Tidak pernah terbayang jika malam yang dia habiskan bersama pria asing yang memberinya uang 1M akan menumbuhkan janin didalam rahimnya.
Salsabila, gadis cantik berusia 26 tahun itu memutuskan merawat calon anaknya seorang diri. Selain tidak mengenal ayah dari calon anaknya. Rupanya pria itu sudah memiliki tunangan dan akan segera menikah.
Mampukah Salsabila menghadapi kerasnya hidup saat dia hamil tanpa suami?. Apalagi dia hamil diluar nikah!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membatalkan Pernikahan
"Aku ada disini!."
Deg
Gita menatap Azka, dia bernafas lega karena Azka datang seorang diri. Akan sangat runyam jika mereka tahu keberadaan Salsa sekarang.
"Sayang, kamu kemana saja?. Seharian kemarin kamu tidak mengabari aku!," Salwa bergelayut manja dilengan Azka. Namun Salwa merasa ada yang aneh. Azka hanya diam dan tidak merespon seperti biasanya.
"Ada yang ingin aku bicarakan. Mumpung Mama dan Papa disini!."
Danar dan Anya menatap calon menantunya. Sepertinya ada hal serius yang ingin Azka sampaikan. Salwa yang mendengar nada serius Azka mulai ketar-ketir, apakah Azka benar-benar akan membatalkan pernikahan mereka? Tidak, Salwa tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Ada apa? Sepertinya ada hal yang sangat serius!," tanya Danar setelah mereka duduk diruang tamu.
Dirga dan Gita hanya diam, dia membiarkan Azka berbicara lebih dulu.
"Sebelumnya saya minta maaf pada Mama, Papa dan juga Salwa. Saya tahu, apa yang akan saya sampaikan akan sangat melukai kalian!."
"Mas, kamu tidak serius dengan ucapanmu kemarin, kan?."
Pertanyaan Salwa membuat orang tuanya semakin bingung, "Sebenarnya, apa yang terjadi?. Apa yang ingin kamu sampaikan, Ka?."
Azka menatap Salwa yang menggeleng ke arahnya. Namun kali ini tatapan memelas Salwa tidak mampu menggoyahkan niat Azka.
"Aku tidak bisa melanjutkan pernikahanku dengan Salwa!."
Deg
Salwa mulai menitikkan air mata. Rupanya yang Azka sampaikan kemarin tidak main-main. Sefatal itukah kesalahannya hingga Azka membatalkan pernikahan mereka.
"A-apa maksud kamu, Ka? Kenapa kamu ingin membatalkan pernikahan kalian?," tanya Anya begitu terkejut sedangkan Danar, dia tampak diam tanpa ekspresi.
"Saya tidak bisa menikahi Salwa!."
"Tidak. Kamu tidak bisa membatalkan pernikahan kita, Mas. Semuanya sudah siap. Bagaimana mungkin kamu mau membatalkannya begitu saja!," ucap Salwa dengan tangisannya.
Azka menghela nafas, "Ini demi kebaikan kita semua, Sal. Aku harap kamu mau mengerti!."
"Bagaimana Salwa bisa mengerti, Ka!. Kamu ingin membatalkan pernikahan kalian tanpa alasan yang jelas. Sekarang katakan pada kami, apa alasanmu membatalkan pernikahan ini!," tanya Anya dengan suara parau. Terlihat sekali jika wanita itu berusaha menahan tangis.
Azka melirik Danar yang hanya diam, mungkin pria itu ingin mendengar penjelasannya terlebih dahulu.
"Semua karena kesalahanku. Salwa tidak salah apa-apa. Aku hanya baru menyadari jika perasaan yang selama ini aku simpan untuk Salwa hanyalah sebatas kakak kepada adiknya!."
Danar tersenyum sinis, "Alasan yang tidak masuk akal. Apa kamu pikir, kami akan percaya?!."
"Mas, kamu tidak bisa mempermainkan aku seperti ini!. Dua minggu lagi, dua minggu lagi kita akan menikah. Undangan, gedung, semuanya sudah siap. Tidak hanya keluargaku yang akan malu kalau pernikahan ini batal tapi keluargamu juga!." ucap Salwa lirih. Anya berusaha menenangkan putrinya, sedangkan Danar terlihat mengepalkan tangan. Hal itu tak luput dari penglihatan Dirga.
"Kenapa baru sekarang kamu mengatakan lelucon ini!!." Danar mulai bersuara. Jujur, dia kecewa dan juga marah Azka membatalkan menikahi putrinya secara sepihak.
"Maafkan aku, Om!," Danar menatap Azka dengan nyalang. Bahkan sekarang pria itu tidak lagi memanggilnya Papa.
"Kamu sudah menghina dan mempermainkan keluarga Adiaksa. Kamu juga menyakiti Salwa. Aku tidak akan membiarkan kamu hidup tenang setelah melakukan semua ini pada keluarga kami!!," ucap Danar mulai emosi.
