NovelToon NovelToon
AKU RAJANYA (I AM THE KING)

AKU RAJANYA (I AM THE KING)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Iblis / Perperangan / Persahabatan
Popularitas:567
Nilai: 5
Nama Author: BaoshanSanren

"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian

Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.

Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.

Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.

Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. KELOMPOK DAGANG JIANG

13

Sudah lebih dari seminggu sejak ia berangkat bertugas ke gerbang Utara ibukota kekaisaran.

Hari ini, jendral muda Shi Yuan mendapat panggilan ke istana kekaisaran setelah memastikan situasi sudah aman.

Hanya semalam tepat gelombang monster datang.

Setelah itu, mereka hanya berjaga dan tidak ada hal lain yang terjadi.

Di berbagai gerbang juga demikian.

Jendral besar Shi mengirimkan utusan untuk memberitakan situasi pada masing masing gerbang.

Lalu pada hari ke lima, pesan dari masing masing gerbang datang bersamaan.

Situasinya hampir mirip, Gelombang monster menyerang saat malam gerhana bulan merah berlangsung.

Namun tidak ada lagi gelombang susulan pada hari hari setelahnya.

Mereka juga menuliskan tentang raungan yang sangat keras, tepatnya pasukan khusus milik perdana Mentri Han. Mereka bisa memastikan bahwa asal suara hewan yang seperti melolong tersebut berasal dari selatan.

Setelah lewat dari seminggu berlalu, Iatana kekaisaran mengeluarkan surat panggilan untuk seluruh penjaga gerbang ibu kota.

Dalam perjalanan dengan kuda, jendral muda Shi Yuan berniat mampir ke desa perbatasan.

Pasar itu terletak di tengah hutan yang berdekatan dengan gerbang ibu kota.

Sebenarnya, tempat tersebut lebih mirip sebagai pasar dari pada sebuah desa.

Penduduknya kebanyakan adalah pedagang dari berbagai kerajaan.

Mereka hampir memiliki kebiasaan yang sama.

Sebelum mengirimkan barang ke ibu kota kekaisaran, mereka akan menahan barang di desa perbatasan sambil mengawasi pasar di ibu kota.

Hal ini di lakukan untuk melihat minat juga membuat para pedagang dapat menentukan harga jual yang ideal.

Namun karena hal itu juga, desa perbatasan menjadi tujuan jika ingin mencari barang baru.

Barang yang belum beredar di ibu kota kekaisaran pasti akan di temukan di desa ini.

Karena sudah berada di gerbang Utara, jendral muda Shi Yuan berniat mencari oleh oleh untuk di berikan pada Liu Xian.

Mengingat keadaan beberapa hari ini, jendral muda Shi Yuan berpikir mungkin saja Liu Xian merasa tidak nyaman.

Juga karena ia menyuruh agar Liu Xian tidak pergi keluar.

A Xian apa sedang melamun? Pikir jendral muda Shi Yuan sambil memacu kudanya.

"Mungkin sedang melukis.." ia bergumam pelan.

"Ada apa jendral muda?" Tanya sang ajudan yang tak sengaja mendengar Shi Yuan bergumam.

"Ahh, tidak ada." jawab Jendral muda Shi Yuan.

"Desa perbatasan ada di depan, jendral muda." Kata sang ajudan saat hutan lebat mulai terlihat.

"Emm." Jendral muda Shi Yuan hanya mengangguk.

"Jendral muda, Sebulan lalu, Prajurit yang bertugas melihat kereta kuda kelurga Jiang memasuki gerbang." Kata sang ajudan melaporkan.

"Benarkah? kali ini lebih cepat ya?" Tanya jendral muda Shi Yuan. Ia nampak sedikit kebingungan.

Biasanya, kelompok dagang Jiang akan mulai aktif setelah panen raya.

Kenapa lebih cepat?

Tapi bagus juga, pasti akan ada banyak barang baru yang menarik.

Rombongan pasukan jendral muda Shi Yuan memasuki jalanan hutan.

Beberapa saat perjalanan hanya suara kicauan burung yang terdengar.

Namun tidak berlangsung lama. Sebuah desa terlihat di depan mereka.

Rumah rumah kayu yang sederhana di bangun sepanjang kanan dan kiri jalan.

Saat ada orang yang menanyakan tujuan kedatangan rombongan mereka, jendral muda Shi Yuan menjawab dengan yakin.

