NovelToon NovelToon
Secangkir Macchiato

Secangkir Macchiato

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Kehidupan Tentara / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

"Bang Akbar, aku hamil!" ucap Dea di sambungan telepon beberapa Minggu lalu.
Setelah hari pengakuan itu, Akbar menghilang bagai di telan bumi. Hingga Dea harus datang ke kesatuan kekasihnya untuk meminta pertanggungjawaban.
Bukannya mendapatkan perlindungan, Dea malah mendapatkan hal yang kurang menyenangkan.
"Kalau memang kamu perempuan baik-baik, sudah pasti tidak akan hamil di luar nikah, mba Dea," ucap Devan dengan nada mengejek.
Devan adalah Komandan Batalion di mana Akbar berdinas.
Semenjak itu, Kata-kata pedas Devan selalu terngiang di telinga Dea dan menjadi tamparan keras baginya. Kini ia percaya bahwa tidak ada cinta yang benar-benar menjadikannya 'rumah', ia hanyalah sebuah 'produk' yang harus diperbaiki.
Siapa sangka, orang yang pernah melontarkan hinaan dengan kata-kata pedas, kini sangat bergantung padanya. Devan terus mengejar cinta Dealova.
Akankah Dealova menerima cinta Devan dan hidup bahagia?
Ikuti perjalanan Cinta Dealova dan Devan hanya di NovelToon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : Tamu Untuk Mama

Sebatas kewajiban

Suara pentungan terbuat dari bambu petugas ronda di malam yang menggemaskan itu memaksa mereka saling melepaskan diri. Wajah merah merona dari keduanya makin terlihat jelas saat mereka saling berhadapan. Dea tertunduk malu dibawah tatapan Devan yang penuh makna.

"Aku pamit." Namun tangannya belum juga melepaskan jemari Dea yang terpaut padanya. "Besok kamu masuk shift apa? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat," tanya Devan.

"Shift pagi, tapi ... sore harus ke sanggar," jawab Dea menundukkan matanya menatap tangan mereka yang masih saling bertaut.

"Tidak masalah, satu jam pun cukup," ucap Devan tatapannya penuh misteri.

"Mau kemana sih?" tanya Dea dengan tatapan menggoda.

"Mas, mbak... Ini sudah menjelang pagi. Mohon tidak melakukan kunjungan di jam seperti ini, karena akan membuat pandangan negatif dengan lingkungan sini," tegur petugas ronda saat melewati mereka.

"Baik pak, saya hanya mengantar adik saya." Devan tersenyum dan mengedipkan sebelah mata pada Dea. "Jangan lupa buka blokiran nya." Devan melambaikan tangan lalu bergegas meninggalkan gerbang kost Dea karena petugas ronda mulai curiga pada kemesraan mereka.

Di Rumah Devan.

"Kemana sih Vano! Di telepon nggak pernah buru-buru di angkat!" gerutu Kasandra.

Bip bip bip ... Ceklek!

Pintu rumah di buka setelah password pada smart door lock ditekan. Devan masuk rumah masih menatap layar handphone dengan wajah tersenyum, Devan dan Dea masih saling berbalas pesan.

"Dari mana kamu!" tegur Kasandra dengan suara keras. "Aku telepon nggak pernah kamu angkat, sementara itu!" Kasandra menunjuk ponsel yang ada di tangan Devan.

Kasandra menekan nomer telepon Devan, namun yang berbunyi ponsel lain yang ada di saku celana.

Ketahuan!

"Aku tahu kamu punya dua handphone, paling tidak save juga nomerku di handphone yang kamu pegang itu. Jadi kamu tahu sejak sore aku terus menghubungimu, Van!" hardik Kasandra.

"Ada apa menghubungiku?!" tanya Devan dingin.

Kasandra mendekat dengan langkahnya yang ringan dan gemulai. Tubuh Kasandra memang proporsional, tinggi semampai dengan pinggul bak gitar spanyol. Devan mendengus pelan melihat gelagat Kasandra yang sudah memakai baju dinas malam dan memakai parfum khusus untuk melakukan kegiatan dewasa.

"Aku tidak ingin, Ca. Dan aku masih marah padamu!" tolak Devan sambil berjalan melewati Kasandra.

Kasandra langsung mencegah Devan menjauh, ia memeluk tubuh Devan dengan erat. "Vano, aku ingin... " bisiknya lirih seraya memberi cumbuan di sekitar leher Devan.

