Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13.
Hasan duduk seorang diri di teras rumah hingga tak menyadari kehadiran naurah yang kini duduk di samping nya
" Hasan..!!"
" Astagfirullah kak, kaget aku"
" Lagi mikirin apa sih sampai begong kayak gitu? Gak sadar aku di sini? Kamu ada masalah? " tanya jihan
" Hehehe.. Maaf kak, gak ada masalah kok kak" jawab Hasan tersenyum
" Oiya kak aku mau cerita, ktp teman aku tuh di salah gunakan orang buat ngambil pinjaman online gitu, trus dia bingung soalnya dia gak tau cara ngurus nya"
" Lapor polisi aja "
" Tapi dia juga gak yakin kak, takut nya nanti urusan makin panjang, ngurus ini itu lah"
" Trus yang ngambil duit pinjaman itu siapa? "
" Tante nya"
" Minta saja tante nya balikin tuh duit"
" Tapi tantenya gak ngaku kak"
" Emang duit pinjaman nya berapa? "
" Dua puluh juta kak"
" Ha? Banyak sekali itu hasan "
" Makanya kak, dia bingung soalnya gak ada duit "
" Kasihan sekali teman kamu san"
" Iya kak kasihan banget " jawabnya makin bingung sebab dia sangat ingin jujur pada naurah tapi dia pun gak mau kalo naurah tau soal hal yang menimpa ibunya
******
Lima hari pun berlalu
Hubungan naurah dan rangga kini kembali membaik, begitu juga dengan hasan yang sudah akrab dengan rangga, kemana pun mereka berdua pergi, rangga selalu mengajak serta hasan meskipun hanya sekedar jalan jalan ke taman
Seperti hari ini mereka bertiga kini berada di salah satu mall untuk berbelanja keperluan naurah sekalian untuk mencari makan
Naurah tak sengaja berpapasan dengan seorang pria paruh baya yang dulunya merupakan bos di tempat kerjanya saat di resto garden
" Pak teguh, apa kabar" ucap naurah menyalimi dan mencium tangan pak teguh
" Naurah? Kamu naurah kan? "
" Iya pak saya naurah, gimana kabarnya pak?"
" Saya baik, kemana saja kamu kenapa gak pernah main ke resto? "
" Maaf pak saya sibuk, nanti insyaallah ada waktu saya akan main ke sana"
" Baiklah, Oiya ini siapa? " tanya nya menunjuk rangga dan Hasan secara bergantian
" Halo pak, saya rangga kekasihnya naurah"
" Halo om, saya hasan adiknya kak naurah" ucap hasan
" Wahh.. Beruntung sekali kamu naurah di jaga oleh kedua pria tampan ini " ucap pak teguh tertawa
" Hehehe iya pak, lalu bapak sendiri sama siapa? "
" Sama anak saya, dia sedang ke toilet, kamu belum pernah bertemu dengannya kan?"
Mereka berempat kini duduk di satu meja sembari bercengkrama
" Nah itu dia anak saya" ucap pak teguh begitu melihat anaknya datang menghampiri
Mereka bertiga seketika menoleh ke belakang untuk melihat anak yang di maksud pak teguh, namun mereka pun sangat terkejut
" Reva? " ucap naurah dan rangga hampir bersamaan
" Naurah, rangga" ucap reva seketika mematung
" Kamu anaknya pak teguh? " tanya naurah
" Iya naurah, dia adalah papaku" jawab reva
" Jadi resto garden itu punya kamu? Dan jangan bilang aku di terima kerja di sana juga karena permintaan kamu? "
" Iya naurah maafkan aku, hehehehe" jawabnya segera merangkul naurah
" Jadi kalian sudah saling mengenal? " tanya pak teguh
" Sudah pah, dia naurah yang sekamar denganku di asrama" jawab reva
Sementara hasan terdiam dan berpikir sepertinya dia pernah bertemu dengan gadis yang kini duduk di depannya
" Hei.. Kamu hasan kan? " tanya reva menatap hasan