"Aku tamu kelompok dagang Jiang" kata jendral muda Shi Yuan sambil menunjukkan token giok putih keunguan dengan ukiran "JIANG"

Begitu melihat token giok yang di pegang jendral muda Shi Yuan, orang tersebut lalu segera mengarahkan rombongan mereka ke sebuah bangun dengan dua lantai.

Di papan depannya tertulis dengan besar, "KELOMPOK DAGANG JIANG"

Pengawal yang berjaga segera mengenali pria di atas kuda tersebut.

Tanpa banyak bertanya, pengawal itu segera mempersilahkan jendral muda Shi Yuan untuk masuk terlebih dahulu.

Pengawal itu lalu menyuruh temannya untuk melaporkan kedatangan tamu pada atasannya.

Jendral muda Shi Yuan dan ajudannya langsung di arahkan ke ruang perjamuan.

Tempat yang di khususkan untuk menjamu tamu atau pun mitra dagang mereka.

Dari arah lain, tampak pria dengan pakaian berwarna ungu berjalan ke arahnya.

"Salam, kakek Jiang" Sapa jendral muda Shi Yuan yang kemudian di ikuti ajudannya.

"Wahh, kapan kau tumbuh sebesar ini." Kata pria yang di sapa kakek Jiang, Jiang Heng.

"Kakek Jiang terlihat lebih awet muda." Jendral muda Shi Yuan memuji balik.

Tiap tahun mereka akan bertemu saat perayaan panen raya.

Kakeknya, Jendral besar Shi Pei Xin , lalu pemilik kelompok dagang Jiang, Jiang Heng juga penasehat kekaisaran Li Yi.

Tiap tahun saat perayaan panen raya, mereka akan bertemu untuk saling menyapa.

Berbeda dengan jendral besar Shi juga penasehat Li yang sering bertemu di kekaisaran.

Jiang Heng menetap di wilayah barat laut dan menjadi tuan tanah di sana.

Pasalnya meski memiliki kelompok dagang di ibukota kekaisaran, ia sangat jarang datang berkunjung langsung.

Di sana sudah ada bawahannya yang dapat ia percaya.

"Kakek Jiang datang lebih awal, Sebenarnya kenapa?" tanya jendral muda Shi Yuan.

"Tentu saja untuk pernikahanmu.." kata Jiang Heng membuat jendral muda Shi Yuan tersenyum kecut.

"Kakek Jiang bisa saja.." Kata jendral muda Shi Yuan.

"Benar kan.. Da ge bilang kau akan menikah setelah perayaan panan raya." Ucapannya itu berhasil membuat jendral muda Shi Yuan melotot tak percaya padanya.

Melihat Jiang Heng tampak serius, jendral muda Shi Yuan menatapnya dengan nyalang. Belum sempat ia angkat bicara, tawa Jiang Heng langsung pecah.

"Haha hahah.. Bercanda.. Hahahahahhahaha" Katanya di tengah tawa.

Mendengar itu , jendral muda Shi Yuan dapat kembali mengatur ekspresinya.

Pasalnya, ia tak pernah membahas perihal pernikahan dengan kakeknya.

"Baik lah, ayo! Aku akan tunjukkan barang baru padamu." ajak Jiang Heng setelah berhasil menghentikan tawanya.

Jendral muda Shi Yuan mengikuti di bekalang Jiang Heng. Ia menyuruh ajudannya agar menunggu di tempat perjamuan saja.

Begitu memasuki gudang barang, jendral muda Shi Yuan dapat melihat banyak sekali tumpukan kotak di sana sini.

Jiang Heng mengambil satu kotak dengan cap "Jiang" Di atasnya.

"Ini barang khusus yang aku bawa untukmu, Nah lihat dulu." Kata Jiang Heng pada Shi Yuan.

Saat di buka, di dalam kotak terlihat bulu putih bersih yang sangat tebal.

Shi Yuan lalu mengangkat nya, ternyata itu adalah mantel dari sutra murbei yang berkilau dengan bulu putih bersih di kerah lehernya.

"Bulu ini di ambil dari kulit Beruang di daratan es Utara, bagaimana? Bagus kan?" Kata Jiang Heng dengan bangga.

Jendral muda Shi Yuan tersenyum puas. "Bagus."

Di otaknya, ada gambaran saat mantel itu di kenakan pada tubuh kecil Liu Xian.

Sutra berkilau juga bulu putih yang tanpa noda.

"Sangat bagus."

.

_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_

*.*

_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!