" Daddy aku masih muda dan masih ingin menikmati hidup , kenapa harus menikah ?" ucap Aqila dengan tidak terima ketika Daddy meminta dia menikah .
" Aqila umur kamu udah 25 tahun jadi memang sudah seharusnya menikah , sudah cukup kamu foya-foya dan membuang waktu selama ini dan Daddy ingin kamu memberikan seorang cucu sebagai pewaris " tegas Daddy .
" Pewaris apa lagi Daddy, aku sudah memenuhi keinginan Daddy untuk menjadi presiden direktur di perusahaan keluarga lalu apa lagi masalah nya?" pertanyaan Aqila yang benar-benar tidak ingin menikah dan kalaupun menikah dia belum punya laki-laki yang tepat untuk dijadikan suami ideal baginya .
" Pokoknya Daddy nggak mau tau , kalau memang kamu tidak mau Daddy jodohkan cari calon suami sendiri dalam rentang waktu 1 Minggu ini jika tidak kamu akan Daddy nikahkan dengan Brian " pernyataan Daddy .
" What, Daddy aku nggak menyukai pria itu " tegas Aqila menolak tegas .
" Maka dari itu cari cepat calon suami " ucap Daddy pada Aqila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 harga diri
" Nggak sengaja liat maaf ya Om " kata Aqila dengan wajah masam nya .
" Aqila mau kemana?" Vincent mengejar Aqila yang akan pergi sampai kedekat pintu .
" Ya mau ke mall" kata Aqila tanpa menatap Vincent yang berdiri memegang tangan nya .
" Wanita itu istriku " pernyataan Vincent yang membuat Aqila semakin terdiam .
" Bukannya Om waktu itu bilang belum menikah ya ?" kata Aqila menatap Vincent sebelah mata .
" Iya tapi sekarang aku sudah menikah " pernyataan Vincent tersenyum pada Aqila sambil membuka kembali dompet yang di pegang nya .
" Ohhh, Om mau nikah atau enggak aku juga nggak peduli lagian kita juga cuma nikah kontrak" pernyataan Aqila yang merasa kesal saja .
" Cuma nikah kontrak" tegas Aqila mengulang kembali ucapan nya sejelas-jelasnya sampai Vincent kaget dan dompet yang dipegangnya jatuh .
Aqila diam membisu begitu melihat dompet Vincent yang jatuh dilantai ternyata foto wanita di dompet itu adalah foto nya .
Vincent mengambil dompet nya yang terjatuh lalu mengeluarkan foto kecil itu dan merobeknya tepat didepan Aqila .
" Maaf aku tidak seharusnya menyimpan fotomu tanpa izin " ucap Vincent membuang foto yang sudah dirobeknya kedalam tong sampah lalu menyimpan dompet nya .
" Om , bukan begitu maksud aku " Aqila mengejar Vincent yang akan kembali duduk lalu memeluknya.
" Tidak apa-apa Aqila , aku yang,"
" Om nggak salah, aku pikir itu foto wanita lain tadi " ucap Aqila menyandarkan kepalanya di punggung Vincent.
" Kalaupun itu foto wanita lain apa peduli kamu , bukankah kita hanya menikah kontrak" kata Vincent membalikkan ucapan Aqila .
" Ya tapi Om nggak boleh nikah lagi selama kontrak masih berjalan " tegas Aqila .
" Itu tidak ada dalam pasal perjanjian kontrak kita , jadi kalaupun aku ingin menikah lagi kamu tidak punya hak untuk melarang " ucap Vincent yang sebenarnya merasa sakit hati ketika ucapan Aqila menyentil harga dirinya.
" Siapa bilang aku tidak punya hak , aku ini istri sah secara agama dan negara dimana letak aku tidak punya hak ?" kata Aqila sebagai perempuan jenius yang tau bagaimana hak nya tertulis dalam buku pernikahan dan dia bisa menuntutnya.
" Aqila bukankah kamu yang mengatakan ini pernikahan kontrak" ucap Vincent dengan suara kecil ketika Aqila seperti menyatakan hak mutlaknya sebagai istri .
" Walaupun pernikahan kontrak aku tetaplah istri sah mu Om karena kita menikah secara resmi jadi jangan melanggar batasan " tegas Aqila .
Vincent menatap Aqila dengan tatapan dalam sampai Aqila merasa tatapan itu menembus hatinya .
" Maaf, Aku tidak berniat merendahkan atau mengancam tapi Om yang mulai duluan " kata Aqila meminta maaf setelah beberapa saat .
" Aku mulai duluan bagaimana?" kata Vincent.
" Om yang bilang mau nikah lagi " kata Aqila dengan bete .
" Aku miskin Aqila tidak ada wanita yang akan mau bersama ku jika tidak terpaksa atau mengharapkan suatu hal seperti kamu " pernyataan Vincent dengan senyum misterius nya .
" Walaupun miskin tapi Om ganteng jadi tetap banyak yang mau " kata Aqila blak-blakan.
