"Apa ini?" tanya pria itu dengan tatapan tajam.
"Ini adalah surat terakhir yang tuan besar tulis untuk anda tuan.Terdapat pesan jika anda harus pergi ke negara Indonesia untuk mencari keberadaan nyonya Amelia."
"Kamu menyuruh aku mencari keberadaan wanita itu?"tanya pria itu dengan nada sinis.
"Itu pesan terakhir tuan besar untuk anda tuan."pria itu melihat foto yang nampak sudah usang.
Pria itu langsung membaca surat itu dan baru mengetahui kebenaran yang selama ini yang disembunyikan selama bertahun-tahun dari dirinya.
Apakah dia akan melakukan itu dan mencari kebenaran itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai rapat
"Saya tahu tuan, tapi lebih baiknya saya belanja sendiri tanpa ada wanita menganggu pekerjaan saya." ucap Keysha yang akhirnya ribut dengan tuannya perihal wanita.
"Sudah sana,kamu cepat belanja." Perintah Sean yang terlihat kesal,Keysha pun pergi mengambil keranjang belanja dengan ekspresi kesal juga.
"Salah sendiri, ngapain ikut juga." gumam Keysha yang sama-sama kesal dengan tuannya sendiri.
Setelah 15 menit berbelanja, akhirnya semuanya sudah lengkap.Saat selesai berbelanja,Keysha tidak sengaja melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.
"Sepertinya itu enak." batin Keysha yang melihat minuman segar.
Sean yang berdiri disamping Keysha sempat penasaran apa yang membuat dia terus memandang kearah sebelah kanan.
"Oh ternyata itu." batin Sean yang mengerti apa yang di inginkan oleh sekretarisnya.
"Kalau ingin,cepat kamu beli."Seketika Keysha menoleh kearah tuannya.
"Cepat kamu beli." Perintah Sean yang langsung ditanggapi dengan anggukkan dari Keysha.
Akhirnya Keysha membeli minuman manis itu, Keysha pun begitu terlihat senang akhirnya dia bisa membeli minuman manis.
Setelah itu mereka berdua pergi dari tempat itu.Dari kejauhan ada sosok wanita yang terus memperhatikan gerak-gerik mereka berdua.
"Siapa pria itu, dan siapa wanita yang ada di samping pria itu" batin wanita itu yang mulai menaruh kecurigaan pada wanita yang berdiri di samping pria itu.
"Sayang, kenapa kamu diam saja?" tanya seorang pria paruh baya yang saat itu sedang berjalan bersama putrinya.
"Tidak pa,hanya sekedar penasaran pria yang ada di sana." ucap wanita itu sembari menunjuk kearah mereka berdua.
Pria itu melihat kearah 2 orang yang sedang turun di tangga eskalator ."Apa kamu kenal?" tanya pria itu pada putrinya.
"Tidak pa."
"Jangan bohong kamu sayang,pasti kamu kenal kan dengan pria itu.Pasti kamu penasaran kan?" tanya pria paruh baya itu pada putrinya.
"Kalau suka salah ya pa?" tanya balik wanita itu pada papanya.
"Tidak sayang,jika dilihat dari cara pakaiannya dia sepertinya bukan orang biasa." ucap pria paruh baya itu yang menilai pria itu,sedangkan putrinya hanya bisa membalas dengan senyuman.
Ditempat Keysha
Mereka baru saja sampai di apartemen dan mulailah Keysha disibukkan dengan tugasnya menata rapi semua belanjaan di kulkas.
"Akhirnya selesai juga." ucap Keysha , setelah selesai barulah dia membuka kantong plastik berisikan minuman dingin.
"Sepertinya enak." gumam Keysha yang langsung memindahkan ke mangkok ukuran sedang.
"Untung aku beli dua,satu untuk aku satunya lagi untuk om." Keysha segera memindahkan dan langsung diberikan oleh tuannya.
"Tok...tok..." Terdengar suara ketukan dari arah pintu ruang kerja Sean.
"Masuk." jawab Sean yang saat itu sibuk di meja kerjanya.
Keysha masuk dengan membawa sebuah nampan."Maaf tuan,ini minuman untuk tuan." ucap Keysha yang tiba-tiba saja memberikan semua minuman untuk dirinya.
Spontan Sean melihat minuman aneh dari meja kerjanya.
"Itu minuman apa,kenapa banyak buah-buahan di wadah itu?" Pertanyaan itu langsung dibalas dengan senyuman oleh Keysha.
