NovelToon NovelToon
Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gina

Pembatalan perjodohan tiba-tiba oleh orang yang paling dicintainya, membuat dirinya sangat terguncang hingga sang ayah akhirnya memutuskan menjodohkannya dengan laki-laki yang pernah menolong dirinya. Yang tak tahunya laki-laki itu adalah teman semasa SMAnya. laki-laki konyol yang selalu mengganggu dirinya disekolah.
"Yang benar saja aku harus menikah dengan dia?" ucapnya dalam hati.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? akan kah cinta akan tumbuh dengan seiring nya waktu? ikuti kisahnya yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Murka

Saat Bening turun dari mobil setelah pamit dan bersalaman dengan Awan, dirinya berjalan kearah lift untuk menuju ruangannya. Namun saat dirinya ingin menekan tombol lift tangannya ada yang mencegah.

Bening menoleh kearah orang yang mencegah tangannya menekan tombol lift, dirinya di buat heran dengan orang yang saat ini berada di dekat nya.

"Ada apa? Kenapa kau mencegah ku menekan tombol lift ini? " Tanya Bening ketus.

"Hei kau fikir dengan kau menikah dengan Laki-laki liat itu kau bisa membuat ku cemburu heum...? Jawabannya tentu tidak wanita bodoh" Ucap Bintang dingin.

"Hahaha Hei pria tak tahu diri, kau fikir aku peduli dengan perasaan mu saat ini tentu tidak pengecut" Jawab Bening pedas.

"Apa kata mu?! " Bintang mulai naik pitam.

Saat dirinya ingin memukul wajah Bening tiba-tiba Awan datang.

"Nur.... " Panggil Awan dia langsung berjalan cepat mendekat kearah istrinya.

"Apa yang ingin kau perbuat dengan istri ku hah?! " Awan marah.

"Sekarang dia itu istri ku, kewajiban ku melindunginya dan kau jangan pernah berani menyentuhnya meski itu seujung kukunya" Ucap Awan tegas.

"Kau tidak apa-apa Nur? " Tanya Awan cemas.

"Ya aku tidak apa-apa ya habibi" Ucap Bening lembut.

"Bila dia mengganggu mu katakan pada ku, akan aku lumat dia seperti perkedel" Ucap Awan yang memandang kearah Bintang dengan tajam.

"Hah... Lucu sekali kalian ini, drama murahan yang ratingnya paling rendah memang pantas untuk kalian perankan saat ini" Singgung Bintang.

"Dasar benalu" Singgung Bintang pada Awan.

"Siapa yang kau bilang benalu hah" Bening tak Terima.

"Ya suami mu siapa lagi" Ucap Bintang ringan.

Plak.

"Tarik kata-kata mu bedebah sialan, dia suami ku bukan benalu, justru kau lah yang benalu, bila kau punya malu seharusnya kau mengundurkan diri dari rumah sakit ini dan buktikan pada orang tua mu kalau kau itu berguna, dan tidak mengandalkan orang tua mu saja"

Awan terbengong saat baru pertama kali ini Bening seberani itu pada Bintang.

Sejak kapan dia berani dengan ku seperti ini, ini pasti pengaruh dari laki-laki liar ini.

Batin Bintang seolah tak percaya.

"Aku akan mengantar mu sampai ruangan mu Nur, oiya kau lupa membawa bekal mu" Ucap Awan sambil menunjukkan goodie bag berisilan kotak bekal.

"Eh... Iya Terima kasih ya habibi maaf jadi merepotkan mu" Keduanya meninggalkan Bintang yang masih memegangi pipinya yang terasa panas karena tamparan dari Bening.

"Sialan awas kalian, apa kalian lupa kalian berhadapan dengan siapa heum" Gumam Bintang geram.

Setelah mengantarkan Bening sampai di ruangannya, Awan pun pamit ke kantor ayah Fabian, disana dia diminta untuk memimpin rapat direksi hari ini sekalian Tuan Fabian akan memperkenalkan nya sebagai menantu sekaligus CEO baru di perusahaan tersebut.

Sebenarnya Awan tidak mau mejabat sebagai CEO di tempat mertuanya itu karena pasti pandangan orang ya seperti Bintang, yang berfikir kalau dirinya hanya aji mumpung bisa menjabat sebagai CEO karena dirinya menjadi menantu Tuan Fabian saat ini tapi apa boleh buat demi perusahaan kecilnya yang tidak mungkin dia biarkan tutup, karena disana banyak yang membutuhkan pekerjaan dan gaji untuk menyambung hidup, dia pun akhirnya bersedia menerima apa pun perintah dari sang mertua.

Dan saat sampai di perusahaan Tuan Fabian Awan langsung di sambut oleh Pak Syarif dan seseorang yang tidak dia kenal. Pak Syarif lalu memperkenalkan Awan pada pria yang berdiri disamping nya ini.

"Nak Awan perkenalkan ini Revan asisten mu" Pak Syarif memperkenalkan Revan pada Awan.

"Awan... Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik" Ucap Awan saat mejabat tangan Revan.

"Tentu Tuan Muda, semoga anda tidak semenybalkan seperti Bintang" Ucap Revan saat menjabat tangan Awan hingga dia membatin dalam hatinya.

