NovelToon NovelToon
Langit Memerah Di Pajang

Langit Memerah Di Pajang

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Dendam Kesumat
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Pergolakan bathin , antara dendam dan kebenaran seorang anak manusia di masa itu.

Dengan segala kelemahan nya yg membuat diri nya terasa begitu di rendahkan oleh orang sekelilingnya.

Bahkan tanpa kemampuan apa pun , ia amat begitu menderita.

Hingga pada waktu nya , diri nya menemukan keberuntungan yg tidak terhingga,.

Apa yg selanjut nya terjadi ,,..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#3 Sebuah rahasia

Sejenak kedua orang itu pun terdiam , larut dalam pikiran nya masing-masing.

Kemudian kakek Tohsara pun angkat bicara,

" Mungkin sudah saat nya aku menurunkan ilmu yg ku miliki kepada mu murid ku, karena rasa-rasa nya waktu sudah tidak akan lama lagi " ungkap kakek Tohsara.

Danurwedha memandangi wajah orang tua yg memiliki ilmu peringan tubuh yg sangat tinggi ini, dari pancaran wajah nya tersirat kesungguhan dalam ucapan nya tadi.

" Maksud guru, apakah diri ku memang sudah pantas untuk menerima ilmu mu itu ?" tanya nya kepada sang guru.

" Sudah !, hanya saja diri mu harus lebih banyak berlatih agar ilmu tersebut dapat kau kuasai dengan sempurna, dan kelak , engkau pun dapat belajar lagi kepada orang lain agar lebih banyak ilmu yg kau miliki itu " ujar Kakek Tohsara lagi.

" Apakah tidak akan bertentangan guru, ilmu yg ku dapat dari guru dengan ilmu orang lain itu ?" tanya Danurwedha kemudian.

Kakek Tohsara pun menjelaskan bahwa kehebatan dan kelebihan dari Sultan Hadiwijaya yg menjadi raja di raja Pajang adalah karena kemampuan nya menyerap ilmu dari berbagai tokoh-tokoh sakti yg ada di tanah jawa ini termasuk salah satu nya sunan Kudus dan sunan Kalijaga.

Bahkan banyak lagi ia menimba ilmu dari yg lain nya, sehingga kesaktian nya sulit di cari banding nya untuk saat ini, terang kakek Tohsara menjelaskan.

Ia pun menyebutkan kepada sang murid untui tidak bermalas-malasan dalam belajar apalagi diri nya saat ini masih berusia sangat muda sekali.

" Pesan guru mu ini, terus lah belajar dan jangan mudah menyerah apalagi merasa digjaya dan berlaku sombong, karena itu semua kelak akan menghancurkan mu, dan mulai saat ini aku akan menurunkan sebuah ilmu yg ku beri nama Jurus Jari Seribu Bayangan, mungkin kelak hanya diri mu sajalah yg akan memiliki nya " ucap kakek Tohsara.

Ia pun mengatakan lagi bahwa ilmu yg akan diturunkan nya ini menitik beratkan pada kemampuan tenaga dalam dan juga ilmu peringan tubuh yg sangat mumpuni.

Sebab ilmu tersebut memang akan menggunakan kedua belah telapak tangan dan ke sepuluh jari tangan tersebut sebagai senjata nya , yg akan dapat menyerang lawan.

" Jadi mulai sekarang, asah terus lah kemampuan tenaga dalam yg telah kau miliki itu dan juga ilmu peringan tubuh yg kau punya, karena jurus Jari Seribu Banyangan ini akan sangat ampuh dengan kedua ilmu tadi bersanding " jelas nya.

Kakek Tohsara pun mengajak Danurwedha ke sebuah tempat yg agak lebih tersembunyi.

Di situ lah ia kemudian memerintahkan kepada bocah remaja ini untuk mulai mengikuti semua gerakan nya.

Dari yg paling dasar , kuda-kuda yg sempurna hingga pada gerakan inti dari jurus Jari Seribu Bayangan tersebut.

Dengan bersungguh-sungguh Danurwedha pun mengikuti semua gerakan tersebut.

Hingga pada akhir nya keadaan pun eah menjelang sore, tiba saat nya Danurwedha untuk kembali pulang.

Pada hari itu hati bocah yg beranjak remaja ini sangat senang sekali karena telah mendapatkan satu latihan ilmu kanuragan yg merupakan tataran tertinggi dari yg di miliki oleh guru nya ini.

Walaupun itu sebenar nya masih awal nya saja, tetapi ia pun sudah sangat bahagia.