" Iya mbak "
" Kamu kok kenal sama adik aku? " tanya naurah sedikit terkejut
" Apa? Hasan ini adik lu? " tanya reva tak kalah terkejutnya
" Iya, kok kamu bisa kenal? "
" Gw pernah mengajak nya ngobrol saat dia menunggu di depan kampus, gw pikir dia lagi nungguin ceweknya gak taunya nunggu kakaknya"
" Jadi kamu udah ketemu sama reva sebelumnya? " tanya naurah pada hasan yang hanya tersenyum
" Ganteng banget adik lu, boleh lah buat gw" bisik reva di telinga naurah
" Gak boleh, dia masih kecil tau"
" Nanti gw ajarin dewasa"
" Sialan kamu " ucap naurah memukul pundak reva
" Hahaha,, becanda doang "
" Oiya kalian udah baikan?" tanya nya pada rangga
" Udah dong, kalo marahan sama pasangan itu jangan lama lama, pamali" jawab rangga kembali
" Pamali, pala lu yang pamali" ucap reva kemudian pergi bersama pak teguh terlebih dahulu lantaran ada urusan
******
Kini waktunya hasan kembi ke lampung, pagi sekali rangga sudah tiba di sana untuk mengantar hasan ke bandara
" Hasan, aku mau kamu menggunakan uang ini untuk beli motor agar bisa kamu pakai untuk kerja dan mengantarkan ibu " ucap naurah
" Tapi kak naurah masih ada pegangan kan? "
" Iya ada, kamu tenang aja"
" Terima kasih ya kak"
" Iya, sampaikan salam dan maafku pada ibu, katakan pada ibu aku belum bisa pulang"
" Baik kak"
" Oiya hasan ini oleh oleh buat kamu dan ibu, salam pada ibu dari calon anak menantunya dan katakan pada ibu gak usah khawatir dengan keadaan naurah di sini, karena ada aku yang akan menjaganya" ucap rangga
" Baik mas, terima kasih mas rangga dan tolong aku titip kakak ku ya mas"
" Iya aman itu" ucapnya berpelukan
" Ya sudah sebaiknya kalian pulang, aku akan masuk sekarang" ucap Hasan melepaskan pelukannya
" Jangan lupa mengabariku begitu sampai di sana ya hasan " jawab naurah
" Siap kak " ucap hasan masuk ke dalam sementara mereka berdua kembali pulang
Rangga melirik naurah yang sedari tadi hanya memandang keluar jendela mobil
" Kamu kenapa? Kamu baik baik saja kan? "
" Iya, aku hanya merasa sedikit sedih di tinggal pulang adikku "
" Kan ada aku, jadi kamu gak usah sedih" ucap rangga menggenggam jemari naurah
" Rangga, aku sedang pengen makan bubur ayam yang ada di depan sana, bisa mampir sebentar? "
" Bisa dong, aku juga seperti ke pengen deh, udah lama gak makan bubur ayam juga" jawabnya
******
Sore pun tiba, sebuah notifikasi pesan dari randy terkirim ke ponsel naurah dan menanyakan tentang denah yang baru beberapa hari yang lalu di berikan olehnya
" InsyaAllah seminggu lagi akan selesai pak" balas naurah pada pesan itu
Naurah segera membersihkan dirinya kemudian tidak membuang waktu dan segera melanjutkan mengerjakan denah yang baru delapan puluh persen telah jadi di salah satu perangkat di laptopnya
Tanpa terasa hari sudah mulai gelap, naurah tak menyadarinya lantaran terlalu berfokus pada kerjaannya, bahkan pesan dan panggilan telepon dari rangga pun dia tak menyadarinya
Tok... Tok... Tok...
" Naurah, kamu di dalam kan? " ucap rangga yang bergegas ke tempat naurah lantaran dia sangat khawatir naurah mengabaikan pesan dan telepon nya
" Nauraaaah...!!! " teriak rangga makin panik
Sementara di dalam naurah menghentikan aktivitas nya dan merasa seperti mendengar suara rangga
Kreekk...
