NovelToon NovelToon
Pelabuhan Terakhirku (Kamu Bukan Pembawa Sial)

Pelabuhan Terakhirku (Kamu Bukan Pembawa Sial)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Berondong / Nikahmuda / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa
Popularitas:445.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Melisa

Ini novel keduaku, sekuel dari aku bukan pembawa sial


Gilang, seorang pemuda masih duduk di bangku SMA menyukai seorang janda beranak tiga.


Ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Pertama kali mereka bertemu iwaktu yang tidak tepat.


Mampukah Gilang, meluluhkan hati seorang janda yang baru berpisah dengan suaminya? Mampukah ia meluluhkan tiga orang satpam janda itu??


Ataukah Gilang akan mundur??


Inilah kisahnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah dari Gilang

Ira dan Lana melihat mobil Gilang sudah terparkir disana terbengong-bengong melihatnya.

Lana yang melihat pun takjub.

''Wuihhh mobil Om kereeeeennnn.. mau diantar sama mobil ini ya Om?''

''Iya Om yang akan mengantar kalian pulang..''

''Tapi Om kan lagi sakit siapa yang jadi sopir nya??''

''Itu sopirnya udah duduk manis didalam, kita hanya perlu masuk saja ayo..'' Gilang menarik pintu mobil dengan satu kali tarik dan pintu itu terbuka.

''Wuihhh hebat euuuyyy mobil Om Gilang sekali tarik pintunya terbuka sendiri..'' Gilang yang mendengar pun tersenyum.

''Ihh Abang jangan norak Napa kayak nggak pernah naik mobil aja!"' sewot Ira ia merasa jengah dengan kelakuan adiknya

''Biarin aja weeeeee Om Gilang aja nggak pa pa tuh kok kakak sih yang sewot?'' Ira melengos

''Aihhh kenapa berantem sih.. ayo kita jalan jalan dengan mobil.. nanti kita mampir di KFC ya?'' Gilang gemas sendiri melihat kelakuan dua anak itu.

''Ihh asiiiik Abang makan ayam KFC... yeeee...''

''Norak kamu bang...''

''Biarin...wlekk'' Lana menjulurkan lidahnya,

Gilang yang melihat pun menggelengkan kepalanya.

Mobil keluar dari pekarangan rumah Gilang terus melaju melewati perumahan elit dengan pagar yang menjulang tinggi dan memasuki jalan raya.

Lana melihat pemandangan dari jendela mobil Gilang. Ia merasa takjub, seumur hidup nya baru kali ini naik mobil mewah.

Gilang yang melihat pun tersenyum. Gilang melihat Ira yang terdiam mencoba mencairkan suasana.

''Kakak kok diam aja? Ada masalah ya disekolah??''

''Nggak ada Om cuma lagi kepikiran Mak aja dirumah, hari kan sudah mau gelap Mak pasti khawatir deh nungguin kami nggak balik balik dari tadi.''

''Kan kita lagi dijalan mau pulang.. walaupun tubuh Om belum fit, Om tetap harus mengantar kalian sampai kerumah dengan selamat Karna kalian berdua tanggung jawab Om.''

''Iya Om.. kakak tau..'' Ira menarik nafasnya

Lana yang melihat ada sebuah tempat makan berlogo KFC diatas atapnya jadi sumringah. Ia ingin Gilang menepati janjinya.

''Om, Om itukan KFC? Ayo kita mampir Om.. Abang mau makan itu Om.. ayo Om ya ya..'' pintanya dengan menunjuk tempat itu.

Gilang yang melihat Lana begitu antusias tersenyum.

''Pak mampir dulu di KFC depan sana..''

''Baik den..''

''Asiiiiik Abang makan ayam KFC.. uhuyyyyy... seru euuuyyy... makan enak..''

Gilang terkekeh melihat tingkah Lana yang sangat menghibur dirinya. Tidak sia sia selama ini ia selalu mengikuti Alisa dan ternyata anak Alisa ini membawa harapan baru untuknya.

Sesampainya disana mereka bertiga masuk dan memesan ayam KFC. Gilang ingin bertanya apakah mau makan ditempat atau dibawa pulang tapi Lana mengatakan ingin makan dirumah bersama Alisa. Gilang pun menyetujui nya.

Tak tanggung tanggung Gilang memesan ayam KFC tidak hanya dua box seperti janjinya tapi lebih, hingga lima box.

Ira yang melihat terheran heran tapi tetap diam saja sedangkan Lana sangat senang ia terus tersenyum dan tersenyum sesekali melompat kegirangan.

