NovelToon NovelToon
Ketika Hati Memilih

Ketika Hati Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Konflik etika / Kontras Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Selena Arunika (28), jika pernikahan yang ia bangun dengan penuh cinta selama tiga tahun ini, akhirnya runtuh karena sebuah pengkhianatan.

Erlan Ardana (31), pria yang ia harapkan bisa menjadi sandaran hatinya ternyata tega bermain api dibelakangnya. Rasa sakit dan amarah, akhirnya membuat Selena memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka dan memilih hidup sendiri.

Tapi, bagaimana jika Tuhan mempermainkan hidup Selena? Tepat disaat Selena sudah tak berminat lagi untuk menjalin hubungan dengan siapapun, tiba-tiba pria dari masalalu Selena datang kembali dan pria pilihan papa nya. Kedua nya sama-sama menawarkan sejuta ketenangan dan penawar lara.

Akankah Selena tetap pada pendiriannya yaitu menutup hati pada siapapun? atau justru Selena kembali goyah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

Disinilah Selena berada, ia sudah dipindahkan diruang perawatan VIP dan Lily dengan setia duduk dikursi samping ranjang menunggu perempuan itu sadar.

Pandangan matanya tak lepas terus menatap wajah pucat Selena yang masih memejamkan matanya.

"Kenapa kamu jadi seperti ini Sel. Astaga, kalau semua ini terjadi padaku. Mungkin aku gak akan sekuat kamu, Sel..." gumam Lily lirih seraya menyingkirkan anak rambut Selena yang menutupi sedikit dahi perempuan itu.

Tak lama kemudian, terdengar bunyi dering ponsel milik Lily yang ada didalam tas. Dengan cepat, Lily langsung mengambil tas nya yang ada diatas meja dan melihat siapa yang menghubunginya.

"Cakra.."

Tanpa pikir panjang, Lily segera menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda pipih itu ditelinga kanannya.

"Ya Kra?" sapa Lily lebih dulu

"....."

"Apa? kamu harus balik ke Itali? Terus gimana dengan Selena". Sahut Lily seraya mengernyitkan dahinya kebingungan

"....."

"Ya sudah kalau begitu, aku akan jaga Selena disini".

Setelah mengatakan itu, panggilan telepon pun berakhir. Lily kembali memasukkan ponselnya kedalam tas, dan bertepatan saat itu terdengar suara Selena yang mengerang pelan.

Sontak, saja Lily langsung mendongak menatap kearah sahabatnya itu yang perlahan membuka kedua matanya.

"Sel... Kamu sudah sadar? Aku panggil dokter dulu". Dengan cepat Lily langsung menekan tombol disamping ranjang.

Tapi, Selena tak menggubrisnya. Ia menatap sekeliling dengan perasaan masih linglung dan mencoba mencerna apa yang sudah terjadi. Pandangan matanya berhenti tepat pada Lily yang berdiri disamping ranjang.

"Lily .." lirih Selena

"Ya Sel aku disini". Sahut Lily

Dan, tak lama kemudian satu orang dokter dan perawat bergegas datang melangkah masuk kedalam ruang rawat Selena.

"Dok, tolong periksa dia..."

Dokter dan perawat segera mendekat, memeriksa tekanan darah Selena dan juga memeriksa tanda-tanda vitalnya. Lily dengan setia menemani sahabatnya itu, sedangkan Selena kembali mengedarkan pandangannya menatap sekeliling ruangan dengan mata yang sedikit berkaca-kaca, tangannya gemetaran. Ia mencoba untuk duduk, tapi tubuhnya terlalu lemah untuk menopang.

"Sel, jangan gerak, kita pastikan kamu aman dulu," ujar Lily lembut, menahan bahu Selena dengan hati-hati.

"Dokter bagaimana keadaannya?" Lily beralih bertanya pada dokter tersebut

Dokter menghela napas pelan, menatap Selena dengan serius. “Secara fisik, tidak ada cedera serius, tapi ada beberapa memar dan benturan ringan di tubuhnya. Yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah syok emosional yang dialaminya. Perlu waktu dan istirahat agar kondisi fisik dan mentalnya stabil.”

Lily menatap dokter dengan cemas, “Apakah dia akan pulih dengan cepat, dok?”

Dokter mengangguk tegas. “Secara fisik, ya. Tapi dari sisi emosional, ini butuh waktu dan dukungan. Yang pasti, jangan biarkan dia sendirian."

“Kita juga akan beri obat penenang ringan dan pemantauan tekanan darah, supaya pasien tidak stres berlebihan dan yang paling penting untuk tetap dampingi pasien". Imbuhnya menjelaskan

Mendengar itu, Lily mengangguk-anggukkan kepalanya paham. "Baiklah, saya mengerti dok".