Naurah membuka pintu dan baru menyadari jika hari sudah gelap
" Rangga? Ada apa? Kenapa wajahmu terlihat panik? " tanya naurah
" Kamu baik baik saja kan? Aku sangat khawatir, kamu mengabaikan pesan dan panggilanku" ucapnya memeluk wanita pujaannya
" Maafkan aku, aku tak tau kalo kamu menghubungiku, aku sedang mengerjakan tugas dari pak randy"
" Apa kamu sudah makan? "
" belum" jawabnya memegang perutnya yang tiba tiba berbunyi
" Tuh kan udah aku duga, ya udah kita pesan makanan aja ya"
" Gak usah, cukup makan mie instan aja"
" Gak, aku gak mau kamu sakit, jangan keseringan makan mie instan, sekali kali aja gak apa apa" ucap rangga mengusap rambut panjang kekasihnya
" Baiklah"
" Kamu mau makan apa? "
" Apa aja lah"
" Ya udah kita jalan sekarang"
" Loh katanya mau pesan aja?"
" Gak jadi, mendingan kita makan langsung di sana, ada banyak pilihan"
" Ya udah kalo gitu aku ganti pakaian dulu" ucapnya masuk mengganti pakaian yang lebih sopan
Baru saja mereka melajukan motor, ponsel rangga tiba tiba berdering, rangga menghentikan motornya dan menjawab panggilan randy
" Halo bang ada apa? "
" Rangga kamu dimana? "
" Aku sedang di jalan bersama Naurah"
" Aku bisa minta tolong gak? "
" Apaan lagi sih bang? "
" Kamu bisa kembali ke rumah? Vanesh sedang di sana, aku gak bisa pulang sebentar lagi aku ada meeting, tolong ya rangga"
" Kok tiba tiba vanesh di rumah? Kakek dan nenek nya kemana? "
" Neneknya sedang di rawat di rumah sakit, jadi gak ada yang jagain dia, kakeknya tadi membawanya ke sana"
" Baiklah, aku akan pulang sekarang" ucap rangga menutup telepon nya
Tanpa berkata rangga melanjutkan perjalanan nya, namun bukannya mampir di resto dia malah melaju hingga ke rumahnya
" Loh kok kita ke sini? " tanya naurah
" Maafkan aku naurah, vanesh sedang sendirian di dalam, bang randy memintaku pulang untuk menemani nya
Baru saja mereka melangkah mendekati pintu sudah terdengar suara tangisan dari dalam
" Huhuhh... Papah...!!! Aku mau papah" suara vanesh terdengar dengan segera rangga berlari masuk ke dalam rumah
" Vanesh, kamu kenapa sayang? " tanya rangga menggendong nya
" Uncle, huhuhh.... "
" Mbok, kenapa dengan vanesh?"
" Maaf tuan muda, nona vanesh meminta bertemu papanya" jawab mbok
" Astaga, sayang tenang ya ada uncle di sini" ucap rangga menenangkan vanesh
Tak lama vanesh pun sedikit tenang dan masih dalam gendongan rangga
" Kak naurah" panggilnya
" Iya vanesh, kak naurah di sini"
" Vanesh, coba panggil aunty naurah " pinta rangga
" Gak mau, kak naurah mau jadi mamaku? " tanya gadis kecil itu
" Gak bisa dong sayang, dia ini calon istri uncle dan dia akan menjadi mama dari anak uncle"
" Husst.. Rangga" ucap Naurah
" Vanesh mau main sama kak naurah? "
" Iya kak, ayo kita main" ajak vanesh
Kruuuuk...
Suara panggilan dari perut rangga pun terdengar
" Kamu juga lapar rangga? "
" Iya, aku pesan makanan ya"
" Kak naurah, aku juga laper" ucap vanesh
" Vanesh mau gak bantuin kak naurah masak?"
" Mau, aku mau kak "
" Ya udah sini ikut kak naurah ke dapur" ajaknya pada vanesh dan rangga ikut serta ke dapur dan tak jadi memesan makanan karena naurah akan memasak untuk mereka
" Tuan, ada perlu ada ke dapur?" tanya mbok
" Mbok sudah kenal sama gadis ini kan? Dia adalah kekasihku, saat ini aku sedang ingin mencoba masakan nya jadi mbok istirahat saja" ucap rangga
" Baiklah tuan, kalo begitu saya akan kembali ke kamar, dan nona naurah panggil mbok jika butuh sesuatu "
" Iya mbok, Terima kasih" ucap naurah mencari sesuatu yang mungkin bisa di jadikan lauk