Dirga menatap pria yang dulu menjadi rivalnya, "Ini yang terbaik untuk Azka dan Salwa, Dan. Lebih baik Salwa terluka sekarang daripada dia terluka setelah mereka menikah. Intinya, mereka tidak ditakdirkan berjodoh!," putus Dirga
Danar tertawa sumbang, "Mudah sekali kamu berkata seperti itu. Bagaimana jika kamu yang menjadi orang tua Salwa?. Dia tidak hanya terluka, tapi juga malu karena pernikahannya batal. Pernahkah kamu berfikir sampai kesana? Hah!!!," teriak Danar emosi.
"Mas, sudahlah. Kita bisa bicarakan ini baik-baik!", ucap Anya
"Kamu mau bicara baik-baik pada mereka yang sudah menghina kita? Tidak, Anya. Aku sudah tidak sudi berhubungan dengan keluarga ini lagi!."
"Aku tahu kesalahan putraku begitu fatal. Tapi percayalah, semua demi kebaikan Salwa!," Dirga kembali berbicara.
Danar berjalan ke arah Azka dengan wajah penuh kemarahan,
Bug
"Ka!!."
"Mas, apa yang kamu lakukan?."
"Pa, kenapa Papa memukul Mas Azka?." ucap Gita, Anya dan Salwa bersamaan. Bibir Azka robek akibat pukulan dari calon mantan mertuanya. Gita segera menghampiri Azka, sedangkan Danar menahan Salwa mendatangi Azka.
"Memukulmu sampai matipun tidak akan pantas mengobati luka hati putriku!!."
Dirga menahan tangan Danar yang kembali akan memukul putranya. "Sejak tadi aku diam. Tapi kamu sudah keterlaluan dengan main kekerasan!! Seharusnya kamu berterima kasih pada Azka karena dia jujur sejak awal. Apa kamu mau Azka menyakiti Salwa setelah ia menjadi istri Azka??."
"Putramu sudah menghancurkan perasaan putriku. Dia bersalah. Sebagai orang tua, harusnya kamu mengajarinya bersikap jantan!!."
Gita menatap suaminya yang terlihat begitu emosi. "Mas, aku mohon hentikan. Kalian sama-sama emosi. Masalah ini tidak akan selesai jika kalian menggunakan kekerasan!," pinta Gita. Namun sia-sia, Dirga sudah terlanjur emosi.
"Azka membatalkan pernikahan ini karena tidak ingin menyakiti Salwa, seperti yang dia lakukan padamu dulu!."
"Kenapa kamu membawa-bawa masa lalu?," ucap Danar tak terima
"Karena itu kenyataannya! Kamu terpaksa menikahi Gita dan berakhir kamu menyakitinya. Apa kamu mau nasib Salwa sama seperti Gita? Kamu tentu ingat betul bagaimana dengan kejamnya kamu menyakiti dan menyia-nyiakan Gita di masa lalu!."
Semua terdiam, hanya ada isak tangis dari bibir Salwa. Mereka memang tidak menutupi masa lalu orang tua mereka kepada Azka dan Salwa.
Salwa mendekati Azka, dia menatap pria yang dicintainya, "Katakan kalau semua hanya bohong, Mas!."
"Maafkan aku, Sal!."
Salwa menangis, dia memukul dada Azka berkali-kali. Azka membiarkan perempuan itu melampiaskan kemarahannya sekarang. "Kamu jahat, Mas. Kamu jahat!."
"Katakan, siapa wanita itu?", pertanyaan Danar membuat semua mata menetap dirinya.
"Kamu tidak mungkin meninggalkan Salwa tanpa alasan. Wanita j*lang mana yang sudah membuatmu berpaling dari putriku?."
Azka mengepalkan tangan, "Jangan berkata sembarangan. Bila bukan wanita ja*lang!."
Salwa tersenyum miris, begitupun dengan Anya. "Jadi kamu meninggalkan aku karena perempuan lain? Bukan karena sifatku yang tidak dewasa?."
Danar menatap putrinya iba, "Dia hanya beralasan, Sal. Pria ba*jingan ini sudah memiliki perempuan lain. Dan sekarang dia membuangmu!."
"Kau!," Dirga tak mampu menahan amarahnya. Selain menghina Azka, Danar juga menghina calon menantunya. Pria itu bersiap melayangkan pukulan ke wajah Danar, begitupun sebaliknya.
Dibalik pintu kamar tamu, Salsa mendengar semuanya. Dia tak mampu menahan air matanya melihat pertengkaran dua keluarga itu. Dialah dalang dari semua masalah yang terjadi.
Aku harus keluar, aku tidak mungkin terus bersembunyi jika yang mereka permasalahan adalah aku.
Salsa membuka pintu dengan pelan, namun langkahnya terhenti saat ada yang menahan tangannya.
"Jangan membuat suasana semakin panas!."
semangat thor