Pembantu Cantik Kesayangan Tuan Presdir

Plak!

Pada akhirnya Kayra memiliki keberanian untuk menampar wajah pria di hadapannya, ia sudah tidak peduli lagi akan sosok pria tersebut, yang terpenting saat ini harga dirinya tak di injak-injak lagi olehnya.

"Jangan mentang-mentang saya wanita miskin, anda bisa sesuka hati memperlakukan saya dengan cara seperti ini, Tuan Kenzo yang terhormat! " Kayra sampai mengepalkan tangan dan giginya mengatup rapat.

Kenzo menatap tak percaya atas sikap Kayra padanya, tamparannya cukup terasa dan menyisakan perih di pipinya.

"Kau punya nyali juga ya, berani sekali kau menampar ku!"

" Seharusnya pada saat malam itu, saya melakukan hal ini juga kepada Anda, Tuan! Agar anda tersadar atas apa yang sudah Tuan lakukan padaku! "Kali ini Kayra sudah tak peduli lagi jika dirinya di pecat dari pekerjaannya.

Kenzo terdiam, tatapannya tajam menusuk, membuat Kayra sampai menelan ludah, tapi ia tetap tak akan pernah gentar.

"Kenapa tidak kau lakukan saja pada malam itu, hah? Jika kau menamparku, mungkin saja aku akan tersadar, tapi sepertinya kau juga ikut menikmatinya!" Kenzo menyeringai dingin, namun tatapannya tak pernah putus ke arah Kayra

Deg!

Kayra benar-benar serasa direndahkan oleh Kenzo atas perkataannya yang barusan, padahal pada malam itu ia sekuat tenaga memberontak bahkan sempat beberapa kali memukul dadanya Kenzo, tapi karena dirinya sudah dirasuki oleh setan, dan tenaganya kalah kuat, pada akhirnya Kayra pasrah menerima takdir.

"Tuan begitu enteng berkata seperti itu, oh... Apa karena aku hanya seorang wanita miskin yang bisa dengan seenaknya Tuan perlakukan layaknya seperti binatang?" akhirnya Kayra sudah tak bisa lagi membendung amarahnya, inilah sifat aslinya selama ini, keras kepala dan tak mau mengalah. Kayra selalu berusaha untuk bisa bersikap sabar dan legowo, namun kali ini, sepertinya tidak.

Kenzo sampai menjambak rambutnya sendiri, kenapa dirinya malah jadi bertengkar dengan Kayra, padahal dia hanya bermaksud ingin bertanya saja, namun malah berujung seperti ini.

Tiba-tiba Kayra mengalami pusing yang sangat hebat, dan akhirnya ia jatuh pingsan dalam pelukannya.

"Kayra, kau kenapa? Kenapa wanita ini pingsan setelah menamparku?" Kenzo sampai mengerutkan kening.

Dan pada akhirnya ia segera membawa Kayra ke Rumah Sakit terdekat.

Kebetulan di Rumah Sakit, ia bertemu dengan Dokter Bagas yang baru saja selesai bertugas sejak tadi malam.

"Brother, ngapain ada di sini?" lalu netranya beralih ke arah wanita di sampingnya yang terkulai lemas di atas ranjang tempat tidur pasien.

Sebenarnya Kenzo malas untuk menjelaskan apa yang telah terjadi padanya.

"Sudahlah kau diam saja, aku sedang repot!" Kenzo sampai melipat kedua tangannya di atas dada dan menatap malas Dokter Bagas yang saat ini berada di dekatnya.

Tak lama Dokter yang yang telah memeriksa kondisi Kayra memberikan hasil diagnosanya.

"Selamat ya Tuan, istri anda saat ini telah hamil dan sudah memasuki empat minggu!"

Deg!

Mendengar Kayra hamil, Kenzo sampai terbelalak tak percaya, tubuhnya seolah telah membeku.

"A.. Apa Dok, hamil! Kayra telah hamil?" jawabnya masih tak percaya.

Sedangkan Dokter Bagas, ia pun tak menyangka jika Sahabatnya ini telah diam-diam menikah dan ternyata istrinya telah hamil.

Setelah Dokter menjelaskan diagnosanya dan memberikan hasil laboratorium kepada Kenzo, sang Dokter bergegas pergi dari ruangan tersebut.

"Ternyata dugaanku selama ini benar, kau waktu itu mengalami sindrom couvade, rupanya istrimu telah hamil muda!" Dokter Bagas sampai menepuk-nepuk bahunya.

"Aarrkkhhhh, wanita ini bukanlah istriku, Dokter yang barusan saja yang asal bicara!" Kenzo sampai berdecak kesal dibuatnya.

Namun dari lubuk hatinya yang paling dalam, ada rasa kebahagiaan tersendiri disana, ia tak menyangka bahwa dirinya akan menjadi seorang Papah.

"Lantas, siapa wanita ini? Dan mengapa dia bisa berada di sini bersamamu, Kenzo?" Dokter Bagas begitu penasaran.