''Ni anak baru dikasih segini aja senangnya bukan main.. tuh bibir tersenyum Mulu.. kagak pegal apa ya?? Ternyata mengambil hati seorang anak nggak perlu dengan barang mewah cukup dengan membawa nya jalan jalan dan membeli makanan. Tidak seperti diriku yang selalu ditolak setiap kali diajak pergi jalan jalan'' Batin Gilang.

Ada kesenangan tersendiri bagi nya ketika melihat Lana dan Ira bahagia hanya dengan ayam KFC saja.

Setelah selesai membeli ayam KFC mereka melanjutkan perjalanan lagi menuju kerumah Lana.

Saat melihat diseberang sana ada penjual mie goreng seafood Lana meminta Gilang untuk membeli nya.

Gilang mengiyakan ia menyuruh supir untuk membeli dan dirinya menanti mereka berdua didalam mobil.

Saat matanya memandang kearah luar tak sengaja ia melihat lemari pendingin yang sedang promo.

Gilang berfikir, apakah sebaiknya ia membelikan itu saja sebagai hadiah darinya untuk Alisa karena sudah mengirimkan makanan untuknya?

Gilang tak tau harus memberikan apa untuk Alisa karena ia tak tau apa kesukaan Alisa. Lagipun ketika kerumahnya kemarin,mereka belum punya lemari pendingin dan bagaimana Alisa menyimpan stok barang jualannya yang tidak habis?? Pastilah terbuang.

Gilang mengambil handphone nya untuk menelpon supir membelikan lemari pendingin atas namanya dan meminta mereka mengirimkan ketempat Alisa besok pagi.

Ketika sedang berbalas pesan dengan supirnya Gilang melihat ada super market disana ia mengingat bahwa Lana sangat menyukai jus dan ia berinisiatif membelinya agar mereka bisa membuat jus dirumah setiap hari.

Setelah semua pesanan nya beres mereka melanjutkan perjalanan nya kembali menuju kediaman Alisa.

Gilang sangat senang mendengar Lana bercerita tentang apa saja. Kadang tertawa kadang juga sedih tapi itu semua tidak membuat Gilang bosan.

Ada saja candaan yang dibuat Lana hingga supir Gilang pun ikut tertawa. Satu jam kemudian sampailah mereka dirumah Alisa.

Tepat didepan pintu rumahnya Alisa berdiri mematung, Ia berfikir siapa pula malam-malam kerumahnya menggunakan mobil mewah.

Alisa jadi penasaran takut akan anak anaknya. Hatinya jadi risau memikirkan hal itu. Namun semua itu sirna saat melihat Ira dan Lana juga Gilang serta seorang pria paruh baya turun dari mobil dengan bersamaan.

Alisa terkejut melihat Gilang, katanya tadi demam kok sekarang udah baikan aja? Pikirnya.

Alisa madih saja memandang kearah mobil, tiba tiba saja Gilang menoleh ke arahnya dan tersenyum.

Deg!

''Perasaan apa ini? Kok bisa aku deg degan gini ya melihatnya tersenyum? Aishhh.. ada apa denganku!'' Batin Alisa.

Mata Alisa dan Gilang terkunci, sesaat mereka saling pandang menyelami perasaan masing masing.

Tetapi semua itu buyar ketika Lana hampir tersungkur karena menabrak batu dipinggir jalan.

Jika saja Gilang tidak sigap mungkin box berisikan ayam akan tumpah semua. Untunglah Gilang dengan cepat menangkapnya hingga box ayam KFC terselamatkan.

''Hahaha Abang kenapa sih kok mau jatuh aja dari tadi nhgak dirumah Om nggak juga dirumah sendiri! Apa Abang sehat?'' tanya Gilang dengan menahan tawanya.

''Hehehe Om selow selow.. Abang sehat kok. Yang nggak sehat tuh perutnya Abang! Keroncongan Mulu dari tadi karena mencium bau ayam.. hahhh.. saking ingin makan ayam batu koral pun jadi kerikil nggak nampak euyyy.. gelap... haishhh..''

Gilang tak tahan lagi untuk tidak tertawa. Ia tertawa hingga Alisa dan supir yang mendengarnya pun ikut tertawa terbawa suasana.

Gilang menggeleng kan kepalanya melihat tingkah Lana yang menurutnya sangat lucu.

Alisa yang melihat box dan juga buah buahan menjadi heran. Belum sempat ia bertanya, Gilang sudah mendahului nya untuk berbicara.

''Assalamualaikum Mbak... maaf ya malam baru bisa mengantarkan anak anak.. tadi sempat mampir dulu di KFC karena Lana sangat menginginkannya.''

Gilang terkekeh melihat Lana yang antusias banget membuka box ayam KFC.

''Tuh Mbak lihat! Belum juga yang lain masuk, dianya udah buka aja tuh box ayam!'' tunjuk Gilang pada Alisa.