Karena memang secara bertahap, kakek Tohsara terus menggembleng murid nya ini agar kelak bisa menjadi seorang yg patut untuk di andalkan.

Pada hari itu pula lah , peningkatan ilmu dari Danurwedha menjadi meningkat tajam.

Ia kini bukan hanya memperagakan jurus-jurus pembuka saja tetapi sudah pada titik kemampuan yg lebih tinggi lagi, gerakan nya pun semakin enteng namun mantap dalam menapak.

Kakek Tohsara memang sangat berharap kepada murid satu-satu nya untuk dapat mewarisi seluruh ilmu nya, selain ia memang sudah sangat tua , keadaan di lingkungan tempat tinggal murid nya ini pun masih sangat banyak orang-orang yg memiliki ilmu tinggi dan berbuat sewenang-wenang.

" Mungkin cukup untuk hari , kembali lah pulang, orang tua mu mungkin sedang menunggu mu , esok kita lanjutkan " ucap kakek Tohsara setelah selesai memberikan arahan kepada Danurwedha.

Bocah itu pun mengangguk dan segera bergegas meninggalkan kediaman guru nya itu, ia berjalan pulang ke kademangan Prambanan meskipun tubuh nya cukup letih akibat belajar seharian dengan guru nya itu.

Tetapi semangat nya yg sangat tinggi menghilang kan rasa penat yg di rasanya.

Cukup cepat ia tiba di rumah , sebelum mentari ke peraduan nya , bocah itu tiba.

" Mengapa terlalu sore kembali nya anak ku ?" tanya Nyi Sumi yg sibuk dengan jemuran nya.

" Ah, tadi aku ketiduran bu ! Sahut Danurwedha.

" Sana Gih makan, tadi ibu membuat pepes ikan gabus " ucap ibu nya lagi.

Mendengar pepes ikan gabus , Danurwedha pun buru-buru masuk, ia memang sangat menyukai makanan itu, dan karena itu lah diri nya sering memancing ikan di anakan kali.

Begitu tiba di dapur , aroma ikan pepes pun tersaji hingga beberapa kali bocah itu menelan ludah nya.

Setelah membuka tudung saji , nampak lah nasi dan lauk nya pepes ikan gabus tersebut.

Dengan sangat lahap nya Danurwedha pun melahap nya, apalagi tubuh nya hampir seharian ini belum terisi makanan akibat berlatih terus dengan kakek Tohsara.

Nyi Sumi yg melihat anak nya makan dengan begitu lahap nya pun tersenyum bahagia.

Sebab ia merasa bahwa putra nya ini lah satu-satu nya harta yg di miliki nya, sehingga ia teramat sayang kepada nya.

" Tadi Ki Jagabaya dan nak Parta datang kemari hendak menemui mu, apa yg telah kau lakukan sehingga orang tua teman mu itu harus datang sendiri kemari ?" tanya Nyi Sumi tatkala melihat putra nya itu telah selesai makan nya.

" Tidak ada bu!, " sahut Danurwedha menjawab.

" Ah !, tetapi tampak nya Ki Jagabaya terlihat serius bertanya mengenai diri mu, apakah ada sesuatu yg telah terjadi tadi malam ?" tanya sang ibu lagi.

Danurwedha pun kemudian menjelaskan mengenai apa yg telah terjadi tadi malam di banjar kademangan , bahwa Ki Jagabaya hampir saja tewas oleh pemimpin gerombolan si Alap-alap Hitam, tetapi beruntung pada saat itu diri nya berada dekat dengan Ki jagabaya tersebut dan berhasil menolong nya.

Nyi Sumi yg mendengar penuturan anak nya mendadak menjadi khawatir karena nya.

" Berhati-hati lah anakku, dari yg ku dengar pemimpin gerombolan alap-alap hitam memiliki banyak ilmu dan tak segan-segan menghabisi lawan-lawan nya, jadi menurut ibu , sebaik nya kau harus lebih waspada lagi " ungkap Nyi Sumi menasehati putra nya ini.

Ia tentu saja tidak ingin kehilangan putra semata wayang nya ini meskipun seringkali di ejek oleh para warga dengan sebutan keturunan genderuwo karena berambut gimbal.

Tetapi setelah mendengar kisah nya tadi, hati perempuan paruh baya ini pun mendadak khawatir.

Sehingga ia mewanti-wanti kepada Danurwedha untuk lebih berhati-hati lagi.

