.

***

Elvano said "Come on, Dad. Go ahead! Don't make me wrong by choosing you" 🥺

1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
sangsi sosial lebih kejam dari sekedar masuk penjara. itu resiko km siapa suruh dulu jahatnya kebangetan/Proud//Bye-Bye/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
tau, km balsem napi/Sneer/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dad jon udah tau duluan kali/Chuckle//Grin/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
paham lah Agam. cukup mengangguk dia gak nyerocos seperti km/Tongue/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
tengil bgt sumpah inget umur oyyy
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
asem bgt nathan
〈⎳ FT. Zira
nathan beda.. dia dah tau tapi teetep maju tuh.. padahal tau bakal di tendang juga tetep maju.. kurang apaa coba?? perlu cat rambut lagi atau gimana?

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
dad jon tetep yg paling dittakuti..tapi dad jon juga takutnya sama bini/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
tapi kalo ma Hena berubah jadi power ranger dia Nat/Joyful//Joyful/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
balsem sama ivan aja, nathan sama aku/Awkward/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
semoga gak direstui/Sly/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dih, dih kagak
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
habis ini Agam ngamok
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
ceriwis, aku ingat Zoya dengar kata ceriwis
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
si Balsem mewek gak lihat ini
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
luuu jadi pak tarno Nat/Speechless/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
udah terakhir aja, padahal aku nunggu Agam sama rania/Smug/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dih kurang ajar nih orang/Facepalm/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
bau Ivan/CoolGuy/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
gak suka sumpah, luuu cari yg lain napa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!