NovelToon NovelToon
Selina Pengasuh Tiga Badboy

Selina Pengasuh Tiga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Cintapertama
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Queen Blue🩵

Selina Ratu Afensa tak pernah menduga hidupnya berubah drastis saat menerima pekerjaan sebagai pengasuh di keluarga terpandang. Ia pikir hanya akan menjaga tiga anak lelaki biasa, namun yang menunggunya justru tiga badboy yang terkenal keras kepala, arogan dan penuh masalah

Sargio Arlanka Navarez yang dingin dan misterius, Samudra Arlanka Navarez si pemberontak dengan sikap seenaknya dan Sagara Arlanka Navarez adik bungsu yang memiliki trauma dan sikap sedikit manja. Tiga karakter berbeda, satu kesamaan yaitu mereka sulit di jinakkan

Di mata orang lain, mereka adalah mimpi buruk. Tapi di mata Selina, mereka adalah anak anak kesepian yang butuh di pahami. Tanpa ia sadari, keberaniannya menghadapi mereka justru mengguncang dunia ketiga badboy itu dan perlahan, ia menjadi pusat dari perubahan yang tak seorang pun bayangkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Blue🩵, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Riquest sushi

Pelayan itu kini menatapnya, matanya sedikit menyipit, mencoba tetap profesional “Baik... Jadi hangat sedikit saja ya?”

Selina mengangguk cepat “Iya... tapi jangan kebanyakan saus. Tapi juga jangan dikit, pokoknya pas”

“Pas?” ulang pelayan itu, mulai kehilangan nada ramahnya sedikit

“Iya. Terus jangan ada mayonaise, jangan ada timun, jangan yang gulungannya kebalik dan... Oh iya, tolong pastiin potongannya simetris, jangan ada potongan ganjil. Harus delapan potong, bukan tujuh”

Suasana langsung hening beberapa detik.

Pelayan itu menatap Selina lama antara ingin tertawa dan ingin menjerit. Sementara Selina menatapnya dengan senyum malu, menggenggam ponselnya erat erat

“Aduh, maaf banget Kak...” Selina buru buru menunduk sedikit, suaranya pelan “Bukan aku yang ribet, tapi ini pesenan dari... temenku”

Pelayan itu menarik napas panjang, mencoba menahan ekspresi kesalnya “Baik Mbak. Kami akan coba usahakan sebaik mungkin sesuai permintaan”

“Terima kasih banyak ya Kak” Selina tersenyum canggung, lalu menyingkir ke kursi tunggu di pojokan. Ia memijat pelipisnya pelan sambil menghela napas berat

“Ya ampun Gio... Apa susahnya makan sushi kayak orang normal sih?” bisiknya lirih sambil menatap layar ponselnya yang masih menampilkan chat permintaan absurd dari Sargio

(Pokoknya kalau satu aja dari syarat itu nggak sesuai, gue nggak bakal makan)

Selina hanya bisa mendesah. Ia menatap dapur terbuka tempat para koki mulai menyiapkan pesanannya dengan wajah tertekan, salah satu dari mereka bahkan tampak menggeleng pelan

Beberapa menit kemudian, pelayan yang sama datang sambil membawa kotak sushi berlabel Custom Order

“Ini Mbak. Kami udah pastikan semuanya sesuai permintaan”

Nada suaranya jelas menahan emosi, tapi masih sopan

Selina tersenyum lebar, menunduk dalam dalam “Makasih banyak Kak! Maaf ya udah nyusahin!”

“Tidak apa Mbak... asal jangan sering sering aja ya” balas pelayan itu lirih tapi masih tersenyum tipis

Selina tertawa kecil canggung, lalu segera membayar dan keluar dari restoran sambil membawa kantong sushi itu erat erat

Begitu ia melangkah di trotoar menuju sekolah, ia mendesah lagi “Kalau yang ini aja udah kayak gini, gimana kalau besok dia minta ramen tanpa kuah?” gumamnya dengan nada setengah kesal

Selina melangkah cepat menyeberangi jalan kembali ke area sekolah, kantong sushi di satu tangan yang di jaga seperti barang berharga. Nafasnya sedikit memburu, wajahnya memerah karena udara panas bercampur gugup takut kalau Sargio bakal ngomel lagi

Sebelum naik ke atap, ia sempat mampir ke kantin membeli dua bento ayam teriyaki untuk Samudra dan Sagara

“Setidaknya mereka nggak bakal ngeluh kayak bos satu itu” gumamnya

Tangga menuju rooftop cukup sepi. Dari balik pintu logam yang terbuka sedikit, terdengar suara tawa khas Sagara dan Samudra yang sedang bercanda, diselingi nada datar Sargio yang jelas sedang kesal

Begitu Selina mendorong pintu itu, angin sore langsung menerpa wajahnya. Langit tampak biru keabu abuan, sementara ketiga kakak beradik itu duduk di sisi tembok pembatas

Sargio duduk bersandar dengan kaki di silangkan, earphone masih menggantung di lehernya, wajahnya dingin seperti biasa. Sementara Samudra dan Sagara tengah memainkan roti isi sambil saling melempar lelucon

Begitu melihat Selina datang, Samudra langsung berseru “Wah akhirnya! Gue kira lo nyasar ke Jepang buat ambil sushinya langsung!”

Selina meringis sambil mengatur napas “Antreannya lumayan lama”

Namun sebelum sempat duduk, suara datar Sargio langsung memotong

“Antrean lama, atau lo yang kelamaan ngobrol?”

