NovelToon NovelToon
Dua Akad Satu Cinta

Dua Akad Satu Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Poligami / Penyesalan Suami / Konflik etika
Popularitas:92.5k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Tiga Tahun berumah tangga, Amanda merasa bahwa pernikahannya benar-benar bahagia, tapi semua berubah saat ia bertemu Yuni, sahabat lamanya.

Pertemuan dengan Yuni, membawa Amanda pergi ke rumah tempat Yuni tinggal, dimana dia bisa melihat foto pernikahan Yuni yang bersama dengan pria yang Amanda panggil suami.

Ternyata Yuni sudah menikah lima tahun dengan suaminya, hancur, Amanda menyadari bahwa dia ternyata adalah madu dari sahabatnya sendiri, apakah yang akan Amanda lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Delapan

Azka yang telah selesai mandi keluar dengan hanya memakai handuk yang melilit tubuhnya. Dia mendekati Amanda dan mengecup dahi istrinya.

"Pagi, Sayangku. Apakah tidurnya nyenyak?" tanya Azka dengan suara manis seperti biasanya.

"Tentu saja, Mas. Selagi kamu ada di sampingku, aku akan merasa nyaman," ucap Amanda. Dia berusaha bersikap seperti biasanya.

"Eh, kamu baru terima telpon. Dari siapa?" tanya Azka. Dia melihat istrinya memegang ponselnya.

Amanda tampak gugup mendapatkan pertanyaan begitu. Dia baru menyadari kalau gawainya baru dimatikan.

"Dari sahabatku. Dia mengundangku untuk menghadiri ulang tahun putranya. Dia mau aku datang ke restoran itu. Sebenarnya hanya dia, suami dan putranya. Tapi karena kebetulan aku di sini, dia ingin mengenalkan aku dengan suaminya," jawab Amanda apa adanya.

Azka yang sedang berpakaian menghentikan kegiatannya. Amanda memperhatikan tingkah suaminya yang gugup.

"Kenapa kebetulan sekali? Apa yang Amanda maksud itu Yuni? Apakah sahabatnya itu Yuni?" tanya Azka dalam hatinya.

Azka lalu duduk di samping istrinya. Dia ingin tahu, takut jika itu memang istri pertamanya.

"Sayang, apakah kemarin kamu jadi ke rumah sahabatmu itu?" tanya Azka. Dia ingin tahu jawaban istrinya. Jika itu memang Yuni, dan Amanda telah ke rumahnya, pasti sudah melihat foto mereka. Jadi tak mungkin istri mudanya ini tak marah.

"Jadi, aku kemarin ke rumahnya dan bermain dengan putranya," jawab Amanda. Dia sengaja membuat Azka penasaran. Ingin tahu, sampai dimana pria itu masih menutupi kebohongannya.

Azka menatap wajah istrinya lama. Ia berusaha tersenyum, tapi senyum itu tampak kaku. “Oh begitu. Apa kamu senang di sana?” tanyanya pelan, suaranya sedikit serak.

Amanda menatap balik, menahan napas. “Senang, Mas. Sahabatku baik sekali. Anaknya juga lucu.” Ia berhenti sejenak, pura-pura berpikir, lalu menambahkan, “Anak itu mirip sekali sama seseorang, cuma aku lupa, mirip siapa ya.”

Azka sontak menoleh. Handuk kecil di lehernya hampir jatuh. “Mirip siapa?” tanyanya cepat, berusaha terdengar santai, tapi jelas ada nada panik di suaranya.

Amanda tersenyum samar. Ia menikmati reaksi suaminya itu. “Entahlah, mungkin cuma perasaanku saja,” ujarnya dengan nada menggantung.

Azka bangkit berdiri, pura-pura mencari kemeja di lemari, padahal pikirannya sudah porak-poranda. "Jangan-jangan itu benar Yuni dan Amanda sudah tahu semuanya. Tapi jika Amanda telah tahu semuanya, tak mungkin dia diam saja. Pasti hanya kebetulan saja." Pikir Azka. Tangannya sedikit gemetar saat mengancingkan kemeja putihnya.

Amanda memperhatikan gerak-geriknya, lalu berdiri mendekat. Ia meraih tangan Azka yang kini dingin, menatapnya dengan tatapan lembut tapi menusuk. "Mas … kamu kenapa sih? Dari tadi kayak tegang banget. Ada yang salah?”

Azka menggeleng cepat. “Nggak, cuma … kaget aja kamu tiba-tiba punya teman di kota ini. Selama ini kamu tak pernah cerita," jawabnya sambil memalingkan wajah.

Amanda tersenyum tipis, mendekatkan wajahnya ke dada suaminya. “Namanya dunia kecil, Mas. Kadang yang nggak kita duga justru ada di depan mata. Lagi pula aku udah katakan kemarin kalau aku baru dapat kontaknya lagi. Kok kamu jadi pelupa begini, Mas,” bisiknya pelan.

