NovelToon NovelToon
Twins Mafia Kejam

Twins Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Isnainidyah

Dua anak kembar yang di lahirkan gadis 20 tahun karena kesalahan yang di masalalu nya, di mana pertemuan nya dengan pria yang tidak dia kenal membuat nya harus mengandung benih nya.

Raisa, gadis polos yang rela menjual mahkota nya demi menyelamatkan adik dan Ayah nya dari maut, tapi siapa sangka setalah Raisa mendapatkan uang nya, dia malah kehilangan Ayah nya dan hanya Adik nya yang masih membutuhkan biaya yang cukup banyak agar sang adik bisa kembali berjalan seperti semula.

lalu bagaimana kisah Raisa dengan benih yang dia sendiri tidak tau siapa Ayah kandung anak yang ada di dalam kandungan nya.

Yuk baca kepoin kehidupan Raisa yang kelam..!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isnainidyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lelah

"Yooo, ada yang baru pulang setalah 2 hari" sindir Aisa tanpa mendongak menatap El yang kini menghentikan langkah nya saat mendengar sindiran istri nya.

El menatap Aisa dengan tatapan sulit di jelaskan, mulai dari tatapan lelah, lesu, kesal, menjadi satu, di saat seperti sekarang El ingin di sambut Aisa dengan hangat.

Sayang saat dia masuk ke dalam mansion nya, dia di sambut sindiran dari Aisa, terlihat jelas Aisa tidak suka kepulangan nya.

"Kamu cemburu??" tanya El tidak terduga

Aisa mendongak menatap El yang masih menatap nya dengan tatapan sulit di jelaskan, Aisa menatap El dengan tatapan mengejek, tanpa El sadari Aisa sangat kesal sudah dua hari El tidak pulang.

"Cemburu..?? Apa kamu mabuk tuan muda??" tanya Aisa dengan nada sinis

Bukan cemburu lebih tempat nya Aisa sangat kecewa dengan El, dia mengurung nya dalam Mansion sama hal nya dengan burung dalam sangkar, tapi El malah tidak pulang.

"Katakan saja kalau kamu cemburu" sahut El dengan mendekati Aisa.

"Siapa cemburu, aku tidak akan perna cemburu dengan perempuan gatal kayak pacar kamu" sinis Aisa

"Benar kah..??" El memastikan, bukan lebih tepat nya mengejek Aisa yang kini tanpa menunjukkan kekesalan nya saat mengatakan kata pacar kamu.

El mendorong pelan tubuh Aisa ke arah sandaran sofa yang dia duduki, El mengurung Aisa dengan kedua tangan nya yang dia tompangkan di sandaran sofa.

El menatap mata indah yang tersirat banyak kesedihan, kemarahan, kekesalan, ketidak sukaan, kecewa, lelah, lesu, menjadi satu, entah apa yang membuat tatapan Aisa sangat bercampur aduk.

El baru menyadari mata indah yang selalu menatap nya ternyata dengan tatapan marah menyimpan banyak luka yang Aisa sembunyikan.

"Apa yang kamu simpan selama ini..??" tanya El dengan hangat, penuh perhatian, El menyingkirkan anak rambut yang menutupi pelipis Aisa.

"Apa maksud kamu..??" tanya Aisa pura-pura tidak paham dengan maksud pertanyaan El

"Aku baru tau, kamu menyimpan banyak luka" lirih El dengan mencium kedua mata indah Aisa.

Aisa memejamkan mata indah nya, merasakan ciuman El yang terasa penuh ketulusan, cinta dan sayang, Aisa bisa merasakan El ikut merasakan kesedihan yang dia rasakan.

"Aku bisa menjadi tempat kamu menceritakan semua yang kamu rasakan" lanjut El

"Kamu-.." lirih Aisa tidak bisa mengatakan apapun saat ini, melihat tatapan El yang sangat hangat membuat nya larut dalam kehangatan El.

El dengan pelan, mendekatkan wajah tampan nya ke arah wajah cantik Aisa dengan pelan, kedua nya memejamkan mata mereka dengan pelan, seiring bibir mereka semakin mendekat.

El mencium bibir Aisa dengan pelan, melumat nya dengan lembut, memberikan kenyamanan pada Aisa, sedangkan Aisa larut dalam ciuman yang El berikan.

Tanpa mereka sadari, Aisa dan El larut dalam ciuman yang semakin dalam, semakin membuat mereka merasakan ada sesuatu yang menjalar di tubuh mereka.

Perasaan yang tidak perna mereka rasakan, perasaan yang El tidak perna rasakan saat dekat dengan Lena, bahkan El tidak perna mencium Lena selama ini, meskipun Lena di janjikan menikah.

