NovelToon NovelToon
Luka Dari Suami, Cinta Dari Mafia

Luka Dari Suami, Cinta Dari Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Janetta Lee, dikhianati saat mengandung, ditinggalkan di jalan hingga kehilangan buah hatinya, dan harus merelakan orang tuanya tewas dalam api yang disulut mantan sang suami—hidupnya hancur dalam sekejap.
Rasa cinta berubah menjadi luka, dan luka menjelma dendam.

Ketika darah terbalas darah, ia justru terjerat ke dalam dunia yang lebih gelap. Penjara bukan akhir kisahnya—seorang mafia, Holdes Shen, menyelamatkannya, dengan syarat: ia harus menjadi istrinya.

Antara cinta yang telah mengkhianati, dendam yang belum terbayar, dan pria berbahaya yang menggenggam hatinya… akankah ia menemukan arti cinta yang sesungguhnya, atau justru terjebak lebih dalam pada neraka yang baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

“Demi menyelamatkan keluargamu, kau merekayasa cerita untuk membodohiku,” ujar Janetta dingin, pandangannya menusuk seperti pisau. Api di balik rumah memantulkan kilau mata yang tak lagi berperasaan.

“Janetta, percayalah padaku. Tolong selamatkan Mama dan Jessie. Aku rela melakukan apa saja—aku serahkan anak kita kepadamu!” pinta Alex terisak, suaranya serak dan tersendat.

Alex menoleh ke balik kobaran. Di tengah asap dan nyala oranye, ia melihat sosok ibunya dan Jessie—siluet yang makin samar tertutup asap. Tangannya terulur ingin meraih, tapi sepakan anak buah Janetta menahannya.

“Ma… Jessie…” teriaknya, dan kemudian ia roboh. Tangisan histerisnya pecah di tanah yang basah oleh keringat dan darah.

Langkah Janetta mendekat, sepatunya menjejak lantai yang hangat karena panas. Wajahnya dingin, suaranya seperti suara batu ketika berbicara.

“Janetta, kau tidak punya hati. Aku telah memohon padamu. Tapi kau masih saja tidak ingin menyelamatkan mereka!” jerit Alex, napasnya tersengal-sengal.

Janetta tidak tergerak. Sekilas luka lama dan kenangan kebakaran menghiasi matanya—namun bukan penyesalan, melainkan bahan bakar bagi kebencian. Dengan satu tendangan ke wajah Alex, ia menunjukkan betapa tak berperasaannya ia ingin agar luka itu terus menganga.

Bruk. Alex terdorong, berguling, darah mengalir dari bibir dan hidungnya. Ia meraung namun tercekik oleh keadaan; tubuhnya gemetar bukan hanya karena sakit fisik, tetapi karena kehancuran batin yang ditatapinya secara nyata.

“Kau pikir aku harus patuh padamu? Saat aku memohon, kau tidak datang. Sekarang kita impas. Aku puas melihat keluargamu dibakar hidup-hidup. Teriakan dan tangisan mereka… membuatku lega,” ujar Janetta dingin, tanpa ragu menumpahkan dendam yang selama ini dipendam.

Alex, dengan sisa tenaga, melontarkan kata terakhir yang tersisa dari hatinya:

“Kau akan menyesal… anak kita masih hidup.”

Kata itu menempel di udara seperti tantangan. Wajahnya penuh darah, namun nadanya tetap nyaris rapuh karena harapan.

“Beritahu aku di mana anakku,” tantang Janetta. “Kalau kau tetap diam—percaya atau tidak—aku akan menyiksa pacarmu sampai kau buka mulut.”

Alex mengumpulkan air mata dan sisa hati yang remuk. “Anakku bukan anak wanita kejam sepertimu. Dia tampan… ada tanda lahir di lengannya.” Suara Alex serak.

Janetta memiringkan kepala, menanyakan dengan nada yang dingin dan hampir sinis, “Kau sedang main denganku?”

“Bunuh saja aku. Kau takkan pernah menemukan anak kita,” jawab Alex.

Janetta, tanpa ragu, menampar wajahnya keras. Plak. Suara tamparan mengisi rongga malam, menyisakan gema yang dingin. Wajah Alex menoleh, bibirnya robek, darah menetes.

Janetta menatap sekeliling, memandang Anna yang tergeletak, Ia mengangkat tangan, menunjuk ke arah Anna yang hancur terbaring.

“Tampar wanita itu!” perintah Janetta kepada anak buahnya, suaranya tegas, tak ada lagi sisa kelembutan di sana.