Nada sinis itu membuat senyum Selina memudar. Ia melangkah pelan mendekat, meletakkan kotak sushi di depan Sargio dengan hati hati

“Nggak, aku langsung pesen begitu sampai... Ini, pesanannya udah sesuai permintaanmu”

Sargio menatap kotak itu dengan ekspresi setengah malas, setengah curiga “Butuh waktu selama itu cuma buat pesen sushi?”

“Pesanannya banyak detailnya...” jawab Selina pelan, tapi cukup terdengar menusuk di antara semilir angin sore

Samudra tertawa pelan “Yah, kalau ngeladenin permintaan Gio sih, emang bisa satu babak sendiri. Gimana Sel chefnya ngamuk nggak?”

Selina menatap Samudra dengan senyum canggung “Sedikit sih... tapi mereka tetep bikinin”

Sagara yang duduk di sebelah langsung menepuk kotak bentonya sendiri “Kalau yang ini pasti buat gue sama Samudra kan? Nggak ribet kayak dia?”

Selina mengangguk cepat “Iya, aku beliin bento ayam teriyaki, semoga suka”

“Wah, mantap! Nih, beda banget sama yang satu itu” kata Sagara sambil menatap ke arah Sargio

Sargio tidak menanggapi. Ia membuka perlahan kotak sushinya dan memeriksa satu per satu potongan sushi di dalamnya, seolah sedang mengaudit hasil kerja.

Semua potongan terlihat simetris sempurna, delapan tepat, nori tidak terlalu hitam, tidak ada timun, tidak ada mayonaise

“Hm” gumamnya pendek “Lumayan”

Selina menunduk sedikit “Terima kasih...” ucapnya lirih

“Lain kali” ujarnya akhirnya tanpa menatap Selina “Datang lebih cepat. Gue nggak suka nunggu”

Selina mendongak cepat, menatapnya

“Iya... aku bakal lebih cepat lagi besok”

Sore itu, matahari sudah mulai condong ke barat, sinarnya menembus kaca jendela besar ruang makan rumah keluarga Navarez

Selina masuk pelan sambil menggulung lengan bajunya “Mbok, ada yang bisa aku bantu?” tanyanya lembut

Mbok Sri yang sedang duduk di meja kecil menatap daftar di tangannya, mendesah pelan “Wah, pas banget Nduk. Nih, Mbok lagi ngitung bahan yang udah mau habis sama stok minuman di kulkas yang menipis”

Selina mendekat, melirik catatan itu “Kalau gitu biar aku aja yang belanja Mbok. Sekalian jalan sore”

Mbok Sri menatapnya sejenak, lalu tersenyum lega “Wah, yaudah kalau kamu nggak capek Nduk. Ini catatannya. Tapi hati hati ya, jangan belanja yang berat berat sendiri”

Selina mengangguk, menerima catatan kecil itu “Iya Mbok. Aku cuma beli yang perlu aja”

Ia lalu mengambil tas kecil dan keluar lewat pintu depan

Begitu pintu terbuka, angin sore langsung menerpa rambutnya. Di halaman depan, tampak mobil hitam baru saja berhenti di dekat pagar. Dari sana keluar Sagara dengan kaos putih dan jaket jeans. Rambutnya agak berantakan, wajahnya tampak santai seperti biasa

“Selina? Mau ke mana?” panggilnya sambil berjalan mendekat

Selina berhenti di tangga teras, menoleh padanya sambil menunjukkan catatan belanja “Mau ke supermarket, di suruh beli bahan dapur”

Sagara mengangguk pelan, menatap catatan di tangan Selina, lalu menatapnya lagi dengan ekspresi yang entah kenapa terlihat geli “Sendirian?”

“Iya, cuma bentar kok” jawab Selina sambil tersenyum sopan

Tapi senyum itu langsung di balas dengan nada santai khas Sagara “Yaudah, gue ikut”

Selina terkejut “Hah? Nggak usah, aku bisa sen-”

Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Sagara langsung menyela cepat sambil menatapnya datar “Gue bilang ikut, ya ikut.” Suaranya tegas tapi santai, khas cowok yang nggak mau di debat

1
piobeng🦂🍫
mimpi apa kau Sagara astagooi
piobeng🦂🍫
mau lihat modus nya Sagara gimana hahah
piobeng🦂🍫
kasih paham Sagara hahahah
piobeng🦂🍫
astaga jatuh raja ratu sayuran hahah ada aja tingkah konyol kalo sama Sagara
saharaa
lanjut ka
Queen Blue🩵: siap kak🙏
total 1 replies
AlikaSyahrani
kasian dong kalau dipecat
AlikaSyahrani
kamu kuat selina
AlikaSyahrani
kamu bisa selina semangat🦾🦾🦾🦾🦾
AlikaSyahrani
selina kamu harus punya setok kesabaran seluas samudra ya?
untuk menghadapi kelakuan 3 remaja
AlikaSyahrani
lanjut thor ceritanya menatik👍👍👍👍
Queen Blue🩵: trmksh kaka😍
total 1 replies
Pecinta fiksi
menarik👍👍👍
piobeng🦂🍫
apa benar selina dipecat
piobeng🦂🍫
hahahah orang kelihatab gimana gech
Queen Blue🩵: 🤣hahahaha
total 1 replies
saharaa
lanjut kak
Queen Blue🩵: siap ka🙏
total 1 replies
Diana🥰
sial dua kali🤣🤣
Queen Blue🩵: Hahaha... iya lgi🤭
total 1 replies
Diana🥰
rasain jen emang enak??? 🤭
Sintya P
bagus...kalau bisa harus doble up tor
Queen Blue🩵: siap, asal kasih smngt pake vote aja 🤭🙏
total 1 replies
Rere
keren ceritanya kocak😆kalo bs double up tor
Dion
🤣burung kesayangan??
piobeng🦂🍫
selina ini bos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!