Aluna adalah salah satu atlit panahan terbaik saat ini dan selalu mendapatkan juara pertama di setiap kejuaraan, namun nasibnya naas hanya karena menemukan novel milik Orang lain di paper bagnya dan membacanya, lalu berakhir masuk ke dalam novel tersebut Luna kira dia akan menggantikan pemain utama karena memiliki nama yang sama dengannya, namun ketika makin memasuki bab-bab novel selanjutnya, jalan cerita Novel tersebut malah berubah total karena kedatangannya ke dalam novel tersebut Luna yang sejak di dunianya tak pernah memiliki pacar, harus di hadapkan dengan pemain Pria yang hanya bukan satu tapi 4 untuk menjadi Suaminya semua Apa yang akan terjadi selanjutnya dengan nasib Luna?
Novel hanya karangan fiktif dan fantasi saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Jadi Nama Kita sama?" tanya Luna mengulangi
"Iya, beda nya hanya nama belakang saja dan kehidupan yang barusan kamu lihat tadi adalah kehidupan ku, kita terhubung waktu, karena Aku dari Dunia lain dan Kamu dari Dunia mu, karena Aku sudah berputus asa dengan nasib yang ku terima, maka Dewa memberiku satu solusi yaitu menarik Orang yang sama tapi dari dunia berbeda, maka nya Aku menarik mu, Lun" cerita wanita tersebut
"Apa? Jadi kamu yang memanggil ku ke Dunia ini?" tanya Luna lagi dan Wanita itu mengangguk pelan
"Kamu sudah membaca buku Novel yang kamu temukan tadi kan?" tanya Wanita itu dan Luna mengangguk
"Itu akhir hidup ku Lun, sekarang Aku memanggil mu untuk mengubah hidup ku, Aku terlalu lemah dengan Dunia yang ku tempati sekarang dan Dewa memberiku satu kesempatan, jika Aku ingin pergi dari Dunia ini, maka Aku harus memanggil seseorang dari Dunia lain dan itu kamu yang bisa ku bawa ke mari Lun, maaf kan Aku ya, Aku hanya minta pada mu, buat kan akhir cerita yang tidak tragis seperti yang ku alami, ubah semua sesuai kemampuan mu ya Lun, Aku percaya kamu bisa mengubah nya dan Aku minta tolong ubah ke Empat Pria itu agar semua nya mencintai mu Lun" ucap Wanita itu yang tak lama langsung menghilang dan Luna sama sekali belum mengatakan bersedia atau tidak, tapi malah wanita itu langsung hilang di hadapan nya
"Baru juga gue mau ngomong, udah hilang aja tu Orang, gimana gue baikin jalan cerita nya, ini dunia kan dunia novel, semua yang ada di dunia ini fiktif belaka dan gue hidup di dunia nyata, aneh-aneh aja permintaan wanita itu dan apa dia bilang tadi, dia nyuruh gue buat bikin tu 4 cowok cinta sama gue, yang bener aja, di dunia nyata aja gue gak pernah pacaran, anj*r..." gumam nya kesal dan tak lama Luna mulai membuka mata nya kembali saat ini
"Putri, Anda sudah bangun, apa yang Anda rasakan saat ini?" tanya Seorang Pria yang seperti nya Luna tebak, kalau dia adalah Seorang tabib
"Seperti nya Aku sudah sehat, gak ada keluhan lagi" ucap Luna bersemangat
"Begitu Putri, kalau gitu Hamba Akan membuatkan resep obat herbal dulu untuk Yang Mulia Putri agar stamina Anda semakin membaik" ucap tabib tersebut yang langsung menundukkan setengah badan nya dan bergegas pergi setelah melihat anggukan pelan dari Luna
"Putri Luna, apa yang sekarang Putri ingin kan, Hamba akan menyiapkan nya" ucap Vio yang masih dengan sikap berdiri nya di sebelah tempat Luna berbaring di tempat tidur saat ini
"Vio, siapkan Aku air, Aku mau mandi, rasa nya tubuhku lengket semua nya, berapa lama Aku tak sadarkan diri dari jatuh di danau?" tanya Luna
"Putri, Anda tertidur selama 3 hari dan ketika Anda terbangun, Hamba lupa Kalau Anda dalam pengawasan masa penyembuhan jadi nya reaksi saya saat bertemu Anda tadi seperti itu, maafkan Saya yang lupa memanggil tabib, Putri" ucap Vio
