perjalanan seorang anak yatim yang berusaha menjadi pendekar untuk membalaskan dendam atas kematian pamannya karena perampokan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membebaskan Sandera
setelah selesai makan daging ular panggang Buraki Arya mencoba merasakan apa apa perubahan pada racun tubuhnya ia menggelengkan kepala karena tak ada pengaruh sama sekali daging ular yang kebal racun itu pada racun di tubuhnya, Arya memeriksa Ki Dugila , namun semua hangus terbakar karena serangannya.
Arya melanjutkan perjalanannya masuk makin dalam. menurut Ki Dugila mereka menahan para pendekar yang masuk ,ia berniat mencari mereka. Dan sepertinya Ki Dugila tidak seorang diri tetapi masih ada teman nya yang lain .
" cepat gali jangan malas!" saat memasuki perkampungan Sugih Waras, Arya mendengar bentakan keras .
.Arya mengendap endap mendekati asal suara itu, suara itu seperti dari sebuah tebing karena suaranya terdengar menggema.
Arya memanfaatkan rimbunnya pepohonan yang ada di sana Arya terus berpindah dari satu pohon ke pohon lain, ia menggunakan ilmu meringankan tubuhnya untuk berpindah.
Di kaki sebuah bukit beberapa orang dengan kaki dan tangan terikat terlihat mencoba menggempur dinding tebing.
Di samping mereka ada beberapa orang yang sedang memperhatikan Sebuah peta
Dari penampilannya Arya bisa melihat jika semua yang bekerja dan di terikat itu adalah pendekar pendekar muda, ada dua wanita muda yang juga terikat dan bekerja menggunakan linggis dan pacul, Arya melihat jika semuanya bekerja dengan tenaga biasa, tidak memakai tenaga dalam.
" apa tenaga dalam mereka di lumpuhkan?" tanya Arya dalam hati,
" broool"
" sudah tembus , sudah tembus" saat Arya merenung satu teriakan dan suara dinding yang pecah terdengar.
Di balik dinding itu ternyata ada sebuah goa yang tersembunyi.
" cepat panggil ketua , Purwa Geni " seru seorang pria paruh baya dengan pakaian pendekar berwarna abu abu, di tangannya tergenggam pedang dengan pita biru , yang menandakan ia pendekar pedang yang cukup ternama dan terdaftar di kerajaan.
" kamu saja Sindang " balas orang yang di panggil Purwa Geni , matanya tak lepas dari seorang pendekar wanita yang sedang berdiri di sisi goa yang baru terbuka.
" huh, di suruh malah balik nyuruh, kamu dari kemarin memperhatikan Andini, tapi tak berani mendekatinya!" ejek Sindang pada Purwa Geni , penampilan Purwa Geni sedikit nyentrik bajunya berwarna warni, dengan tubuhnya yang sedikit pendek membuat ia terlihat lucu , namun ilmunya sangat tinggi ia bisa mengeluarkan gelombang api dengan kekuatannya .
" belum waktunya nanti juga pasti akan ku dapatkan , baik secara halus maupun kasar!" timpal Purwa Geni dengan senyum licik terulas di bibirnya
" huh , paling kamu menggunakan obat perangsang untuk bisa menggagahinya !" seru Sindang sambil berdiri dan hendak memanggil ketua mereka.
" ha ha ha, yang penting aku bisa bisa menikmatinya " balas Purwa Geni tertawa.
Purwa Geni menatap kepergian Sindang menuju desa Sugih Waras, saat di lihatnya Sindang telah jauh, ia mendekati wanita yang dari tadi di pandangnya.
" kamu ikut aku ke dalam memeriksa!" ucapnya keras dan menarik tali yang mengikat kedua tangan wanita itu.
" aargh"
" yang lain saja tuan, aku lelah" tolak wanita itu, karena. Ia merasakan bahaya akan ajakan itu, apalagi dia melihat lelaki itu berulang kali menatapnya dengan mata penuh nafsu.
"plaaaak"
" aaaah"
Baru saja wanita selesai bicara satu tamparan mengenai pipinya membuat ia menjerit kesakitan
". Berani kamu menolak ku!" teriak Purwa Geni, dengan kasar ia menarik tali pengikat , membuat wanita itu mau tak mau mengikuti tarikan Purwa Geni.
setelah Purwa Geni masuk, keadaan menjadi sepi, para pendekar yang terikat hanya bisa saling tatap . Arya memakai topeng Naga Beracun dan melesat ke arah mereka
Wuuush
tap
Arya dengan cepat turun, ia menotok beberapa urat di tubuh salah satu pendekar pria yang berada di dekatnya
" ah, terima kasih tuan" ucap pendekar muda itu, ia menggerakkan tangannya
tas
tas
Dengan sekali sentak tali yang mengikat kaki dan tangannya , tali itu langsung putus berhamburan.
