cerita ini hanya fiktif belaka,jika ada kesamaan nama,tokoh , ataupun tempat ini tidak disengaja,,
karya sendiri
hasil sendiri
no jiplakk..
selamat membaca semoga suka
bella ayuna darmawan cantik ,body aduhay , perfecto. tapi siapa sangka pejalanan cintanya tak semulus wajahnya. Dia harus memutuskan hubungannya dengan kekasihnya karena suatu hal.
Bara regga alexander lelaki tampan, mapan, tubuh atletis. CEO muda di perusahaan BR group.
bagaimana kisahnya?? mari kita simak 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyas Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Harap perhatian Bocil menyingkir !!
****
" Aku punya alasan tersendiri kenapa dulu aku percaya kepada wanita itu. Aku ingin mencari tahu tentang siapa dia. Dia juga sempat akan mencelakai mu waktu kalian mengadakan bakti sosial di kota B waktu itu. Tapi beruntung ada Fadli. Kamu ingat Fadli anak cupu jurusan kedokteran yang sering dijahili Jordan ? Beruntung saat itu dia lewat di jalan itu. Ada gerombolan preman yang berusaha mengganggumu tapi dia yang menolong mu. Fadli sebenarnya bukan anak cupu tapi dia menyamar juga untuk membongkar kedok wanita itu. Fadli sudah lebih dulu mengenal wanita itu. Dulu mereka teman SMA, wanita itu juga pernah melakukan hal yang sama terhadap kekasihnya. Maka dari itu aku berpura-pura mempercayainya. Tapi salahnya juga aku tidak bilang kepadamu untuk berpura-pura kita bertengkar. Malah kita benar-benar berakhir " jelas Barra panjang kali lebar kali tinggi
" Lalu kenapa Fadli tidak melaporkan wanita itu ke polisi?"tanya Bella yang sudah merasa penasaran dari tadi.
" Dia tidak punya bukti yang kuat maka dari itu Fadli menyamar menjadi cupu untuk mengikuti wanita itu. Ternyata dugaannya benar dia kembali mencari korban. Dulu Fadli sempat dekat dengan wanita itu bahkan sempat pacaran. Wanita itu hanya memanfaatkan Fadli. Dia mendekati Fadli karena uang setelah bangkrut dia pergi dan pindah di sini. Bahkan wanita itu juga pernah menjadi selingkuhan ayahnya Fadli dan disitulah perusahaan Fadli benar-benar hancur " jelas Barra lagi.
" Apa sekarang juga belum menemukan bukti yang kuat?" tanya Bella
" Sudah , bukti sudah terkumpul sekarang sedang diurus Fadli dan Jordan . Jadi sayang aku udah jelasin semua ke kamu. Kita baikan ya gak ada penolakan . Titik . Kamu milik aku selamanya " ucap Barra seraya mengecup bibir Bella hanya kecupan lembut cukup lama Barra mengecupnya. Bukan ciuman ya.
" Tapi aku masih kecewa sama kamu " kata Bella yang wajahnya sudah berubah sendu.
" Maaf yang sudah berlalu jangan di bahas lagi. Itu cuma salah paham. Okey " tambah Barra . Dia tidak ingin kehilangan wanitanya lagi. Betapa bodohnya dulu dia bisa masuk kedalam permainannya sendiri , hingga membuat hubungan keduanya berakhir. Barra sangat menyesali semua itu.
Cup
Barra mencium Bella dengan lembut. Ciuman yang hangat. Tangan Barra menekan tengkuk Bella untuk memperdalam ciuman mereka. Ciuman itu semakin dalam. Bella yang tadinya hanya diam kini Bella juga membalas ciuman tersebut tangan Bella meremas rambut Barra. Bella juga rindu ciuman Barra , rindu semua yang ada dalam diri Barra yang begitu melindunginya dulu. Perhatian dari hal hal kecil.Ciuman itu lama kelamaan semakin menuntut. Tapi Barra mencoba menahan supaya tidak kelepasan. Lidah keduanya saling membelit satu sama lain. Cukup lama mereka beradu lidah dan bibir. Dirasa kekurangan oksigen mereka melepaskan ciuman itu.
" Masih terasa manis " ucap Barra seraya mengusap bibir basah Bella. Pipi Bella langsung memerah karena malu.