"Kalau tidak ada yang perlu ditanyakan lagi, saya pamit undur diri". Ucap Dokter tersebut seraya berbalik badan lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruang rawat Selena disusul oleh perawat dibelakangnya.

"Terimakasih dok".

Sepeninggalan dokter dan perawat itu, Lily langsung kembali duduk dikursi samping ranjang. Tangannya menggenggam sebelah tangan Selena.

"Sel .. Kamu gapapa ? Ada yang sakit ?" tanya Lily dengan lembut

Selena hanya menggelengkan kepala tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Tapi, mata berkaca-kaca menahan tangis. Ia menoleh menatap Lily.

"Ly.." panggilnya lirih, suaranya terdengar serak

"Ya, aku disini Sel". Sahut Lily

"Aku.. Aku gak mau tinggal dirumah itu lagi, aku mau segera cerai dengan mas Erlan. Tolong bantu aku Ly". Pinta Selena seraya menggoyang-goyangkan lengan Lily yang menggenggam tangannya.

Lily menatap sahabatnya itu dengan mata yang berkaca-kaca, dadanya sesak melihat betapa rapuhnya Selena saat ini. Ia menelan ludah pelan sebelum menjawab, suaranya terdengar lirih tapi tegas, “Sel.. Kamu gak perlu mikirin masalah itu. Aku udah bantu urus semuanya, tenanglah. Sekarang kamu harus istirahat dulu ya. Tubuhmu butuh waktu untuk pulih, Sel.”

Mendengar itu, Selena menggigit bibirnya mencoba menahan tangis yang ingin tumpah. "Ly, makasih ya udah bantuin aku. Sekarang juga udah bawa aku kerumah sakit".

Lily meraih kedua tangan Selena, menggenggamnya erat.

"Sama-sama Sel, kamu juga udah banyak bantu aku. Dan, sebenarnya yang bawa kamu kerumah sakit itu Ca-"

Brakk!!

"Selena..!!!"

Belum sempat Lily menyelesaikan ucapannya tiba-tiba pintu ruang rawat Selena dibuka dengan kasar dari luar. Terlihat mama Jana melangkah masuk dengan raut wajah khawatir nya, dibelakangnya disusul Papa Riza yang masih duduk lemas diatas kursi roda dan didorong oleh Bayu.

"Mama..." lirih Selena

"Astaga sayang, apa yang terjadi ? Tadi Lily telepon mama kalo kamu dilarikan kerumah sakit". Kata Mama Jana dengan begitu cemas nya

"Selena, apa yang terjadi dengan mu nak? Dimana Erlan? Kenapa dia tidak menemani mu?" Papa Riza ikut bertanya

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh kedua orang tua, Selena tak langsung menjawabnya. Ia menatap Papa Riza dan Mama Jana bergantian lalu tiba-tiba saja air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya tumpah juga.

"Mama... Papa..." suara nya terdengar serak seraya merentangkan kedua tangannya.

Mama Jana dengan cepat langsung mendekat, duduk ditepian ranjang dan memeluk putrinya. Ia elus lembut punggung Selena mencoba menenangkan perempuan itu.

“Shh… tenang sayang, Mama di sini,” bisik Mama Jana sambil terus mengelus dan menepuk lembut punggung Selena.

Papa Riza ikut mendekat. "Sel, kamu ceritain ke papa apa yang terjadi, nak. Papa dan mama di sini buat kamu."

"Iya sayang, cerita sama papa dan mama". Tukas Mama Jana menimpali ucapan suaminya

Mendengar itu, Selena tak langsung menyahutnya. Ia mengurai pelukan itu, menatap mama Jana, papa Riza dan Lily bergantian seraya menggigit bibir bawahnya, air mata mengalir deras menuruni pipi. Ia menundukkan kepala, menahan setiap kata yang ingin terucap tapi terasa terlalu berat untuk diutarakan.

Lily, yang duduk di kursi sisi ranjang, menepuk lembut tangan Selena. "Sel, aku di sini juga. Ambil napas pelan dulu, ya. Lebih baik ceritakan semuanya pada Tante Jana dan Om Riza, percaya semua akan baik-baik saja."

Selena menutup matanya sejenak, menahan isakan yang tersisa, lalu menggenggam tangan Lily dengan erat. "Aku… aku takut Ly… semua terasa begitu berat," bisik dengan suara yang terdengar parau

"Lebih berat lagi kalau kamu cuma mendam sendirian dan gak mau cerita". Ucap Lily lembut

Mama Jana dan Papa Riza yang sedari tadi hanya diam memperhatikan Selena dan Lily pun akhirnya buka suara.

