Aileenath gumilang seorang ibu rumah tangga yang keseharian nya mengisi waktu luang dengan menonton drama indosiar. siapa sangka kisah dalam sinetron itu kini malah menimpa dirinya.. sebagai seorang wanita yang sudah di duakan aileen bertekad membuat suami nya menyesal dengan perubahan dirinya yang dulu dekil sekarang menjadi cantik. apakah penampilan aileen sekarang mampu membungkam mulut pelakor itu?? apakah aileen dapat memikat cinta suaminya lagi ?? atau seperti akhir kisah dalam sinetron yang berujung perpisahan?? yuk baca yuk insyaalloh nagih😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aphrodhite_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 13 : Dzolim
POV Aileen
Sesampainya di depan pagar halaman rumah aku melihat lampu rumah juga teras masih tetap dalam keadaan mati kukira mas Abi belum pulang namun aku melihat sepatu mas Abi ter.onggok di teras oh mungkin kah dia sudah pulang tapi kenapa lampunya tidak dinyalakan? Ah aku tahu pasti dia akan memarahi ku karena pergi tanpa meminta izin darinya kuputar handle pintu dan kubuka lebar-lebar
"Ceklek!!" Suara pintu terbuka tuh kan benar ia sudah pulang buktinya pintunya sudah tak terkunci lagi
"Assalamualaikum" ucapku pelan tiba-tiba saja blam!! Lampu menyala terang benderang kulihat sosok mas Abi sudah berada berdiri tepat di depan ku sambil berkacak pinggang
"Bagus! ya Kamu! jadi seperti ini kelakuanmu kalau dirumah! suami capek kerja seharian kamu malah enak-enakan keluyuran!dari mana saja kalian hah!? makanan malam juga mengapa tidak ada! Mana? Dimana?! Makanan nya?!" Hardiknya. Jantung ku berdegup kencang jujur aku masih agak takut jika sudah dibentak oleh mas Abi seperti ada perasaan sedih bak terintimidasi oleh sesuatu yang mendominasi hati ini untuk terus terpuruk. Ku atur nafas ku perlahan kemudian ku hembuskan perlahan
"Maaf mas ,aku sama sio habis dari rumah mbak nur tadi" jawabku jujur kubuat suaraku biasa saja sesantai mungkin
"Apa?dari mbak nur?! ngapain kalian kesana?!"cecar mas Abi
"Iya kami dari rumah mbak nur mas. Sudah lama kami tidak bertemu memang nya kenapa? Salah?!" Tanyaku menyudutkan nya
Mas Abi hanya diam mematung mungkin ia mulai menyadari perubahan sikap ku yang dingin dan terkesan cuek tak perduli ini.
"Sudah lah!aku lapar cepat buatkan makanan!"titahnya
"Baik mas, ayo sio kita panaskan makanan nya" ajakku
"Tunggu-tunggu! Apa itu" tunjuk mas Abi pada kresek hitam yang aku bawa, tadi sempat mampir dulu ke penjual ayam krispi karena aku memang belum memasak. Syukurlah ini bisa menyelamatkan ku
"Oh ini ayam krispi mas tadi aku beli dijalan"jawab ku
"Apa beli?! Kamu bilang? Haduh Ai! kan sudah sering ku bilang Jangan belanja boros ² keuangan kita itu sedang sulit ngapain pake beli segala sih! itu makanan belum tentu sehat! Ngabis2sin uang ku saja!" Marah mas Abi
"Astaghfirullah istighfar mas! Aku pakai uang tabungan ku sendiri bukan uang kamu!"
"Halah bohong! Uang dari mana kamu! Kamu aja nggak kerja. kerjaanya cuma ongkang-ongakang kaki dirumah kok?" sindir mas abi
"astagfirullah naudzubillah himindzalik! jaga lisanmu itu mas! meski aku nggak kerja. aku bukan pemalas dan benalu seperti kamu dan sari! " marahku
"kau kurang ajar lalu uang itu dari mana asalnya hah?? aku tanya !!!" mas abi menahan marahnya.