"Sudah lupakan aja Vio, kamu siapkan aja air, Aku mau mandi" ucap Luna pusing yang saat ini mau tak mau dia harus sering mengobrol dengan Vio, karena di kehidupan nya dulu, Luna jarang sekali memiliki teman dekat, dia lebih suka menghabiskan waktu dengan latihan memanah, berkuda, beladiri dan bermain pedang pendek mau pun panjang di bandingkan bertemu dengan teman-teman nya di Cafe atau memiliki kekasih
"Baik Putri" ucap Vio tersenyum hangat
"Vio, Aku ingin mandi sendiri, kamu tinggalkan aja Aku" sahut Luna yang tak ingin di layani saat mandi
"Tapi Putri" ucap Vio yang menggantung
"Sssttt, udah siapin aja pakaian ku dan nanti taruh di situ ya" tunjuk Luna di sampiran khusus pakaian
"Baiklah Putri" ucap Vio menuruti perintah walau pun dia bingung dengan sikap Sang Putri yang sejak bangun, selalu bersikap aneh
Setelah menyelesaikan ritual mandi nya, Luna bergegas memakai pakaian yang di bantu oleh Vio saat ini
"Putri, tadi saat Putri sedang mandi, ada Yang Mulia datang, dia menunggu Putri di sini dan dia terkejut jika Anda sudah bisa mandi sendiri tanpa Hamba bantu terus Yang Mulia minta Anda menemui nya nanti di Ruangan nya setelah selesai mandi " ucap Vio yang saat ini sambil menyisir rambut Luna
"Ayo, kita ke Ruangan Ayah sekarang" ucap Luna dengan semangat, karena selama dia hidup di Dunia sebelum nya, dia sama sekali tak memiliki Orang Tua, dia hanya di besarkan di Panti Asuhan dan bekerja setelah lulus sekolah atas, tapi di Dunia ini, setidak nya dia memiliki Seorang Ayah yang sangat menyayangi dan memanjakan nya, walaupun Ibu nya yaitu Permaisuri Auna telah meninggal beberapa tahun lalu
Raja Aldes Fransdefran adalah Raja ke 10 dari Kerajaan Middle, dia memiliki 2 Orang Anak dari Permaisuri nya yang meninggal beberapa tahun lalu akibat sakit yang di derita nya sejak melahirkan Anak kedua nya dan yang pertama adalah Pangeran Antonio Fransdefran, lalu yang kedua adalah Putri Caluna Fransdefran
Sesampainya di Ruangan Sang Ayah, Luna mulai masuk ke dalam nya dan melihat Sang Ayah yang menunggu nya sejak tadi
"Luna, Ayah tadi ke kamar untuk mengunjungi mu tapi kata pelayan mu kamu sedang mandi sendiri, tak mau sama sekali di bantu oleh dia dan kata tabib kamu sudah sehat, maka nya Ayah memanggil mu kemari" ucap nya
"Ya Ayah, Aku sudah sembuh dan sehat, ini lihat sendiri" ucap Luna sambil memutar punggung nya
"Dan Aku sekarang ingin pelan-pelan belajar mandiri, masa Aku di umur segini masih minta pelayan bantuin Aku mandi" ucap nya sambil mengerucutkan bibirnya
"Ya tapi kan ada pelayan, tapi ya udah, itu pilihan mu, sekarang Ayah tanya, beneran kamu gak ada keluhan sakit lagi?" tanya Raja Aldes
"Bener Ayah, kalau Aku ada keluhan lagi, Aku bakal kasih tau Ayah" ucap Luna tersenyum
"Yang Mulia, ada Pangeran Antonio di luar menunggu persetujuan Anda untuk masuk" ucap Pengawal yang datang menghadap di sebelah Luna berdiri
"Suruh dia masuk" ucap Raja Aldes
"Baik Yang Mulia" ucap Pengawal tersebut yang langsung memundurkan diri nya dan bergegas kembali ke Pintu yang dia jaga saat ini
"Ayah" sapa Antonio yang terkejut melihat Adik kesayangan nya berada di sini bersama Sang Ayah
"Luna, kamu sudah sembuh? Kata Ayah di dalam surat kamu sedang pingsan dan belum bangun selama 3 hari ini?" tanya Antonio dengan nada cemas menatap Adik kesayangan saat ini
"Sudah Kak, ini Kakak lihat sendiri, Aku sehat kan?" tanya Luna sambil mendekat pada Kakak nya sendiri
"Kakak jauh-jauh datang dari perbatasan untuk melihat ku? Ya ampun" tanya Luna terkejut
Di dalam novel, memang yang paling menyayangi Luna adalah Ayah dan Kakak nya, sehingga ketika Luna ma*i tragis, Ayah dan Kakak nya sangat lah terpukul karena merasa gagal melindungi Anak perempuan nya dan Adik Perempuannya hingga tewas di tangan ke empat Pangeran tersebut