Kalimat itu membuat napas Azka tertahan. Ia masih bertanya-tanya apakah Amanda sudah mengetahui kebohongannya atau semua ini hanya kebetulan saja.

Amanda lalu mundur selangkah, menatap Azka dengan tatapan datar namun matanya berkilat tajam. "Mas, sore nanti aku akan datang ke ulang tahun anak sahabatku. Apa kamu mau ikut?" tanya Amanda.

"Nggak, Sayang. Hari ini aku rapat hingga malam. Maaf, aku tak bisa menemani kamu," ucap Azka.

Dia mendekati istrinya dan memeluknya. Dia mengecup pipi Amanda, seperti yang selalu dilakukan.

"Kalau memang sahabat Manda adalah Yuni, tak mungkin dia bisa setenang ini. Jangan kuatir, Azka. Ini hanya ketakutan kamu saja," ucap Azka bermonolog pada dirinya sendiri.

"Kalau begitu, aku pergi sendiri saja, Mas. Ingat, Mas. Jangan telat makan walau pun kamu sibuk," ucap Amanda.

"Pasti, Sayang. Aku akan menjaga kesehatanku agar bisa terus bersama kamu hingga kita menua. Aku ingin bersama kamu selamanya. Berdua tanpa ada yang menggangu," ujar Azka.

"Mas, kenapa berdua? Apa kamu tak ingin memiliki anak dariku?" tanya Amanda.

Selama ini dia pikir suaminya begitu baik karena mau menerima dirinya apa adanya. Walau dia belum juga hamil, Azka tak pernah menuntut. Sadarlah dirinya kalau semua karena pria itu telah memiliki keturunan dari wanita lain.

"Sayang, aku berkata begitu karena tak mau kamu kepikiran terus mengenai keturunan. Bagiku, berdua saja sudah cukup. Aku menikahi kamu karena aku sangat mencintaimu, bukan karena ingin memiliki keturunan," balas Azka.

Amanda menunduk sejenak, pura-pura terharu mendengar ucapan suaminya. Ia tersenyum tipis, lalu menatap Azka dengan lembut.

“Mas, kamu selalu bisa bikin aku tenang,” katanya pelan. “Tapi, kadang aku masih merasa bersalah. Tak bisa kasih kamu anak.”

Azka segera menggeleng. “Jangan ngomong gitu, Sayang. Aku bahagia kok sama kamu. Aku nggak pernah merasa ada yang kurang.”

Amanda menatap wajah suaminya dalam-dalam. Ada sesuatu di balik sorot mata itu, sesuatu yang disembunyikan, sesuatu yang tidak ingin ia ketahui, tapi justru makin jelas.

Ia tersenyum tipis, menyembunyikan rasa getir di dadanya. "Iya, Mas. Kamu memang terlihat bahagia. Tapi aku tahu, itu bukan karena aku saja. Karena kamu telah memiliki putra."

"Sayang, aku pamit dulu. Jangan lupa kabari aku dimanapun kamu pergi," ucap Azka sambil menggenggam tangan istrinya itu.

"Aku sudah dewasa, Mas. Kalau kamu selalu begini, nanti jika suatu hari kita berpisah, aku pasti akan canggung karena tak ada yang perhatikan lagi," ujar Amanda.

"Sayang, kenapa kamu bilang gitu? Kita tak akan pernah berpisah!"

Amanda membalas genggaman tangan suaminya. Dia lalu bersandar di dada pria itu. Jika dulu dia akan merasa sangat tenang, berbeda saat ini. Dia merasakan sesak.

"Mas, kita tak tau takdir apa kedepannya. Semua itu rahasia Tuhan. Jangan buat aku seperti anak kecil yang harus bergantung denganmu saja. Aku mau belajar mandiri."

Amanda berkata begitu memang menuruti kata hatinya. Selama menikah dengan Azka dia selalu diratukan. Semua kebutuhan disediakan suaminya. Dia berjanji, akan belajar mandiri lagi. Kedua orang tuanya juga telah tiada dua tahun lalu. Tak ada lagi tempatnya berlindung jika nanti pisah. Dia harus belajar kuat.

"Aku tak suka dengan ucapanmu itu. Sayang, ingat ... aku mencintai kamu kemarin, saat ini, lusa dan selamanya. Jadi jangan pernah berpikir untuk pergi atau berpisah. Aku memanjakan kamu karena kamu adalah wanitaku. Hanya kamu yang ada di hati ini," ucap Azka. Dia mengecup tangan istrinya itu.

Amanda menarik napas dalam. Jika dulu kata-kata itu akan membuatnya terbang tinggi, sekarang kata-kata itu justru membuatnya merasa jatuh. Semua ucapan itu terdengar hanya bualan.

