NovelToon NovelToon
KEJEBAK CINTA

KEJEBAK CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Pernikahan rahasia / Mantan
Popularitas:662
Nilai: 5
Nama Author: Bunny0065

Sebagai murid pindahan, Qiara Natasha lupa bahwa mencari tahu tentang 'isu pacaran' diantara Sangga Evans dan Adara Lathesia yang beredar di lingkungan asrama nusa bangsa, akan mengantarkannya pada sebuah masalah besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunny0065, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sah!

"Ucapkan ijab sekali tarikan nafas bentuk kesungguhanmu mencintai putri saya, jika gagal dalam tes ini Natasha akan saya kirim ke luar negeri untuk melanjutkan study di sana," tegas Pak Aksan.

Syarat diberikan calon papa mertua sangat ekstrim tidak kaleng-kaleng.

"Saya sanggup mengucap ijab tanpa mengulang dua kali," jawab Sangga.

"Bagus. Setelah akad harap kamu menyayangi dan mencintainya setulus hati, meskipun pernikahan kalian terjadi karena kesalahpahaman saya percaya seiring berjalannya waktu, di hati kamu dan Natasha akan tumbuh rasa cinta," tutur Pak Aksan.

Sangga mengulas senyum, memikirkan permintaan Pak Aksan dan Bu Liza yang menuntutnya harus membahagiakan dua perempuan sekaligus. Diwaktu bersamaan.

"Mari masuk, kita langsungkan acara nikahnya," ajak Pak Aksan.

Gaun pengantin putih menyempurnakan penampilan Natasha malam ini. Gadis mungil meremas jemari dingin di pangkuannya dengan jantung berdentum keras, terkesima menatap Sangga lengkap memakai pakaian formal serba putih, memasuki ruangan VIP hotel bersama Pak Aksan.

Sangga duduk di samping Natasha yang menguarkan wangi melati, membuat pertahanannya terombang-ambing antara sadar dan mabuk.

"Saya belum terlambat?" tanya Bu Liza, baru datang.

"Pernikahannya baru hendak dimulai, silakan duduk," jawab Pak penghulu sewaan pihak asrama.

Kehadiran Bu Liza mengejutkan mempelai perempuan, pasalnya Natasha tidak mengetahui apapun alasan wali kelasnya menyertai acara pernikahan.

Pak Aksan duduk tegap di seberang meja, menghadap pengantin unyu yang tampak berkeringat.

"Sangga ulurkan tanganmu," pinta Pak Aksan.

Sangga mengulurkan tangan kanannya dan disambut erat oleh wali Natasha.

"Saya nikah dan kawin kan engkau, Ananda Sangga Evans bin almarhum Evander binti Liza dengan Qiara Natasha bin Aksan binti almarhumah Murry, dengan sepasang cincin serta seperangkat alat sholat dibayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Qiara Natasha bin Aksan binti almarhumah Murry dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!" jawab Sangga membuktikan perkataannya dalam sekali tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi, sah?" tanya Pak penghulu.

"Sah!" sahut beberapa hadirin.

Usai mengikuti serangkaian ritual terakhir tanda lancarnya menikah, efek berdekatan terlalu lama dengan Natasha membuat Sangga pusing.

"Kenapa?" tanya Natasha.

"Gue butuh sandaran kepala," lirih Sangga dengan mata mengerjap mempertahankan kesadaran.

"Apa yang bisa gue bantu?"

Sangga menghembus nafas berat, penglihatannya tambah berkunang-kunang, kemudian tanpa mengadu lagi meraih lengan Natasha membawanya pindah duduk di sofa panjang yang letaknya cukup jauh dari orang-orang.

"Gue pusing," keluh Sangga seraya baring di sofa dan meletakkan kepala di pangkuan Natasha.

"Lo apa-apaan sih baru juga selesai nikah main serobot aja cepetan bangun ganti baju, kita pulang!" guncang Natasha.

"Ini baru jam sepuluh, kita pulang ke asrama nanti dini hari emang Lo mau dibonceng orang teler? Jalan raya banyak penunggu tak kasat mata, gue enggak mau cari mati," balas Sangga.

"Seenggaknya sambil nunggu tengah malam, Lo bersihin diri siap-siap pulang, bukan merem tiduran di gue," ujar Natasha.