Devan menepis lembut pelukan Kasandra dan terus berjalan menaiki anak tangga. Kasandra tidak suka penolakan, ia terus menempel pada punggung suaminya. Devan mengatupkan geraham dan mengepalkan kedua telapak tangannya.

"Kenapa setiap habis berbuat kesalahan, kamu seolah sangat menginginkanku?" tanya Devan dengan wajah geram tatapannya sinis.

"Aku tidak sepenuhnya salah. Mama kamu tidak mengerti maksud baikku, Van," kelit Kasandra.

Devan tersenyum hambar, miris dengan kepribadian Kasandra yang selalu menyalahkan mama kandungnya dan membela mama tiri Devan.

"Kamu memblokir semua kartu ATM untuk mamaku, di saat mamaku butuh bayar biaya pengobatannya. Itu uangku, aku berhak memberi nafkah pada mamaku, Ca. Bagaimana bisa kamu berpikir itu bukan kesalahan, Hah?!" cecar Devan.

Kasandra hanya diam. Tidak ingin memancing emosi Devan lebih meninggi. Ia tidak mau keinginannya malam itu tidak terpenuhi. Kasandra mendorong tubuh Devan ke atas kasur hingga Devan jatuh terlentang. Dengan cekatan Kasandra membuka sabuk kulit yang melingkar di tubuh suaminya.

"Aku sudah bilang aku tidak mau!" bentak Devan dengan nada tinggi saat Kasandra akan meloloskan celana panjangnya. Namun Kasandra tidak perduli.

"Kamu mau besok pagi aku memecahkan semua perabotan dapur di depan Zie?! Aku sedang ingin, Van," ancamnya.

Suara Kasandra terdengar serak dan berat, seakan keinginannya sudah di ubun-ubun. Entah setan mana yang merasukinya malam itu, setelah pertengkaran hebat dengan Devan, biasanya Kasandra akan pergi ke diskotik bersama teman-temannya hingga tidak pulang berhari-hari.

Zie adalah kelemahan Devan, Kasandra sangat tahu itu. Ancaman itu selalu berhasil membuat suaminya mengalah dan menuruti keinginannya.

Hati Devan merintih lirih menyebut nama putrinya, seakan tidak berdaya jika mengingat kemarahan Kasandra bisa membabi buta jika keinginannya tidak terpenuhi. Ia memejamkan mata dan mengeratkan rahang. Menekuk tangan lalu dia letakkan di atas wajahnya.

Membiarkan Kasandra berbuat sesuka hati pada tubuhnya atas dasar kewajiban. Tanpa membalas semua cumbuan Kasandra, Devan hanya memejamkan mata membayangkan kegiatan malam itu bersama Dealova.

Dua perempuan yang aku cintai

Triingg!

Bunyi pintu cafe dibuka dan tertutup lagi. Devan masuk lalu duduk di meja dekat dengan front of house bar. Tatapan matanya langsung tertuju pada Dea yang sedang fokus melukis di atas foam gelas kopi.

Seorang waiters lain menghampiri. "Bisa kami bantu, pak?"

"Double shot Espresso 1, cheese cake Caramel 1," pinta Devan.

"Dea, doppio 1 untuk meja lima," teriak Trias rekan shift Dea.

"Oke," jawab Dea tanpa menoleh ke arah pelanggan.

(Doppio sebutan untuk double shot espresso)

Dea keluar dari FOH bar dengan membawa nampan yang berisi satu gelas double shot espresso, satu gelas air putih hangat dan cheese cake Caramel, matanya langsung tertuju pada meja nomer lima. Senyumnya seketika mengembang saat mendapati Devan sedang menatapnya dengan mesra.

"Doppio?" tanya Dea memastikan. Devan mengangguk pelan.

"Manis mana lagi yang ku syukuri selain senyumanmu," rayu Devan.

"Di larang merayu waiters," bisik Dea tersenyum kecil seraya meletakkan pesanan di atas meja.

"Aku tidak sedang merayu waiters, tapi sedang merayu sang pencuri," bisik Devan. "Selesai jam berapa?" tanyanya lagi.

"Dua puluh menit lagi," jawab Dea melirik jam tangan di pergelangan tangan Devan.