Alisa yang melihat itupun melotot tak percaya. ''Abang!! bantuin dulu Nak, Pak supirnya! Kasian kan boxnya banyak loh.." tegur Alisa pada putranya.

"Haishhh Mak.... Abang kan udah kepingin banget makan ayam? Masa nggak jadi sih makannya? Baru box nya udah dibuka juga.. hmmm baunya yammi...."

Alisa hanya menggeleng kan kepalanya melihat Lana. Ia berinisiatif mengangkat box serta buah buahan untuk dibawa masuk kedalam.

Melihat itu Gilang melarangnya untuk tidak mengangkat barang berat biar dirinya dan supir saja yang mengangkatnya.

''Udah Mbak nggak usah mengangkat barang ini.. biar kami saja ya?''

''Tapi ini terlalu banyak GI.. apa kamu memborong semua yang ada di pasar??'' Gilang yang mendengar Alisa memanggil namanya tersenyum hatinya jadi berbunga-bunga, Alisa yang melihat Gilang tersenyum jadi heran.

''Kamu kenapa?? Kok malah ngelamun sih?!''

Gilang yang tertangkap basah sedang tersenyum memandang Alisa, jadi salah tingkah.

''Hehehe.. Nggak pa-pa Mbak.. hanya senang aja dipanggil nama sama Mbak..''

Gilang nyengir kuda sedang Alisa terkejut kapan ia memanggil Gilang dengan nama. Ditengah lamunannya Alisa mendengar supir Gilang bertanya dimana akan meletakkan semua barang itu.

''Maaf Neng... Bapak letakkan dimana ya semua barang ini??''

''Eh? Iya bawa aja kedalam! Mari kita masuk dulu ayo! saya buatkan minum untuk Bapak sama kamu..'' Alisa menjadi kaku ketika ingin menyebut nama Gilang lagi.

Mereka masuk dan duduk lesehan dilantai dengan Lana yang sudah menunggu mereka dari tadi dengan wajah cemberut.

''Ih Abang kok mukanya gitu? Asem! kayak jeruk purut!'' ucap Gilang menahan tawanya.

''Ck!! kalian payah! lama! Nggak tau apa Abang udah lapar ini..'' ucapnya dengan bibir mengerucut sebal.

"Abang!! Nggak boleh gitu! Hormati yang lebih tua!" tegur Alisa.

"Abang udah lapar Mak.. belum makan nih dari tadi!''

" Ya sudah, ambil mangkuk untuk cuci tangan agar kita makan bersama ya.. ayo Kak! Abang bantuin kakaknya!''

Lana yang melihat Alisa menyuruhnya bertambah manyunlah bibirnya. Sedang Gilang terkekeh melihatnya.

Mereka sigap menghidangkan nasi panas serta teh manis dan juga masakan rumahan Alisa yang sangat disukai Gilang juga ayam KFC .

Lana mengambil satu dan hampir saja menggigit nya tapi tak jadi karena mendengar deheman Alisa.

"Ehemm..."

Lana terkejut dan ia memandang Alisa dengan nyengir kuda. "Hehehe.. maaf Mak! Abang lupa hihi.. habisnya udah laperrr..."

Kemudian ia membaca doa makan dengan diaminkan oleh semuanya.

Saat ingin makan Gilang memandang Alisa, ia ingin mengucapkan sesuatu tapi takut Alisa tersinggung akhirnya ia memilih diam.

Alisa yang melihatnya pun tersenyum sedikit ia tau apa yang diinginkan Gilang. seperti ada kontak batin diantara mereka hingga Alisa menjadi tau apa yang diinginkan Gilang.

Ia bangkit dan menuju kedapur mengambil masakan yang diinginkan Gilang, Gilang yang melihat nya sangat senang karena Alisa tau apa yang diinginkan nya.

"Ini untuk mu.. bukankah tadi ini yang ingin kamu tanyakan??" Gilang salah tingkah ditatap Alisa dari dekat.

"Hehehe iya Mbak.. habisnya enak sih.."

"Kan udah Abang bilang... masakan Mak Abang yang paling enak! Om sih.. ketagihan kan sekarang?'' Ucap Lana dengan mulut yang penuh dengan ayam KFC.

Pak supir yang melihat Gilang begitu bahagia, ia menjadi terharu karena selama ini ia tau seperti apa keadaan Gilang yang sebenarnya.

Tak terasa bulir bening menetes di pipinya, dengan sigap ia mengusapnya saat mereka semua tak menyadari.

"Ayo Pak dimakan! mau saya ambilkan? Dari tadi Bapak hanya bengong saja! Maafkan anak anak saya ya Pak! yang tak mengajak untuk makan bersama.." imbuh Alisa dengan sedikit menunduk.

