Apa yang akan kalian lakukan jika bertemu dengan seorang anak kecil yang tengah menangis karena terlepas dari orang tuanya? Panik ouh sudah pasti, seperti itulah yang di alami oleh kenzia. Niat hati pergi ke taman untuk merefresh otak nya yang hampir mau meledak, dirinya malah bertemu dengan seorang bocil yang menangis karena terpisah dari orang tuanya. Untungnya saja Zia anak baik rajin menabung tidak sombong,dan menyukai anak kecil, dia pun mengajak anak itu bermain, hingga tanpa sadar sang bocil itu nyaman padanya sampai memanggil nya dengan sebutan mommy. "Kayaknya anak itu gak punya ibu, sampai manggil gue mommy gitu. Kasihan kamu nak, andai aja bapak mu duda ganteng kaya raya, aku siap jadi mommy mu."ucap zia sembari memandang ke arah anak kecil .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natassya siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ketemu mommy Zia
" mommy Zia bilang apa lagi Dadd? Apa mommy Zia mau jenguk Oliv ?"Akas tidak bisa menjawab karena sejujurnya semalam Zia tidak menjawab sama sekali.
...********************************...
Namun belum sempat menjawab tiba-tiba saja Zia meneleponnya.
"Siapa dad ?"tanya Oliv yang ingin tahu siapa yang menelepon Daddy nya.
" Mommy Zia ."jawab Akas yang membuat senyuman Oliv terukir di wajahnya.
"Jawab Dad, Oliv mau denger suara mommy Zia . "Akas mengangguk dan kemudian dia menjawab telpon dari zia dan sengaja meng speaker agar Oliv juga mendengar suara zia.
"Halo pak."seru Zia yang membuat Oliv tersenyum karena 3 hari dia tidak mendengar suara Zia .
" mommy Zia ..ini Oliv ."seru Oliv yang membuat Zia terkejut mendengarnya.
"Oliv ...gimana keadaan Oliv mommy dengar katanya Oliv sakit?"tanya Zia yang membuat Oliv tersenyum.
"Iya mom, bisa nggak mommy datang Oliv kangen sama mommy."ucap Oliv yang meminta agar Zia datang menjenguknya.
"Bisa sayang cuma mbak nggak tahu rumah sakit Oliv dimana. "ucap Zia yang memang dia tidak tahu rumah sakitnya. Oliv yang mendengar itu langsung menatap Daddy nya, Akas tahu Oliv menatapnya membuat dia tersenyum.
"Kamu tunggu saja di rumah saya akan jemput."ucap
Akas yang membuat Zia Terkejut Mendengarnya.
"Nggak usah pak, sebutin saja rumah sakitnya dimana biar saya datang sendiri kesana."ucap Zia yang tidak ingin di jemput oleh Akas .
"Tidak ada penolakan, tunggu di rumah 10 menit saya akan sampai."ucapnya yang kemudian panggilan itu terputus.
Akas menatap anaknya itu dan kemudian dia mengangguk.
"Daddy jemput mommy Zia dulu ya, sekarang Oliv makan dulu nanti Daddy suruh bi Sumi mi buat suapin Oliv ya."Oliv menggelengkan kepalanya mendengar itu.
"Nggak mau, Oliv mau di suapin sama mom Zia aja." ucapnya yang membuat Akas tersenyum.
"Ya sudah kalo gitu Daddy jemput mommy Zia dulu ya." Oliv mengangguk mendengar itu dan kemudian Akas langsung pergi dari ruangan Oliv.
. sumi dan Budi yang melihat Akas Keluar dari ruangan Oliv Membuat mereka berdiri dan menghampiri majikannya itu.
"Bi, tolong jaga Oliv dulu. Saya mau jemput Zia."ucap Akas yang membuat sumi terkejut saat mendengar Akas menyebut Zia.
"neng Zia udah kembali pak?"Akas mengangguk mendengar itu.
"Iya bi, saya pergi dulu. "Akas langsung pergi meninggalkan sumi dan Budi.
