Sang Putri Asli: Sandiwara Calista

Keesokan hari nya, Arzhel, Beldia dan Calista sudah pergi dari Kediaman Chamberlain sejak pukul enam pagi. Tuan Duke dan Jayendra mengantar kepergian Mereka dengan kantung mata yang berangsur-angsur menghitam.

Calista menahan senyum dengan sangat keras lantaran kondisi Mereka yang sangat kelelahan itu. Mengerjakan semua hal yang berhubungan dengan Chamberlain di berbagai aspek saja sudah keteteran, apalagi harus di tambah dengan menjadi penanggung jawab untuk membangun ulang Ibu Kota wilayah Wheatley ?

“Mereka sudah pergi.” Monolog Faelynn dan Fiorrela dari kamar masing-masing yang melihat dari jendela.

Faelynn langsung mengambil pena dan menulis di sebuah kertas.

...‘Maafkan Faelynn yang sudah menjadi alasan kepergian Calista dari Kediaman ini Ayah.. Kak Jayen... Faelynn akan menebus kesalahan Faelynn dengan sungguh-sungguh. Mata di bayar mata, gigi di bayar gigi, tangan di bayar tangan, kaki di bayar kaki, dan nyawa di bayar nyawa. Jangan marah lagi setelah ini, Ku mohon... Aku mencintai Kalian sampai-sampai takut kehilangan Kalian tepat di depan mata. Maafkan Aku.. Sungguh..’...

Usai menulis surat yang dramatis itu, Faelynn membuka tutup botol kaca yang berisi racun, lalu meneguk nya sampai habis.

“Arrgghh!!” Teriaknya yang mulai merasakan sensasi terbakar.

Para Kesatria membuka pintu dan menyaksikan Faelynn yang sudah muntah darah dengan tubuh yang gemetaran.

Para kesatria langsung berlari pada Jarrel, Jayendra juga dokter di kediaman Chamberlain. Dalam sekejap kamar Faelynn langsung ramai. Jarrel dengan kantung mata lelah nya menunggu Deri dan Elisha melakukan penanganan. Tubuh Faelynn yang terus kejang-kejang memberikan hantaman besar pada jiwa Mereka.

Di saat semua orang tengah dilanda rasa kecemasan, dari pintu kamar...

Brukh

Fiorrela sudah bertekuk lutut dengan linangan air mata. Mata nya bergetar menyaksikan raga sang Putri yang terbilang kritis saat ini.

Jarrel langsung menghampiri Fiorrela dan memberikan sebuah dekapan. Dia berusaha menenangkan Fiorrela. “Tenang saja... Dia akan selamat.. Faelynn akan selamat. Calista saja berhasil di selamatkan hari itu, Faelynn juga pasti bisa selamat.”

Tak lama setelah itu, Jayendra membacakan surat yang Faelynn tulis. Fiorrela semakin histeris dan memukul pelan da*da bidang Jarrel.

“Ini semua karena Mu! Kau memberikan hukuman kejam pada anak yang bahkan tidak pernah di bentak! Kau langsung membenci nya saat anak Mu datang. Kau memarahinya, membentak, bahkan menampar. Kau sungguh kejam Duke. Kau sangat kejam...”

Fiorrela kehilangan kesadaran dalam rengkuhan Jarrel usai menangis histeris sejak tadi.

“Aku akan menarik semua hukuman yang sudah Ku berikan! Lakukan yang terbaik agar Putri Ku sadar kembali!” Perintah Jarrel dan menggendong tubuh Fiorrela ke kamar. “Tolong jangan kenapa-napa, Fiorrela. Aku tidak mau kehilangan diri Mu juga.” Gumam Jarrel yang hampir membuat Fiorrela menarik senyum lebar.

“Sungguh, Aku sangat bersyukur memiliki rupa yang sama dengan Mu, Amrielle.” Batin Fiorrela merasa puas.

Di sisi lain Deri dan Elisha keteteran. Mereka memang bisa melakukan detoksifikasi pada Calista karena sangat mudah mengeluarkan racun dari tubuh yang sudah kebal. Namun Faelynn berbeda. Tubuh nya murni tida pernah di nodai oleh racun. Dia bahkan meminum habis semua racun dalam botol kaca kecil itu.

“Sekalipun di neraka, Aku akan menjemput Mu, sialan! Kau adalah alasan Calista menjalani kehidupan yang sangat menyesakkan! Yang sangat menyiksa! Kalau masuk neraka sekarang, itu akan menjadi kematian yang paling mudah untuk Mu!” Pekik Elisha di dalam batin dan terus melakukan penyelamatan bersama Deri.

...***...

Satu jam kemudian...

Kondisi tubuh Faelynn sudah stabil. Dia tidak lagi punya nafas yang patah-patah. Dia sudah bernafas dengan normal, hanya saja sama seperti Calista, suhu tubuh nya meningkat. Dan seluruh tubuh nya mengeluarkan bintik-bintik merah seperti di gigit nyamuk.

“Nona Faelynn berhasil selamat drai kritis.” Tutur Deri sambil menyeka keringat. Elisha sudah menyandarkan tubuh di tembok. Dia juga ngos-ngosan.