"Galaknya Sangga. Lo enggak nyimak ya, materi disampaikan bapak penghulu tadi tentang point' pernikahan? Tanggung jawab suami melindungi istrinya, sekarang udah larut, gue tunda jadwal kepulangan dua jam lagi biar Lo enggak kenapa-napa di jalan karena kondisi suaminya mabuk parfum, paham?" terang Sangga.

Tiba-tiba Natasha mencubit gemas pipi Sangga hingga korban cubitan meringis.

"Jangan ganggu gue," kesal Sangga.

"Ya udah cepetan mimpi, awas aja kalau kebablasan tidur, gue timpuk pakai sepatu heels," kata Natasha.

"Iya sayang, gue tidur," tandas Sangga menutup rapat kelopak mata.

Sekitar empat orang di dalam ruangan terkekeh geli menyaksikan perdebatan pengantin baru. Pak Aksan mendekati putri cantiknya, mengelus sayang puncak kepala Natasha.

"Jika bocah ini menyakiti kamu, jangan ragu membalas tingkah lakunya agar dia merasakan sakitnya luka, tetapi Papa percaya padanya, Sangga mampu menyayangi dan tidak akan membuatmu menangis, kapan-kapan kalau kamu kangen Papa, ajak Sangga bertamu ke rumah kita," pesan Pak Aksan.

Natasha tersenyum haru, mengambil kedua tangan papanya dan melabuhkan kecupan.

"Aku sayang Papa," ungkap Natasha.

Pak Aksan mencium kening putri satu-satunya.

"Papa juga menyayangi kamu. Hati-hati di perjalanan menuju asrama."

"Iya, Pa."

Pak Aksan pergi diikuti penghulu dan guru BK, sebab diskusi mengenai pernikahan Natasha dan Sangga kelar.

"Sekali lagi selamat menikah."

Natasha mengukir sebaris senyum menanggapi ucapan dingin Bu Liza. Guru sekaligus wali kelasnya tampak tidak happy dan langsung meninggalkan ruangan usai memberi sedikit kata.

'Bu Liza kecewa berat. Gue was-was giliran pelajaran beliau, gue enggak dianggap ada gara-gara masalah ini,' batin Natasha.

Pukul 23:30.

Natasha membangunkan Sangga, mengulang ajakan pulang. Sama-sama tuntas ganti pakaian di kamar mandi berbeda, mereka berdua chek-out meninggalkan hotel.

"Bawa motornya jangan ngebut," kata Natasha setelah nyaman duduk di jok belakang.

Sangga melingkarkan kedua tangan Natasha di perutnya, mengelus lama jemari lentik itu.

"Modus Lo enggak mempan rayu gue," ujar Natasha.

"Gue enggak modus, apa salahnya romantis dikit, kita udah nikah, disentuh gini enggak usah jual mahal. Lihat, cincin di jemari manis Lo sama kayak milik gue. Pak kumis suruh kita jangan pakai ini selama kita mengenyam pendidikan. Besok, cincin Lo lepas simpan di tempat aman supaya orang lain enggak tau hubungan kita," jelas Sangga.

"Gue belum pikun enggak perlu diingatkan kembali," balas Natasha.

"Sebelum nikah sombong, setelah nikah sombongnya naik level, keras kepala Lo sukses bikin gue geleng-geleng." Sangga menyalakan motor, melesat maju membelah jalan raya.

"Lo marah?" tembak Natasha setia memeluk hangat.

"Bicaranya besok pagi. Gue sibuk," jawab Sangga.

"Ya udah berhenti dulu, gue mau cek handphone takut ketinggalan di hotel," lanjut Natasha.

Sangga menghentikan kendaraannya di pinggir jalan. Hati-hati Natasha turun dan berdiri di samping pengemudi motor.

"Kan, ponsel gue ketinggalan!" seru Natasha, bohong.

Sangga melirik, tersenyum simpul mendapat ciuman tak terduga dilabuhkan Natasha di sebelah pipinya.

"Cuma pipi?" tanya Sangga.

Natasha menarik mundur wajah, menjauhkan degup jantung kerasnya setelah berani mencium.

Sangga menarik kembali tengkuk leher Natasha, mendaratkan ciuman lembut dibibir ranum istrinya.

1
Không quan tâm🧚‍
Gak nyangka endingnya bakal begini keren!! 👍
Naruto Uzumaki
Bosen gak ada akhirnya!
Bunny Bear: Belum juga selesai, memang alur agak lambat sih
total 1 replies
minsook123
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!