Berbeda saat El bersama dengan Aisa, dia seolah hilang kendali, tidak bisa mengendalikan diri nya saat dekat dengan Aisa.

Perasaan-perasaan aneh ada saat Aisa dan El bertemu, mereka sama-sama merasakan perasaan yang sama, hanya saja El terhalang Lena, begitupun dengan Aisa yeng terhalang Lena.

Kini ciuman mereka masih berlanjut, sampai Aisa dan El mendengar suara pria dari arah belakang El, seketika ciuman mereka bedua berhenti karena terkejut.

"Tuan muda"

"Astaga, tuan saya tidak melihat apapun" ucap Asisten pribadi El

"Kenapa..??" tanya El dengan dingin

"Nona Lena mengancam akan bunuh diri kalau anda tidak datang menemui nya" sahut Roby

"Dua hari yang lalu anda berjanji akan menemui nya esok hari, tapi anda tidak menemui Nona Lena" lanjut Roby

Aisa mendongak menatap El yang kini menatap Van dengan tatapan dingin, Aisa bertanya-tanya kemana pergi suami nya selama 2 hari ini, kalau El tidak menemani Lena.

El menegakan tubuh nya, dia tampak sangat lelah, dia memang tidak pergi menemani Lena pergi ke Rumah sakit, dia juga tidak datang ke Apartemen Lena.

El menenangkan diri nya di Markas, dia selama dua hari ada di Markas, mengerjakan pekerjaan kantor nya di Markas.

"Katakan pada nya aku sangat lelah, kalau dia ingin mengakhiri hidup nya hanya karena hal sepele biarkan saja" sahut El acu tak acu

"Baik tuan" sahut Roby

Roby meninggalkan El dengan Aisa di ruang keluarga, dia tidak ingin mengganggu pasangan suami istri yang terlihat dekat, Roby merasa El sudah menentukan pilihan hati nya.

Aisa dan El sepeninggalan Roby mereka saling tatap, El menggendong Aisa ala bridal style, Aisa mengalungkan kedua tangan nya ke leher El dengan Aisa menatap wajah tampan El.

El melangkah meninggalkan ruang keluarga dengan menggendong Aisa, para pelayan yang El lewati merasa tenang melihat dua majikan nya sudah membaik.

"Kenapa kamu masih ada di ruang keluarga??" tanya El tanpa menunduk

"Aku hanya belum mengantuk" bohong Aisa

Aisa menunggu kepulangan El, semalam saja Aisa tidak tidur di kamar, dia ketiduran di ruang keluarga dan tidak ada yang berani membangunkan nya.

"Jangan tidur terlalu malam.." El memberikan perhatian pada istri nya

"Aku memang belum mengantuk" sahut Aisa

"Tapi kamu tengah hamil, jangan terlalu egois" El memperlakukan Aisa dengan sangat baik, seolah mereka pasangan suami istri yang sesungguh nya.

"Emmm.."

Aisa menganggukkan kepala nya dengan pelan, dia merasa senang mendapatkan perhatian dari suami nya, meskipun hal ini akan sangat langkah setelah pernikahan nya dengan El.

"Apa kamu sungguh tidak tau siapa ayah dari anak kamu..??" tanya El di waktu yang tepat

"Aku sungguh tidak tau" jujur Aisa

"Bagaimana bisa..??" heran El

"Waktu begitu cepat, hubungan cinta satu malam" lirih Aisa dengan malu

El tidak lagi melanjutkan pertanyaan nya, dia memilih diam sampai akhir nya El sudah sampai ada di dalam kamar Aisa.

El menurunkan Aisa dengan pelan, dia takut menyakiti anak dalam kandungan Aisa, meskipun El bukan Ayah kandung anak Aisa, tapi El tidak akan perna menyakiti Anak Aisa.

"Tidur lah, aku akan kembali ke kamar" lirih El

"Jangan lupa istirahat" sahut Aisa.

"Emmm, aku memang sangat lelah" jujur El

Dia dua hari di terpang kegundaan, tidak bisa menentukan siapa perempuan yang akan mendampingi nya, perempuan yang akan selalu ada di dekat nya sampai tua.

Dua perempuan yang sama-sama berat, satu sisi penyelamat hidup nya, disisi lain cinta yang akhir nya dia temukan, membuat El sangat frustasi menentukan pilihan.

1
PengGeng EN SifHa
beban sebagai anak pertama...didunia nyata maupun fana ternyata sama² berat...
Adinda
memang gak diselidiki dulu itu istrimu bodoh bukan jalang yang mengaku hanya untuk mengincar hartamu
Dyah: kesel kan kak sama sih El
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!