" Aku memang sudah ganteng dari lahir " kata Vincent mengangkat sebelah alisnya menggoda .
" Awwww, Aqila sakit " teriak histeris Vincent ketika Aqila mencubit perutnya.
" Kepedean" ketus Aqila bersalam pada Vincent lalu pamit pergi .
..........
" Istriku adalah wanita cerdas dan jenius yang tidak bisa aku kendalikan dengan mudah " batin Vincent yang sadar kalau Aqila adalah wanita cerdas.
Dia tau tentang hak dan batasan sehingga tidak mudah dibodohi apalagi dia wanita dewasa yang punya pikiran matang .
" Tapi kamu sangat licik Girls" Vincent benar-benar tidak menyangka bahwa kontrak yang dia tanda tangani akan mengikatnya seketat ini .
" Dia bilang ini pernikahan kontrak tapi secara tidak langsung dia juga mengikat aku , benar-benar licik " Vincent tidak menyangka Aqila akan jadi pemegang kendali atas nya .
" Tapi its okey Girls , selagi kamu tidak bersama pria lain dan menginjak harga diriku maka akan aku ikuti permainan mu " senyum simpul Vincent.
............
Malam harinya.
Vincent yang berbaring disofa sesekali menoleh menatap Aqila yang sedang on boxing barang-barang yang dibelinya tadi siang .
" Whaaaa" sorak Aqila meronta-ronta kesenangan menatap tas branded yang sudah lama diincarnya.
Muachhh.
" Ihhhhh, cantik banget " Aqila benar-benar tantrum dan jatuh cinta dengan tas cantiknya.
" Bakal aku pakai sama dress ini " Aqila langsung berlari keruang ganti memakai dress nya .
" Ommm, Aku cantik kan ?" tanya Aqila berdiri disebelah Vincent yang berbaring disofa .
" Cantik " kata Vincent mengalihkan tatapan nya dari ponsel pada Aqila yang memang cantik memakai dress.
" Cantik dong, Om tau nggak aku beli tas ini berapa?" tanya Aqila duduk didekat kaki Vincent.
" Berapa?" tanya Vincent menatap tas yang dipegang Aqila.
" 800 juta " kata Aqila tertawa ngakak sedangkan Vincent yang berbaring itu langsung duduk mendengar nya .
" Kenapa kaget , mau komplen karena aku belanja mahal " kata Aqila bad mood .
" Kalau cuma 800 juta itu standar girls, aku aja beli dompet ini 1,8 Milliar " kata Vincent menunjukkan dompet nya yang tadi siang sudah Aqila liat .
" Masa " tak percaya Aqila mengambil dompet itu dan melihat brandnya sampai mata Aqila membulat sempurna begitu melihat brand yang dia kenali .
" Astaga, Om itu siapa sih emang miskin atau lagi pura-pura?" curiga Aqila karena dia tau Vincent membeli dompet ini dengan uangnya sendiri bukan dari uang yang Aqila berikan.
Vincent langsung gelagapan ketika dia malah keceplosan sampai Aqila curiga padanya.
" 1,8 Milliar itu udah bisa buat bikin bisnis kecil Om" kata Aqila lagi yang walaupun kaya tapi kalau hanya untuk sebuah dompet 1,8 Milliar itu memang kemahalan.
" Ya bagaimana lagi Daddy membelikan aku ini katanya kalau beli barang harus ori" ucap Vincent dapat alasan logis .
" Ohhh, Jadi Daddy yang membelikan " kata Aqila yang langsung tidak heran karena Daddy nya memang begitu jarang beli barang tapi kalau beli barang harus ori .
" Iya, Aku tidak mungkin juga menolak dengan alasan kemahalan nanti Daddy curiga " kata Vincent dengan alasan sangat logis dan Aqila percaya .
" Aqila jika kamu ingin barang apapun belilah dengan kartu yang aku berikan sebagai bentuk nafkah karena walaupun aku tidak kaya tapi dari menjadi presiden direktur di perusahaan Daddy aku punya gaji kok " kata Vincent sebagai bentuk tanggung jawabnya.
" Om simpan aja gaji om buat tabungan , lagian walaupun Daddy dan Kakek memblokir semua kartu aku tetap punya uang pribadi kok " kata Aqila yang memang punya aset pribadi walaupun tidak sebanyak yang dipunya keluarga nya .
Sebenarnya Aqila meminta uang pada Vincent tadi hanya untuk mengujinya dan ternyata walaupun memegang kuasa pria itu sama sekali tidak semena-mena.
" Bukankah kamu mengatakan kalau kamu istri sah aku jadi kamu berhak mendapatkan nafkah " pernyataan Vincent.
" Nanti Om minta jatah lagi sama aku " pernyataan Aqila takut namun paham hal itu karena kalau ada hak pasti diiringi kewajiban
segalak galaknya suami dari leluhurnya Ampe mommy tuh suami mereka ga ada yg lost control Ampe segitunya Vin kamu mah rada rada no good