NovelToon NovelToon
Di Sayang Kakak Ipar

Di Sayang Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: MartiniKeni

Leticia Nathania yang sering di panggil Cia adalah gadis yang sangat cantik dan selalu ceria. Cia selalu di kelilingi oleh orang-orang baik yang sangat menyayanginya. Namun semuanya berubah ketika Cia terpaksa menikahi Carlo karena di jodohkan oleh almarhum kakeknya.
Awalnya Cia ragu menikah dengan Carlo karena melihat sikap pria itu yang terlihat sombong. Tapi akhirnya Cia bersedia juga menikah dengan pria itu karena orang tuanya berusaha dengan keras meyakinkannya. Orang tuanya mengatakan kalau cinta itu akan tumbuh setelah menikah.
Setelah menikah, Cia tinggal satu atap dengan mertuanya. Dan itu bukanlah hal yang mudah, terlebih mertuanya tidak menyukai kehadiaran Cia sebagai menantu.
"Cia, kamu bersenang-senang seharian di kamar dan membiarkan Ibu dan adik bekerja, maksud kamu apa?" tegas Carlo membuat Cia sangat kaget.
Pasalnya Cia yang mengerjakan semua pekerjaan rumah seharian.
Tiba-tiba saja air mata Cia menetes tanpa di minta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MartiniKeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari ke toko

Setelah sampai di toko, Cia duduk melamun di depan tokonya, hampir setengah jam dia berdiam diri di sana.

Pikirannya terasa penuh, ditambah dengan kondisi tubuhnya yang belum sepenuhnya pulih. Inginnya dia beristirahat di rumah, tapi mengingat dia tidak diizinkan berada di kamarnya sendiri, membuatnya mengurungkan niat tersebut.

Dia masih belum siap bertemu dengan keluarga suaminya sendiri, apalagi setelah tahu kenyataan yang baru dia ketahui. Damian memang korban mereka,sama seperti dirinya, tapi setelah melihat sifat asli Damian dia malah jadi takut. Apapun yang di inginkan harus Damian dapatkan bagaimana pun caranya dan itu yang membuatnya semakin takut pada pria itu. Dan yang terparah adalah cara Damian melecehkannya saat dia tertidur, dia sangat ingat kapan itu terjadi. Itu terjadi sehari setelah Carlo menamparnya, dia ingat dari baju yang dia kenakan hari itu. Saat dia tertidur di kamar Damian, tunggu!!!

Bukan ulah Damian lagi kan?

Dia ingin melaporkannya pada keluarganya, tapi bagaimana kalau setelah mereka melihat video itu mereka kecewa dan bukan hanya Cia yang malu tapi semua keluarganya pun pasti akan terkena imbasnya. Apalagi dia takut efeknya akan lebih buruk dari itu, yang mungkin akan mempengaruhi kesehatan orang tuanya.

Dia akan mengatasi masalahnya sendiri, dia pasti bisa keluar dari keluarga itu. Iya dia pasti bisa.

Setelah cukup tenang, Cia beranjak dari tempat duduknya dan ingin masuk ke dalam toko, namun tiba-tiba seseorang mencekal tangannya dan membawanya ke arah parkiran menuju salah satu mobil.

"Kak, apaan sih kamu! Lepas nggak! Kamu mau bawa aku ke mana?" Cia berontak dan mencoba melepaskan tangannya, tapi dia tidak berhasil. Jelas saja tangannya kalah jika dibandingkan dengan tenaga Carlo, suaminya.

"Diamlah, Cia! Saya tidak mau menyakiti kamu lagi." Carlo masih menyeret Cia menuju mobilnya, setelah sampai dia langsung membuka pintu belakang dan mencoba mendorong Cia masuk.

"Aku nggak sudi masuk mobil kamu kak. Lepas! Atau aku akan teriak."

"Teriak saja, lagi pula tidak ada orang lain selain kita berdua di sini. Cepat masuk! Saya ingin berbicara sesuatu sama kamu." Perintah Carlo

"Kita bicara di luar saja, aku nggak mau masuk ke dalam tempat di mana kamu dengan perempuan itu melakukan hubungan suami istri."

Mendengar perkataan Cia, cekalan tangan Carlo mulai mengendur dan itu dimanfaatkan Cia untuk menjauh dari mobil Carlo yang pintunya masih terbuka lebar.

"Apa maksud kamu bicara seperti itu?"

Cia terkekeh sinis, dengan sebelah tangan mengusap pergelangan tangannya yang memerahkan bekas cekalan Carlo.  "Kamu pikir aku nggak tahu? Kamu melakukan hal menjijikan dengan perempuan itu di parkiran rumah sakit. Dan sekarang kamu minta aku masuk ke dalam sana? Jangan harap."

"K-kamu tahu dari mana?" tanya Carlo secara tidak sadar dan dengan mata terbelalak lebar. Secara tidak langsung dia membenarkan ucapan Cia sebelumnya.  "Maksudnya kamu jangan asal tuduh, mana ada saya_"

" Sudahlah kak, aku juga melihat dengan mata kepalaku sendiri. Kamu nggak perlu menutup-nutupi apapun lagi mulai sekarang, karena aku sudah tahu semuanya."

"Maksud kamu?" tanya Carlo pura-pura tidak mengerti.

"Kak Damian adalah pria yang seharusnya menikah denganku. Dia yang dijodohkan denganku."