Pak Syarif dan Revan pun mengantarkan Awan ke ruang meeting karena beberapa staf direkasi sudah menunggu disana.

Dan saat tiba disana Awan di minta duduk dulu di kursi dekat layar presentasi sedangkan Pak Syarif menjemput Tuan Fabian yang masih berada di ruangannya.

Dan setelah semuanya berkumpul termasuk Tuan Fabian, Tuan Fabian pun memperkenalkan Awan kepada staf direksi yang hadir disana.

"Selamat pagi semuanya, sebelum kita mulai meeting hari ini saya ingin memperkenalkan kepada kalian seseorang yang baru berada di ruangan ini" Tuan Fabian berdiri dan memperkenalkan Awan.

"Ini Awan Hermawan dia adalah menantu saya sekaligus CEO kita" Saat disebut namanya Awan pun berdiri tersenyum kepada semua yang ada di ruang meeting dan menganggukan kepalanya sopan.

Astaga ternyata dia cukup tampan juga.

Batin seorang wanita yang hadir di ruangan meeting tersebut.

Dan setelah selesai memperkenalkan Awan kepada staf direksi, Awan pun di minta memimpin rapat hari ini dan mempersentasekan dokumen yang telah dia pelajari beberapa hari yang lalu sebelum dirinya menjadi suami Bening.

Hingga siang hari rapat pun selesai dan Awan saat ini masih bekerja memeriksa beberapa dokumen yang telah di berikan oleh Revan. Dengan seriusnya dia melihat kearah kertas-kertas dokumen tersebut hingga dirinya tak sadar ada seseorang yang masuk ke ruangan nya. Karena saat itu Revan sedang pergi ke toilet hingga orang tersebut punya kesempatan masuk ke ruangan Awan tanpa hambatan.

Seorang wanita berpakaian seksi rok mini ketat dan kemeja yang kancing nya hampir lepas menyerahkan sebuah dokumen ke meja Awan dengan nadaanja dan menggoda.

"Pak Awan ini dokumen yang Anda minta" Ucapnya dengan nada menggoda.

"Ya taruh saja di situ" Awan tak berpaling dari kertas yang ada di tangannya.

"Baiklah" Ucapnya manja dan dia dengan beraninya malah duduk di atas meja kerja Awan hingga akhirnya Awan menoleh kearah wanita tersebut karena dirinya merasa terganggu, karena wanita yang duduk di atas meja kerjanya ini dengan tidak tahu malunya memperlihatkan pahanya bahkan bagian lipatan diatas paha itu hampir terlihat oleh Awan.

"Mau apa kamu? " Tanya Awan dingin.

"Tidak apa-apa aku hanya ingin mengajak anda bersenang-senang saja" Ucapnya manja dan menggoda bahkan dia tak segan melingkarkan tangannya di leher kekar Awan.

"Saya sibuk pintu keluar ada di sana silahkan anda keluar dari sini sebelum security yang mengeluarkan mu" Ucap Awan dingin.

"Ck Awan... Aku tahu kau hanya menikah dengan Bening karena menginginkan jabatan ini, bukan karena kau cinta dengannya ya kan lagi pula siapa juga yang akan mencintai wanita bodoh macam Bening" Ucap wanita tersebut yang menjelekkan Bening.

"Aku cinta dengannya sejak lama, dan tak ada yang bisa menggantikan dirinya di hati ku, dan maaf aku tak pernah tertarik dengan ondel-ondel macam kamu, karena konon katanya ondel-ondel itu isinya setan dan ternyata semua itu adalah benar kau itu adalah setan yang menggoda suami orang" Ucap Awan menusuk.

"Benarkah begitu? Apakah kau akan tetap mencintai nya setelah ini? " Wanita itu langsung nyosor.

Cup dia mengecup bibir Awan tiba-tiba dan membuat Awan sangat terkejut.

Brak.

"Dasar tidak tahu malu kau Helga" Teriak Bening yang tiba-tiba membuka pintu ruangan Awan.

"Astaghfirullah Nur" Awan beristighfar melihat kedatangan istri nya yang tiba-tiba ke kantor.

Bening mempercepat langkahnya dan langsung menarik rambut Helga dengan seluruh tenaganya hingga Helga tersungkur ke lantai.

"Sudah aku peringatkan kamu tempo hari, jangan sentuh suami ku wanita obaralan" Maki Bening.

Mendengar ada keributan di ruangan bosnya Revan langsung berlari masuk dan melihat ternyata nona mudanya sedang murka pada wanita penggoda yang sudah tersungkur di lantai dengan rambut yang sudah acak-acakan.

Mangkanya jangan kegenitan Helga belum tahu murkanya Bening kan lu.

Batin Awan dan Revan yang tak tahunya sekompak ini.

Apakah keduanya bisa menjadi tekan kerja yang kompak juga? Ikuti terus yuk cerita ini.

1
Surianto Tiwoel
lanjutkan
Gina: siap terima kasih
total 1 replies
Surianto Tiwoel
lanjutkan Thor
M H
revan mata² nya bintang kah
Rian Moontero
mampiiir🖐🤩🤸
Gina: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!