Pernikahan Yang Ketiga

Pernikahan Yang Ketiga

1. Hanya Ibu Tiri

"Kenapa kau ke sini lagi?" hardik Amora dari balik pintu yang baru saja terbuka. Tangannya terlipat di dada, tatapannya tajam, dan wajahnya menegang. Ia, anak kandung dari mendiang suami Ratna, kini telah berkeluarga dan tinggal di rumah peninggalan ayahnya.

Ratna tersenyum kecil, berusaha menenangkan hatinya yang mendadak gelisah. "Mama hanya ingin melihat cucu Mama, Nak. Warung kopi kan belum buka, jadi Mama pikir tak mengapa lah Mama mampir sebentar melihat keadaan kalian.”

"Dia bukan cucumu!" potong Amora lantang, suaranya menggema hingga membuat Ratna sedikit tersentak. "Dia anakku. Dan kau tak perlu sering-sering datang kemari!"

Sekilas, mata Ratna berkaca. Sorot matanya sayu, dengan keriput di sudut-sudutnya yang tampak lebih dalam saat ia mencoba menahan tangis. “Amora ... kenapa kamu berkata seperti itu? Bukankah kalau dia anakmu, artinya juga cucu Mama?”

"Jangan sok perhatian begitu!" Amora membuang muka dan diam sejenak.

"Kau bukan ibu kandungku! Kau hanya perempuan yang dinikahi papaku, itu pun pasti hanya karena harta! Dan setelah Papa meninggal, kau bertahan di rumah ini seolah-olah semuanya adalah milikmu. Kau pikir aku tidak tahu?"

Tubuh Ratna sedikit bergetar. Napasnya terlihat naik turun. Namun, ia tetap berusaha berdiri tegak setelah meletusnya ucapan yang lebih tajam dari bilah pisau.

Ia sungguh tak menyangka, Amora, anak suami yang ia rawat semenjak meninggal sepuluh tahun lalu, bisa mengatakan hal sekeji itu terhadapnya.

“Jika Mama memang hanya datang untuk kekayaan papamu, takkan mungkin Mama bertahan sendiri menjalankan usaha warung kecil untuk menghidupi kita."

"Mama hanya ingin tetap menjadi Ibu di dalam hidupmu, meski hanya menjadi sosok bayangan yang kamu benci. Setidaknya, Mama bisa merawat anak dari suami Mama, meskipun bukan anak yang lahir dari rahim Mama."

"Hentikan!" Amora berseru dengan mata memerah membara. "Hubungan kita telah selesai di saat aku menikah dengan Mas Dirli. Dan kau, bukan siapa-siapa lagi, bagiku."

Ratna memejamkan mata, menahan bulir bening yang nyaris luruh. “Mama memang bukan ibu kandungmu, Amora. Tapi Mama mencintaimu seperti anak Mama sendiri. Mama tidak pernah membedakanmu … bahkan ketika anak kandung Mama sendiri memilih untuk menjauh.”

Amora terdiam. Bibirnya mengatup rapat, tetapi tatapannya semakin tajam.

"Kau hanya mencari pelarian dari anakmu yang tak mau lagi menemuimu, bukan? Hanza sudah dewasa, dan dia pun pasti tahu siapa ibunya yang sebenarnya. Kau datang padaku karena tak ada lagi tempat untuk kau tuju.”

"Sudah lah! Jangan usik hidupku lagi! Pergi lah! Urus saja warung kopimu itu!"

Bibir Ratna terkatup. Akhirnya ia mengangguk pelan. Namun, terlintas satu hal yang ingin diberikan kepada bayi kecil berusia enam bulan itu. Ia mengeluarkan dompet dan mengeluarkan beberapa lembar ratusan ribu.

"Mama tak sempat membelikan cucu Mama, mainan. Namun, kamu bisa membelikannya dengan uang ini," ucap Ratna menyerahkan uang ke hadapan Amora.

Amora menerima uang itu tanpa kata. Ia tidak menoleh, namun jemarinya menggenggam erat lembaran itu. Mulutnya tak bersuara, tapi sudut bibirnya melengkung samar. Kali ini, Ia merasa menang menghadapi sang ibu tiri.