"Jangan pernah berpikir yang macam-macam. Aku pergi dulu. Ingat pesanku tadi, jangan lupa kabari aku kapanpun dan dimanapun kamu berada biar aku tenang," pesan Azka.

"Iya, Mas. Hati-hati."

Azka mengecup dahi istrinya dan bibirnya dengan lembut. Dia lalu memeluknya sebelum pergi meninggalkan kamar hotel.

1
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
👍👍👍💪💪💪
Ida Nur Hidayati
udah Amanda lebih baik menjauh...semoga kamu berjodoh dengan orang yg lebih baik dari pada Azka
vj'z tri
aku ingin marah melampiaskan tapi ku hanyalah sendiri disini ingin aku tunjukkan pada siapa saja yang ada bahwa hatiku kecewa🥹🥹🥹🥹🥹🥹
Eonnie Nurul
sudah lah gak usa di tangisi laki2 banci juga biar buat Yuni aja biar di klamutin itu Azka nya 🤣
Ida Nur Hidayati
kalian itu sama sama disakiti, tolong untuk Yuni beri kesempatan pada Manda untu mengutarakan isi hatinya permintaan maafnya
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 💪🏻😍 🙏🏻
Zainab Ddi
Yuni kalo kamu sahabat manda tahu dong gimana dia kok kamu ngak mau denger dulu penjelasan nya
Rahma
mam Reni ko senengane d gantung, gawe pr reader penasaran 🤦🤦
Zainab Ddi
😭😭😭😭Yuni Manda jg korban jadi lihat dan dengar dulu jangañ Manda disalahkan mertua mu tuh yg mendukung Azka menikah
Rahma Inayah
knp Yuni trs.memaksa dgn alasan ank Mash butuh ayah nya klu q sih lbh pilih sendri Maslah ank BS saling jga .hdp bertahan jg GK bakal bahagia yg ada kesunyian dan hampa punya suami tp rasa janda
Ratna Ningsih
hayooo siapa yg kasih sapu tangan, davino atau 🤔🤔🤔🤔🙈🙈🙈
Ratna Ningsih
Yups pergilah yg jauh, lupakan Azka lelaki pecundang dan lupakan Yuni sahabat yg ga bisa membedakan yg benar dan salah. mulai lah menata hidup dan karier perjalanan hidup akan membawa mu ke titik yg lebih baik. pelangi akan dtang setelah badai 😘😘😘
Oma Gavin
rumah tangga modelan apa yg yuni jalani kedepannya cuma karena nathan kamu pikir bisa merubah cinta azka dari manda ke kamu yuni mimpi mu ketinggian yg ada jatuh mu makin nyungsep dan sakit, jgn memaksa hati orang berpakaian kalau dari awal saja kamu tidak ada rasa di hati azka
Rahma: setujuuuuu
total 1 replies
Pjjmakkem
nunggu waktu aja yuni liat kebenaran dibukakan, semua pikiran buruk ttg amanda tnyt ga benar.. dan rasa bersalah terus bercokol di hati yuni..

amanda, udah ahh.. sgr move on.. ga usah berlarut2 teringat sm azka. jalan hidup msh panjang
Oma Gavin: yuni mata nya sdh buta ketutup sama sakit hati nya tanpa tau semua berawal dari azka
total 1 replies
Ratna Ningsih
Yuni bukan hanya egois dan bebal, tpi jga ga sadar diri. dri awal pernikahan dg Azka seharusnya dia sadar klo pernikahannya dg Azka itu adalah timpang, maksudnya hanya cinta di Yuni nya aja sedangkan Azka hanya sebatas balas budi dan ga da rasa. Nathan jdi alasan Yuni buat merebut perhatian dan cinta Azka tpi sayangnya confidence nya terlalu tinggi dan ga lihat perasaan Azka sprti apa ke Yuni. bodoh dan percaya diri terlalu tinggi jngan dipelihara Yun, akan menyiksa hidup kamu nanti🤦🤦🤦🙈🙈
septiana: iya kak bener banget... kalau Deket rasanya pengen njitak Yuni. udah tau dari sebelum ada Manda Azka emang ga cinta masih aja kaya gitu. padahal disini Amanda juga jadi korban.
total 3 replies
Cantika Ahtania
keliatan s yuni jahat yah tp kita ngga tau apa yg terjadi,selamat siang mama
anyarai
sadar yun,,
azka gk cinta kmu. soal anak dia ttp anak azka dn gk aakan kehilangan figur ayah, toh slama ini kalian ldr an,,
mending lepasin azka yun
Ervina Ardianto
Welcome Davino 😄
Aisyah A
udah Manda bangkit km jngn nangis terus bahagia menanti mu.. semangat buat author nya..💪
Ikaaa1605
Hadeuh yuni2 sadar diri dong loh pertahanin azka, azka tuh ngk pernah cinta sma loh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!