“Jangan sentuh dia lagi, Anna sudah menerima balasan darimu. Apakah kau masih tidak puas? Dasar wanita iblis!” ketus Alex, suaranya parau namun penuh amarah, darah masih menetes dari bibirnya.

Janetta menyipitkan mata, senyumnya dingin.

“Kau memilih diam, dan aku hanya bisa menggunakan kekasihmu untuk menyiksamu,” ucapnya tenang, seperti predator yang menikmati mangsanya.

Anak buah Janetta menyeret Anna yang masih histeris. Wanita itu meronta, wajahnya sudah penuh luka, lalu—

Plak!

Plak!

Tamparan demi tamparan menghantam pipi Anna. Teriakan pilu keluar dari bibirnya, tangis bercampur darah.

“Lepaskan dia, Janetta!” teriak Alex putus asa, tubuhnya mencoba maju, namun segera dihalangi dan ditendang anak buah Janetta hingga ia terhuyung.

Janetta hanya tertawa sinis, langkah kakinya ringan namun penuh kesombongan.

“Lihatlah dirimu. Tidak berguna sama sekali. Selama ini kalian hidup mewah karena aku. Sekarang pacarmu diperkosa, dipukul, dan ditampar. Kau tidak bisa apa-apa. Seorang pria lemah sepertimu… lebih baik mati saja.”

Tangan Janetta menjambak rambut mantan suaminya, menarik kepalanya hingga menunduk paksa. Alex meraung menahan sakit.

“Di mana anakku? Katakan, atau Anna akan digilir oleh lebih banyak orang!” kecam Janetta dengan nada yang mengiris udara.

Alex terengah, suaranya pecah.

“Di… apartemen milik pribadiku. Mama yang membawanya ke sana. Ada pengasuh yang merawatnya…” ucapnya terbata-bata, tubuhnya gemetar menahan rasa sakit.

Janetta mendekatkan wajahnya, matanya penuh kecurigaan.

“Lebih baik jangan berbohong padaku. Kalau tidak… tunggu balasanku.”

Namun sebelum Alex sempat bicara lagi, suara berat memecah ketegangan.

“Anak yang dibawa pergi oleh wanita tua itu… bukan anakmu.”

Semua kepala menoleh. Dari bayangan malam, seorang pria melangkah dengan tenang—Holdes. Siluetnya tegap, sorot matanya tajam, penuh wibawa.

“Apa yang kau katakan? Kau tidak tahu apa-apa sama sekali!” kata Alex.

“Bagaimana kau bisa tahu…?” tanya Janetta.

“Aku tahu segalanya,” jawab Holdes, nada suaranya datar namun membuat udara di sekitarnya seolah berhenti berputar.

Janetta memandangnya, campuran curiga dan penasaran menyelimuti wajahnya. “Tuan Shen… kalau anak itu bukan anakku, lalu di mana anakku?” tanyanya dengan suara bergetar, untuk pertama kalinya tampak ragu.

Holdes menatap lurus padanya, seolah menembus hatinya yang keras.

“Anakmu memiliki tanda lahir di bahunya. Sama persis dengan tanda lahirmu.”

Kata-kata itu membuat Janetta terdiam. Jantungnya berdetak kencang. Bagaimana pria asing itu bisa mengetahui tentang tanda lahirnya.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
sunshine wings
💪💪💪💪💪
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Nabil abshor
setelah ini hidupmu akan berubah janett,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thoe doubel up thor
Naufal Affiq
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor keren cerita
Pikachu: terima kasih kak🤗🤗
total 1 replies
Reni Anjarwani
doub
ren_iren
wowwww......
Plotwist nya dah di spill meski sedikit, tp gk pp 🤗
Naufal Affiq
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor
Akai Kakazain: lanjut thor, chyo thor
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Naufal Affiq
bagus,jadi tidak ada yang tersisa,anak mu ada di tangan mu janet,jadi mulai sekarang lupa kan masa lalu mu,hidup lah damai dengan masa depan yang baru
Mar Yati
boleh ku tebak,janetta adalah keturunan mafia,papa mama nya yang meninggal itu bukan orang tua kandung, indentitas tersembunyi,kalo tidak ga mungkinn bisa setenang itu menyiksa orang,dan Alex bakalan menyesal
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: curiga sih seperti ini, dan kedua papa mama nya kemungkinan orang kepercayaan dr orgtua kandung asli janetta
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nabil abshor
ngeri oooooooiy,,,,, tp mantaaabbbbb
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!