Carlo melebarkan kedua bola matanya.

"Iya, aku sudah tahu kalau pernikahan ini adalah rencana kakak, papa dan mama Meri. Tapi aku nggak tahu kenapa kalian begitu tega melakukan hal ini padaku. Sekarang kalian pasti sudah puas kan karena sudah berhasil menghancurkan hidupku?"

"Apakah kalian tidak memiliki hati nurani sedikitpun? Tidak bisakah kalian tidak melibatkan aku dalam kepentingan kalian sendiri?"

"Baguslah kalau kamu sudah tahu semuanya." Karena sudah terbongkar Carlo hanya bisa pasrah dan menjawab perkataan Cia, toh bukan dia juga yang membongkar. Lagian itu juga tidak terlalu penting bagi Carlo, karena yang paling penting Cia tidak tahu tujuan dirinya melakukan itu semua.

"Kalian begitu tega melakukan semua ini, sudah pasti biar dapat keuntungan kan? Pasti karena itu akan menguntungkan kalian semua, benar kan?" tanya Cia sembari menatap tajam Carlo.

Carlo langsung bungkam, karena memang semuanya tepat sasaran.

"Aku dan kak Damian yang jadi korban di sini kak. Aku capek, aku mau pergi dari kalian semua. Tolong lepaskan aku kak! Ceraikan aku! Biarkan aku pergi dari kehidupan kalian. Kak Damian juga sudah bisa__" Cia hampir saja keceplosan memberitahu tentang kondisi Damian yang sudah bisa berjalan. Setelah menciumnya tadi, Damian memberitahunya untuk tidak menceritakan dulu kepada siapapun, tentu saja dibumbui dengan ancaman-ancaman yang membuatnya tidak berdaya dan mau tidak mau Cia terpaksa mengikutinya.

"Sudah bisa apa?"  tanya Carlo memicingkan matanya menatap curiga pada Cia, terlebih sikapnya yang kentara sekali dia sedang menyembunyikan sesuatu.

",,,sudah bisa_jujur. Iya sudah jujur kalau ini semua adalah rencana kalian." Cia mencoba tidak gugup dan mengalihkan pembicaraan.  "Jadi ada urusan apa kak Carlo datang ke sini? Aku rasa itu pasti sangat penting kan sampai kakak datang kesini?"

Meskipun ragu, Carlo tidak membahasnya lagi, dan mulai mengatakan tujuannya datang.

"Oke, saya datang ke sini karena mau minta tolong sama kamu buat bicara sama kak Damian untuk tidak mengganggu Tania dan ibunya lagi."

Cia mengerutkan kening, dia tidak langsung mengerti siapa yang dimaksud Carlo, dan apa hubungannya dengan dirinya dan Damian.

"Mama kemarin cerita kalau kak Damian yang mencelakai Tania, dan mengancam mama juga. Kamu ingat kemarin saya ke rumah sakit untuk mengantar Tania karena terserempet motor yang ternyata dalangnya adalah orang suruhan kak Damian. Ini semua gara-gara saya menyakiti kamu hari itu," Kata Carlo menjelaskan.

"Saya meminta maaf untuk itu, karena memang saya yang bersalah. Tapi jangan libatkan mama Linda, dia tidak bersalah, dia tidak tahu apa-apa."

"Tidak bersalah?"  Cia sekarang paham siapa yang sedang di bicarakan oleh Carlo.  "Kamu pikir kakak kamu melakukan itu tanpa alasan? Dan kamu justru mempercayai orang luar daripada keluarga kamu sendiri?" tanya Cia sembari menatap Carlo.

"Cia, jangan sembarangan menuduh kamu!"

"Kamu yang jangan sembarang menuduh orang kak! Aku dengar sendiri bahkan ada di sana kemarin. Mama yang kamu bela itu bilang aku wanita murahan, dia nuduh aku, kak Damian sama kak Dion habis bermain bertiga. Apa kamu pikir kak Damian akan diam saja mendengar hinaan dari orang yang bahkan tidak ada hubungan apa-apa sama dia? Tidak heran sebenarnya, bahkan saat kakak kamu dihina cacat pun kamu tidak bereaksi apa-apa. Bahkan kamu sendiri juga pernah menghinanya."

Carlo bungkam, dia memang tidak diceritakan bagaimana awal mulanya. Dia hanya diberitahu kalau Damian mengancam Linda dan juga orang yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa Tania. Karena kecelakaan itu Tania sampai keguguran. Tapi apa dia bisa mempercayai perkataan Cia?

Terima kasih ya krn sudah mampir, jangan lupa like dan komentarnya ya kakak2, biar author tambah semangat nulisnya😊

1
Gede Merta
kasihan jg Damian/Cry/
Yuningsih Nining
foto Damian foto jg bikin video buat bukti polisi jg kakek sm klg nya cia mungkin.....betapa jahat nya si Carlo Biarab ,kayak setan wujud manusia ini , gak pantas julukan suami, Kessel mau Ullek rasa nya klo siCarlo klo dia bentuk biji lada
Martini .K: Terima kasih krn sudah mampier🙏
total 1 replies
Gede Merta
jangan lama" up nya thor
Gede Merta
Lanjut thor
Gede Merta
jahat banget simeri ini
Gede Merta
Semakin seru
Gede Merta
Semangatttt 💪
Gede Merta
sangat bagus
Gede Merta
Seru , semangat 💪
Martini .K
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!