"Lily, sebenarnya ada apa ini?" tanya Papa Riza seraya mengerutkan dahinya nya penasaran

"Om sebenarnya-"

"Selena ingin cerai dengan mas Erlan, pa".

.

.

.

Jangan lupa dukungannya! Like, vote dan komen... Terimakasih 🎀❤️

1
Muslika
please yaa bun,jgn bikin plot twist mas Bayu jahat karakter y ..
Muslika: ya sudah....Alhamdulillah...new couple kita Bayu Selena
total 2 replies
Muslika
makin Ter Bayu Bayu akooh🤣🤣🤣please tak nak Selena with Cakra bun
anju hernawati
apa yang bayu sembunyikan ......
Dewi Anggya
knp jd misterius gini si Bayu
Buna_Ama 🌹
ini baru clue nya aja loh 😅😅
Rida Arinda
kayaknya Bayu org punya jg katanya keluarga sederhana lah tinggal d penthouse rahasia lg 🤔🤔🤔
Ika Susilowati
aduhhh masa seorang suami punya.pemikiran seperti itu setelah menikah 🤦‍♂️
Muslika
tuh Bun byak yg gak suka dg Cakra apalgi klo nyampe sele balik sama dia 😄
Buna_Ama 🌹: astaga kena serang pendukung Bayu 😫😫😫😫
total 1 replies
Muslika
klo ujung y sama Cakra aku stop baca..sesuai judul y ajaa etika hati memilih dan big no utk eks y Selena
Agunk Setyawan
aku sih pilih Abang bayu♥️
Agunk Setyawan
Selena ini tipe cewek aneh dicintai Bayu mlh masih mikirin Cakra yg g jelas masalah Lily itu urusan nanti cinta g bisa dipaksa biarpun Lily suka Bayu tp KLO Bayu g suka gak cinta mau bagaimana ,,cakra juga g jelas
anju hernawati
bayu pria limited edition ..........
Muslika
lebih baik di cintai oleh laki2 daripada harus n masih ke jebak dg perasaan masalalu apalgi masa lagi dg seorang pengecut n pecundang Cakra
Muslika
tim yg netral alias pilih Bayu Karna utk Cakra big no dari awal dia yg mau Selena dia juga yg pergi tanpa sebab menata masa depan tanpa masalalu baik itu mntan pacar ataupun mantan suami ,dg tanpa menoleh ke belakang hidup juga bisa terus berjalan realistis aja sebagai wanita
Agunk Setyawan: betul kak
total 1 replies
Dew666
🌻💥
Kusii Yaati
Kita lihat dalam tiga bulan itu apa keputusan Selena menerima atau memutuskan perjodohan dengan Bayu 😌
Nurminah
kalo dunia nyata pilih bayu karena laki-laki jenisan cakra manalah patut ditunggu nggak jelas apa maunya masih sibuk ama keluarga nya disini sengaja baju disuruh pergi biar cakra punya kesempatan ya kan secara di novel karena kalo novel sifatnya cakra bisa jadi baik secara cuma cerita yg bisa dibuat sesuai selera penulis kalo dunia nyata nungguin laki-laki ngilang nggak jelas sama saja bodoh
ngikut aja kemana arahnya karena si cakra belum terlalu mengejar dan memohon maaf atas masa lalu ngilang tanpa pamit belum terlalu berasa efforts cintanya banyak bepikir dan minum2 hadeh
penasaran aja ama ujungnya liat para pemerannya kalo alurnya jujur udah hadeh lama
Nurminah: haha iya masih baca aku banyak yg dibaca awal eh sudahnya nggak jelas langsung hapus dari favorit masih dalam batas wajar ceritanya walaupun lambat ada yg malah nggak jelas
total 2 replies
Naufal Affiq
kalau aku rasa bayu aja lah yanh kau pilih jadi pendamping hidup mu,dia pria yang dan bertanggung jawab.dan satu lag selena cinta itu gak bikin hidup lho
Naufal Affiq: bayu itu pria yang baik,lihat aja dengan dia bekerja,dia bertanggung jawab
total 2 replies
Naufal Affiq
jangan lama juga sel menunggunya kasihan bayu
Kusii Yaati
sampai kapan menunggunya sel 1 thn,2 thn.selama kamu belum bisa move on dari masa lalu kamu dan Cakra masih menampakkan diri di hadapanmu maka kamu tidak akan pernah bisa membuka hatimu untuk bayu.jangan kasih Bayu harapan sel kalau pada akhirnya kamu tak bisa membuka hatimu untuk Bayu 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!