"Loh, Kok Bisa Kamu Suka Aku?"
Kalau ada penghargaan “Cewek Paling Ngejar Cowok di Sekolah”, semua orang sepakat,pialanya pasti buat Mayra.
Axel adalah cowok paling dingin di sekolah. Tatapannya kosong, sikapnya rapi, dan geraknya terlalu sempurna untuk sekadar remaja SMA.
Saat dunia modeling mempertemukan mereka di bawah sorotan kamera, chemistry yang tak seharusnya ada justru tertangkap jelas.
Mayra mengira Axel hanya sulit didekati.
Ia tidak tahu bahwa Axel adalah manusia ciptaan.
Di antara audisi, photoshoot, dan rahasia yang tak boleh terbongkar, satu pertanyaan mulai menghantui mereka berdua:
Jika perasaan tidak pernah diprogram…
loh, kok bisa kamu suka aku?
~Salam Hangat Dari Penulis🤍
ig:FahZa09
Tiktok: Catatan FahZa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan_nic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu seperti strawberry
Axel berdiri di depan gerbang,menunggu kedatangan Mayra.
"Axel!"
Wajah Mayra yang tdi sempat kecut di sebelah Zen,kini berubah manis di sebelah Axel.
"Hati-hati,nanti kau jatuh kalau berlari"
"Tidak akan,aku sudah terlatih"
Baru saja Marya berhenti bicara,kakinya menyandung batu di depan Axel,
'Brugh!'
Axel cepat menangkap tubuh Mayra,tubuh atletis Axel sangat kuat jika hanya menopang tubuh ramping Mayra.
"Tuh,kan jatuh."
Mayra berdiri cepat,jantungnya berdegup tak karuan. Di tangkap Axel tadi seolah membuat pipinya terbakar. Rona merah terpancar di wajahnya yang tersenyum malu-malu.
Zen melihat itu,darahnya mendidih. Bersiap tanganya mengepal. Sebentar saja kepalan tangannya itu melayang ke arah Axel. "Berani-beraninya kau memegang tubuh cewek bersinarku!"
Tapi tangan itu,sudah berada di kepalan tangan Axel.
Ia membungkus kepalan Zen dengan jemarinya. Menahannya,hingga urat-urat di lengannya bermunculan.
'apa? Cowok ini? Dia kuat banget,bisa menahan tanganku.Biasanya tidak ada yang bisa menahan seranganku. Kurang ajar!' Gerutu Zen dalam hati.
Wajah Axel tetap datar,menahan kepalan tangan Zen. Lalu ia dorong sedikit saja kepalan itu,namun tangan Zen berbunyi
"Krakkk!"
Seperti suara tulang yang patah.
"Awwwww!"
'Apa?,Hah? Tulangku patah? Kenapa sakit sekali'
Zen merosot,dengan lutut menahan tubuhnya di lantai semen kasar gerbang sekolah.
Roky,Juan,dan Arya berlari menyusul.
"Jendral,gawat jendral kita kalah."
"Siapa cowok yang berani kalahkan Jendral kita?"
Axel berdiri di depan Mayra,bagaikan tameng yang siap melindungi Mayra dari apapun. Mayra sendiri terbelalak,terkejut dengan pemandangan apa yang ia lihat tadi.
"Heh,kau apakan Jendral kami?" Roky bersuara lantang,menunjuk wajah Axel.
Tapi,Axel masih diam saja. Tidak menjawab pertanyaan itu.
Zen masih memegangi tangnya. Juan berinisiatif membantunya berdiri.
"Cepat bawa aku dari sini!" Zen memerintah.
Mereka bertiga,membawa Zen menjauh.
Dari sela-sela tubuh Axel,Mayra mengerjap-ngerjap.
Baru dia keluar,seperti orang yang keluar dari persembunyian.
"Axel,serius kamu tadi bikin tangan Zen patah."
"Sudah lama aku mau patahkan tulangnya."
"Hah?" Mayra terkejut,mendengar ucapan Axel tadi.
"Kenapa kamu mau patahkan tulang cowok itu?"
"Dia dekat-dekat kamu,aku nggak suka"
"Blush"
Pipi Mayra kembali merona. 'Kenapa Axelku manis sekali.'
Axel melirik Mayra sebentar . Rona wajah di pipinya itu,membuat Axel semakin menyukainya. "Mayra,kamu seperti strawberry".
"Strawberry? Maksudmu?"
Axel berdiri di depannya,tangannya terangkat. Menyentuh pipi Mayra lembut. Lalu mengelus dengan ibu jari "Ini merahnya seperti strawberry,aku suka."
Mayra yang biasanya di perlakukan dingin oleh Axel. Melihat perubahan itu,jadi bertanya-tanya.
'Axel? Loh kok, bisa-bisanya dia hari ini ngomong suka aku?,apa karena tadi malam aku ajak dia kencan? Karna dia mau buku catatan nya itu?' Hati Mayra penuh bunga sekaligus pertanyaan.
"Ayo kekelas,aku bawakkan tas kamu"
Axel memindahkan tas yang terselempang di bahu Mayra ke bahunya. Lalu tanganya menggenggam lembut tangan Mayra. Yang tentu saja membuat jantung Mayra terjungkal-jungkal tak karuan.
'Ya ...Tuhan! Axel pegang tangan aku begini?
Nggak salah?'
Sepanjang koridor sekolah,semua mata melihat genggaman tangan Axel pada Mayra.
Sebagian cewek-cewek berbisik-bisik.
"Mayra berhasil dukunin Axel,makanya Axel jadi mau"
"Iya,ih...tumben Axel mau"
"biasanyakan dia cuek."
"Dukun mana tuh yang di pake"
'Aku dengar kalian!'
*
*
*
~Salam hangat dari Penulis🤍