“Sialan! Padahal kalau Calista, Dia dapat melakukan penangan dengan sangat mudah. Kemampuan wanita itu sungguh sangat tidak masuk akal!” Pekik Elisha di dalam batin.

“Namun...” Perkataan Elisha langsung menarik atensi Jarrel, Jayendra juga Fiorrela yang saat ini bersandar di da*da Grand Duke. “...Nona Faelynn menerima efek samping dari racun ini.” Tuntas nya.

“Efek samping seperti apa ?” Jayendra langsung menyambar Elisha dengan beringas.

Elisha menunjuk Faelynn yang saat ini terbaring di atas kasur. “Seluruh tubuh nya timbul bintik-bintik merah. Saat ini memang hanya nampak seperti bekas gigitan nyamuk, namun jika tidak mendapat penawar sesaat... Bintik-bintik merah itu akan mengeluarkan nanah dan menciptakan luka menjijikan di seluruh tubuh—”

Sreekk

Sebuah pedang panjang sudah ada di depan leher Elisha. Itu pedang dari Jayendra.

“...Tidak akan ada luka ‘menjijikkan’ di tubuh adik Ku! Jelaskan lebih lanjut tentang ‘penawar sesaat’. Dan katakan kenapa tidak ada penawar yang langsung menyembuhkan!”

“Umm..” Elisha mengangguk dan membuat ujung pedang menyentuh leher nya dan mengeluarkan darah. Dengan sapu tangan Elisha menekan pendarahan dengan tenang dan kembali bersuara.

“...Yang nama nya racun, penanganan ‘pasti’ belum di temukan. Racun akan bereaksi usai menyebar ke dalam tubuh. Tingkat kesehatan dan kekuatan imun tubuh di pertaruhkan disini. Saya memang pernah mendapat penjelasan dari guru medis yang sempat terjun ke dunia racun. Dan reaksi Nona Faelynn saat ini akan bertahan seumur hidup. Dimana Dia mendapatkan racun itu, Dia harus kembali ke tempat itu dan membeli ‘penawar sementara’ yang akan menghilangkan tanda bintik-bintik merah dalam jangka waktu tertentu. Dan akan Saya tekankan satu hal, Nona Faelynn ‘harus’ terus meminum ‘penawar sementara’ sepanjang hidup nya.”

Klang

Pedang Jayendra sudah jatuh ke lantai. “Ini salah Kita. Semuanya salah Kita. Faelynn harus menderita seumur hidup dengan meminum penawar sementara.”

“Tidak masalah. Asalkan Dia selamat maka itu sudah cukup. Soal penawar racun—”

“Aku yang akan mencari nya.” Potong Fiorrela. “...Aku akan memastikan Putri Ku sembuh!”

“Umm.. langsung beli dalam jumlah banyak agar stok nya tersimpan dengan baik di kediaman ini. Kalau perlu buat kontrak transaksi dengan orang yang menjual penawar itu.”

“Terimakasih, Jarrel. Aku akan berusaha sekuat tenaga.”

“Hehehe, waktu nya memeras uang mereka Calista...” Batin Elisha dan mengalihkan atensi ke arah Fiorrela. “...Kau salah besar karena memilih untuk bertransaksi dengan Kami, Nyonya.”

Dengan demikian, Fiorrela mendapatkan kembali Hak nya sebagai Nyonya Kediaman. Hukuman Faelynn sudah di cabut. Mereka berhasil mendapatkan apa yang seharusnya menjadi milik Mereka sebelum kedatangan Calista. Seharusnya begitu, tapi saat mentari sudah di gantikan oleh rembulan, Fiorrela sudah berada di hadapan 'Master' dari 'si penjual racun' yang menjual racun pada nya dua hari yang lalu, dan...

Brakh

...Dia memukul meja dengan sangat keras. Harga yang di lontarkan dari mulut si penjual racun membuatnya geleng-geleng kepala.

“Jangan bercanda! Padahal racunnya hanya seharga 200 koin emas. Kenapa penawarnya seharga 1.000 koin emas ? Sudah begitu penawarnya harus di konsumsi seminggu sekali ? Apa Kalian lintah darat ?”

“Nyonya, kendalikan emosi Mu. Kau masih membawa botol racun nya kan ? Silahkan kunjungi guild yang lain. Setelah itu, kembali lagi ke hadapan Ku usai mendapatkan penawar racun.”

Fiorrela benar-benar pergi dari hadapan Master dari si penjual racun. Dia akan menemukan penawar racun yang harga nya lebih masuk akal.

“Dia tidak mengenali Mu ?”

“Um... Aku memakai topeng yang hanya menutup mata, meminum ramuan untuk mengubah suara, memakai pakaian yang sangat terbuka dan mewarnai bibir dengan lipstik merah... Dia tidak akan memiliki perkiraan sedikit pun bahwa Aku Calista.”

...***...

...Jangan lupa like dan komen Guys. Thank you. Oia, jangan lupa berikan penilaian buat novel ini ya. Neo minta bintang lima 🌟🌟🌟🌟🌟. Kalau enggak, Neo bakal hiatus😒...