"hem! sudahlah! Terserah kamu aja sekarang mau ngomong apa mas! Yang jelas aku tidak memakai uang mu! Kamu saja tidak pernah memberikan ku uang untuk belanja! jadi Kamu tidak perlu tahu aku dapat uang ini dari mana mas yang jelas ini uang ku!"jawabku menyindir.
Kutatap lekat manik mata mas Abi sampai ia gelagapan sendiri tak ku hiraukan dirinya aku dan sio pun berjalan melewati nya menuju dapur yang bersebelahan dengan ruang makan
Saat sedang asyik menyantap ayam krispi dengan sio tiba-tiba mas Abi datang menyusul
"Ehm kalian kok makan sendiri buat mas mana dek?" Tanyanya sambil matanya bergerak terus menelusuri makanan di atas meja
"tuh! aku bikinin indomie! buat kamu!" jawab ku singkat
"lho kok cuma indomie sih dek? em lauk ayam krispi sama sayurnya masih dek yang kamu beli? tadi mas lihat kayaknya kamu beli porsinya banyak di dalam kresek hitam itu." ucap nya seperti tidak punya urat malu
"ooh! sudah habis mas! aku dan sio sudah menghabiskan nya .kan kamu sendiri yang bilang kalai kamu nggak suka makan makanan dari luar! makanan boros! Yang ngabis2sin uang kamu!" Jawabku cuek sambil terus mengunyah sisa potongan Ayam
" Tapi aku lapar dek! Apa tidak ada makanan lagi? terus sari juga nanti makan apa dek" Jawabnya memelas masih memikirkan gundiknya pula
"eh tapi ini sudah Tidak ada lagi mas semuanya sudah habis tak bersisa . em dan sari ya?! bukannya hari ini dia ada skripsi?? sudah jam segini dia belum di rumah! aku pikir mungkin malam ini dia tidak akan pulang mas! atau bisa jadi dia pergi menginap di rumah pacarnya kan" ucapku memprovokasi
"pacar? nggak pulang?!! nggak mungkin! kamu jangan ngomong gitu dong dek?! jangan hasut aku buat mikir yang enggak-enggak tentang sari!" kesal mas abi
"pftt!! siapa juga yang hasut kamu sih mas! aku kan cuma ngomong tentang dugaan aku doang. kalau kamu emang sekhawatir itu sama sari ya kenapa nggak kamu telfon atau kamu pastiin sendiri aja !! toh pendapat aku gak mungkin kamu percaya kan?? jadi jangan tanya aku lagi soal sari !" ucapku meremehkannya
"bu.. bukan gitu maksud mas dek?!! anuu.. itu mas..!" ucapnya terbata
"udah lah mas aku capek ! aku nggak butuh penjelasan kamu lagi. aku sama sio tidur dulu ya mas.. sio udah ngantuk! jadi kamu jangan membuang waktuku lagi!" ucapku ketus. aku lalu berjalan begitu saja meninggal kan nya yang masih mematung di sisi meja
"Arggghhhh!! " Teriaknya kesal
"brakkk!!_" lalu ia menggebrak meja
" sial! sekarang Kamu sudah berani melawanku ya Aileen! dasar istrri Gak becus! Aku itu lapar seharian kerja buat kamu sama anak kamu! bisa nggak sih kamu kasih aku hidangan makanan enak setelah aku pulang kerja .aku tuh capek tau nggak! " mas Abi marah - marah mengejar langkahku.. dia menyambar benda apapun sambil terus marah-marah dibelakang ku dan sio yang sudah berjalan menjauh darinya. sio yang kaget karena baru pertama kali melihat papahnya marah sebesar itu lalu sontak terperanjat memeluk tubuh ku. hal ini tentu menyulut emosi ku
"Diam!!! " Teriakku tepat di wajah mas Abi ia pun langsung terdiam mematung beberapa detik
"Berani kamu meneriaki ku sekarang?! Mau jadi istri durhaka kamu hah?!" Teriaknya tak kalah lantang dari ku
"Cukup mas! Kamu aku tunggu di dalam kamar setelah sio tertidur kita perlu bicara!" sorot mata ku tajam menatap mas Abi membuat wajah nya merah padam aku pun beranjak dari hadapannya . mencuci tangan lalu menemani sio tidur dikamarnya