"Cukup untuk aku menghabiskan ini," sahutnya, Dea tersenyum manis lalu meninggalkan meja Devan.

Waktu kerja Dea telah selesai, Devan keluar lebih dulu dan menunggu Dea di mobil, mereka tidak ingin hubungan yang mencolok di depan rekan kerja Dea. Setelah sekian menit baru Dea keluar pintu cafe bagian belakang. Dea harus berjalan sedikit ke depan jalan raya untuk mencapai lokasi yang telah di sepakati.

"Kita akan ke mana mas?" tanya Dea

"Duduk yang manis, genggam tanganku. Ada sedikit surprise untukmu," jawabnya melebarkan telapak tangan untuk mengaitkan jemari mereka.

Mobil Rubicon itu telah membelah jalan kota Solo menuju Sukoharjo. Sepanjang perjalanan Devan terus mengaitkan jemari mereka berdua, sambil bercerita hal-hal ringan. Hampir tiga puluh menit kendaran meluncur di jalanan aspal hingga berhenti di sebuah rumah sakit daerah.

"Siapa yang sakit mas? Kita tidak membawa buah tangan," tanya Dea.

"Ini buah tanganku," jawab Devan seraya mengecup punggung tangan Dea dengan lembut.

Siapa yang tidak melayang di perlakukan semanis itu, Dea yang masih hijau dengan pergaulan antara lawan jenis tentu merasa tersanjung dan membiarkan dirinya mengikuti alur rangkaian cerita yang mengalir di antara mereka.

Devan membuka pintu ruang rawat VIP, seorang perempuan berusia senja sedang terbaring lemah di sana, kedua matanya masih tertutup perban. Devan menarik kursi untuk Dea duduk di sebelahnya.

"Mama ... ini Devan." Ia menyentuh lembut punggung tangan mamanya.

"Dev, kamu datang nak," sahutnya.

"Devan bawa seseorang. Gadis yang pernah Devan ceritakan pada mama," ucapnya lembut. "Namanya Dea," sambungnya.

"Selamat sore Tante, namaku Dealova. Apa kabar Tante hari ini?"

"Nama yang cantik, secantik wajahnya. Kabar Tante baik, nak. Hari ini Tante bahagia Dev datang menjengukku."

Tangan Kartini berusaha menggapai wajah Dea. Devan menuntun tangan mamanya ke arah wajah Dea. Wanita itu meraba kulit wajah Dea dengan seksama.

"Hidungnya kecil dan mancung, ada tahi lalatnya di posisi yang sangat manis untuk dipandang. Dagunya berisi dan lancip, wajahnya mungil tapi lucu jika cemberut." Kartini terus meraba wajah Dea, gadis itu menikmati setiap sentuhan dan penilaian pada anggota panca inderanya.

"Alisnya lurus ditumbuhi bulu yang tebal. Keningnya lapang dan sedikit menonjol menandakan kecerdasan dan kesabaran. Nayanika ... " ucapnya dengan wajah yang berbinar. "Mama sangat yakin dia gadis yang cantik, Dev."

Dea bangkit dari duduknya lalu mengecup kedua pipi Kartini dengan lembut. Mengecup kedua telapak tangan Kartini dengan penuh rasa haru. Mata Dea menyimpan hujan yang sebentar lagi akan melahirkan gerimis.

"Terima kasih Tante, di setiap ujung jemari Tante adalah cahaya mata paling terang. Tante layaknya bimantara asmaranala nandikara, kelembutan Tante cahaya bagi jiwaku," puji Dea dengan tulus.

"Dev, gadis ini membawa arsa dan dharma bagi kehidupanmu," puji Kartini.

"Ternyata aku tidak salah mempertemukan dua orang yang ucapannya basah oleh rasa syukur, dan hal ini membuat hatiku damai. Dev menyayangi kalian." Devan memeluk mamanya dengan perasaan haru dan penuh kasih sayang juga menggenggam tangan Dea. Lama ia memeluk mamanya. "Mama ditemani Dea dulu di sini ya, Dev ada janji dengan dokter Frans."

"Iya nak, bilang sama Frans kapan perban di mata mama bisa di buka. Mama sudah tidak sabar melihat wajah Dea," desaknya.

