NovelToon NovelToon
Eternal Love

Eternal Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Angst
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jemiiima__

Cinta itu manis, sampai kenyataan datang mengetuk.
‎Bagi Yuan, Reinan adalah rumah. Bagi Reinan, Yuan adalah alasan untuk tetap kuat. Tapi dunia tak pernah memberi mereka jalan lurus. Dari senyuman manis hingga air mata yang tertahan, keduanya terjebak dalam kisah yang tak pernah mereka rencanakan.

‎Apakah cinta cukup kuat untuk melawan semua takdir yang berusaha memisahkan mereka? Atau justru mereka harus belajar melepaskan?

‎Jika bertahan, apakah sepadan dengan luka yang harus mereka tanggung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jemiiima__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

...Eternal Love...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...🌻Happy Reading🌻...

Reinan berbaring sambil memainkan ponselnya. Entah malam ini Yuan akan pulang atau tidak . Layar ponselnya penuh dengan artikel berita dan profil keluarga Baek.

‎Ia menatap foto Yuan di layar senyum karismatiknya, pose tegas saat menghadiri acara bisnis. Semua orang bisa mengenalnya sebagai pemimpin muda Baekho Group, anak kedua keluarga konglomerat. Tapi sebagai kekasihnya... Reinan menyadari ia hampir tidak tahu apa-apa tentang pria yang kini begitu dekat dengannya.

‎Tangannya gemetar saat matanya jatuh ke sebuah judul berita lama:

‎"Sudah 13 Tahun Sejak Baek Yiran, Putra Sulung Baekho Group, Menghilang."

‎Reinan membacanya perlahan.

‎Baek Yiran, kakak laki-laki Baek Yuan, putra sulung pewaris utama Baekho Group, dilaporkan menghilang secara misterius 13 tahun lalu. Pihak keluarga menolak berkomentar lebih jauh mengenai penyebab maupun detail kejadiannya.

‎Reinan tertegun. Yuan punya kakak? Kenapa dia tidak pernah cerita?

‎Dadanya mendadak terasa berat. Hatinya ingin sekali bertanya, tapi... bagaimana kalau itu menyakiti Yuan? Bagaimana kalau itu luka lama yang selama ini Yuan simpan sendiri?

‎Reinan menggigit bibirnya, memejamkan mata. Ia memeluk dirinya sendiri, berbisik pelan.

‎'Aku ingin tahu siapa kamu sebenarnya, Yuan. Tapi... kalau itu menyakitkan buatmu, aku rela nunggu sampai kamu siap cerita sendiri'

‎Reinan menunggu dengan perasaan campur aduk, sampai akhirnya tanpa sadar ia tertidur di atas kasurnya. Rambut panjangnya terurai di bantal, napasnya teratur.

‎Tak lama, pintu apartemen terbuka pelan. Yuan masuk dengan langkah lelah, wajahnya masih menyimpan sisa emosi dari percakapan dengan ibunya. Begitu melihat Reinan tertidur, seluruh ketegangan di dadanya sedikit mereda.

‎Ia mendekat perlahan, lalu merebahkan diri di sampingnya, melingkarkan lengannya ke tubuh Reinan dari belakang.

‎Reinan menggeliat kecil, matanya setengah terbuka. Ia langsung mengenali wangi dan hangat tubuh di belakangnya. Dengan suara lembut yang masih mengantuk, ia berucap,

‎"Sudah pulang... apa yang dibicarakan ibumu?"

‎Yuan menggeleng pelan, wajahnya menempel di punggung Reinan. Ia mengeratkan pelukannya seolah takut kehilangan.

‎"Untuk sekarang... saya gak mau mikir apa-apa. Saya cuma mau tidur di pelukan kamu."

‎Reinan tersenyum tipis, hatinya mencelos mendengar betapa rapuh suara Yuan malam itu. Ia berbalik, menghadap Yuan, lalu memeluknya erat, seperti ingin melindungi lelaki yang biasanya selalu terlihat kuat itu.

