NovelToon NovelToon
Crazy Rich Mencari Cinta

Crazy Rich Mencari Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:11M
Nilai: 5
Nama Author: Casanova

Mengisahkan seorang crazy rich, Ditya Halim Hadinata yang memperjuangakan cinta seorang gadis dari keluarga biasa, Frolline Gunawan yang tidak lain adalah kekasih keponakannya sendiri, Firstan Samudra.

Ikuti terus ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 : Terlalu banyak menonton infotainment

Setelah mendengar laporan masuk tentang Frolline, kembali Ditya menghubungi gadis itu melalui ponselnya. Mendengar nada dering yang berulang kali, tanpa ada yang menerima panggilannya. Rasa kesalnya memuncak.

“Kemana saja dia?” tanyanya kesal. Matt yang masih mematung, hanya bisa mengulum senyuman. Kali pertama melihat atasannya uring-uringan karena panggilannya tidak dijawab oleh seorang gadis. Biasanya dia yang sering mengabaikan panggilan dari para gadis.

“Mungkin sudah tertidur, Bos. Atau ....” Kalimat Matt menggantung, ragu untuk meneruskannya. Khawatir akan memicu emosi yang sudah memanas sebelumnya.

“Atau apa?” Ditya menatap sini.

“Atau masih ... masih terbayang ciuman dengan kekasihnya, Bos!” sahut Matt, langsung tertunduk.

Bersiap menerima amarah Ditya yang sebentar lagi akan meluncur bebas, lepas. Dan benar saja, dia bukan hanya mendapat tatapan sinis, tetapi umpatan dan omelan buah dari kecemburuan sang majikan yang berusaha disamarkan.

“Aku mau mendinginkan otak dulu,” ucap Ditya, membuka pintu kaca disisi kanan ruangan. Tanpa basa basi, dia langsung membuka bathrobe yang membungkus tubuh kekarnya. Menceburkan diri ke private pool yang langsung menyuguhkan pemandangan ibukota di kala malam.

“Ini baru awalnya, Bos. Ke depannya akan lebih menguras emosi dan mengaduk-aduk perasaan,” jelas Matt, berteriak dari pinggir kolam renang. Ditya masih belum terlihat kemunculannya, masih menenggelamkan diri di dalam kolam.

Hening— tidak ada jawaban. Tidak lama terdengar riak air saat Ditya muncul ke permukaan.

“Bos, sepertinya kita perlu minta dikirimkan paket tolak angin dalam jumlah banyak dari pabrik,” tegas Matt serius. Mengingat produk terlaris dari perusahaan mereka yang sudah teruji fungsi dan khasiatnya.

“Hah?! Untuk apa?” Ditya masih belum mengerti sindiran halus sang asisten.

“Buat jaga-jaga, Bos. Kedepannya aku yakin Bos akan sering berendam di malam hari,” sahut Matt, menutup mulut. Berusaha menahan tawanya yang akan keluar,

“Kurang ajar kamu, Matt.” Amarah Ditya terpancing kembali. Dengan gerakan kasar,mencipratkan air kolam ke arah asistennya. Matt berjalan menjauh, memilih menyiapkan handuk dan baju ganti untuk sang majikan.

“Ckckckck ... umur 30an baru mau jatuh cinta, ya begini lah kelakukannya. Malu sama anak SD yang usianya masih terhitung jari, tetapi sudah tahu bagaimana jatuh cinta berjuta rasanya,” ucap Matt, melangkah pergi meninggalkan penthouse.

***

Frolline masuk ke dalam rumahnya masih menenteng shopping bag. Melangkah masuk di ruang tamu, papanya memanggil untuk duduk dan berbincang.

“Apa yang kamu lakukan di luar sana?” tanya Gunawan, mengerutkan dahinya. Sudah terlalu lama hanya sekedar mengantar tamu pulang.

“Duduk!” pinta Gunawan, menunjuk salah satu kursi kosong yang ada di hadapannya. Dari arah dalam muncul Angella yang sudah bersiap untuk pulang ke penthousenya.

“Pa, aku pulang dulu. Dimana First?” tanyanya heran, tidak melihat kehadiran suaminya.

“Suamimu itu sudah berpamitan pulang tadi,” sahut Gunawan, melirik ke arah putri bungsunya.