Dan pada akhirnya Kenzo menjelaskan apa yang telah terjadi antara dirinya dengan Kayra.

Sontak Dokter Bagas di buat syok atas penjelasan dari Kenzo.

"Kau... Kau tega melakukan hal itu terhadap wanita polos ini Kenzo? Apakah kau tidak sadar dengan prinsip kedua orangtuamu yang selalu mengagungkan status sosial? Kau jangan sampai nekat dan membuat wanita ini menjadi semakin menderita!" ujarnya mencoba menasehati.

Akan tetapi kali ini apa yang telah dikatakan oleh Sahabatnya itu ada benarnya, bukan saat yang tepat jika sampai Kenzo memberitahukan kepada kedua orangtuanya bahwa dirinya dan Kayra akan memiliki seorang anak, walau bagaimanapun hubungan mereka pasti akan ditentang.

"Lantas aku harus bagaimana Bagas? Aku bingung!" Kenzo sampai menjambak rambutnya sendiri, ia terlihat frustasi. Di lain sisi ia tak mau kehilangan Kayra karena telah mengandung darah dagingnya dan disisi lain, ia juga tidak mau sampai kedua orangtuanya memisahkannya dengan cara yang keji sehingga membuat Kayra semakin menderita.

kemudian Dokter Bagas memiliki sebuah ide, yang sepertinya cukup membantu.

"Bagaimana kalau wanita ini kau pekerjaan di Apartemen mu saja, kau cari saja alasan apa kek yang bisa membuat kedua orangtuamu percaya dan tidak sampai curiga! "

Tanpa berpikir panjang, Kenzo menyetujui saran dari Dokter Bagas.

"Thanks Bro, ternyata kau bisa berguna juga! Kayra akan aman tinggal bersamaku di Apartemen, kalau di Mansion sampai tahu dia hamil di luar nikah, aku yakin Mommy dan Daddy ku akan langsung memecatnya! " Kenzo begitu yakin dengan pemikirannya.

Sedangkan Dokter Bagas, ia merasa bersyukur karena sarannya bisa membantu sahabatnya yang sangat menyebalkan, namun ia tetap peduli.

"Bagas, aku minta kau rahasiakan masalah ini pada siapapun, jika sampai ada orang lain tahu, itu artinya kau orang pertama yang akan aku salahkan dan aku tak akan segan untuk menghabisi mu!" ancamnya tak main-main.

Mendengar Kenzo berkata seperti itu, Bagas hanya bisa menghela napasnya.

"Kau tenang saja, tak usah kau pake acara mengancamku segala, gak mempan tahu, ck!" Dokter Bagas sampai dibuat kesal oleh sikap Kenzo yang suka semena-mena.

Tak lama, Kayra tersadar dan Dokter Bagas memutuskan untuk pergi, ia tidak mau menjadi seperti seekor lalat pengganggu.

"Kayra, apakah kau sudah merasa baikan?" tanyanya sembari berusaha membantu Kayra untuk bersandar di atas dashboard tempat tidur.

"Saya ada dimana Tuan?" tanyanya sampai memijit pelipisnya.

" Kau tadi pingsan dan aku segera membawamu ke Rumah Sakit! " ujarnya sembari menatap lekat wajah Kayra yang terlihat pucat.

"Apa! Rumah Sakit? Lantas bagaimana dengan pekerjaan saya, Tuan? saya tidak mau terkena omelan Nyonya Martha!" Kayra berusaha untuk beranjak dari atas tempat tidur, namum Kenzo berusaha untuk mencegahnya.

"Kau tidak usah memikirkan hal itu, sebaiknya kau pikirkan dulu kesehatanmu, ngerti kamu!" Akhirnya Kenzo berkata tegas kepada Kayra, dan Kayra pun memilih untuk diam, ia tak mau sampai Tuannya melakukan tindakan tak senonoh seperti tadi, sungguh menyebalkan.

Sambil menghela napasnya, Kenzo berusaha mengumpulkan keberaniannya, kemudian ia duduk disampingnya dan mencengkram kuat kedua bahu wanita tersebut.

"Kayra, aku akan bertanggung jawab atas apa yang sudah aku perbuat padamu, tolong maafkan atas sikapku yang telah menyakitimu serta membuatmu menderita!"Kenzo menatap dalam Kayra, ia berusaha meyakinkannya agar tak menolak niat baiknya.

"Tuan tidak perlu repot-repot, saya tak akan menuntut apapun dari anda, sebaiknya kita lupakan saja peristiwa itu, anggap saja tidak pernah terjadi!" jawabnya mantap.

Deg!

Mendengar Kayra berkata seperti itu, Kenzo tak terima begitu saja.

"Lantas, bagaimana dengan nasib janin yang ada di dalam rahimmu?"

Duar!

Perkataan dari Kenzo bagaikan petir yang telah menyambar dirinya.

Kayra membeku, matanya terbelalak tak percaya.

"Apa, aku hamil?"

Bersambung...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