Shilla seorang wanita berusia 26 tahun yang sudah menikah dengan seorang pengusaha terkenal di kota nya. Tapi sayangnya pernikahan mereka tidak berjalan mulus. Mengingat bahwa mereka menikah karena perjodohan. Membuat rumah tangganya tidak harmonis.
Sampai dimana pernikahan yang berjalan dua tahun. Shilla yang ingin memberikan kejutan kepada sang suami dibuat terkejut melihat suaminya sedang berhubungan badan dengan sekretaris nya.
Shilla yang merasa tidak sanggup untuk melihatnya memutuskan untuk lari. Tapi sayangnya dia di perjalanan mengalami kecelakaan. Di sana dirinya memohon untuk terbebas dari dunianya yang kejam lagipula tidak ada yang miliki saat ini selain seorang bayi yang ada di perutnya mungkin saja sudah mati.
Tapi sayangnya harapan Shilla tidak terkabul karena tiba-tiba saja. Saat dirinya bangun ada seorang gadis kecil yang memanggil namanya.
" Mama..."
Disitu Shilla harus melakukan apa?
Apa dirinya transmigrasi ke tubuh seorang ibu yang kejam?
Apa dia bisa mengubah kehidupannya dengan baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan Sayang
Akibat mimpi semalam Aliesa tidak bisa tertidur lagi. Mimpinya membuat nya sedikit takut apalagi ia sama sekali tidak mendengar nama dari seseorang yang mengambil mahkota milik pemilik tubuh asli.
Sampai pagi tiba karena sudah menunjukkan waktu 6 pagi. Aliesa memutuskan untuk membuat sarapan. Pagi ini mungkin Aliesa akan membuat pancake sederhana untung saja dirinya kemarin sempat membeli wajah pencetaknya. Jadi tidak susah-susah dirinya buat sarapan.
Setelah sarapannya sudah jadi Aliesa bergegas menuju kamar untuk membangunkan gadis kecilnya.
Ceklek...
Senyuman terbit di wajah Aliesa ketika melihat Flora tertidur sambil memeluk bonekanya. Dia menghampiri Flora dan duduk di sampingnya.
" Flora bangun sayang cup." ucap Aliesa yang membangunkan Flora sambil mencium pipi putihnya.
Flora yang merasa terganggu langsung membuka matanya dan melihat bahwa Mamanya sedang memandang nya dengan hangat. Ini adalah pagi Flora yang sangat dirinya sukai beberapa hari ini. Sampai sekarang bahkan terkadang Flora masih belum percaya bahwa ini semuanya nyata. Apalagi kemarin malam dirinya tidur dalam pelukan sang Mama.
Aliesa yang melihat bahwa Flora sudah bangun langsung menggendong tubuh mungilnya dan menaruhnya di atas pangkuannya.
" Selamat pagi Flora kecil Mama." ucap Aliesa yang memberikan ucapan selamat pagi.
" Selamat pagi juga Mama." ucap Flora sambil mencium pipi Mamanya dengan lembut.
Beberapa hari ini Flora sudah memberanikan dirinya mencium pipi Aliesa setiap pagi. Tentu saja hal itu membuat Aliesa menyambutnya dengan antusias sekali. Akhirnya apa yang dimimpikan Aliesa selama dua tahun ini menjadi kenyataan yaitu adanya kehadiran sosok gadis kecil yang menemaninya dalam kesepian nya selama pernikahannya dengan Revano.
Memikirkan Suaminya di kehidupan lalunya membuat Aliesa tersenyum kecut. Meskipun dirinya sudah tidak peduli lagi dengan keadaan Revano. Tetapi sebagian hatinya mengapa dirinya khawatir sekali dengan kondisi pria itu.
Aliesa langsung menepis semua pemikiran tersebut. Sekarang yang terpenting adalah kehidupan nya bersama Flora, dan untuk mimpinya yang semalam semoga tidak berdampak buruk dengan nya.
Kryuuk....
Aliesa langsung dari lamunannya ketika mendengar suara perut dari Flora. Sedangkan Flora hanya cengengesan sambil menampilkan giginya kelinci nya yang imut.
" Hahahaha kau sangat lucu sekali Sayang, sekarang kita harus membersihkan tubuh mu terlebih dahulu, dan Mama sudah menyiapkan sarapan enak untuk Flora." ucap Aliesa sambil mencium pipi Flora dengan gemas..
" Hahaha....Mama hentikan itu geli hahaha...." ucap Flora sambil tertawa geli.
Aliesa yang merasa kasihan langsung menghentikan kegiatannya dan mendekap Flora dengan erat.
" Mama sayang Flora." ucap Aliesa dengan lirih.
" Flora juga sayang Mama." ucap Flora dengan mata berkaca-kaca sambil tangannya membalas pelukan Aliesa.
Kehangatan dari sepasang ibu dan anak membuat seseorang yang memperhatikannya merasa terharu.
" Yang Mulia pasti senang mendengar ini." ucap nya sebelum menghilang dari pohon yang tidak jauh dari rumah kecil Aliesa.
...****************...
Sedangkan di istana Lois sedang mengerjakan pekerjaannya yang dirinya tunda selama berburuan berlangsung. Ia sangat fokus apalagi dengan kacamata baca yang bertengger di wajahnya membuat ketampanannya bertambah.
Tetapi sayangnya karena sifatnya yang dingin terhadap semua orang membuat para perempuan tidak mau mendekatinya. Apalagi karena statusnya hanya anak seorang Selir membuat nya di pandang sebelah mata.
Ketika dia tangannya sedang memberikan tandatangan. Tiba-tiba saja seseorang muncul sambil membuka tudungnya dan memperlihatkan rambut merahnya.
" Salam, Pangeran Kedua semoga anda diberikan umur yang panjang." ucapnya.
Lois yang melihat bawahannya datang langsung menghentikan pekerjaannya dan memandang nya dengan datar.
" Apa yang kau dapatkan?" tanya Lois yang to the points.
" Sesuai perkiraan anda bahwa wanita itu memiliki seorang Puteri yang di perkirakan anak anda, Pangeran." ucap nya yang menjawab pertanyaan dari Tuannya.
Lois menyeringai mendengar jawaban dari salah satu bawahannya yang di beri tugas mengawasi perempuan itu. Apalagi mendengar bahwa perempuan tersebut memiliki seorang anak perempuan yang di perkirakan adalah anaknya.
" Puteri ya.....
Countine...