Windi yang seharusnya menikah dengan Refa justru malah menikah dengan Wisnu kakak tertua Refa.
Windi yang kala itu sedang hancur karena melihat Refa yang sedang bersama dengan seorang wanita dari masa lalu nya membuat Windi mengakhiri pertunangan nya.
Keputusan yang diambil Windi membuat dirinya menjadi frustasi hingga, Berakhir di club malam untuk melampiasakan kerisauan hatinya. Namun dirinya tidak sengaja bertemu dengan Wisnu.
Pertemuan dan kesalah pahaman yang tidak di sengaja terjadi membuat keduanya terjebak dalam sebuah ikatan Suci yang abadi.
Takdir yang terjadi pada mereka membuat keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kebohongan dan kebenaran yang tersimpan rapat kembali terbuka.
Apakah Mereka Mampu menghadapi ini bersama? dan Akan kah ada cinta di antara mereka berdua?
Yukk Ikuti Kisahnyaa~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uwpw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kedua kalinya
Windi tengah bersiap untuk pergi menemui Refa sebelum ia pergi ke luar Negeri beberapa hari.
Windi mengambil ponsel nya lalu mencari nomor Refa lalu menekan nomor refa. Suara dering telfon pertama sampai terakhir terdengar namun Refa belum mengangkat telfonnya juga.
Kenapa dia tidak mengangkat telfon ku. Apa dia sedang meeting hingga dia tidak mengangkat telfon ku. Batin windi
Windi kembali berusaha untuk kembali menelfon Refa tapi Refa tak kunjung mengangkat telfonnya. Sampai ke panggil yang ke 3 kalinya Refa mengangkat telfonnya.
“ Halo Fa kamu kemana? Kenapa baru mengangkat telfon ku?” ujar kesal windi
Refa hanya diam dan menghembuskan nafasnya.
“ Fa? Kamu kenapa kok diam aja si.” tanya windi
Refa diam mesih diam menunggu perkataan windi
“ Fa?”
Refa menghembuskan kasar nafasnya. “ iya sayang aku baik-baik saja. Tumben kamu nelpon aku. Apa kamu merindukanku sayang?” goda Refa.
Sebisa mungkin Refa menutupi rasa kecewa dan sakit hati saat ia mendengar perkataan kakaknya tadi.
“ Aish! Narsis banget kamu.”grutu windi
Refa tertawa mendengar perkataan windi. “ Terus kamu kenapa nelpon aku kalau kamu tidak merindukanku hem?” tanya Refa
“ Terserah kamu deh. aku hanya ingin bertemu dengan mu sekarang. Apakah bisa?” tanya windi
Refa diam sejenak mendengar perkataan windi. “ Tuh kan kamu bener merindukan ku." Ujar Refa dengan percaya diri.
“ Tidak! Jadi kamu mau bertemu dengan ku tidak?” tanya windi kembali
“ Baik lah sayang kita akan bertemu di café biasa yah sayang." Ujar Refa
“ Oke baiklah sampai jumpa." Ujar windi lalu langsung mematikan telfonnya.
Aku akan beralasan kepadanya bahwa perusahaan menyuruhku untuk mensurvei produk obat di Singapore. Batin windi
***
Setalah panggilan telfon berakhir Refa menatap wisnu yang mesih duduk di sofa dan menunggu Refa yang mengangkat telfon windi
“ Ada apa?” tanya wisnu
“ Dia ingin bertemu dengan ku.” ujar Refa
Wisnu diam sejenak dan memperhatikan raut wajah Refa yang berubah menjadi sendu. Wisnu menghela nafasnya
“ Pergi la temui dia mungkin ada yang ingin dia bicarakan." Ujar wisnu
“ Tapi kak bagaimana jika dia menemui ku untuk mengakhiri hubungan kami berdua dan memilih dengan pria yang kakak ceritain kepada ku." Ujar Refa dengan wajah yang sangat Sendu
Wisnu melihat kearah Refa. “ Dengar kan ku jangan berfikiran buruk sebelum kamu mengetahui semuanya." Ujar wisnu yang berusaha meyakinkan Refa
Refa yang mendengar perkataan wisnu ada benarnya. Lebih baik dia pergi sekarang.
“ Baiklah kalau begitu aku pergi dulu kaka." Ujar Refa. lalu Refa mengambil jas serta kunci mobil nya lalu pergi meninggalkan wisnu sendirian di ruangannya.