“Oh.. ya sudah. Aku bawa mobil sendiri. Aku pulang, Pa,” pamitnya.

Sembari berjalan keluar Angella masih berteriak untuk berpamitan pada mamanya. “Ma, aku pamit.”

Namun, baru saja akan melangkah keluar, dia berbalik lagi menatap adik satu-satunya.

“Oh ya Fro, kalau ada waktu mampir ke penthouse baru kami. Hadiah pernikahan dari Om Ditya. Wow sekali! Kamu tahu, aku bertetangga dengan si maju mundur cantik,” cerita Angella antuasias. Kebahagiaan terlihat jelas di wajahnya.

“Wah, keren sekali Kak Angell!”ucap Frolline terngaga. Nyaris tidak percaya dengan apa yang disampaikan kakaknya.

“Menurut mami, Om Ditya juga tinggal di gedung yang sama. Namun, penthouse Om Ditya lebih luas dan mewah lagi,” lanjut Angella.

“Aku akan mengundang kalian weekend ini. Sekalian kita kumpul-kumpul di tempatku.” Angella lupa dengan rencana awalnya yang hendak pulang, malah mengobrol panjang lebar dengan adiknya.

Dari dalam rumah muncul sang mama membawa secangkir teh hangat untuk suaminya.

“Ini Pa,” ucapnya sembari meletakan cangkir itu di atas meja.

“Ma, nanti mama yang masak saja ya. Aku rindu masakan rumahan ala mama. Malas kalau harus pesan diluar,” pinta Angella lagi, yang sebelumnya sudah menceritakan rencananya terlebih dulu dengan sang mama.

Nyonya Gunawan mengangguk. “Ayo cepat pulang. Mana suamimu?” tanyanya, mengedarkan pandangan untuk mencari keberadaan Firstan.

“Kata papa, dia sudah pulang duluan. Lagian aku bawa mobil sendiri. Bye mama,” pamitnya langsung melenggang keluar sembari melambaikan tangannya pada Frolline.

“Suami apa itu! Istri sedang hamil disuruh pulang sendirian,” gerutu sang mama, memandang kasihan pada putrinya.

“Kamu juga! Masih saja menempel pada First. Dia itu kakak iparmu,” ucap mama Frolline dengan sinis.

Frolline hanya menunduk, menggengam erat shopping bag di tangannya. Dia juga bingung dengan keadaannya saat ini. Bingung dengan perasaannya sendiri.

Gunawan yang sejak tadi diam menatap putri dan istrinya, akhirnya membuka suara.

“Fro, berhenti main-main. Mulai besok, bekerjalah. Kalau kamu tidak berminat bergabung di perusahaan papa, kamu bisa bergabung di perusahaan lain.”

“Aku tidak mau. Aku mau ambil kursus membuat cake dalam waktu dekat,” tolak Frolline.

Gunawan tidak membantah, sebaliknya menyodorkan kartu nama sebuah perusahaan.

“Temanku sedang membutuhkan beberapa orang staff di perusahaannya, papa lihat kamu cocok bergabung di sana,” jelas Gunawan, menyesap teh hangat buatan istrinya.

“Besok datanglah ke perusahaan itu, temui direkturnya. Itu bukan perusahaan kecil. Kamu akan ditempatkan di salah satu divisi yang cocok dengan kemampuanmu.”

“Aku tidak berminat sama sekali, Pa.” Masih saja Frolline menolak.

Sang mama yang selalu memanjakan putri bungsunya ikut mengeluarkan pendapat.

“Sudahlah Pa, biarkan dia dengan keinginannya. Toh, dia tidak bekerja juga tidak apa-apa. Kita tidak kekurangan uang.”

“Untuk kali ini menurut pada papa. Mau jadi apa kamu, setiap hari cuma tiduran di rumah. Lihat Angella, belajar dari kakakmu!” pinta Gunawan.

“Besok, kamu harus datang ke perusahaan itu. Papa sudah membuat janji interview untukmu,” tegas Gunawan.

“Kembali ke kamarmu sekarang! Jangan sampai tidak datang!”

Frolline tidak mau berdebat lagi, gadis itu bergegas menuju ke kamar. Namun, sesuatu di tangannya menarik perhatian mamanya.

“Apa di tanganmu itu Fro? Dimana kamu mendapatkannya?” tanyanya, penasaran.

