Kesha Kim Elvania adalah anak ketiga dari pasangan Kenzie dan Aisha. dikeluarga KIM Kesha di perlakukan sangat baik layaknya seorang Princess.
Kesha menjalin hubungan dengan seorang Dosen dikampusnya. mereka berencana akan menikah dalam waktu dekat, namun nahasnya disa'at menjelang H-5 pernikahannya calon suami Kesha mengalami kecelaka'an.
Pernikahan dan rumah tangga yang di impikannya bahagia justru sebaliknya menjadi belenggu cinta. Kesha dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya.
______________
"Aku ingin bercerai darimu, aku tidak mau terus-terusan disalahkan oleh kedua orangtuamu yang bukan atas kesalahanku" Pinta Kesha.
"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu! karena penyebabku seperti ini adalah gara-gara kamu"
"Lucu sekali kamu tidak mau melepaskanku, tapi kamu dan orangtuamu tidak punya hati memperlakukanku tidak baik, jangan sampai Daddyku tahu, jika tahu kamu akan dihabisi olehnya!"
Setelah bercerai akankah Kesha bahagia kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 - Janda Perawan
Keesokan harinya. Kesha masih tertidur pulas karena ia tidur di pagi hari semalaman ia lembur untuk menjalankan missinya bersama Arxel—Kesha sudah pernah menikah namun ia belum pernah mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan dari pernikahan sebelumnya tetapi dengan. Arxel ia mendapatkan semuanya.
Arxel sudah mandi dan menyiapkan sarapan untuk Kesha. Ia sempat merasakan patah hati yang sangat amat dalam kini ia merasakan kebahagiaan berlipat-lipat ganda—Arxel yang menyangka Kesha seorang janda tetapi apa yang ia dapatkan ternyata Kesha adalah janda perawan. Ia merasa keberuntungan masih berpihak kepadanya.
Arxel naik keatas tempat tidur lalu mencium wajah cantik Kesha. "Sayangku, Princessku, Istriku, bangun dulu sayang. Ini sudah siang makan dulu ya nanti lanjut tidur lagi."
"Hm... nanti saja, aku masih mengantuk." balas Kesha dengan matanya yang masih terpejam tubuhnya yang masih toples hanya tertutup selimut saja. Arxel tersenyum bahagia yang melihat leher Kesha dan di bagian dadanya berwarna merah bekas percintaannya semalam.
Arxel mengusap wajah Kesha ia merasakan sudah sempurna dalam hidupnya yang sudah memiliki seutuhnya gadis pujaan hatinya yang sudah ia dambakan puluhan tahun lamanya.
"Jangan terus menatapku, aku malu," ucap Kesha sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Gimana aku tidak menatapmu sedangkan wajahmu begitu cantik sayang," ucap Arxel lalu membuka selimut Kesha.
Kesha tersenyum bahagia sambil menatap lekat wajah tampan Arxel. "Ar kenapa wajahmu dan sikapmu mirip sekali dengan Daddy Kenzie? Padahal kan kamu putranya Daddy Axel,"
"Entahlah sayang, aku juga tidak tahu, aku sangat penasaran sekali cerita darimu maukah kamu bercerita denganku tapi kalau tidak pun tidak apa-apa,"
"Hm... Nanti ya aku cerita, aku mau mandi dulu, lalu makan terus kita turun," ucap Kesha yang hendak beranjak bangun.
"Ahh.. Ar milik-ku masih sakit," keluh Kesha.
"Sebentar ya aku siapkan air hangat dulu terus kamu mandi," ucap Arxel lalu bangun dan menyiapkan air hangatnya di bathub.
Kesha hanya tersenyum tipis sambil mengingat pergulatan panasnya dengan Arxel. Arxel melakukannya dengan sangat lembut dan penuh ke hati-hatian. Ia merasa menjadi sangat berharga dan merasa perempuan tercantik sedunia saat bersama dengan Arxel.
Arxel pun keluar dari dalam kamar mandi. "Ayo mandi sayang, biar aku mandikan," ucap Arxel sambil menggendong Kesha—Lalu Arxel meletakan Kesha di dalam bathub.