" ceritakan padaku, kenapa kalian bisa tertangkap oleh mereka?" tanya Arya , setelah melepas totokan yang melumpuhkan tenaga dalam mereka.
" awalnya kami mendapat berita ada harta Karun di hutan Gandul ini, tetapi saat masuk kami di serang ular besar , dan racun ular itu membuat kami tak sadar" jawab seorang pendekar muda ,
" kalian pergilah, dan panggil pendekar putih lainnya, aku akan mencoba membantu pendekar wanita yang di bawa ke dalam" ucap Arya sambil melangkah ke dalam goa.
" Baik tuan, tetapi bagaiman dengan ular besar di hutan itu ,kami tak sanggup menghadapi racunnya" ucap seorang pendekar muda.
" ular itu sudah tewas, pergilah" sahut Arya.
" baiklah, harap tuan berhati hati, kami akan segera kembali ,dan maaf nama tuan siapa?" tanya nya lagi
" panggil saja, Naga Beracun " sahut Arya , para pendekar itu terdiam sesaat , lalu berputar keluar dari hutan Gandul itu.
Arya perlahan. Masuk ke dalam goa itu, goa itu ternyata sangat dalam dan menjorok ke dalam perut bumi .
" tidak lepaskan," satu teriak wanita terdengar ,
" itu sepertinya teriakan wanita yang tadi di bawa ke dalam " ucap Arya dalam hati.
" he he he, nanti aku akan lepaskan, setelah kamu memuaskan diriku" terdengar suara Purwa tertawa
Arya dengan cepat mendekat
"breeet"
" oh, tidaaaak, toloooong" teriak wanita itu saat bajunya di renggut paksa oleh Purwa hingga robek besar.
" huh , lelaki tak punya malu!" seru Arya sambil berjalan ke arah suara
" siapa itu!" bentak Purwa , Arya perlahan masuk , ia melihat wanita itu terduduk di sudut dengan memegangi bajunya yang robek.
" lepaskan wanita itu," ucap Arya dingin
" he he he ,enak saja ,aku sudah lama mengincarnya ,dan sekarang saat ia sudah berada di tanganku kau ingin mengambilnya, langkahi dulu mayatku! Seru Purwa sombong, karena yang datang hanya seorang pemuda biasa.
" baiklah jika itu mau mu" ucap Arya , dengan gerakan cepat ia melesat
"wuuut"
" desh"
" braaak"
" aaargh"
Purwa terpental terkena serangan dari Arya, ia bangkit dan berteriak marah
" Kurang ajar" teriak Purwa marah, ia melesat ingin membalas serangan Arya.
" Hiaaat"
" Wush"
" wuuut"
" Plaaak"
" Blaaar"
Arya menangkis serangan telapak tangan Purwa Geni dengan telapak tangan nya yang sudah di aliri tenaga dalam nya, pertemuan tenaga dalam itu membuat ledakan besar, Purwa terpental dua tombak sedangkan arya bergeser satu langkah ke belakang.
" uhuk"
" uhuk"
Purba terbatuk dadanya terasa sesak. Ia bangkit menatap tak percaya jika tenaga dalam lawannya di atas tenaga dalam miliknya sedangkan usia jauh lebih muda dari dirinya.
"Kau....kau Naga Beracun?" tanyanya kaget. Di sisi lain Arya juga terkejut dengan keadaan purwa yang tak terpengaruh racun dari tubuhnya.
" he he he, kamu benar, hanya saja sangat di sayangkan kamu harus mati di sini!" seru arya dengan di iringi tawa seram, Purwa Geni Kaget jika orang yang di hadapannya adalah Naga Beracun, Orang yang di cari oleh Kerajaan Matahari.
Otaknya berputar keras mencari cara agar bisa meloloskan diri dari Naga Beracun, awalnya ia mengira jika Naga beracun hanya mengandalkan racun saja ternyata tenaga dalamnya sangat tinggi
apa rencana Purwa Geni agar bisa lolos dari tangan Naga Beracun......
Baba bab berikutnya.....