Pak supir yang mendengarnya hanya tersenyum. "Iya Neng.. ini Bapak mau makan. Melihat keluarga kalian seperti ini mengingatkan Bapak dengan keluarga Bapak nan jauh disana biasanya kalau makan pasti ngumpul kayak gini.." sahut Pak supir.

Alisa yang mendengar nya ikut sedih demikian juga dengan Gilang. Ia tertunduk mengingat dirinya yang tak pernah berkumpul bersama ketika makan.

Inilah yang diinginkan Gilang, makan bersama sambil bercerita tertawa tawa bersama menambah keseruan, belum lagi tingkah Lana yang selalu saja membuat nya gemas.

Ia bertekad didalam hati, ia tidak akan melepaskan keluarga ini. Ia akan mempertahankannya sampai kapanpun sampai waktunya tiba nanti.

"Om tadi ketika kita di mobil, Om beli apa sama Pak supir kok Abang nggak dikasi tau sih?''

"Ohh itu... emm..rahasia..." sahut Gilang dengan mengedipkan matanya.

Lana yang melihat pun jadi cemberut. ''Ih Om mah gitu! main rahasia rahasia an segala?! Emang apa sih yang Om pesan?" selidik Lana.

"Besok aja ya.. besok Abang pasti tau. Mbak.. jika besok ada orang yang datang mengantar barang, Mbak ambil aja ya.. jangan ditolak!''

Alisa yang mendengarnya hanya terdiam. Ia berpikir, barang apa yang akan diberikan Gilang untuknya besok.

Gilang yang melihat Alisa melamun tersenyum, ia tau pasti Alisa penasaran dengan hadiahnya.

"Mbak nggak usah takut ya, itu sudah saya bayar cash jadi Mbak tinggal memakai nya saja. Mohon diterima ya Mbak, itu sebagai tanda ucapan terimakasih karena Mbak sudah mau menyiapkan makanan untuk saya hingga Kakak dan Abang ikut mengantar nya. Terima kasih Mbak.." ucap Gilang dengan tulus.

"Sama sama GI.. bukankah kita sesama manusia harus saling tolong menolong? Iya kan Pak?''

"Bener itu Neng! selagi kita bisa, apa salahnya? Bapak juga seperti itu.''

Mereka bersenda gurau bersama saat makan. Tiba tiba saja pintu mereka ada yang mengetuk.

Tok., Tok.. Tok..

"Assalamualaikum Lis..."

💕

Siapa yang datang ya??

TBC

1
Ismu Aji
Luar biasa
Surya Hermawan
lho sy kira sambungan dari kisah pertama si ibra dan indah !!!/Smug//Smug//Smug/
Ika
gatel banget alisa sama brondong serasa cantik sampai anaknya gak dipeduliin.. si alisa terlalu ngedepanin nafsunya
Suyatno Galih
dr bab pertama br komen, aneh aja tragedi di komplek perumahan kendaraan kok ngebut ya thor, emang boleh
nuraeinieni
ceritax bagus dan keren,,,,,👍👍👍👍👍👍👍
Ir Ma
Biasa
Melisa Author: Terima kasih sudah memberikan nilai yang begitu memuaskan. semoga ke depannya lebih baik lagi. Semoga jari Anda mendapatkan pahala karena sudah mau membaca cerita recehan saya!
total 1 replies
Ersa
oh ini to benang merah masalalu gilang Alisha
Ersa
ya Allah 🥹
Ersa
alhamdullillah restu sdh turun...ingat jsnjimu ya mama Dewi siapapun yg jd ibu susu baby ray kamu restui jika dia yg jd ibu sambung juga
Ersa
terharu🥹
Ersa
Kevin
Ersa
gak usah diingat2 nanti shock Kali tahu segaka toko emas, baby shop, hp, supermarket,restoran, bakery semua atas nama Alisha 😀
Ersa
lanjut
Ersa
pasti dijebak dikasih obat pe rang sang
Ersa
kamu kan bisa ceraikan vita sesuai ucapan papa angga yg Penting nikah utk memenuhi sumpah setelah nikah terserah mo cerai atau bgmn
Ersa
Lana mulutnya boncabe...🙈
Ersa
😭😭
Ersa
nanti saat mama Dewi mendaftarkan perniksjsn gilang -vita gak bisa dong krn sdh tercatat sbg Suami Alisha
Ersa
harusnya aku baca novel yg ttg Alisha & Emil dulu ya...🤭
Melisa Author: Tak apa. kan nanti bisa baca lagi? kalua kamu suka?😁
total 1 replies
Ersa
Raga? sapa ya? apakah ada yang kulewatkan baca dipart part sebelumnya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!