Zhang Jian adalah Pangeran, pendekar, pembual, dan penegak keadilan yang suka bikin onar.
Dia bukan murid biasa di Sekte Kunlun, ia datang membawa warisan legendaris: Cincin Naga Langit, peninggalan Siluman Naga dari dunia lain yang membuatnya kebal terhadap serangan Qi dan nyaris tak terkalahkan.
Akan tetapi, tak ada kekuatan yang abadi.
Cincin itu hanya akan melindunginya selama sepuluh tahun. Setelah itu? Dia akan menjadi sasaran empuk di dunia yang tak mengenal belas kasihan. Dunia di mana para pendekar saling menyingkirkan demi kejayaan sekte, harta karun langit, dan ramalan kuno yang bisa mengguncang tatanan alam.
Ketika Sekte Demon mengancam kehancuran dunia, Zhang Jian harus memilih: tetap menjadi bayangan dari kekuatan pinjaman, atau membuka jalan sendiri sebagai pendekar sejati.
Langit tak akan selamanya berpihak.
Bisakah seorang pembual menjadi legenda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Roh Binatang Mistis
Zhang Jian ingin memalak Batu Spritual dari Faksi lain, tetapi ia menimbang kembali ambisinya itu. Meskipun tak bisa dilukai oleh serangan Qi berkat Cincin Naga Langit, ia menyadari bahwa saat ini kekuatannya belum cukup untuk mengalahkan para murid senior yang telah mencapai Ranah Jin Dan ke atas. Mereka bisa saja menggunakan cara-cara kreatif yang tidak melibatkan Qi untuk menjatuhkannya.
“Masih terlalu dini menjadi pembuat onar,” gumamnya sambil menengadah ke langit.
“Wah, Pangeran Jian … Batu Spiritualmu sangat banyak sekali!” Mata bulat Xiao Mei bersinar terang menatap kantong kulit berisi Batu Spritual di tangan Zhang Jian.
“Ini satu untukmu!”
Zhang Jian memberikan satu Batu Spritual kelas rendah untuk Xiao Mei.
Gadis kecil itu sangat senang, ia langsung mengelus-elus Batu Spritual yang mirip berlian tersebut.
Zhang Jian dan rekan-rekannya kembali ke goa batu dan melakukan hal yang paling penting, yaitu berkultivasi.
Seminggu berlalu sangat cepat. Tidak ada murid senior dari Faksi Li Mu yang datang melakukan balas dendam, sepertinya mereka merasa berkonflik dengan Zhang Jian hanya membuang-buang waktu saja karena ia dilindungi oleh Cincin Naga Langit.
Getaran aneh mengalir dari Dantian Zhang Jian. Telur Roh Binatang Mistis yang selama ini ia rawat di dalam tubuhnya mulai bergetar dan retak. Dalam sekejap, dua cahaya biru lembut keluar dari dalam tubuhnya dan mengambang di udara.
Dua Roh Binatang Mistis mungil, satu menyerupai Naga kecil bersisik biru, dan satu lagi Kura-kura mungil bertempurung kristal air, muncul di hadapannya. Mata mereka memancarkan kecerdasan dan ikatan batin yang mendalam.
“Akhirnya menetas juga,” gumam Zhang Jian tersenyum bahagia.
Kedua Roh Binatang Mistis itu memiliki elemen air. Ini sangat selaras dengan Akar Spiritual Utamanya. Roh Binatang Mistis Naga walaupun hanya berelemen air, tetaplah Roh Binatang Mistis. Sedangkan Kura-kura bertempurung kristal itu cocok menjadi tameng hidup, kelak menggantikan Cincin Naga Langit yang hanya akan bertahan sepuluh tahun lagi.
Zhang Jian merasakan harapan besar. Dia yakin akan setara dengan murid inti terbaik dengan memiliki kedua Roh Binatang Mistis ini.
Lu Han yang sedang merebus ubi talas liar untuk Xiao Mei, tetapi Zhang Jian tiba-tiba keluar dari kamar goa batunya dengan senyuman cerah. Dia heran apa yang membuat sang Pangeran sangat senang sekali dan bertanya, “Pangeran, kau mau ke mana?”
“Aku akan ke aula misi. Basis kultivasiku sudah mencapai Ranah Jin Dan. Saatnya mengambil misi,” sahut Zhang Jian.
Namun, Lu Han merasa bukan hal itu yang membuat Zhang Jian terlihat bahagia. Tiba-tiba ia menyadari sesuatu. “Kau ... kau sudah menetaskan Telur Roh Binatang Mistismu?”
Zhang Jian tersenyum bangga. “Ya. Roh Binatang Mistis Naga dan Kura-kura.”
“Dua sekaligus?” Lu Han hampir menjatuhkan kuali saking terkejutnya.
Xiao Mei yang duduk di sebelah Lu Han sambil menyisir rambutnya, berkata dengan suara lembut, “Aku juga ingin Roh Binatang Mistis Naga, sama seperti Pangeran Jian.”
