ini kisah gadis psikopat yang mencari kebahagian melalui teriakan korban.
yang minat yok mampir😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CG
Aruna dan Azuma saling pandang raut wajah kaget dan ketakutan akan dibuang dari tempat yang memeberi mereka makanan enak " mmmm" Azuma takut untuk mengakuinya tapi mereka juga sangat takut kehilangan mata pencaharian.
" katakan " kata harlen dingin, mereka semakin takut " hmmm iya tuan kami sering mengintip tuan latihan, tapi itu tidak sengaja " kata aruna pelan .
Harlen menatap mereka yang menunduk " ikut saya " mereka mendongak dan saling pandang, tapi tetap mengikuti harlen.
" kira kira kita akan di hukum ngak ya" bisik Aruna, Azuma menggeleng dengan wajah takut, meski sudah terbiasa di pukul miss maya, Azuma tetap takut jika harlen sendiri yang turun tangan menghukumnya.
mereka sampai di tempat harlen latihan bela diri seperti biasa " apa kita akan disiksa disini " bisik Aruna, tubuh Azuma bergetar hebat.
" saya akan menghukum kalian " kata harlen, mereka membulatkan mata, harlen mengambil dua tongkat kecil, melempar ke arah mereka.
dengan sigap keduanya menangkap tongkat itu, harlen senyum tipis " perlihatkan apa yang kalian lihat disini, tanpa ragu " kata harlen.
Azuma dan Aruna memainkan tongkat dengan sangat lihai bahkan sama persis seperti yang di lakukan harlen, harlen dapat menebak daya ingat kedua gadis kecil ini sangat kuat.
" hentikan " mereka berhenti menatap bingung harlen " sebagai hukuman karena kalian telah mengintip saya latihan, maka kalian saya hukum untuk selalu melindungi anak anak saya " mereka berdua saling pandang tidak mengerti maksud harlen.
" kalian akan saya latih, dan pastinya saya tidak melatih kalian dengan cuma cuma, maka dari itu sebagai imbalannya kalian harus melindungi putra putra saya , maka dari itu saya mendaftarkan kalian sekolah di tempat anak anak saya bersekolah sekarang " mereka terkejut, merasa senang harapan tadi pagi terwujud.
" tapi..... tuan kami tidak mungkin punya waktu latihan dan menjaga para tuan muda, kalau kami masih membersihkan kamar Anda dan yang lainnya " kata Azuma pelan meminta keringan.
Harlen diam " ya sudah mulai sekarang tugas kalian hanya menjaga putra putra saya, dan latihan setiap pulang sekolah " tanpa sadar mereka melompat kesenangan, harlen tersenyum tipis, mengingat seseorang kala melihat wajah kedua gadis kecil itu.
di sekolah.
Romeo benar benar malas belajar, Delano yang di sampingnya kerap kali curi curi pandang pada kakaknya itu, sejak tadi Romeo selalu menghembuskan nafas dan beberapa kali menguap " baik semuanya, sampai disini pelajaran kita, besok kita akan lanjutkan " kata miss seli.
Setelah miss seli pergi , Romeo berdiri menghampiri Michel yang duduk di sisi kiri paling belakang, ia memasukkan tangannya di kantong menatap datar meja yang di duduki Michel.
" apa masalamu pada adik adikku " tanya Romeo dengan dingin, Delano dan carsen yang melihat Romeo berdiri di depan meja Michel kompak berdiri dan menghampiri Romeo.
Michel mendongak " tidak, saya tidak punya masalah dengan adik adik mu itu, hanya saja..... bukannya adik adikmu itu tidak seharusnya masuk ke sekolah ini, bahkan mereka tidak memakai seragam, wajar saja bukan bila saya menegurnya " kata Michel dengan tersenyum, namun senyum itu sangat menjengkelkan untuk Romeo.
" bos, hari ini hujan enaknya kita makan yang hangat hangat di kantin yok " ajak meiji karena ia merasa tak nyaman dengan tatapan tajam ke duanya.
Michel melirik meiji sekilas dan berdiri meninggalkan Romeo yang menatapnya dengan tajam " kenapa kau sangat membela pelayan itu " kata carsen, Romeo menoleh " mereka bukan pelayan tapi adik adikku, berhenti mengatakan mereka pelayan " kata Romeo melengoskan mukanya dan pergi meninggalkan keduanya.