'Mayan, buat beli skincare, biar tetap cantik meski udah memiliki anak,' batinnya. Tangannya mengayun pelan, isyarat bagi Ratna agar segera pergi.

Ratna menunduk dan mengangguk pelan. Ia melangkah mundur, membalikkan badan dengan sisa harga diri yang ia genggam erat. Air mata tak lagi tertahan. Ia menyeka pelupuk matanya sambil melangkah menjauh, membawa perih yang tak mampu ia ucapkan.

Saat berjalan menyusuri trotoar menuju warung kopi, langkah Ratna terhenti. Di kejauhan, seorang anak berseragam putih-merah tampak sempoyongan, tangan kecilnya memegangi perut.

“Nak, kamu kenapa?” Ratna spontan melangkah cepat mendekatinya.

Belum sempat sang bocah menjawab, tubuh mungil itu ambruk—jatuh tepat ke pelukannya.

“Nak...? Nak?” Ratna memanggil panik, menepuk-nepuk pipi si bocah dengan lembut. Tidak ada reaksi.

Matanya celingukan, panik. Kiri—kosong. Kanan—sepi. Tapi di seberang jalan, ia melihat seorang pria tua dengan jaket ojek daring tengah duduk di atas motornya, menunggu orderan.

Ratna melambaikan tangan. “Pak! Tolong!”

Pria itu menunjuk dirinya, agak ragu. Ratna mengangguk keras. “Iya, Bapak! Tolong!”

Dengan wajah cemas dan penasaran, sang pengemudi menyalakan motornya, menyeberangi jalan.

“Kenapa, Bu? Anaknya kenapa?” tanyanya.

“Dia bukan anak saya ... Tapi dia butuh pertolongan,” jawab Ratna dengan suara bergetar. “Tolong bantu saya bawa dia ke rumah sakit. Saya mohon.”

Mata pria itu menatap anak yang pingsan dalam pelukan Ratna. Sesaat hening seolah menimbang atau mungkin menilai. Lalu ia mengangguk.

“Ayo Bu, naik. Kita antar sekarang.”

Ratna masih memeluk erat tubuh bocah yang lemas di dekapannya. Pria tua dengan jaket ojek daring telah turun dari motornya mencoba membantu untuk menaikkan bocah itu.

Dengan susah payah, mereka mengatur posisi agar Ratna dan anak itu sama-sama nyaman di bangku penumpang.

Dalam perjalanan, pria itu melirik Ratna lewat spion. “Anak siapa itu, Bu?”

Ratna menggeleng pelan. “Saya tidak tahu, Pak. Saya bahkan tidak tahu siapa namanya. Tapi, saya tak tega melihat dia pingsan begini. Mungkin dia belum sempat sarapan atau mungkin memang sedang kurang sehat.”

Pria itu diam sejenak. Lalu bertanya lagi, suaranya agak pelan, menimbang takut menyinggung perasaan.

“Suami Ibu tidak keberatan jika Ibu menolong anak yang tak dikenal seperti ini?”

Ratna terdiam. Rautnya pun berubah drastis. “Suami saya sudah meninggal... sepuluh tahun lalu. Kalau pun masih hidup, mungkin akan tetap sama perlakuannya sepertiku."

“Oh...” Suara pria itu turun satu nada.

“Maafkan saya, Bu.”

Ratna tersenyum kecil, walau matanya masih sembab. “Tak apa. Saya terbiasa sendiri, Pak. Lagipula, hidup itu bukan soal ikatan darah, tapi siapa yang memiliki hati.”

Pria itu melirik spion lagi, lebih lama. Ada sorot kagum di matanya yang sebelumnya tersembunyi di balik helm dan jaket lusuh.

Sesampainya di rumah sakit, ia langsung melompat turun, membantu Ratna, dan mengurus administrasi seolah ia sudah terbiasa melakukannya. Bahkan, saat petugas menanyakan jaminan biaya, ia langsung mengeluarkan dompet dan menyerahkan kartu platinum dengan inisial timbul R.H. di sudutnya.

Petugas menatap kartu itu, lalu beralih heran menatap pria berpakaian ojek daring itu.

