NovelToon NovelToon
Ibu Susu Untuk Anak CEO

Ibu Susu Untuk Anak CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:53.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Di cerai karena anak yang dia lahirkan meninggal, membuat hati Adelia semakin terpuruk, akan tetapi beberapa hari kemudian, dia di minta untuk menjadi ibu susu anak CEO di tempatnya bekerja, karena memang dirinya di ketahui mempunyai ASI yang melimpah.

Apakah Adelia mampu menyembuhkan lukanya melalui bayi yang saat ini dia susui? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tatapan Yang Tersirat

Seketika suasana terlihat canggung ketika posisi Adel dan Arthur berdekatan seperti ini, tiada kata yang mereka ungkapkan, hanya tatapan saja yang bisa mewakili perasaan mereka satu sama lain.

   Arthur masih menatap wajah Adel yang selalu terlihat cantik meskipun tanpa make up, bahkan dalam hati pria itu selalu mengumpat.

  'Ah, sial ... Kenapa mata ini selalu ingin menatap Adel,' kesal Arthur di dalam hatinya.

   Sementara Adel, sementara ini mulai menghindar tatapan Arthur yang menurutnya begitu berlebihan, bahkan akhir-akhir ini Arthur sesekali memberinya tatapan yang begitu dalam.

   "Tuan maaf, aku mau ajak Dalton ke depan," ucap Adel seketika membuyarkan lamunan Arthur

Arthur sejenak terkesiap, bahkan pria itu hampir tidak menyadari sedalam itu dia menatap ibu susu dari anaknya itu.

   'Ah ... Bego! Kenapa bisa ketahuan seperti ini,' cetusnya di dalam hatinya.

   Arthur segera mengejar langkah Adel, karena memang niat pria itu ingin mengajak wanita itu sarapan bersamanya di meja makan.

   "Adel, tunggu!" cegah Arthur.

  "Ada apa Tuan," sahut Adel.

  "Kamu belum sarapan, ayo kita sarapan bersama di meja makan," ajak Arthur.

  Adel, merasa tidak enak sendiri harus bergabung dengan keluarga Arthur apalagi kemarin adik dari Arthur sudah terang-terangan tidak menyukai dirinya.

  "Eeeemb maaf Tuan, aku makan di dapur saja dengan ART yang lain," tolak Adel dengan cepat.

  "Oh tidak, kamu itu berbeda Del, kamu bukan pelayan, di sini kau adalah Ibu dari anakku, dan aku tidak mau orang yang sudah memberikan segalanya untuk anakku, diperlakukan kurang baik di rumahku sendiri," tegas Arthur.

  Seketika Adel, merasa tersentuh melihat sisi lain dari Arthur, yang memang begitu menjaganya, akan tetapi dirinya juga tidak ingin terbawa terlalu dalam dengan sikap manis atasannya itu, karena ia tahu ini tidak seharusnya.

Adel akhirnya menurut, meski langkah kakinya terasa berat saat berjalan ke ruang makan bersama Arthur. Di sana sudah ada Angel yang duduk lebih dulu dengan wajah datar, tampak sibuk memainkan sendok kecil di cangkir tehnya.

Sementara wanita yang duduk di ujung meja sana, melihat kedatangan Adel bersama kakaknya, langsung mendongak. Tatapannya tajam, tak suka. Ia meletakkan sendok kecil itu ke meja dengan sedikit hentakan.

"Apa-apaan ini! Kamu gak salah bawa orang ke meja makan Kak?” sindir Angel tajam.

Adel langsung menunduk, merasa tersindir. Arthur yang berdiri di sebelahnya, menghela napas panjang lalu menarik kursi untuk Adel, memintanya duduk.

"Dia bukan orang lain, Angel. Dia ibu dari anakku," ucap Arthur tenang namun jelas, seakan tak butuh persetujuan siapapun.

Angel mencibir kecil. "Ibu? Hanya karena menyusui anakmu? Kak, jangan terlalu mudah memberi gelar. Statusnya apa sekarang? ART, bukan?" cibirnya sambil melirik ke arah Adel.

"Cukup, Angel," suara Arthur mulai tegas. "aku gak akan biarkan orang yang berjasa untuk anakku diperlakukan seperti ini, kau tidak pernah merasakan, bagaimana hancurnya hatiku ketika melihat tubuh kecil itu berbaring berhari-hari di RS hanya karena ia menolak susu formula. Kalau kamu gak suka, kamu bisa makan nanti saja," ucap Arthur seolah tidak harus ijin kepada siapapun karena ia merasa ini rumahnya dan hanya dia yang berhak atas semua.