"Bobo ya sayang jangan lupa berdoa dulu yuk"ucapku pelan mengusap pucuk kepala sio
Sebelum tidur sio yang masih kecil itu bertanya kepada ku
"Mah kenapa sih papah marah - marah terus sama kita?! Papah udah nggak sayang kita lagi ya mah?" Tanyanya
"Enggak papa kok sayang, papah cuma lagi capek aja sio nggak boleh mikir aneh-aneh ya papah itu Sayang bgt kok sama sio," jawabku
"Udah ya sio sekarang bobok besok kita main lagi "
" Iya mah ,bismillahirrahmanirrahim bismika allohuma ahya wa bismika amut" setelah berdoa sio pun lalu tertidur dan aku bergegas keluar dari kamar sio. dan menuju kamarku sendiri
Saat akan masuk sempat ku dengar suara mas Abi sedang telfonan
"Iyaa iyaa mas tahu ! Tapi kan tadi sudah mas kasih 5juta!? apa masih kurang? Yasudah iya Nanti mas tranfer lagi sayang! Iya Sayang iya sudah ya habis ini mas jemput! kamu jangan kaya gini lagi dong! perkara uang jajan kurang kamu malah nggak mau pulang!" ucapnya disebrang sana. tanganku terkepal hatiku benar-benar terbakar mendengar obrolan mas abi. dari yang kudengar kamu sangat takut dan tidak rela bepisah walau hanya sebentar dengan wanita itu kan mas. padahal
Aku tahu kamu pasti habis telfonan dengan Sari mas, sungguh tega kamu mas untuk nya kamu royal sedang kan untuk ku dan sio jangankan 5jt mas seribu rupiah pun kamu tak kasih!. rasa cintamu ini benar-benar seperti racun untukku.. rasa cinta ku untukmu sudah luntur berbah benci. ck! baiklah karena sudah seperti ini kondisinya kurasa pernikahan kita tak ada jalan keluar lagi untuk bisa diselamatkan jadi sepertinya Aku harus secepatnya mendapatkan tanda tangan mas Abi agar bisa mengambil alih lagi perusahaan papaku.
"Ceklek!!" Ku buka pintu kamarku
"Aileen?! " Geming nya pelan lalu buru-buru menutup telfonnya.
"Mas kita perlu bicara!"
"Kenapa? kamu mau minta maaf?!" Jawabnya pede
"hah ck! mulai sekarang aku harap jika ada sio kamu jangan marah -marah di depan nya! Aku nggak mau mental anakku terganggu akibat ulah mu!"
"Benar-benar sudah gila kamu ya! Apa kamu bilang tadi sio itu anak mu? Gila kamu Ai ! benar-benar gila! pemikiranmu sepertinya sudah nggak waras itu! sio itu juga anakku kenapa kamu hanya sebut dia adalah anakmu saja ? seperti bukan anak kita?!" Teriaknya
"Anak kita mas? Kalo memang kamu menganggap bahwa sio adalah anak kita juga bagian dari hidup mu! aku tanya kapan terakhir kali kamu bermain bersama nya mas kapan? Kapan terakhir kali kamu menggendong nya mas? Mengajaknya belanja? mengajaknya bicara?! Kapan mas ? Kapan?!" Kutumpahkan seluruh emosiku pada
Mas Abi yang hanya diam
"Kenapa diam mas? Benar kan yang aku katakan! atau kamu lupa kalau kamu udah punya aku dan sio?!! kamu memang keterlaluan mas!"
"Diam kamu! Jangan berani - berani meneriakiku ! Ingat surgamu ada pada ku ! Aku yang menanggung dosa mu Aileen! Hormatilah aku sebagai suami juga sebagai kepala keluarga disini! Sudah aku tidak ingin berdebat dengan mu lagi" mas Abi melengos berlalu meninggalkan ku seorang diri di kamar.
"Kamu suami yang dzolim mas! Semoga karma segera menemuimu" lirihku menatap punggung mas Abi yang pergi meninggalkan ku
klo msih di ksih sehat... dia akn sll berulah & tak tau diri....🙄🙄