Zhang Jian mengelus kepala Xiao Mei. “Semoga saja, Mei Mei. Itu akan hebat jika dua Naga saling membantu saat bertarung melawan musuh.”
Xiao Mei sangat senang Zhang Jian juga berharap Roh Binatang Mistisnya juga Naga. Diapun membayangkan Naga Pink terbang di langit dan disebelahnya adalah Naga Biru milik sang Pangeran.
Zhang Jian menghela nafas panjang menatap senyuman cerah Xiao Mei. Dia berharap gadis kecil itu agar segera bisa menyerap Qi, karena hingga sekarang Xiao Mei tak kunjung bisa menyerap Qi walaupun sudah berusaha keras.
Lu Han dan yang lain belum bisa ikut mengambil misi. Di antara mereka, hanya Zhang Jian yang berhasil menembus ke Ranah Jin Dan dalam waktu sesingkat itu. Bahkan kecepatannya menyamai para murid inti di Puncak Matahari.
Saat ia hendak meninggalkan goa, seorang Tetua memanggilnya.
“Zhang Jian!” Suara tenang itu milik Tetua Yan Xu, seorang Tetua berpakaian abu panjang dengan lencana Matahari di dadanya. “Kau sudah menetaskan Roh Binatang Mistismu, bukan?”
Dia kebetulan lewat di dekat goa batu Zhang Jian. Tiba-tiba ia merasakan fluktuasi Qi, lalu ia menggunakan Jurus rahasia melacak sumber fluktuasi Qi tersebut, dan terkejut saat menyadari Telur Roh Binatang Mistis Zhang Jian menetas. Dan itu adalah Dua Binatang Mistis.
Zhang Jian mengangguk. “Ya, Tetua.”
“Kau harus melapor ke Aula Utama Puncak Matahari. Akan ada teknik dasar khusus yang diberikan untuk membimbing Roh Binatangmu. Jangan melewatkannya,” kata Tetua Yan Xu sambil mengelus-elus janggutnya.
Zhang Jian menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat. “Terima kasih atas bimbingannya, Tetua Yan.”
Zhang Jian pun segera menuju Aula Utama, sebuah bangunan tinggi dengan atap berlapis emas dan pilar-pilar batu giok. Di dalamnya, ia bertemu dengan Tetua ke-2, wakil pemimpin Puncak Matahari.
Mata Tetua ke-2 membelalak ketika melihat dua siluet Roh Binatang Mistis yang mengambang di sekitar Zhang Jian. “Dua Roh Binatang Mistis! Salah satunya, Naga?”
“Ya, Tetua. Elemen keduanya adalah air,” sahut Zhang Jian sembari menangkupkan tinju.
“Sayang sekali,” gumam Tetua itu sambil mengelus jenggotnya. “Andai saja elemennya Api, Petir, atau Es, kau sudah pasti direbut oleh Ketua Sekte sendiri untuk dijadikan murid langsung.”
Karena Roh Binatang Mistis Naga adalah yang terkuat dalam legenda dan sangat jarang muncul.
Zhang Jian mencibir dalam hati, kenapa semua orang selalu meremehkan elemen air? “Elemen Air yang memiliki Qi tak terbatas mungkin akan mampu membuat air menjadi badai, membentuk lautan, bahkan menenggelamkan kota. Tapi semua orang selalu menyuruh Kultivator elemen air hanya untuk mendatangkan hujan untuk lahan pertanian,” pikirnya.
Tetua ke-Dua kemudian mengambil plakat kayu Sekte milik Zhang Jian dan menanamkan segel Qi ke dalamnya. Simbol Naga dan Kura-kura muncul di permukaan kayu tersebut.
“Jatah bulanan Batu Spiritualmu akan bertambah, karena Kultivator dengan Roh Binatang Mistis membutuhkan banyak Batu Spritual untuk berkultivasi,” kata Tetua ke-Dua. “Jika kau ingin basis Kultivasimu naik lebih cepat, kau bisa meminta ayahmu membeli tanaman herbal langka dari luar sana. Lalu pergi ke alkemis Puncak Teratai Emas untuk mengubahnya menjadi Pil Spritual.”
Zhang Jian menghela napas dan berpikir dalam hati, “Ayahku? Kerajaan Naga Agung sedang kacau balau dan keuangan Kerajaan sedang kritis. Aku tak ingin menambah beban mereka. Untuk sekarang, aku akan mengurus diriku sendiri.”
Zhang Jian menangkupkan tinju dan berkata, “Aku akan mempertimbangkan saran Tetua kedua.”
“Bakatmu sebenarnya bagus, sayang sekali Akar Spritualmu elemen air sehingga kamu tidak bisa menjadi murid inti dan mendapatkan sumberdaya yang lebih banyak,” sahut Tetua Kedua menghela nafas panjang. “Baiklah, lanjutkan aktivitasmu!”
Zhang Jian keluar dari aula utama Puncak Matahari dan pergi menuju aula misi di lembah Kunlun. Dia ingin mengambil misi untuk mendapatkan Poin Sekte dan menukarnya dengan gulungan tehnik seni bela diri.