Sementara itu di rumah Zia selalu memikirkan hidupnya setelah ini apakah di harus keluar dari rumah pikiran Zia .
"Mau kemana Lo?"tanya Lusi yang memang tidak pernah bersikap sopan padanya.
"Aku mau ke rumah sakit."jawabnya yang memang dia ingin menjenguk Oliv.
"Ngapain Lo kesana? Apa jangan-jangan Lo hamil?" mendengar ucap Lusi ingin sekali Zia menamparnya namun dia tahu jika dirinya tidak punya kekuatan di rumah itu karena pastinya Lusi akan di bantu oleh Vina.
"Jangan sembarang kalo ngomong Lusi, aku cuma mau jengukin anak majikan aku saja."ucap Zia yang memilih untuk pergi dari sana karena dia tidak ingin berdebat dengan Lusi.
"Gue heran kenapa Lo bisa di deket-deket sama cowok-cowok yang tampan dan juga kaya, padahal Lo jelek."ucap Lusi yang membuat Zia diam saja dan memilih untuk pergi dari sana. Lusi yang di acuhkan oleh Zia membuat dia kesal.
"Ckk...belagu banget cuma baru di deketin sama cowok-cowok kaya aja udah belagu!!"ucap Lusi yang kesal pada sepupu tirinya itu. Akas benar-benar menepati janjinya dan sekarang ini dia baru saja sampai di rumah Zia.
"Sudah siap?"tanya laki-laki itu yang terkejut saat melihat penampilan Zia.
"Kamu kenapa? Kok Pucat banget?"Akas terkejut saat melihat Zia yang terlihat pucat. Akas kemudian menempelkan tangannya di dahi Zia dan benar saja tubuh Wanita di depannya itu panas.
"Kamu demam Zia? Apa gara-gara semalam?"Zia tidak menjawab pertanyaan Akas.
"Pak, bisa kita langsung pergi saja tidak. Saya tidak apa-apa. "ucap Zia yang membuat Akas menggelengkan kepalanya.
"Nggak Zia, kamu harus istirahat kalo kayak gini kamu malah sakit."ucap Akas yang tiba-tiba saja khawatir pada Zia.
"Saya nggak pa-pa pak, ayo kita pergi saja Lagian mana bisa saya istirahat di rumah."ucap yang membuat Akas Bingung mendengarnya.
"Pak, bisa kita berangkat sekarang?"Akas mengangguk mendengar itu dan kemudian mereka langsung masuk kedalam mobil dan pergi ke rumah sakit melati dimana Oliv dii rawat. Akas memperhatikan wajah Zia yang terlihat sangat pucat bahkan bibir yang biasanya berwarna merah sekarang putih.
"Nanti di rumah sakit kamu sekalian periksa saja, saya khawatir sama kamu."ucap Akas yang membuat Zia menatap laki-laki di sampingnya itu dengan aneh.
"Kenapa?"tanya Akas yang heran kenapa Zia menatapnya seperti ada yang aneh darinya.
"Sejak kapan pak Akas peduli sama saya? Saya tidak apa-apa cuma demam sedikit saja nanti saya minta obat di Rumah sakit."ucapnya yang membuat Akas terdiam mendengarnya. Mereka sudah sampai di rumah sakit namun Akas tidak langsung membawa Oliv ke ruangan Oliv. namun dia membawa Zia untuk periksa terlebih dahulu.
"Pak, saya tidak apa-apa."ucap Zia yang heran karena Akas membawa dirinya untuk periksa.
"Jangan bodoh Zia, saya tidak mau Oliv liat kamu Sakit begini dia bisa sedih."ucap Akas Yang membuat Zia terdiam mendengarnya. Tidak lama dari itu dokter datang dan memeriksa Zia.
"Bagaimana keadaannya dok?"tanya Akas pada dokter yang tadi memeriksa Zia.
"Keadaan pasien sangat lemah dan juga demamnya sangat tinggi."ucap dokter yang menjelaskan kondisi Zia.
"Untuk sementara waktu pasien harus di rawat terlebih dahulu sampai kondisinya membaik. "Akas mengangguk mendengar itu.