"Baik Ma... "

Sepeninggal Devan, Kartini banyak bercerita tentang masa kecil Devan. Makanan, warna kesukaan dan hal apa yang Devan takuti. Kisah tentang Devan yang harus berpisah di usia lima tahun dari mamanya, karena pernikahan Aditya dan Kartini di tentang keluarga besar Raharja. Devan harus hidup dengan mama tiri dan ketiga kaka tirinya. Kartini adalah istri kedua Aditya Raharja, papa Devan. Selama ini kehidupan Devan penuh tekanan dari papa dan mama tirinya.

Dari semua cerita Kartini, tidak ada sedikit pun menyinggung status Devan yang sebenarnya.

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
sesuai dugaan, devano adalah lelaki yang sangat menghargai wanita, tetapi Kasandra yang tak tau diri.
🌞Oma Yeni💝💞
saat hati terluka,, lanjutkan makan habiskan mienya sampai tuntas tak bersisa /Facepalm/
🌞Oma Yeni💝💞: paling males aku tuh, lagi asyik balas komen, ada tulisan muncul, komen anda terlalu cepat BLA BLA BLA BLA
Aksara_Dee: pedes ya sampe ke hidung
total 2 replies
🌞Oma Yeni💝💞
wadduhh, kamu kurang hati hati nih devan
Aksara_Dee: playboy amatir 😅
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
komandan nya udah tahu
Aksara_Dee: istrinya melangkah LBH dulu ka
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
cuma sesama wanita yang paham rasa itu, para pria belum tentu
Aksara_Dee: cowo mah bisanya bikin porak poranda hati cewe
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
bukan urusanmu nduukk
🌞Oma Yeni💝💞: sotoy banget /Facepalm/
Aksara_Dee: Kasandra sotoy yaa
total 2 replies
🌞Oma Yeni💝💞
bheuh,,, lagakmu cah ayuuu,, mertua di panggil nama
🌞Oma Yeni💝💞: iya, aneh Kasandra itu
Aksara_Dee: sakit hati sama siapa, mertuanya yg dihina
total 2 replies
🌞Oma Yeni💝💞
pencuri bukan di rayu tapi ditangkap pak devan
Aksara_Dee: di tangkap ke hatinya
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
dunia terbalik ini mah /Facepalm/
Aksara_Dee: ngerayu jalur ektrim ka
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
usir aja pak usir /Chuckle/
Dee
Ca deserve better! Jangan mau jadi second lead di hidup orang.
Kok Kasandra jadi side character di cerita cintanya Devan sama wallpaper 😭
Aksara_Dee: cara dia meminta maaf jg saah sih
total 1 replies
Dee
Delapan tahun bukan waktu yang sebentar, tapi dihancurkan begitu saja oleh kehadiran orang ketiga. Tapi, itu karena salahmu jg kan?!
Aksara_Dee: dia terlalu percaya diri Devan akan selamanya tunduk padanya
total 1 replies
Dee
Cakeepp...
Aksara_Dee: makjleb
total 1 replies
Dee
Ternyata Aca bisa tertarik jg ya, sama 'orang susah'
Aksara_Dee: bagi dia yg penting style
total 1 replies
Dee
GR deh... Akbar...
Aksara_Dee: tanpa rayuan dari Dea, Akbar udah tergoda
total 1 replies
Dee
Tuh kan bener, Akbar aja gemes😄
Aksara_Dee: nanti ada di episode BRP aku lupa, Akbar komen. udah kecil, ngerepotin, pemarahnya kayak swan tapi bikin gagal move on
total 1 replies
Dee
Hihi...lucu Dea, bikin gemes..
Aksara_Dee: di jadiin mainan bener si Dea
total 1 replies
Dee
Baca ini bikin aku jadi pengen ikut nimbrung sambil minta dibuatin kopi juga 😆
Aksara_Dee: seru yaa kalau lagi camping gt, bikin makanan bareng² kayak mau main masak²an
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
suami salah jika tak bisa sabar & menuntun istrinya. tapi jika istri pembangkang padahal suami sudah berusaha menjalankan tugasnya, apakah tetap bisa dikatakan suami salah? 😔😔
kasihan juga pada Kasandra, tapi mau gimana lagi? udah telat.
semoga zie tidak jadi korban
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ: oke sist. 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ: iya. seperti slogan. anda sopan kami segan. begitu juga rumah tangga
total 9 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
dan wanita itu adalah dea.
Aksara_Dee: iya ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!