Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Sultan mengangkat kakinya dan langsung menendang mulut pria yang menjerit tadi hingga mulutnya berdarah, ia menutup mulutnya dan ternyata giginya copot 2 batang.
Ia meninju ke arah Sultan dan Sultan menendangnya hingga ia kepalanya terbentur di tembok dan pingsan.
Temannya yang lain berusaha keluar namun Sultan menedang bagian utamanya dari belakang hingga ia terduduk meringis kesakitan dan temannya yang lain menodong pistol kearah Sultan dan Sultan menarik pistol itu dan memukul kepalanya, Sultan menarik kepalanya dan melemparkan kepada temannya yang satu lagi yang juga menodongkan pistol hingga mereka jatuh bersama. Sultan meloncat dan mendarat di tubuh mereka berdua dan meninju wajah, dada dan perut mereka sampai mereka tak bergerak lagi.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan lagi? Adek manis kakak akan menyelamatkanmu, jadi tolong bekerja sama dan kamu jangan bersuara ya," pujuk Sultan memegang bahu adek kecil tersebut. Anak kecil itu mengangguk meskipun ia menangis ketakutan.
Sultan:
Kemana kami harus pergi lagi?
Sistem:
Tunggu sebentar, karena orang tuan anak ini datang di saat itu pasti fokus mereka teralihkan.
Sultan:
Baiklah.
"Nanti kamu ikut saja kakak dan ingat jangan bersuara," ujar Sultan serius.
Untung saja jeritan pria tadi tidak terdengar oleh penjaga di luar.
Brum brum brum.
Terdengar suara mobil datang. Sultan membuka sedikit pintu dan mengintip, mereka berdatangan di tempat ayah anak tersebut dan ayah anak itu membawa koper.
"Aku sudah membawa uang tebusan seperti yang kalian minta, jadi tolong lepaskan anakku," ujar ayah itu memohon.
"Ambil kopernya," perinta ketuanya dan salah satu pria datang dan mengambil koper tersebut lalu membukanya.
"Wah ini uangnya sangat banyak sekali," ujar mereka berkumpul.
Sistem:
Sekarang Tuan.
Sultan membuka pintu dan keluar pelan-pelan dan menyembuyikan anak tadi di sebalik tembok.
"Apa kau tidak membawa polisikan?" Tanya ketuanya curiga.
"Tidak, hanya aku sendiri yang datang, uangnya sudah kalian terima jadi kembalikan anakku, aku janji tidak akan melaporkan kalian," ujar ayah anak itu berlutut.
"Anak tadi menghilang," teriak Sultan sengaja untuk membuat keributan agar mereka panik.
"Apa? Cepat cari anak itu," perintah ketuanya. Sultan membawa lari anak itu dan mengendongnya diam-diam membawanya kabur.
Sistem:
Berhenti Tuan ada seseorang yang datang, bersembunyi di balik pintu.
Sultan mengikuti perintah sistem untuk bersembunyi, pria itu berlari dan mencari sana kemari namun tidak di temukan ketika pria itu masuk kekamar tempat persembunyian Sultan dengan sigap Sultan menarik pria itu kedalam dan menghajar sampai terkapar.
Sultan:
Apa ada lagi orang yang datang?
Sistem:
Tuan keluar 20 detik lagi akan ada orang yang datang.
Sultan kembali berlari dan mengendap-endap. Sedikit lagi ia sampai di mobil ayah dari anak yang ia gendong sayangnya ia ketahuan.
"Ketua dia membawa anak itu," teriak salah satu pria menunjuk ke arah Sultan.
"Cepat pergi," perintah Sultan kepada anak itu.
"Tapi Om bagaimana?" Tanya anak itu tak rela meninggalkan Sultan.
"Sudah kamu jangan pikirkan Om, cepat pergi SEKARANG!!!!!...." teriak Sultan dan anak itu berlari, para penjahat itu menembak dengan senjata api. Sultan berusaha untuk menghindarinya.
Sultan:
Sistem bagaimana ini? Aku tak selamanya bisa menghindari peluru itu.