Arxel menyiram tubuh Kesha dengan perlahan dan mencuci rambutnya begitu pun menyabuni tubuhnya. "Sudah berdoa belum?" tanya Arxel.
"Sudah Ar. aku malu, aku bisa mandi sendiri Ar,"
"Tidak apa-apa kamu seperti ini karena aku, ma'af ya," ucap Arxel sambil membilas rambut Kesha—Arxel menahan ludahnya dengan kasar yang melihat buah dada Kesha terpampang sempurna di hadapannya.
"Kenapa Diam?" tanya Kesha.
"Ah tidak ada," kata Arxel dengan wajahnya yang memerah. Kesha pun mengangkat satu alisnya.
"Naik lah kesini jangan menahannya," ucap Kesha dengan tersenyum hangat.
"Kamu masih sakit sayang, tidak apa-apa ini bukan masalah untuk-ku."
"Sekarang aku yang menginginkanmu," ucap Kesha sambil mengedipkan satu matanya karena ia tahu Arxel sedang menahan hasratnya mati-matian.
Tanpa berfikir panjang Arxel pun melepaskan semua pakaiannya. Kesha melihat milik Arxel sudah menegang sempurna.
"Kamu pegang kendali ya," ucap Arxel sambil duduk di bathub itu. Kesha hanya mengangguk saja lalu duduk di pangkuan Arxel—mereka saling memandang lalu saling mendaratkan bibir nya Kesha mengalungkan kedua tangannya begitupun tangan Arxel yang tidak tinggal diam.
Arxel mengusap punggung Kesha lalu meremas buah dadanya yang sejak dari tadi menggodanya. "Masukin sayang," bisik Arxel dengan suara beratnya.
Kesha pun mengangguk dan memegang milik Arxel lalu mengarahkan kedalan miliknya. "Akh..." Desah Kesha yang merasa miliknya sangat penuh.
Kepala Kesha mendongak keatas tangan Arxel pun menahan pinggangnya. "Beautiful," gumam Arxel yang melihat expresi Kesha wajahnya sedang menikmati miliknya dengan mulutnya yang terbuka.
Kesha pun bergerak dengan perlahan. "Damn... Bisa gila aku Argh..." racau Arxel yang merasakan miliknya di pijit dengan pelan.
"Owh... Ah... Ar, ini... Ini... Ah..." Desah Kesha yang terdengar mengalun indah di telinga Arxel. Kesha pun bergerak lebih cepat sampai buah dada istrinya bergerak kesana kemari—Arxel dan Kesha sangat menggila di dalam bathub itu setelah puas Arxel membalikan tubuh Kesha dengan keadaan membelakanginya.
Kesha memegang besi yang berada tak jauh dari bathub itu—Arxel menghujaninya dari belakang dengan menghentakan lebih keras. Kesha menjerit tidak karuan ia merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.
Kedua pasangan itu pun melakukannya sampai beberapa kali dan berganti gaya di dalam kamar mandi itu.
***
Di restoran hotel—Kenzie dan Axel habis melakukan makan siang bersama. Mereka menunggu Kesha dan Arxel turun dari sarapan sampai makan siang namun tidak ada.
"Gila Ken, anak-anak kita Missinya panjang sekali, sampai tidak turun-turun," ucap Axel sambil tertawa.
"Mulutmu itu astaga..." ucap Arunika.
"Kau baru sadar semenjak dia menikah denganmu jadi sangat cerewet sekali," balas Kenzie.
"Hahaaa... iya ya Bee dulu kak Axel itu jarang bicara kenapa sekarang seperti bapak-bapak," sambung Aisha sambil tertawa.
"Gak gitu Princess, ketika seorang lelaki banyak bicara artinya hidupnya itu bahagia." balas Axel sambil tertawa lebar.
Pluuk... Kenzie melemparkan udang tepeung kepada Axel dan Axel berhasil menangkapnya. "Sekali lagi kau menyebut istriku Princess aku robek mulut kau besan sialan!" kesal Kenzie.
"Ck... Hidupmu itu monoton sekali Ken, sudah jangan marah-marah terus kita sudah jadi besan bentar lagi kita akan mendapatkan cucu yang artinya darah kita akan tercampur." balas Axel sambil memakan Udang yang di lempar Kenzie.