Frolline yang baru saja berdiri, berbalik dan meletakan hadiah dari Ditya di atas meja.

“Itu hadiah dari Ditya,” sahutnya.

Tanpa menoleh, dia meninggalkan shopping bag berisi ponsel mahal itu begitu saja.

“Apa ini?” ucap Nyonya Gunawan membongkar isi kantong belanjaan. Jiwa kepo dan penasarannya bergejolak seketika. Begitu mengeluarkan kotak ponsel, matanya membulat. Melempar pandangan tidak percaya pada suaminya.

“Pa, lelaki itu pasti ada maksud dengan putri kita,” ucapnya, menunjuk kotak ponsel mahal itu di hadapan sang suami.

Gunawan bergeming. Tidak menjawab dan terlihat biasa-biasa saja. Sudah sejak lama, bahkan di pertemuan pertama Ditya dan Frolline, Gunawan bisa membaca semua. Dia laki-laki yang sudah makan asam garam kehidupan. Dengan melihat cara menatap Ditya pada putrinya, dia sudah tahu niat terselubung di dalamnya.

Dengan menghela nafas kasar, kembali lelaki itu menyeruput sisa teh di cangkirnya.

“Dia lelaki baik, bertanggung jawab. Tidak semua orang berkesempatan mengenalnya dari dekat.”

“Apa maksud ucapanmu. Kamu setuju kalau dia mendekati Fro kita?” tuding sang mama kesal.

“Papa setuju?!” tanyanya lagi memastikan.

Hening—

Gunawan tidak mengeluarkan pendapatnya sama sekali. Dengan tenang menatap istrinya yang mulai terpancing emosi.

“Jangan pikir aku hanya bergaul dengan panci dan kuali, aku jadi tidak tahu dunia luar. Sampai kapan pun aku tidak setuju, lelaki kaya itu mendekati putriku.”

“Maksudmu?” tanya Gunawan heran.

“Dunianya berbeda dari dunia kita. Mungkin kamu hanya melihat dari sepak terjangnya di dunia bisnis, tetapi aku melihatnya dari kacamata lain. Ada berapa banyak wanita cantik di sekelilingnya. Sudah berapa banyak wanita yang tidur dengannya. Apalagi mereka bukan hanya wanita biasa. Ada artis, model dan putri konglomerat. Gaya hidupnya berbeda dengan kita.”

“Tidak-tidak. Aku tidak akan mengizinkan Frolline bersamanya. Fro masih kecil, baru 22 tahun, lelaki itu sudah tua. Tidak cocok dengan putriku. Aku tidak setuju! Dia hanya akan mempermainkan Fro.”

“Kamu terlalu banyak menonton infotainment. Terlalu sering membaca media gosip!” omel Gunawan, menatap sinis pada istrinya.

T b c

Love You all

Terimkasih.

1
Nayy
sweet 😍
alin soebank
gemes sama si Flo gak tegas
bibi
lanjut
堅監.
ini season 2 nya Wira sama naina kok ngilang ya 😢 padahal kangen pengen baca baca mereka lagi
堅監.: yahhh tapi gpp, makasih info nya kak author
total 2 replies
Astrii Zahra
menurutku fro ini bukan polos sih, tp tolol.. secara ga langsung jd pelakor di rumah tangga kk nya sendiri
Vivi Zenidar
wkwwkwk satpol PP
kalea rizuky
wah jd karena ini
Khairul Azam
perempuan bego fro ini
yuni
Luar biasa
yuni
Buruk
Ardiansyah Gg
gk bisa move on dari novel ce weti
ngulang baca lagi
Inan
aku suka semuanya... om pram.. ditya.. wira... aku sukaaaa... tp bara aku ngk begitu suka..
Lince Harni
karya yg bagus,sangat memghibur...ini baca ke 3 x...gs bosan2
reza indrayana
masih bingung nichh ..🤔🤔
AlfES
❤❤❤❤❤
Yuliza Angriani
kalau pram kayak kamu dulunya dit,,,, udah mati kamu ditangan pram
Hairiyani Nurul hairiyani
cerita mat sama rania ada gak kak
Sofwan 123 Muhammad
Biasa
Sofwan 123 Muhammad
Kecewa
Tismar Khadijah
banyak kata2 bijak,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!