NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergian Maira Selamanya

"Maira."

Hati Hulya makin terasa panas ketika Maira menampakkan diri di rumah mertuanya. Ia berbalik dan akan pergi, namun suaminya menahannya.

"Hulya tunggu! Aku perlu bicara sama kamu." Teriak Maira.

Orang tua Athar dan om Ethan pergi meninggalkan ketiga anaknya di sana. Para tetua itu membiarkan Athar, Hulya dan Maira menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

Maira mencoba mendekati Hulya perlahan. Namun Hulya masih tetap pada posisinya membelakangi Maira.

"Aku minta maaf, Hulya! Umur ku tidak akan lama lagi. Sebelum aku pergi, aku ingin kamu memaafkan aku! Kak Athar tidak salah! Sewaktu di rumah sakit, aku yang memeluknya duluan." Lirih Maira.

"Dia sangat mencintai mu, aku yang salah sudah mengganggu rumah tangga kalian. Aku berharap kalian bahagia. Kakak, aku minta maaf. Mungkin ini terakhir kali kita bertemu. Aku akan pergi ke Singapore menjalani pengobatan. Dan Lukas! Papah sudah memenjarakannya. Hulya, semoga suatu saat kita bisa berteman. Maafkan aku!" Lanjut Maira, panjang lebar.

Hulya membalikkan badannya menatap Maira. Athar sedari tadi hanya diam. "Aku berdoa semoga kamu sembuh, dan semoga kamu bahagia. Aku sudah memaafkan mu. Tapi untuk melupakan kejadian itu, aku tidak bisa." Lirih Hulya.

Tangan Maira mencoba meraih tangan Hulya. Ia mengangguk pelan dengan air matanya. "Aku akan sembuh, demi papah ku. Terima kasih Hulya."

"Hati hati disana." Ucap Athar.

Hulya memeluk Maira duluan. Kedua wanita yang mencintai Athar ini saling berpelukan dan saling memaafkan.

Athar bersalaman dengan Maira. "Semoga kamu bahagia disana dan panjang umur." Ucapnya.

-

-

-

Tidak ada pembicaraan lagi sejak bertemu Maira. Baik Athar mau pun Hulya keduanya diam, larut dalam pikiran masing masing.

Ketika Hulya memejamkan matanya, ponselnya berdering. Rupanya orang tuanya yang menghubunginya lewat video call.

"Assalamualaikum ibu, bapak."

"Walaikumsalam nak, gimana kabar kamu disana? Sehat kan? Perasaan ibu ndak enak, kamu baik baik saja kan nak?" Ucap bu Anisa di sebrang telepon.

Athar mendekati istrinya dan merangkulnya. Ia tak ingin mertuanya curiga jika dirinya dan Hulya sedang tidak baik baik saja.

"Alhamdulillah kami baik bu. Ibu sama bapak gimana? Nanti insya Allah kami segera ke sana kalau pekerjaan Athar sudah selesai." Atharya yang menjawab mertuanya.

Sudut mata Hulya melirik suaminya. Jantungnya berdegup kencang. Padahal ini bukan pertama kalinya suaminya merangkulnya. Mungkin karena sudah berminggu minggu ia tak di sentuh, ia merasa sedikit salah tingkah.

Bu Anisa dan pak Jafar mengobrol dengan Hulya dan Athar. Obrolan mereka pun usai. Hulya menyimpan ponselnya di atas meja di pinggir sofa tempat ia duduk.

Athar membelai wajah yang sangat ia rindukan. Ia mengikis jarak dengan istrinya. Jarak keduanya sangat dekat. Deru nafas keduanya terasa hangat.

Kepala Hulya menunduk, namun tangan suaminya mengangkat dagu istrinya dan mencium lembut bibir ranum istrinya sekilas. Hulya tak menolak seperti sebelumnya.

"Aku merindukan mu." Ucap Athar.

Tubuh Hulya semakin mendekati suaminya dan memeluknya duluan. Tangan Athar balas memeluk istrinya. Kehangatan yang Athar rindukan setiap saat kini ia dapatkan kembali setelah semua ujian yang menimpanya.

Cinta menyatukan kembali Athar dan Hulya. Athar membawa istrinya ke kasur dan membaringkannya. Ia mencium perut sang istri yang sedikit membuncit.

"Kita mulai kembali kamu mau kan?" Tanya Athar.

"Mau mas." Jawab Hulya mengangguk pelan.