"Ini namanya es teller tuan,minuman manis enak sekali." ucap Keysha yang menjelaskan minuman manis itu.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Keysha,Sean mengerti apa yang dimaksudkan dari minuman itu.
"Bagaimana tuan, silahkan anda coba." ucap Keysha yang langsung menjelaskannya minuman itu.
Sean pun mencoba satu sendok dan dia benar-benar kaget."Manis sekali." ucap Sean yang baru pertama kalinya meminum seperti itu.
"Rasanya memang seperti itu tuan,manis dengan macam-macam campuran buah yang berlimpah." jawab Keysha dengan sedikit senyuman pada tuannya.
Keysha pun keluar dari ruang kerja tuannya,sedangkan Sean terdiam menatap minuman yang tepat didepannya.
"Dia selalu memberikan sesuatu yang aneh." gumam Sean yang baru pertama kali mencicipi hidangan seperti itu.
Pagi hari
Pagi ini Keysha terlihat sibuk dengan pekerjaan di kantor,setumpuk dokumen harus dia rapikan apalagi hari ini akan ada rapat penting yang harus dia hadiri.
Dari arah samping terlihat ada seseorang menghampiri dirinya."Semuanya sudah siap?" tanya Arlan yang bertanya tentang dirinya.
"Sudah,ini tinggal saya serahkan pada tuan dan untuk rapat hari ini pun semua sudah lengkap." balas Keysha yang membawa setumpuk dokumen ditangan kanannya.
"Baiklah, sebentar lagi rapat akan dimulai segera beritahu tuan untuk berangkat sekarang." Perintah Arlan pada Keysha.
"Oke." jawab Keysha yang langsung berdiri didepan pintu,Keysha pun mengetuk pintu dan langsung masuk menemui tuannya.
"Maaf tuan,saya hanya memberitahukan sudah waktunya anda bersiap untuk berangkat.Arlan sudah menunggu di ruang pertemuan." Mendengar perkataan itu,Sean langsung menghentikan pekerjaannya.
"Baiklah,aku akan berangkat sekarang." jawab Sean yang segera berdiri dari tempat duduknya dan langsung pergi ketempat pertemuan rapat pagi ini.
Akhirnya Sean berangkat menuju lokasi rapat hari ini, Keysha pun berjalan dibelakang tuannya dengan membawa selembar kertas untuk dia pakai untuk catatan.
Sedangkan situasi di ruang rapat ramai dengan mereka yang sedang membicarakan seseorang yang akan datang.
"Kamu yakin jika dia akan datang?" tanya seorang pria yang masih tak percaya dengan kedatangan bos mereka.
"Saya yakin tuan,maka dari itu kita harus menjaga sikap kita jangan sampai kita terkena masalah seperti yang pernah terjadi pada tuan Rudi yang melakukan kesalahan dalam penyalahgunaan uang perusahaan." Dari Mereka pun memahami apa yang dilakukan oleh pria itu dan lebih berhati-hati dalam bersikap.
"Kita tunggu saja kehadirannya,jika itu benar kita jangan sekali-kali menganggap remeh orang itu."Mereka pun serentak setuju dengan pria itu ucapkan.
Sean pun masuk kedalam ruangan yang spontan dari mereka terkejut,bahkan ada beberapa dari mereka belum pernah melihat tuan mereka sekaligus pemilik dari perusahaan besar itu.
Sean masuk dengan tatapan dingin pada mereka semua,respon mereka pun hanya terdiam bahkan salah satu dari mereka mulai berkeringat dingin setelah datang seseorang yang diam-diam mereka takuti.
Akhirnya waktu rapat dimulai,dengan beberapa laporan dengan mereka satu-persatu sembari menyimak laporan mereka.
"Aku tidak mau , secepatnya kalian selesaikan sebelum aku melakukan tindakan untuk kalian semua.Kalian pun harus ingat kalian berkerja disini pun menikmati gaji yang tak sedikit sehingga kalian bisa menikmati kemewahan hasil kerja kalian." ucapan itu menusuk perasaan mereka semua ,bahkan Sean tak ingin membuang waktu untuk hal yang tak berguna.
"Jika kalian berani melawan atau ingin melakukan sesuatu licik hanya untuk keuntungan pribadi kalian sendiri,lihat saja aku akan bertindak dan tak akan memberi ampun pada kalian yang berani melakukan hal itu." Mereka semua terdiam tak bisa melakukan sesuatu setelah apa yang dikatakan oleh tuannya.