Delano berlari kecil mengejar Romeo " kak tunggu, ayo kak carsen " Delano menarik carsen yang diam mematung di tempat.
Sesampainya di kantin pandangan Romeo bertemu dengan Michel yang juga menatapnya, tatapan Michel terputus saat seorang gadis duduk di dekatnya " Hai baby, kita ketemu lagi " kata gadis itu tersenyum manis, namun senyumnya di balas dengan wajah datar Michel.
" berly hari ini kau manis sekali " puji Mario, berly memutar matanya, ia sangat ingin yang mengatakan itu adalah Michel " baby hari ini aku pesan sup ayam kamu mau " kata berly menyodorkan mangkuknya.
" tidak " kata Michel mendorong kembali mangkok itu, berly merasa sedih " sini biar aku saja yang makan " kata Mario akan mengambil mangkok itu, tapi di tarik kembali oleh berly " kalau kamu makan terus aku makan apa " ketus berly.
" ya makan punyaku saja " kata Mario dengan sumringah sampai pipinya gembul sekali karena senyumnya " iih aku ngak suka, makan aja makanan kamu " ketus berly memakan makananya dengan kesal.
Mario tersenyum sendu memakan makananya dengan rasa sedih, meiji yang melihat itu mengelus pelan punggung Mario, Mario menoleh pada kakaknya itu dengan tersenyum paksa.
ROMEOOOOOOO
Teriakan itu mengalihkan perhatian seisi kantin, Romeo tersenyum saat melihat sosok yang memanggilnya " Aruna , Azuma " gumam Romeo kali ini Aruna dan Azuma memakai seragam yang sama dengan mereka.
Carsen terpaku melihat kecantikan Aruna dan Azuma begitupun Delano.
mereka berdiri tepat di depan Romeo yang berdiri seorang diri, Michel menatap kedua gadis yang tadi pagi berseteru dengan mereka, tatapan Michel pada kedua gadis itu tak luput dari tatapan berly, berly menatap kedua gadis itu dengan rasa benci.
" kalian kenapa.... " mereka berdua berputar putar " lihat kami memakai baju yang sama dengan mu, cantik bukan " kata Azuma, Romeo mengangguk begitupun kedua saudara nya mengakui kecantikan keduanya .
" ya sangat cantik " kata Delano tersenyum, di balas senyuman pula oleh keduanya.
" tapi... tapi.."
"ssyuuut, ngak perlu banyak tanya, daddy harlen yang mendaftarkan kami" seru Azuma,
Delano dan carsen saling pandang dan kembali menatap kedua gadis itu " kok bisa " kata mereka kompak " bisa dong " balas mereka bedua, dengan mengibaskan rambut yang di gerai namun di kasih pita di selip telinga.
"terus kelas kalian dimana " tanya Romeo, Aruna dan Azuma saling pandang dan tersenyum.
" kita satu kelas dooongg"seru mereka.
" mereka siapa sih, caper banget deh " gumam berly dapat di dengar oleh Michel, meiji, dan Mario " mereka tadi yang ngajak kita ribut " kata Mario menatap tak suka kedua gadis itu.
Romeo memegang erat kedua tangan gadis di depannya dan berputar putar saking senangnya bisa bersama.
BYUUUURRRRRR
"AAAAA DINGIN " teriak keduanya.
" apa yang kamu lakukan " kata Romeo menatap tajam di depannya, sedangkan yang di tatap tersenyum manis " apalagi mereka itu kegatelan tau sama kamu " kesal gadis itu.
Berly tersenyum merasa senang sakit hatinya di balaskan oleh gadis itu.
Delano dan carsen juga menatao tak suka pada gadis itu " eh zuya kamu itu siapa emangnya, kalau mereka kegatelan itu bukan urusan kamu " kata Delano.
Romeo dan carsen sama sama melirik Delano, ini baru pertama kali Delano meninggikan suaranya.
" Delano kok kamu berubah sih ngak baik sama aku " kata zuya menangis, Delano menatap sinis zuya.
Bersambung