‎‎Dalam dekapan itu, Yuan menatap Reinan sebentar. Matanya redup tapi hangat.

‎"Besok... saya mau ajak kamu ke suatu tempat," bisiknya lirih sebelum menutup mata.

‎Reinan tidak bertanya lebih jauh. Ia hanya mengangguk kecil, lalu mengusap punggung Yuan pelan, membiarkan mereka berdua tertidur dalam pelukan, larut dalam kehangatan yang sederhana tapi begitu dalam.

...****************...

‎Esok paginya, Yuan membangunkan Reinan dengan lembut.

‎"Bangun,saya mau ajak kamu ke suatu tempat," ucapnya pelan sambil menyingkap rambut panjang Reinan dari wajahnya

‎Reinan masih setengah mengantuk, tapi mengangguk. Mereka bersiap bersama lalu berangkat naik mobil Yuan.

‎Setelah perjalanan cukup jauh, mobil berhenti di depan sebuah bangunan tenang dengan arsitektur marmer putih. Reinan membaca tulisan di gerbang:

Baek Family Private Columbarium.

‎"Kolumbarium...?" gumam Reinan bingung, menoleh pada Yuan.

‎Yuan tidak menjawab, hanya menggandeng tangan Reinan erat. Di tangan satunya ia membawa bunga lily putih.

‎"Temani saya."

‎Mereka berjalan menyusuri lorong sunyi. Akhirnya Yuan berhenti di depan sebuah kotak kaca. Di dalamnya ada guci putih dengan nama Baek Yiran (1985-2012), juga sebuah foto pria muda yang tersenyum hangat.

...Makam Baek Yiran...

...-Lahir 11 Juli 1985-...

...-Wafat 10 Juli 2012-...

...Semoga beristirahat dengan damai...

‎Reinan menatapnya tanpa suara, jantungnya ikut berdebar. Baru kali ini ia melihat sisi Yuan yang rapuh.

‎Yuan meletakkan bunga di sana, lalu berbisik, "Ini kakakku... Baek Yiran."

‎Yuan berdiri lama di depan guci kakaknya, tangannya gemetar saat meletakkan bunga. Tatapannya kosong, tapi suaranya pecah saat mulai bicara.

‎"Hyung... aku bawa seseorang hari ini. Dia orang yang aku cintai.... Aku takut, hyung... takut kehilangan dia juga..."

‎Suara Yuan makin serak, air matanya jatuh satu-satu, lalu tubuhnya goyah. Reinan yang sejak tadi diam ikut meneteskan air mata, perlahan mendekat dan memeluk Yuan dari samping.

‎"Kamu gak sendiri, Yuan... aku ada di sini. Aku gak akan pergi..." bisik Reinan lembut.

‎Yuan menundukkan kepala ke bahu Reinan, akhirnya menangis sesenggukan di pelukannya. Tangannya meremas lengan Reinan seolah mencari pegangan. Suasana kolumbarium yang sunyi hanya dipenuhi suara tangis tertahan dan bisikan doa, membuat momen itu terasa sangat berat.

‎Tangis Yuan perlahan mereda, meski matanya masih merah dan sembab. Ia menarik napas panjang, lalu menatap guchi kakaknya sekali lagi sebelum menoleh pada Reinan.

‎"Reinan... ada hal yang belum pernah kuceritakan padamu." Suaranya pelan, masih bergetar.

‎Reinan menatapnya penuh perhatian, mengangguk tanpa mendesak.

‎Reinan terkejut, matanya melebar. Tapi ia tetap menggenggam tangan Yuan erat-erat, memberikan keberanian.

...***FLASHBACK***...

...***2012***...

Malam itu masih jelas dalam ingatan Yuan. Saat ia baru berusia 17 tahun, baru pulang dari sekolah dengan seragam SMA yang masih melekat.

‎Begitu membuka pintu rumah, suasana hening yang tidak biasa menyambutnya. Tidak ada suara musik dari kamar kakaknya, Baek Yiran. Tidak ada tawa renyah yang biasanya terdengar dari lantai atas.