Sistem:
Tuan sebisa mungkin menghindarinya saja, jika kenapun Tuan hanya merasakan sedikit sakit karena Tuan sudah memiliki pertahanan kuat seperti pohon, jadi berusahalah terus maju dan menghampiri mobil di depan Anda.
Dor dor dor...
Ketika Sultan masuk ke mobil ia terkena 3 tembakan.
"Aduh... sakit banget," keluh Sultan dan Sultan melihat anak dan ayah itu sudah pergi.
"Untunglah mereka sudah pergi," ujar Sultan lega. "Semoga mereka menelpon polisi," Sultan menyandarkan tubuhnya di kursi mobil.
Sistem:
Apa yang Tuan tunggu lagi, cepat hidupkan mobilnya.
Sultan:
Aku mana bisa naik mobil.
Sistem:
Sistem akan menjalankan mobil dengan otomatis.
Brum brum bruuummm.
Dor dor dor.
Ketika mobil itu berjalanpun mereka masih menembaknya.
"Selamat juga nyawaku, tapi... Astaga seumur hidupku baru kali ini aku kena tembakan," ujar Sultan mengelus dada.
Ting ting
Misi selesai...
Anda mendapatkan 40 poin.
Poin Anda menjadi 43 poin.
"Wah ku gunakan untuk apa poin ini, setelah sampai di rumah baru aku lihat apa saja yang bisa di gunakan," gumam Sultan.
Sistem:
Tuan, Anda lebih baik melepaskan baju yang Anda pakai atau Anda akan di tangkap.
Sultan:
Astaga... terima kasih sistem kau yang terbaik.
Sistem:
.............
Sultan melepaskan baju yang ia pakai dan Sultan baru menyadari ternyata ia hanya menggunakan celana pendek pas di paha tanpa baju.
Sultan:
Aaaaaaa.... bagaimana aku bisa keluar jika aku seperti ini, bagaimana jika ada cewek lewat dan melihatku, mereka pasti mengatakan aku mesum.
Sistem:
Tadi Anda keluar tidak malu.
Sultan:
Tentu saja aku tidak malu karena buru-buru. Andai saja poin ku banyak bisa saja aku berganti pakaian dengan sekejap yang ada di sistem.
Sistem:
Tuan tidak boleh mengeluh dan terima saja nasibnya.
Sesampainya di rumah Sultan turun mobil sambil mengendap-endap melirik kiri dan kanan takut ada yang lihat.
"Tong kamu ngapain?" Tanya seorang kakek tua memukul pundak Sultan dari belakang.
"Astaga!!!!! Dasar kakek tua mengagetiku saja. Boleh aku meminjamkan bajumu sebentar?" Tanya Sultan membungkukkan badannya di balik tembok.
"Saras, ambilkan baju kakek 1 buat cucu yang tersesat ini," teriak kakek tua pikun itu.
"Astaga kakek, aku meminjam baju Anda agar tidak terlihat oleh cewek dan Anda memanggil cewek buat datang kesini, ya sudahlah lebih baik aku pergi sebelum cewek itu melihatku," ujar Sultan berlari kencang dan sampai di rumah ia langsung masuk dan menutup pintu.
"Kek ini bajunya," ujar Saras memberikannya kepada kakeknya.
"Eh di mana anak itu tadi ya?" Tanya kakek heran karena Sultan menghilang.
"Kamu dari mana saja Sultan?" Tanya ibu khawatir.
"Anu... aku tadi... hm... hah aku tadi ngejar orang yang ku kenal dan kami tadi ngobrol panjang," jawab Sultan ngasal.
"Dengan keadaan kamu seperti ini?" Tanya ibunya melihat anaknya yang hanya menggunakan celana pendek.
"Hehehe... lupa pake baju Bu, ya sudah kalau gitu Sultan masuk ke kamar dulu Bu," ujar Dultan berlari masuk kamarnya.
"Tunggu dulu, ada apa dengan lengan dan punggungmu?" Tanya ibu melihat luka di tubuh anaknya.
"Oh tidak kenapa-kenapa Bu, ini tadi hanya maen tembak-tembakan saja," jawab Sultan masuk kamar dan menutup pintu kamarnya.
"Selamat, untung saja Ibu tidak curiga," ujar Sultan bersender di balik pintu kamarnya.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