"Mari kita menikah." ucap seorang pria yang terlihat tinggi dan tegak itu dengan wajah yang tampan dan putih itu mengajak seorang wanita menikah.
Wanita itu terkejut kenapa majikan atau lebih tepatnya anak majikannya mengajak dirinya menikah pria yang mewarisi usaha papi nya orang kaya malah ingin menikahinya yang anak seorang pembantu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13...
Renata sudah boleh pulang, sementara mami Bella menghubungi Renata tidak bisa bisa... Akhirnya mami Bella menghubungi Erlina yang memang bekerja di rumah sakit tersebut... Saat di beri tahu oleh Erlin bahwa Renata sudah pulang kerumah mami Bella menghubungi Leon.
"Hallo mami..." ucap Leon menerima telepon dari mami Bella.
"Kamu tolong kerumah Renata, mami tidak bisa menghubunginya." ucap Mami Bella.
Leon tidak bisa menolak akhirnya setelah meeting Leon pergi kerumah Renata akhirnya bunda tidak berjualan di pasar dulu karena tidak mungkin meninggalkan Renata sendirian di rumah dengan kondisi nya seperti ini.
"Permisi..." ucap Leon.
"Nak Leon... Masuklah Renata ada di ruang tamu." ucap bunda yang lagi bungkus nasi uduk.
"Wah pacar Rena ya Bu.?" ucap seorang pembeli.
"Ah, bukan itu anak kawan saya." ucap bunda Wati, Leon mendengar itu kenapa bunda Wati tidak bilang kalau dirinya calon menantunya.
"Padahal tampan sekali, cocok sama Rena kenapa tidak di jodohkan saja." ucap ibu ke dua.
"Jodoh ma tuhan yang menentukan Bu." ucap bunda Wati...
Leon melihat Renata yang lagi berjalan sambil mengangkat kakinya untuk ke kamar mandi.. Emang sangat kesulitan tapi mau gimana lagi dia sakit bila harus menapa kan kaki nya kelantai, Leon yang melihat langsung membantu Rena.
"Ah... Tuan turun kan saya." ucap Renata yang melihat Leon menggendong dirinya.
Leon menurunkan Renata tapi saat di turunkan Renata tidak seimbang dan membuat Renata merangkul leher Leon... Sehingga membuat Leon mendekatkan wajahnya ke wajah Renata jaraknya sangat dekat sekali.
"Ah... Maafkan saya tuan." ucap Renata, melepaskan rangkulannya Renata melanjutkan jalannya menuju ke kamar mandi.
Sementara Leon memperhatikan Renata yang sepertinya sangat kesulitan saat berjalan... Untung rumahnya kecil jadi tidak jauh untuk Renata berjalan, Renata yang melihat Leon masih di rumah nya duduk di sofa.
"Ada apa tuan anda kesini.?" ucap Rena.
"Saya di suruh mami, dari tadi mami menghubungi kamu tidak bisa katanya." ucap Leon.
"Oh itu... Boleh saya pinjam ponsel anda untuk menghubungi Tante Bella." ucap Renata.
Leon memberikan ponsel nya yang sudah di hubungi ke nomor mami Bella... Setelah tersambung Renata berbicara pada mami Bella.
"Hallo Tante selama sore." ucap Renata.
"Ini Renata." ucap Renata lagi.
"Sayang kenapa ponsel kamu tidak aktif .?" ucap mami Bella.
"Ponsel Renata hilang Tante dan belum sempat beli lagi." ucap Renata.
Leon menatap Renata ternyata gadis ini juga kehilangan ponselnya karena kejadian malam itu... Sudah kehilangan malah kecelakaan hati Leon merasa bersalah tapi dia tidak mau minta maaf baginya dia tidak ingin Renata mengira dirinya mulai menerimanya agar tidak salah paham.
"Ini tuan, terimakasih." ucap Renata menyerahkan ponsel milik Leon.
"Nak Leon, apa sudah makan.?" ucap bunda Wati membawa satu piring nasi yang terisi dengan lauk lauk nya juga.
"Saya sudah ingin pulang... Tante saya permisi." ucap Leon.
"Bawa ini untuk mami." ucap Bunda Wati menyerahkan sebuah kantong plastik yang berisi pastel serta gorengan tempe dan sebungkus nasi uduk.
"Baik, terimakasih." ucap Leon...
Bunda Wati pun mengantar Leon saat di luar bunda berbicara pada Leon....
"Bunda tau, kamu tidak ingin di jodohkan pada Renata... Sebenarnya saya ingin marah pada mu telah membuat anak saya sampai seperti ini untung saja dia tidak di perkosa malam itu... Tapi Renata ingin tetap melanjutkan perjodohan ini... Saya minta sama kamu jangan sakitin Renata bila kamu tidak bisa mencintainya biarkan dia menjalankan tugasnya sebagai istrimu..." ucap bunda Wati menangis...
Bersambung Terimakasih 🙏
Izin yaa