NovelToon NovelToon
Mengejar Cintanya

Mengejar Cintanya

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / Idola sekolah / Persahabatan / Tamat
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: @d.midah

Tiiiiiiiin...

BRAK..
kecelakaan tidak bisa terhindar.

gadis kecil itu mengeratkan pelukannya.
airmata mengucur deras tanpa henti, hatinya merasa sakit dan takut secara bersamaan, melihat keluarganya tidak sadarkan diri.

Qiara berteriak namun hanya bisikan yang keluar.
'Tolong.. Ayah, Bunda, kakak bangun, buka mata kalian, jangan tinggalin Qia.'

Bagaimana kisah hidup Qia?
apakah akan tetap sama?
ataukah berbeda?


"Aris!" pemilik hati juga sebagian hidup Qiara.

namun bagaimana dengan Aris sendiri, apakah sama.

sad/romansa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @d.midah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kapten tim basket

'Radit, pake baju basket, dia pasti Radit kapten tim basket kan, syukurlah setidaknya keberuntungan masih belum hilang.' Batin Qiara.

"tapi serius gak papa, kita ke UKS aja, biar di obatin ya." Ajak nya merasa khawatir.

"gak papa kak, kalo kakak merasa bersalah, boleh gak minta tanda tangan." Qiara menyodorkan dua buku dan pulpen milik nya.

Radit menggaruk tengkuknya.

'jujur saja saat pertama kali melihat matanya gue langsung merasa terpana, merasakan hal yang aneh dalam hati, apakah ini cinta,' 'bisakah di sebut cinta pada pandangan pertama selain dia.' Radit tidak tau.

'tapi, perasaan ini serasa tidak asing.'

dalam hati merasa bahagia karna keberuntungan berpihak padanya.

gadis bernama Qiara yang kini berada di hadapannya salah satu fansnya, 'memang sudah tidak aneh lagi si para wanita antri meminta tanda tangan ku.'

Rasa grogi meliputi dirinya, ia menggigit bibir bawah nya menahan senyuman.

Radit membuka buku.

"Eh?" Terlihat raut wajah nya sedikit terkejut juga alisnya mengernyit.

"kenapa kak?" Qiara keheranan.

" Tugas dari senior?" Tanya Radit membuat Qiara mengangguk meng ia kan.

Radit pun terkekeh sambil membubuhkan tanda tangan milik nya.

Merasa konyol dengan dirinya sendiri akan kepedean nya.

"Dasar." Ia kembali terkekeh.

"kenapa kak?" Qiara merasa heran dengan seniornya ini yang dari tadi terkekeh tidak jelas.

"gak bukan apa-apa!"

"Tunggu bentar!" setelah nya ia berbalik ke arah lapang lalu berteriak.

"ki!" satu lagi pria mendekati mereka yang Qiara yakini sebagai Riki.

"kenapa?" Tanyanya sambil mengelap keringat yang bercucuran di pelipisnya.

"tanda tangan." Pria itu langsung mengambil buku dan melihat namanya tertera disana, tanpa bertanya ia langsung memberi tanda tangan.

"nih udah." lalu kembali ke lapangan tanpa berkata apapun lagi.

"makasih ka." kata Qiara mengambil kembali buku yang diberikan Radit dengan sopan.

"sama-sama." Ia kembali tersenyum.

"Dit, main lagi!" teriak Riki dari lapangan memanggil Radit.

Terlihat juga banyak teman-temannya, 'mungkin mereka satu tim nya?'

"Kalo gitu gue lanjut main ya." Dia berlari sambil melambaikan tangan, satu tangan nya mendribel bola yang tadi terkena kepala Qiara.

"AAAAAAAH." Teriak Dinda sambil jingkrak-jingkrak tidak jelas. Membuat Qiara terkaget-kaget mengusap dadanya. Qiara merasa kebingungan dengan tingkah teman nya.

"Qia-Qia-Qiaaaaa..." jerit nya lagi sambil senyum-senyum tidak jelas.

"Dinda kamu kenapa, kamu gak kesurupan kan?" Qiara memeriksa kening Dinda dengan was-was dan khawatir.

"sembarangan, enggak ya!" Dinda menjauhkan tangan Qiara dari kepalanya.

"yaampun Qia kak Radit ganteng banget aku sampe meleleh!" Dinda terduduk di lantai seperti jeli.

"yaampun Qia aku tadi lupa gak kenalan, kamu juga kenapa gak kenalin aku?" Teriak Dinda heboh sambil mengguncang tangan Qiara.

"kamu kan dari tadi diem aja, Aku mana mikir kenalin kamu, yang aku pikirkan tu kepala aku yang ke timpuk bola. sama tanda tangan dari dia." Qiara memberikan buku Dinda.

"hah, mana liat." Dinda langsung membuka buku nya lalu mengusap tanda tangan Radit.

Sedangkan di pinggir lapangan, setelah selesai latihan basket, mereka beristirahat.

"cape juga, udah lomba, lanjut latihan lagi." Keluh salah-satu anak basket.

"ya kan dingin-nin otak, biar gak stres mikirin lawan yang lagi-lagi KO, karna kalah sama kita." Canda nya.

"ngapain juga mikiri orang, dodol." Timpal yang lain melempar temannya dengan handuk basah bekas keringat.

"jorok banget si Lo." Ia melempar kembali handuk basah teman nya.

"Kenapa tu anak dari tadi senyum-senyum gak jelas." Semua orang mengarahkan pandangan pada Radit yang jadi bahan obrolan.

