Tolong " teriak seorang wanita bercadar itu ketika mulut berlapis cadar itu didekap seorang pria. setelah berhasil menutup pintu itu ia langsung melempar perempuan itu ke sofa.
Pria asing itu membuka paksa cadar perempuan yang menjadi mangsa saat ini. Ia mendekam wanita ini dengan tubuh besarnya.
pria itu mulai mencium leher wanita itu, gadis itu terus saja memberontak dengan memalingkan wajahnya. Ciuman yang sangat begitu kasar dan sangat brutal.
Ia membuka paksa baju panjang yang perempuan ini kenakan. Dan sekarang nampak perempuan ini itu sudah menampakkan tubuh polosnya tanpa busan.
Gadis itu terus saja memberontak, ia mencoba memukul dan semau cara ia lakukan tapi tidak berhasil. Tenaga pria ini lebih kuat dari dirinya.
Gadis itu terus menangis dan meminta pertolongan. tapi tidak ada sama sekali yang datang menolongnya.
" aku mohon jangan lakukan itu " ucapnya dalam tangisnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
" Sepertinya banyak rahasia di rumah ini, kenapa setiap sudut rumah ini banyak sekali penjaga " kata Aira melirik ke arah pelayan itu. Pelayan itu pun tidak tahu harus menjawab apa, dengan muka terkejut ia mendukung kepalanya.
" Maaf nona, saya tidak bisa berlama-lama disini. permisi " pelayan ini berusaha menghindari pembahasan yang sedang di bahas istri tuan mudanya, lebih tepatnya takut salah dalam berucap.
Aira melihat kepergian pelayan itu dengan heran, dan menambah rasa kecurigaannya apa yang sebenernya ada si balik rumah yang sangat megah ini.
Aira berjalan menuju ke depan, dari kejauhan ia melihat seorang wanita yang sedang marah-marah kepada kedua pengawal yang sedang berjaga itu, Aira tak tahu menahu siapa wanita itu, ia hanya terdiam di tempat sampai wanita itu pergi.
Aira masuk kedalam rumah , ia memperhatikan bangunan yang begitu mewah dan Setiap ia melewati penjaga yang sedang berjaga mereka selalu menundukkan kepalanya, itu membuat Aira tidak nyaman.
Sampai di kamarnya, ada sebuah notif yang masuk kedalam hpnya, ternyata sebuah email. wajah wanita bercadar ini tersenyum bahagia, ternyata mencari pekerjaan tak sesulit yang ia bayangkan.
" Alhamdulillah akhirnya aku dapat perkejaan"
***
Pagi-pagi Aira sudah bersiap untuk pergi, ia menuruni anak tangga itu satu persatu. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu utama.
" Maaf nona, anda mu kemana?" Tanya pengawal yang berjaga.
" Saya ingin pergi ke suatu tempat"
" Apa tuan muda telah memberikan anda izin "
" Tidak, dia tidak tahu kalau saya mau keluar, tapi itu tidak penting baginya saya mau pergi kemana. "
" Maaf nona, anda di panggil tuan muda untuk sarapan, taun sudah menunggu anda " Kata pelayan wanita yang menghampiri Aira. Aira menghela nafas. ia berjalan menuju ruang makan, seperti biasa di sana sudah ada Kenzo bersama asistennya.
" Duduk dan ambilkan saya sarapan !!" Perintah Kenzo pada Aira tidak bisa di bantah. Aira mengambil Kenzo sarapan paginya dan memberikannya pada Kenzo.
" Kenapa kamu tidak sarapan?" Kata Kenzo yang melihat Aira tidak mengambilkan dirinya makan.
" Ini hari senin, saya puasa"
" Oo " Menganggukkan kepalanya dan ia mulai memperhatikan penampilan Aira yang terlihat sudah rapi " kamu kamu Kemana?"
" Bukan urusan anda!, gak penting anda tahu saya mau kemana " Mendengar itu membuat Kenzo emosi, tapi ia menahannya.
" Saya suami mu!! jika kamu lupa itu" Kenzo menata tajam pada Aira, tapi sepertinya wanita ini Engan untuk membalas tatapannya.
" Suami!! Saya menerima tawara anda untuk menikah saya karena saya tidak ingin ummi Abi saya malu kerena ulah bejat anda!!" Aira berani menatap Kenzo dengan mata kebencian, dan berkaca-kaca.
Kenzo terdiam menatap mata yang penuh dengan kebencian itu. Emosinya memuncak ketika mendengar apa yang di katakan Aira.
" Saya memang salah, perlu kamu ketahui saya melakukan itu semua karena saya dalam pengaruh obat, jika tidak dalam pengaruh obat saya tidak akan pernah sudi menyentuh mu "
" Tapi kenapa harus saya hah? kenapa? kamu menghancurkan dunia ku " Teriak Aira tak mau kalah, Keduanya sama-sama emosi.
" Kamu menghancurkan hidup ku, impian ku. segalanya kamu telah menghancurkan semuanya aaa " Teriak Aira menatap kenzo. tidak ada yang berani memisahkan mereka pertengkaran kedua pasutri itu termasuk Andre.
" Aku sangat membenci diriku sendiri Karena kamu, kamu telah menghancurkan segalanya!!!"
Kenzo mencoba mengontrol emosinya, sekarang keduanya terdiam tidak ada yang membuka suara baik aira ataupun Kenzo.
Kenzo memilih untuk pergi meninggalkan Aira yang masih terdiam di sana. Aira menatap kepergian Kenzo dan ia terduduk di kursi itu mencoba menenangkan dirinya.
Merasa cukup tenang Aira, Aira berjalan menuju gerbang, tidak ada pengawal yang mencegahnya. ia menaiki taksi yang sudah ia pesan tadi.
Dengan emosi Kenzo masuk kedalam mobil, sesampainya di kantor, semua karyawan yang berpapasan dengannya tidak berani membuka suara.
" Aaaaa brak " Kenzo menendang apa pun yang ada di depannya sesampainya di ruang ya. "Kamu menghancurkan hidup ku, impian ku. segalanya kamu telah menghancurkan semuanya aaa"
kata-kata Aira terngiang di ingatan nya, entah perasaan apa yang di sarankan Kenzo, yang jelas ia sangat tersakiti mendengar semua kata-kata Aira.
Andre masuk kedalam ruangan Kenzo memberitahu rapat akan segera di mulai. Sesampainya di ruangan rapat tidak ada satu pun yang membuka suara.
Rapat berjalan dengan lancar, tapi ketika Kenzo membaca laporan itu membuatnya murka.
" Kalian pikir aku bodoh" Teriak Kenzo melempar semua kertas itu ke depan mereka yang hadir di rapat ini. " Andre kamu urus semuanya, bila perlu kamu pecat mereka semua " teriak Kenzo penuh emosi ia meninggal ruang rapat ini.
" Sudah aku katakan jangan buat kesalahan sedikit pun, cepet perbaiki!!" Ucap Andre. ia mengerti keadaan tuanya, ia tahu apa yang membuat tuannya marah seperti ini tapi itu hanyalah hal sepele. tak mungkin ia memecat karyawan kerena kesalahan sepele seperti ini. mungkin efek dari emosi ketika berdebat dengan Aira membuatnya seperti ini.
" Aaaaaaa" Kenzo melempar semua yang ada di dalam ruangan ya. dan pergi meninggalkan ruangannya. ia tak peduli dengan tangan nya yang terluka.
bnyk musuh a
kasih ad n