Wisnu yang mesih di ruangnya mesih kembali memikirkan tentang windi dan Refa
Aku harus mencari tau siapa windi sebenarnya. Batin wisnu
***
Di perjalanan refa kembali mengingat ucapan kakaknya tadi ketika di kantornya tentang windi.
apa benar yang dikatakan Kaka tadi? bahwa Windi memiliki kekasih lain selain diriku? atau ada sesuatu yang di sembunyikan dari ku . batin Refa
Flashback on
Wisnu menghembuskan nafasnya.” Apa kamu yakin akan menerima apa yang akan ku katakana?” tanya wisnu
Refa mengagukan kepalanya bahwa ia sangat yakin dan penasaran dengan apa yang akan di katakana oleh wisnu
“ Baiklah. Saat aku ingin bertemu dengan klien ku di restaurant CDE aku tak sengaja melihat..” wisnu diam sejenak ia ragu ingin melanjutkan perkataannya.
“ Melihat apa kak?” desak Refa
Wisnu kembali menghela nafasnya. “ Tadi kaka melihat windi sedang bersama pria lain dan terlihat sangat dekat sekali." Ujar wisnu
Refa yang mendengar kan perkataan kakaknya langsung merasakan sesak di dadanya. “ Apa maksud mu kaka?” tanya Refa .
Wisnu melihat kearah wisnu dan menatap Refa dengan intens. “ Aku melihat windi dengan pria lain dan aku melihat nya dengan pria lain bukan hanya sekali tapi ini untuk kedua kalinya." Ujar wisnu
“ Kedua kalinya maksud kaka?” Refa semakin di buat bingung dengan perkataan kakaknya
Wisnu mengagukan kepalanya.” Yah kamu benar aku melihatnya bersama pria lain untuk yang pertama kalinya saat aku menghadiri acara pembukaan restaurant aditama waktu itu aku melihat windi mengandeng tangan pria lain dengan sangat mesra dan sangat ak-" Perkataan wisnu terpotong saat Refa menyela perkataanya
“ Cukup kaka. Kamu pasti berbohong karena pada malam itu windi bersama ku dan kamu liat sendiri kan malam itu bahwa windi bersama ku dan juga sama mama dan papa untuk membahas pertunangan dan pernikahan kami." Elak Refa dengan perkataan wisnu
" Dan untuk tadi saat kamu sedang meeting itu yang kamu liat bukan Windi karena Windi sedang bersama ku di apartemennya Kaka." sambung Refa
Wisnu diam sejenak mendengar perkataan Refa dan apa yang dia katakan benar karena ketika dia pulang dia melihat windi di sana dan memakai baju yang berbeda dengan windi yang ditemui di acar pembukaan.
“ Ya kamu benar aku melihatnya di rumah waktu itu tapi aku juga melihat nya di sana.” Ujar wisnu
“ Maksud kamu apa kak? Apa windi memiliki kembaran? Tapi tidak mungkin karena windi bilang kepada ku bahwa dia sebatang kara kaka dan saudara nya berada jauh darinya.” Ujar Refa
“ Aku pun juga tidak tau." Ujar wisnu. Keduanya Terdiam dalam kesunyian dan larut dalam fikiran mereka masing-masing.
Hening
Hening
Hening
“ Kaka apakah mungkin windi menyembunyikan identitas yang sebenarnya." Ujar Refa tiba-tiba dan memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
Wisnu menatap ke arah Refa.” Entahlah mungkin saja begitu." Ujar wisnu
“ Apa aku harus menyelidikinya kaka?” tanya Refa
“ Itu terserah kamu fa." Ujar wisnu
Tak lama terdengar suara dering telfon milik Refa. Refa bangun dari duduknya dan berjalan ke meja kerjanya untuk mengambil ponselnya. Dilayar terlihat panggil dari windi. Refa tidak mengangkatnya dan membiarkannya.
“ Kenapa tidak kamu angkat fa?” tanya wisnu
“ Tidak apa-apa kaka.” jawab Refa berbohong
Refa pun kembali ke sofa dan duduk bersama wisnu. Telfon Refa kembali berdering. Namun Refa tetap mengabaikannya sampai panggilan ke tiga kalinya wisnu benar-benar pusing mendengar dering telfon Refa
“ Hei kamu angkat saja siapa tau penting." Ujar kesal wisnu
“ Sudah biarkan saja paling windi yang menelfon." Ujar santai Refa
“ Kamu ini cepat angkat siapa tau penting." Ujar wisnu dengan sangat kesal
“ Huh baiklah.” Refa pun berjalan mengambil telfonnya. Ia menghembuskan nafasnya serta tersenyum lalu ia mengangkat telfon nya dan menempelkan telfonnya ditelinga nya.
Flashback of
Oh aku lupa,Apa Wisnu sengaja bikin Windi salah paham? Kan Wisnu menyukai Windi dari pertama dia melihat Windi..ckckc Licik juga cara Wisnu..