"ia dari tadi senyum-senyum gak jelas jangan-jangan kesambet lagi." temannya berlaga bergidik.

" lagi mikirin apa?" Tanya teman Radit.

"Qiara." Jawab nya santai.

namun tidak bisa santai bagi temannya.

"okho.. Hoooo.." Bahkan bisa membuat salah satu teman nya tersedak air yang sedang ia minum.

"cewek yang mana lagi?" Tanya salah satu teman satu tim nya.

"yang tadi kena timpuk bola!" Bukan Radit yang menjawab tapi Riki, karna Riki lihat sejak saat itu Radit tidak pernah berhenti tersenyum.

"semua aja Lo bilang cantik sampe Bu Jasmin aja Lo naksir kan." Timpal teman nya yang lain tau betul dengan ke playboy-yan kapten mereka.

"yang ini beda, dia benar-benar.., akh pokonya gak bisa di jelasin dengan kata-kata." Semua teman nya menggeleng.

"tapi bener yang ini beda, makin Deket makin cantik!" Sekali lagi Riki ikut menjawab. Riki dan Radit ber tos ria.

"inget Lo udah punya pacar." Teman nya mengingatkan Riki bahwa ia sudah punya pacar.

Baik sekali teman nya itu.

"gue inget kali, gue cuma bilang tu anak cantik, gak bilang dia bakal gue Pacarin." Belanya pada diri sendiri.

"gawat." Radit berdiri dengan dramatis, membuat bola yang ada di pangkuan nya menggelinding.

Teman nya dengan sigap mengambil bola, jika tidak bola itu pasti semakin menjauh.

semuanya menatap Radit dengan heran 'kenapa' kata itu hadir di pundak mereka semua.

"gue lupa minta nomer Qiara." Semua orang kompak menepuk jidat mereka.

Qiara dan Dinda masih menyusuri jalan mencari orang yang mereka cari.

"Bahkan tanda tangan nya aja ganteng banget, sama kayak orang nya." Dinda memeluk buku milik nya.

"tadi kamu bilang kak Atala ganteng, sekarang kak Radit juga ganteng." Semua aja ganteng.

lagian ga salah juga sih mereka kan laki-laki mana cocok dibilang cantik.

"ya kalo bisa dua kenapa harus pilih satu." Dinda memeluk tangan Qiara lalu membawanya berjalan, melakukan satu tugas lagi yang paling berat.

"tadi aja ngeluh cape, sekarang senyum-senyum sendiri." Qiara menunjukan wajah keheranan sambil mengelus dagu nya.

"Kan udah dicas, liat yang ganteng tu pengisi daya yang paling ampuh." Sungguh Dinda tidak bisa menghentikan senyuman di bibir nya.

"jadi curiga deh jangan-jangan bener!" Qiara terlihat berfikir.

"curiga apa, bener apa?" Qiara menjauhi Dinda dengan dramatis.

"jangan-jangan.." Qiara men jeda ucapan nya membuat Dinda penasaran.

"jangan-jangan apa?" Dinda mendekat tapi Qiara malah makin menjauh.

"kamu beneran kesurupan penunggu sekolah,, huaaaa.." Teriak Qiara sambil berlari dramatis pura-pura ketakutan, membuat Dinda mengejarnya.

ternyata jail nya Qia kambuh.

"Qiara tunggu, aku gak kesurupan." Teriak Dinda mengejarnya.

"ah gak mau, jangan ngejar, jangan deket-deket!" Teriak Qiara dengan dramatis.

"Qia tunggu jangan lari, aku beneran gak papa!" Ternyata ada yang kepancing kejahilan Qiara selain Aris.

Buuuuk...

Qiara menabrak sesuatu yang keras membuat nya terjatuh pantatnya mencium lantai.

"Aaaaau.." Meringis Qiara mengusap bokongnya yang terasa ngilu.

1
Greta Ela🦋🌺
Huhh Dinda, kayak gak pernah jumpa setahun aja🤣
d_midah: ihihihiii
total 1 replies
Tina
Qia banyak yg suka, aris jg banyak yg suka. sm² unggul 😄
Tina
banyak untung Qia 🤣
d_midah: ia dong 🤭🤭🤭
total 1 replies
Cen Universe
ga sangka saya baca sampai tamat… kuat² saya bacanya yalord...😭
Cen Universe
masa sih? masashi? Masashi Kishimoto? 😭
Cen Universe
gunakan kalimat, dialog, monolog efektif
Cen Universe
tidak pakai pembatas scene?👀
Cen Universe
mengingat atau mengikat?
Cen Universe
ganti apostrof (') dalam dialog menjadi petik (")
Cen Universe
(') ???
Cen Universe
Tanda apostrof (') dapat digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu. jadi, mending buat pakai (") kalau itu dialog/monolog.
Cen Universe
restu🙈
Cen Universe
pasti😹
Cen Universe
🙈
Cen Universe
oke, sih... ada beberapa bagian kurang menggigit, tapi oke lah... 👀
d_midah: makasih 🙏🏻🙏🏻
mohon maaf kaaa masih belum revisi 🤭🤭
total 1 replies
Greta Ela🦋🌺
Um, ini Aris ya yang menyetir?
Greta Ela🦋🌺
Eh gimana gimana?😭
Greta Ela🦋🌺
Wahai Max, Qiara itu sudah ada pemiliknya
Cen Universe: milik saya
total 1 replies
Greta Ela🦋🌺
Nah kan jadi salah paham. Jadi siapa yang salah disini haduhhh kacau
Greta Ela🦋🌺
Ohhh gitu toh🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!