“Pak, Anda ini...?”

Pria itu hanya menaruh telunjuk di bibir, memberi kode agar petugas diam.

Petugas itu menatap nama di kartu, lalu menatap pria itu sekali lagi. Namun, pria tua itu sudah berbalik, melangkah tenang seperti angin.

Ratna yang sedang mengelus kepala anak kecil itu tak menyadari apa pun. Tapi diam-diam, pria itu terus memperhatikannya.

Sesaat setelah anak itu dibawa ke ruang perawatan, Ratna terduduk di kursi tunggu. Ia merasa cukup khawatir dan tak sengaja melihat tukang ojek tua yang tadi mengantarnya.

Pria tua itu membuka helm denga perlahan, menatap Ratna dari samping. Rambutnya sudah memutih, tapi wajahnya tampak bersih dan rapi.

“Kalau boleh tahu, Ibu tinggal di mana?” tanyanya hati-hati.

“Tak jauh dari sini, saya punya warung kopi kecil,” jawab Ratna. “Saya hanya tinggal sendiri.”

“Suaminya sudah lama meninggal, ya?”

Ratna mengangguk. “Ya, begitu lah. Saya memiliki satu anak tiri dan satu putri kandung. Hanya saja, tak ada yang menganggap keberadaan saya karena masa lalu saya begitu kelam."

Terpopuler

Comments

Endang Juarini

Endang Juarini

masih mendingan dirawat ibu tiri yg punya masalalu yg kelam dari pada dianiaya ibu tiri yg kejam. ngga dikasih makan sehari udah mati kamu. kamu tidak ada kaitannya dengan masalalu itu. asal ibu tirimu bertanggung jawab mengurus kamu

2025-07-09

0

Syahril Maiza

Syahril Maiza

meskipun dia bukan ibu yang melahirkan mu, setidaknya dia tetap merawatmu meski tak ada LG ayahmu