" Iya bu!, semua pesan ibu akan Wedha ingat ' sahut Danurwedha.

Ketika malam telah turun, bocah itu meminta izin kepada ibunda nya untuk pergi menemui ki Jagabaya .

" Pergi lah dan cepat kembali !" seru ibu nya.

" Wedha pamit bu !" ucap Danurwedha.

Ia berjalan keluar rumah nya seorang diri dengan menyusuri jalanan yg sangat sepi juga gelap.

Sedapat mungkin ia harus menghindari berpapasan dengan orang.

Karena kini bocah itu telah memiliki dasar-dasar ilmu peringan tubuh, maka ia pun segera memperagakan nya agar cepat sampai pada tujuan nya, yaitu rumah kediaman dari Ki Jagabaya.

Dan memang dalam sekejap saja ia pun tiba disana.

Rumah Ki Jagabaya cukup besar dan memiliki halaman yg cukup luas pula, mungkin rumah terbesar kedua setelah kediaman Ki Demang sendiri.

Di setiap sudut halaman rumah nya ini terpasang obor guna jadi penerang nya .

Begitu Danurwedha hendak melangkah masuk ia pun langsung di tegur oleh seorang pengawal kademangan.

" Hendak bertemu dengan siapa ?!" tanya nya kepada Danurwedha.

" Hehh, anu, aku ingin bertemu dengan Parta, ia adalah temanku " jawab Danurwedha agak gugup.

Pengawal kademangan ini memiliki perawakan yg tinggi besar , dengan sebilah golok yg ada di dalam genggaman nya menambah kesangaran nya.

" O, Parta ada di dalam, bukan kau ini lah orang nya yg telah menolong Ki Jagabaya malam kemarin ?" tanya nya kepada Danurwedha.

Tanpa menjawab bocah itu mengangguk kan kepala nya.

" Sudah sana masuk, Ki Jagabaya telah menunggu mu !" seru nya lagi.

" Baik !, terima kasih kang " balas Danurwedha.

Dengan langkah mantap ia pun masuk ke dalam rumah Ki Jagabaya ini.

Begitu tiba di pendopo rumah Ki Jagabaya ia melihat banyak orang termasuk Ki Demang sendiri.

Ada apa ?

Itu lah yg menjadi pertanyaan di dalam hati bocah ini.

1
Camad Pener
tp kayaknya Wahyu keprabon akan pergi dari pajang menuju alas mentaok atau mataram
Aang Aang anwari
perjalanan yg sulit buat danurwedha
dan pada akhirnya jadi prajurit mataram
Rafly Rafly
akankah kelak bapak dan anak akan saling berhadapan sebagai lawan di Medan perang
Rafly Rafly
karena ilmu kebal milik perampok akan sirna terkena sebulan pohon Lompong.../Tongue/
Camad Pener
akhirnya Senopati jepang panolan akan bergabung dengan Mataram sehingga memperkuat pondasi awal kerajaan Mataram, semngat
Camad Pener
memang sudah saatnya kisurojiwo mengabdi kepada Mataram supaya hidupnya lebih tenang dan kumpul lagi dengan keluarga nya
Camad Pener
apakah begal alas mentok itu bapaknya danurweda,, tunggu kelanjutan berikut nya
Camad Pener
alas mentok yang akhirnya akan menjadi sebuah kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa ini dengan panembahan Senopati yang jadi raja pertama nya
Windy Veriyanti
Danur akan semakin dikagumi dengan berhasil mengalahkan harimau...
Camad Pener
oh.. ternyata alas mentok yg dalam mimpi nya sang sultan lengser keprabon
Windy Veriyanti
nggak sabar pengen cepat Danurwedha menguasai ilmu yang diturunkan oleh gurunya
Camad Pener
tambah penasaran kelanjutannya,jos
Zahira Zahira ahda safarina
semangat thor aku mendukung mu
Camad Pener
akhirnya up juga.mks Thor semangat
Windy Veriyanti
seru 👍👏
Camad Pener
misteri nih...
Camad Pener
mantap Thor, penasaran sama Ki surojiwo jangan2 yang muncul anaknya
Windy Veriyanti
to be continued...

nggak sabar juga nunggu kedatangan si alap alap hitam dan ingin tahu bagaimana aksinya
Windy Veriyanti
semoga Danurwedha dapat memberikan sumbangsih untuk kademangannya, sehingga dia tidak dipandang rendah lagi...
Windy Veriyanti
semangat berguru dan belajar, Danur ✊️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!