"Diam kau botak! Seandainya putramu sama sepertimu aku tidak akan merestuinya, beruntungnya putramu itu jauh berbeda denganmu malah dia mirip denganku,"
"Itu artinya Arunika sewaktu hamil sangat membencimu," celetuk Axel yang sengaja terus-terusan menggoda Kenzie.
Arunika pun membulatkan kedua matanya. "Jangan dengarkan dia King," sergah Arunika.
Tidak lama kemudian—Raka dan Reyvan pun ikut bergabung di meja Kenzie dan Aisha.
"Raka mana anakmu dan istrimu?" tanya Aisha.
"Mereka pergi bersama Papah Albi." balas Raka yang langsung menyomot makanan di diatas meja.
"Rey, duduk nak, ini Mamu sudah siapkan makanan untuk kamu, ini sudah siang kamu mau makan nasi atau salad?"
"Apa pun yang Mamu siapkan aku makan." ucap Reyvan. Aisha pun mengangguk lalu menyiapkan makanan untuk putra bungsunya.
"Semalam aku kehilangan banyak souvenir Ken, aku sampai memesan kembali Tv dan ponselnya, apa mungkin ada curut yang mengambilnya?" ucap Axel yang sengaja menyindir Raka.
"Hahaaa... Om botak curut berkepala dua hahhaaa... Tv nya aku bagikan sama orang-orang tidak mampu, lagian ngapain sih kasih souvenir mahal sama orang kaya,"
"Itu tanda aku sedang bahagia Raka." kesal Axel.
Lalu semuanya melihat Kesha dan Arxel yang sedang berjalan untuk menghampiri dimana keluarganya berada. Semuanya melihat kearah Kesha yang sedang bergelayut manja di lengan Arxel.
Kenzie dan Aisha pun saling memandang seolah-olah mereka paham atas apa yang di lakukan dengan putrinya dan Arxel. Begitu pun dengan Arunika dan Axel yang tak kalah herannya—Reyvan yang tak paham hanya diam makan dengan tenang, sedangkan Raka hanya mengangkat satu alisnya saja sambil mengunyah makanannya.
"Ini sulit di pahami, Putriku sudah pernah menikah tapi dia seperti masih virgin dari cara berjalannya sama seperti Istriku saat aku habis menidurinya," batin Kenzie dengan heran.
"Hai semuanya selamat siang, ma'af aku telat datang," sapa Kesha dengan tersenyum bahagia.
"Hai Princess come duduk with Daddy," ucap Axel sambil menarik kursi buat menantu kesayangannya.
"Makasih Daddy," ucap Kesha Kenzie hanya menatap jengah kepada Axel.
"Makan sayang, mau Mamu ambilkan apa?" tanya Aisha.
"Aku sudah makan Mamu, aku mau makan buah saja, aku turun mau pulang," ucap Kesha sambil mengambil buahnya.
"Mau pulang kemana? Apa mau ikut Daddy ke Singapore?" tanya Axel yang begitu antusias.
"Ma'af Daddy, aku mau pulang kerumah Daddy Kenzie dulu lalu kami akan pulang kerumah baru sekalian nunggu rumah beres semua, nanti aku dan Arxel berkunjung kerumah Daddy ya," ucap Kesha dengan tersenyum hangat sambil bergelayut manja di lengan Axel.
"Yes Little Princess." balas Axel dengan bahagia ia merasa punya anak perempuan yang sedang bermanja dengannya.
"Nanti pulang bareng saja sama Daddy ya Princess," kata Kenzie dengan bahagia.
"Iya Dad, Sedangkan Arxel malah gagal fokus ke leher Kesha yang terlihat samar bekas jejak percintaannya.
"Ar dapat kejutan gak?" bisik Raka.
Arxel pun terdiam dan mencerna apa yang di katakan Raka. "Hm..." jawab Arxel hanya dengan deheman saja dengan wajahnya yang memerah.
"Janda Perawan, Sungguh luar biasakan adik aku walaupun sudah menikah tapi masih tersegel," bisik Raka dengan cekikikan sambil mengunyah makanannya.