2025-05-24

2

Safira Aurora

Safira Aurora

wah, sepeetinya ini Ratna mantan istri Asmara di pf sebelah ya 🤣

2025-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 1. Hanya Ibu Tiri
2 2. Tukang Ojek Misterius
3 3. Pelukan dalam Jaket Hijau
4 4. Bukan Cinta dalam Sekejap
5 5. Konsekuensi
6 6. Akibat Ulah Istri
7 7. Terima!
8 8. Melamar Untuk Kedua Kali
9 9. Pernikahan Para Sepuh
10 10. Senja Menjadi Saksi
11 11. Salah Rumah
12 12. Malam Pernikahan Tak Sesuai Harapan
13 13. Aku Telah Memiliki Istri
14 14. Euro di Dompet Tukang Ojek
15 15. Suami Baru Penuh Rahasia
16 16. Full Service
17 17. Keponakan Dadakan
18 18. Menaikkan Harga Diri
19 19. Menggenggam Harga Diri
20 20. Persimpangan Takdir
21 21. Permintaan Robin
22 22. Nasi Uduk Porsi Kuli
23 23. Saatnya Menjadi Pelayan
24 24. Antara Warung Kopi dan Kantor Elite
25 25. Bekal dari Istri
26 26. Menanti Rezeki
27 27. Jam yang Diminta Kembali
28 28. Terpaksa Setuju
29 29. Terungkap Fakta
30 30. Pertemuan Setelah Dua Dekade
31 31. Siasat Amora
32 32. Nyonya Robin Hadinata
33 33. Bayang-bayang Masa Lalu
34 34. Tak Pernah Padam
35 35. Kehadiran Nancy dan Putranya
36 36. Siapa Bryan?
37 37. Anak sebagai Alat
38 38. Robin di Balik Layar
39 39. Kembalilah ke Tempatmu
40 40. Menopause
41 41. Bukan Lagi Surgaku
42 42. Anak yang Menjadi Harapan
43 43. Rencana Robin part xx
44 44. Pria Masa Lalu Ratna
45 45. Luka yang Tak Selesai
46 46. Di Balik Dapur Warung Kopi
47 47. Hadiah di Ujung Waktu
48 48. Detak yang Kembali
49 49. Ingin Mengenal Semua Duniamu
50 50. Ketika Mertua Amora Datang
51 51. Kebahagiaan Menjadi Ayah
52 52. Jika Hanza Menolakku Lagi ...
53 53. Belenggu Masa Lalu
54 54. Pelukan Setelah 15 Tahun
55 55. Dari Tempat yang Sama
56 56. Terminal Pemisah
57 57. Membuka Identitas
58 58. Bayangan di Balik Amora
59 59. Antara Ibu Mertua dengan Ibu Tiri
60 60. Vonis
61 61. Demi Buah Cinta
62 62. Mimpi Hanza
63 63. Selamat Datang di Rumah Kita
64 64. Curahan Hati Amora
65 65. Perubahan Amora
66 66. Mengasuh Bersama
67 67. Perjuangan Menjadi Ibu
68 68. Kita Akan Membesarkannya Bersama
69 69. Kepergian untuk Selamanya
70 70. Raffael tanpa Sentuhan Ibu
71 sekuel Pak Robin
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Hanya Ibu Tiri
2
2. Tukang Ojek Misterius
3
3. Pelukan dalam Jaket Hijau
4
4. Bukan Cinta dalam Sekejap
5
5. Konsekuensi
6
6. Akibat Ulah Istri
7
7. Terima!
8
8. Melamar Untuk Kedua Kali
9
9. Pernikahan Para Sepuh
10
10. Senja Menjadi Saksi
11
11. Salah Rumah
12
12. Malam Pernikahan Tak Sesuai Harapan
13
13. Aku Telah Memiliki Istri
14
14. Euro di Dompet Tukang Ojek
15
15. Suami Baru Penuh Rahasia
16
16. Full Service
17
17. Keponakan Dadakan
18
18. Menaikkan Harga Diri
19
19. Menggenggam Harga Diri
20
20. Persimpangan Takdir
21
21. Permintaan Robin
22
22. Nasi Uduk Porsi Kuli
23
23. Saatnya Menjadi Pelayan
24
24. Antara Warung Kopi dan Kantor Elite
25
25. Bekal dari Istri
26
26. Menanti Rezeki
27
27. Jam yang Diminta Kembali
28
28. Terpaksa Setuju
29
29. Terungkap Fakta
30
30. Pertemuan Setelah Dua Dekade
31
31. Siasat Amora
32
32. Nyonya Robin Hadinata
33
33. Bayang-bayang Masa Lalu
34
34. Tak Pernah Padam
35
35. Kehadiran Nancy dan Putranya
36
36. Siapa Bryan?
37
37. Anak sebagai Alat
38
38. Robin di Balik Layar
39
39. Kembalilah ke Tempatmu
40
40. Menopause
41
41. Bukan Lagi Surgaku
42
42. Anak yang Menjadi Harapan
43
43. Rencana Robin part xx
44
44. Pria Masa Lalu Ratna
45
45. Luka yang Tak Selesai
46
46. Di Balik Dapur Warung Kopi
47
47. Hadiah di Ujung Waktu
48
48. Detak yang Kembali
49
49. Ingin Mengenal Semua Duniamu
50
50. Ketika Mertua Amora Datang
51
51. Kebahagiaan Menjadi Ayah
52
52. Jika Hanza Menolakku Lagi ...
53
53. Belenggu Masa Lalu
54
54. Pelukan Setelah 15 Tahun
55
55. Dari Tempat yang Sama
56
56. Terminal Pemisah
57
57. Membuka Identitas
58
58. Bayangan di Balik Amora
59
59. Antara Ibu Mertua dengan Ibu Tiri
60
60. Vonis
61
61. Demi Buah Cinta
62
62. Mimpi Hanza
63
63. Selamat Datang di Rumah Kita
64
64. Curahan Hati Amora
65
65. Perubahan Amora
66
66. Mengasuh Bersama
67
67. Perjuangan Menjadi Ibu
68
68. Kita Akan Membesarkannya Bersama
69
69. Kepergian untuk Selamanya
70
70. Raffael tanpa Sentuhan Ibu
71
sekuel Pak Robin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!