"Baik dok, lakukan yang terbaik untuknya."dokter itu mengangguk mendengar itu.
"Pasti pak, kalo gitu saya pergi dulu."Akas menganggukkan kepalanya dan kemudian dokter langsung pergi meninggalkan ruangan Zia. Akas melihat Oliv yang terlihat lemah membuat dirinya merasa bersalah andai saja semalam dia tidak meninggalkannya Mungkin Zia tidak akan sakit seperti ini.
"Maaf, tidak seharusnya saya meninggalkan kamu semalam jadi kamu nggak akan sakit seperti ini."ucap Akas Yang membuat Zia menggelengkan kepalanya.
"Anda tidak salah pak, saya yang menolak kebaikan anda."ucap Zia yang mencoba menampilkan senyumannya.
"Kamu istirahat saja dulu, nanti saya akan jelaskan keadaan kamu sama Oliv."Zia mengangguk mendengar itu.
"Iya pak, maaf seharusnya saya yang jenguk Oliv bukan malah sebaliknya."ucap Zia yang membuat Akas menggelengkan kepalanya.
"Tidak usah minta maaf, sekarang kamu istirahat saja saya akan kembali lagi kesini."ucap Akas yang di Angguki oleh Zia.
Akas langsung keluar dari ruangan Zia dan dia harus ke ruangan Oliv karena sejak tadi pasti anaknya itu menunggu Zia. Pintu ruangan Oliv terbuka dan Oliv berharap Zia akan datang namun sayangnya hanya ada papahnya saja.
"Loh Mommy Zia kemana kok Daddy sendirian aja?" tanya Oliv yang berharap bisa bertemu dengan Zia.
" mommy Zia sakit, dia juga di rawat di rumah sakit yang sama dengan Oliv."mendengar itu membuat Oliv Langsung bangkit dari tidurnya.
"Oliv mau kemana? Oliv nggak boleh kemana dulu."ucap Akas. yang menahan putranya agar tidak banyak bergerak dulu.
" Mommy Zia aja boleh ya."pintanya yang membuat Akas tersenyum.
"Ternyata sesayang itu sama mommy Zia kamu ya Oliv ." ucap Akas dalam hatinya.
"Daddy akan kasih izin tapi Oliv harus janji nggak marah sama Daddy dan maafin Daddy ya. "Oliv langsung mengangguk mendengar itu.
"Oliv Udah maafin papah, tapi jangan marahin Oliv lagi ya Oliv takut. "Akas Mengangguk dan kemudian dia memeluk tubuh putrinya itu.
"Iya sayang, Daddy janji nggak akan marahin Oliv lagi." ucap Akas yang membuat Oliv membalas pelukannya itu.
Setelah itu Akas membantu Oliv untuk bertemu dengan Zia.
"Ini ruangannya mommy Zia dad ?"tanya Oliv yang di Angguki oleh Akas.
"Iya sayang, kalo mommy Zia tidur kita balik ke ruangan Oliv ya kasihan mommy Zia harus istirahat oke?"Oliv mengangguk mendengar itu dan kemudian pintu terbuka.
Zia yang mendengar suara pintu terbuka membuat dirinya menengok ke arah pintu ternyata itu adalah Akas dan juga Oliv yang menjenguknya.
"Mommy Zia........."seru Zia yang membuat Zia tersenyum melihat Oliv Baik-baik saja.
"Hai Oliva sayang ,maaf ya harusnya mommy yang jengukin Oliv bukan malah Sebaliknya."ucap Zia yang merasa malu karena dia yang malah di jengukin oleh Oliv padahal tujuan wanita itu ingin menjenguk Oliv namun Akas menyuruhnya untuk periksa ke dokter terlebih dahulu alhasil dia harus .
" tak apa mommy Zia Oliv sangat merindukan pelukan mommy " memeluk Zia dengan mata' berkaca - kaca
Akas yang melihat itu merasa bersalah.
# makasih sudah mampir ke cerita aku dan jangan lupa komen y daddhhhh#
..cpt pulih y Oliv
sampe nunggu lama ini thor