‎Yuan memanggil, "Hyung..?" suaranya menggema di lorong, tapi tak ada jawaban.

‎Ia naik ke lantai dua, mendorong pintu kamar kakaknya yang sedikit terbuka. Dan di sanalah ia terdiam kaku.

‎Baek Yiran terbaring di tempat tidur, wajahnya pucat, bibirnya membiru. Di meja samping, ada botol pil tidur yang kosong, dan secarik kertas yang diwarnai air mata.

...‎Aku sudah berusaha jadi anak yang baik, tapi rasanya tidak pernah cukup. Aku mencoba mengikuti keinginan mereka, tapi hatiku terus menolak. Aku pun pernah percaya pada cinta, namun akhirnya aku ditinggalkan juga. Semua ini terlalu berat bagiku....

...Yuan, maaf aku meninggalkanmu dengan cara ini. Aku tahu kamu akan sedih dan marah padaku, tapi kumohon... jadilah lebih kuat dariku. Jangan biarkan dunia menghancurkanmu seperti menghancurkanku. Hidupmu masih panjang, tolong jalani untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain. Aku sayang kamu, adikku....

‎"HYUNGG!!! " Yuan berlari menghampiri, mengguncang tubuh kakaknya. Tapi dingin. Nafasnya sudah tiada.

‎Tangisnya pecah saat ia menjerit memanggil orang tua mereka. Saat itu baru terkuak: Yiran selama ini menjalin hubungan dengan seseorang yang tidak pernah direstui keluarga. Orang tua mereka sudah menyiapkan perjodohan demi bisnis keluarga, dan demi "nama baik".

‎Kekasih Yiran akhirnya pergi meninggalkan dirinya yang semakin terpuruk. Dan dalam putus asa, kakaknya memilih cara terakhir... meninggalkan dunia ini.

‎Sejak hari itu, Yuan membawa trauma besar. Setiap kali ia mengingat wajah pucat kakaknya, rasa bersalah itu kembali. Ia tidak bisa melindungi Yiran saat itu. Ia tidak bisa menyelamatkannya.

...‎FLASHBACK OFF...

1
Asya
Orng yg sdh terobsesi mmnk nggk bisa di sepelekan yah
Jemiiima__: ngeri memanggg
total 1 replies
Asya
Nggk usah khawatir lah rei sama yuan, dia biss ngelakuin apa aja, jdi biarin sih biang kerok itu berulah
Asya
Lah??
Xlyzy
rahasia perusahaan mknya di tutupin🤭
bluemoon
sumpah itu si Rui pengen aku sentil biji mata nya
Jemiiima__: sentil aja beb biar kapok ;(
total 1 replies
sjulerjn29
berharga gak tuh... meleleh deh hati reinan. tapi syukurlah rui di tangkep
Jemiiima__: akhirnya drama Rui selese ;(
total 2 replies
Aquarius97 🕊️
dia bukan suka tapi terobsesi
Jemiiima__: betuuul
total 1 replies
Aquarius97 🕊️
Jangan mau Reiiii
Aquarius97 🕊️
Lah kenapa dia sering muncul sihhhh...
Asya
Yahh ktmu lagi d tmpat yang sama
Asya
Nyapa doang😆
Asya
kedengeran aneh yahh di telinga mu reinan? 😆
Asya
banyak🤣
Asya
gugup nggk tuh🤭🤣
Afriyeni Official
untung Yuan cepat datang
Afriyeni Official
ngancem nih ngancemm
Afriyeni Official
ish,, si Rui ini ganjen amat kagak ada kapok kapoknya
Dasyah🤍
huaaa,sini bag adek didik jadi baik orang ganteng ngak boleh gitu
Jemiiima__: kasih paham Rui beb 😌
total 1 replies
Dasyah🤍
plis deh Thor, kenapa orang seganteng banget ini jadi orang jahat yang benar aja
Jemiiima__: ga tega sebetulnya tp gmn yaa wkwk next deh jd pu ruinya /Facepalm/
total 1 replies
Dasyah🤍
ni orang ganggu aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!