Setelah berminggu minggu tak melakukan penyatuan akhirnya keduanya bisa menyalurkan hasrat kerinduan yang sudah menggunung. Desahan demi desahan keluar dari mulut Athar dan Hulya.

-

-

-

Keesokan harinya Athar akan mengajak istrinya ke kantor. Orang tua mereka bahagia bisa melihat anak dan menantunya berbaikan.

Senyuman manis Hulya mengembang tak kala Athar yang sangat perhatian padanya. Sebelum mereka pergi, kakak dan kakak iparnya Athar datang ke rumah.

Alana dan suaminya beserta anak mereka yaitu Mikayla datang. Mereka memberikan tiket bulan madu untuk Athar dan Hulya.

Mereka tahu jika Athar dan Hulya sedang tidak baik baik saja. Maka dari itu, sebagai kakak, Alana dan suaminya sengaja memberikan hadiah untuk Athar dan Hulya. Agar hubungan keduanya semakin harmonis.

"Makasih kakak ku yang galak." Athar memeluk erat Alana.

"Aku enggak di peluk nih?" Celetuk Erlando, suami dari Alana. Ia bahkan sudah merentangkan kedua tangannya.

"Peluk donk! Donaturnya mas Erlan tahu hahaha." Ucap Alana dengan tertawa sumringah.

Orang tua mereka juga ikut tertawa, begitu juga dengan Hulya. Akhirnya mereka bisa kembali tertawa bersama setelah mengalami ketegangan.

Hulya dan Athar akan berangkat sabtu ini. Setelah Athar membereskan pekerjaannya di kantor dan di tempat silatnya.

Mobil Athar sudah dalam perjalanan menuju kantor. Tangannya tak pernah lepas dari istrinya. "Fokus mas sayang, lagi nyetir loh."

"Iya sayang."

-

-

-

Mobil Athar sampai di kantor. Ia menggenggam istrinya dan membawanya ke atas. "Besar ya mas. Kayaknya lebih besar gedung ini daripada tempat latihan mas. Atau sama aja?" Tanya Hulya polos.

"Sama kok, bedanya ini kan gedung. Kalau tempat latihan ku lebar bangunannya." Jawab Athar lembut.

"Pasti sewa kantornya mahal ya mas? Tempatnya bagus kayak di drama Korea yang sering aku tonton itu mas."

Pria bertatto ini tertawa kecil, ia mencubit pipi istrinya dengan gemas. Untuk apa juga ia menyewa gedung ini. Sudah jelas gedung ini miliknya yang di wariskan opah Arya untuknya.

Di sana sudah ada Ray, asisten papihnya yang sekarang bekerja dengan Athar. Mata Hulya menangkap seorang wanita yang merupakan sekertaris suaminya.

Tapi ada yang aneh, sekertaris suaminya mungkin sudah berumur 40 tahunan dan berhijab. Hati hulya tenang, setidaknya bukan sekertaris s*ksi seperti yang ada di drama.

"Mas betah di sini?"

"Yaa harus betah, kenapa sayang? Kok tanyanya seperti itu."

Hulya menjelaskan betapa ia sangat tahu kesukaan dan hobi suaminya. Maka dari itu ia heran kenapa Athar bisa betah bekerja di dalam gedung yang sangat tinggi.

"Demi opah... Pekerjaan intiku tidak berubah. Nanti kita juga ke tempat latihan kalau kamu enggak capek."

"Enggak mas."

Tangan Athar menarik istrinya duduk di pangkuannya. Ia membelai wajah teduh sang istri. Ia bersyukur istrinya mau memaafkan dan membuka hatinya lagi.

Betapa hancurnya Atharya ketika Hulya benar benar mengabaikannya tempo hari. Seperti ada luka yang menganga di hatinya. Namun kini ia bisa mendapatkan kembali senyuman dan kehangatan dari Hulya.

"Kenapa mas? Kok lihat aku begitu? Bedak aku keputihan yah?" Ucap Hulya sambil memegang wajahnya sendiri.

"Enggak kok! Kamu cantik dan akan selalu cantik. Aku mencintai mu sayang. Sangat."

"Aku juga mas. Janji ya mas jangan di ulangi? Kalau sampai itu terjadi lagi, aku enggak tahu akan sehancur apa lagi hati aku." Lirih Hulya.

Bibir Athar memagut bibir ranum istrinya. Satu tangannya meremas b*kong istrinya yang semakin sintal. Ia membawa istrinya ke kamar pribadinya. Pagi yang cerah itu Athar melancarkan lagi aksinya dengan penuh kelembutan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!