" Gak usah malu. Aku cinta kamu " tambah Barra lagi yang merasa gemas dengan wanitanya itu.
Keduanya kembali menautkan bibir mereka . Ciuman itu semakin lama semakin panas dan menuntut, Seakan menumpahkan rasa rindu mereka . Menjelaskan perasaan mereka masing-masing jika keduanya masih memiliki perasaan yang sama. Barra ******* bibir Bella yang atas juga bawah secara bergantian. Bella meremas rambut Barra dan tangan Barra menekan tengkuk Bella untuk memperdalam ciuman mereka. Tangan Barra yang kanan mulai masuk kedalam blouse Bella mencari moci kenyal milik Bella.
Eugh. .
Suara lenguhan Bella.
Barra tersenyum mendengar suara lenguhan merdu Bella. Kancing blouse Bella sudah terlepas terlihat moci Bella yang padat dan besar. Karena Bella termasuk perempuan yang memiliki body bak gitar spanyol. Barra tersenyum disela ciumannya. Ciuman itu semakin menuntut hingga bibir Barra sampai didepan moci kecil Bella yang berwarna pink.
" Eugh Bar jangan stop " desah Bella merasa geli dengan perlakuan Barra. Namun Barra tidak menghiraukan Bella, dia tetap bermain di kedua moci Bella yang sangat menggoda. Bella takut jika nanti keduanya khilaf ya meskipun Barra tidak mungkin melakukannya tapi bagaimanapun pasti ada syaiton yang datang entah dari mana asalnya.
" Ahhh bar geli " rengek Bella ketika Barra semakin rakus melahap kedua moci Bella secara bergantian.
" Sebentar sayang " Barra melepaskan moco Bella sebentar lalu melanjutkannya lagi. Barra sebenarnya ingin sekali lebih tapi dia mencoba untuk tetap menahan tidak ingin merusak Bella. Dia ingin melakukannya saat mereka sudah menikah. Barra merasa di bawah sana sudah ada yang ingin mendesaknya keluar.
Setelah cukup lama Barra bermain dikedua moci Bella, Barra berpindah ke bibir Bella lagi. Karena Barra takut khilaf soalnya si ono sudah meronta untuk keluar dari sangkarnya. Barra melepaskan ciumannya dan mengancingkan kembali baju Bella . Dan jempol tangannya digunakan untuk mengusap bibir Bella yang basah karenanya . Terdengar nafas keduanya yang ngos-ngosan akibat ciuman panas mereka. Bella sebenarnya malu karena baru kali ini Barra kehilangan kendali.
" Maaf kelepasan. " ucap Barra seraya mengelus kepala Bella dengan senyum tengilnya.
" Kita tidak kembali kekantor ?" tanya Bella mengalihkan pembicaraan mereka. Karena masih merasa malu dengan apa yang mereka lakukan tadi.
" Tidak biar Reno yang mengurus semuanya. Aku lapar , aku kangen masakan kamu. Apa kamu masak untuk kita berdua ?" tanya Barra yang ingin bermanja dengan Bella
" Boleh " jawab Bella mantap sambil menganggukkan kepalanya.
" Sayang kamu ganti baju dulu atau mau mandi. Di dalam ada baju-baju kamu " tanya Barra
" Gak usah ini saja " kata Bella yang sebenarnya masih merasa canggung jika bersama Barra.
"Gak nyaman sayang kalau masak pakai baju kantor. Sana ganti baju dulu " tegas Barra tanpa ingin di bantah
" Baiklah " ucap Bella yang tak ingin lama lama berdebat
Bella memasuki kamar Barra dimana semua barang-barang di sana masih sama tidak ada yang berubah . Apa benar Barra masih mencintainya? Pertanyaan bodoh apa yang Bella tanyakan. Tentu saja masih . Kemudian Bella menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya. Dan di sana masih ada foto besar mereka yang berlibur di pulau Bali. Setelah selesai Bella keluar dengan baju santai rambutnya dia cepol memperlihatkan leher jenjangnya. Barra yang melihat itu meneguk air liurnya dengan susah. Satu kata bagi Barra " Cantik dan seksi ".
ko beda bab malah abis mandi...