Angel membelalakkan mata, tak percaya dengan cara kakaknya membela Adel. Tapi ia memilih bungkam, mengepal jemarinya sendiri di bawah meja.

Adel yang duduk di samping Arthur, hanya bisa menggigit bibir, menahan emosi dan rasa tak nyaman. Tapi dalam hati kecilnya, ada sesuatu yang menghangat, bukan karena ucapan Angel, melainkan karena pembelaan Arthur yang tulus. Untuk pertama kalinya, ia merasa dihargai.

'Terima kasih Tuan, selalu membelaku ketika berhadapan dengan adikmu, meskipun sikapmu selalu menyebalkan, akan tetapi aku selalu menghargai caramu yang tegas seperti ini,' puji Adel di dalam hatinya.

Suasana di meja makan pun berlangsung canggung. Hanya suara gesekan sendok dan piring yang terdengar, diselingi desahan tak sabar dari Angel yang dengan sengaja memecah ketenangan.

"Jangan-jangan, kamu berharap kakakku menikahimu juga ya?" ujar Angel pedas, menatap Adel tanpa ampun.

Arthur langsung meletakkan garpunya, terdengar sedikit keras. "Angel! Jaga bicaramu!" tegur Arthur dengan tatapan yang nyalang.

Adel menarik napas dalam-dalam. Ia tak ingin membuat masalah, tapi harga dirinya pun bukan untuk diinjak.

"Maaf Tuan, saya rasa lebih baik saya makan di dapur saja," ucap Adel seraya berdiri. Suaranya tenang, tapi wajahnya sudah mulai memerah menahan emosi.

Namun Arthur dengan cepat berdiri juga, menahan tangannya. "Del, duduk. Kamu gak perlu kemana-mana, kamu harus makan tepat waktu," cegah Arthur, sambil menatap wajah Adel.

Kali ini Mata mereka bertemu sejenak. Ada ketegangan, tapi juga ada sesuatu yang lebih dalam pengakuan tak terucap, entah perasaan apa yang terjadi, yang jelas keduanya masih belum bisa menyimpulkan apa yang terjadi.

Angel mendengus keras, lalu berdiri sambil membawa cangkir tehnya. "Aku gak bisa sarapan dengan orang yang pura-pura suci tapi sebenarnya penipu," ucapnya lalu pergi begitu saja dari ruang makan.

Adel terdiam. Arthur juga. Tapi suasana yang tadinya penuh tekanan, kini perlahan berganti menjadi lebih tenang setelah kepergian Angel.

Arthur menghela napas. "Maafkan adikku... Dia belum bisa menerima semuanya."

Adel mengangguk pelan, suaranya hampir tak terdengar. "Saya mengerti... Saya juga masih belajar menerima semuanya."

Arthur menatapnya lama, lalu tersenyum tipis. "Tapi kamu gak sendirian, Del."

Ucapan itu membuat dada Adel sesak, sesak oleh rasa yang perlahan tak bisa ia abaikan lagi.

*******

Selesai sarapan Arthur langsung berangkat ke perusahaan, sambil berpamitan dengan Dalton yang sudah di gendong oleh Adel, ocehan bayi itu menggema seolah bahagia memiliki apa yang ia butuhkan yaitu sumber makanan dan kenyamanan bersama belaian ibu susunya.

"Waduh anak Daddy sudah pandai mengoceh ya, kamu minta apa Nak, minta susu, ya! Tenang saja sekarang kau sudah tidak kebingungan lagi mencari sumber makanan mu karena punya Ibu Adel mengalir deras," ucapan prontal yang keluar dari mulut Arthur membuat Adel sedikit malu.

"Tuan ....!" tegur Adel seraya membelalakkan matanya.

"Jangan marah, nanti anakku ketularan reseknya seperti kamu," celetuk Arthur.

"Yang jelas Dalton akan melebihi anda reseknya dan ngeselinnya, karena dia anak anda, tapi tetap baik hatinya nurun dari aku dong," sahut Adel dengan nada yang tenang.

"Idiiih pede amat loh," ucap Arthur sambil menjitak kepala Adel.

"Sakit Tuan," ucap Adel sambil memegang tangan Arthur sehingga tatapan mereka kembali di pertemukan.

Suasana hening seketika, di saat Adel masih menahan tangan Arthur tatapan keduanya semakin intens bahkan saat ini Adel bisa merasakan hangatnya hembusan nafas pria dihadapannya itu.

"Ma- maaf Tuan," ucap Adel sambil melepaskan tangan Arthur.

"Tidak usah meminta maaf kamu tidak salah, jaga baik-baik anakku ya," pesan Arthur dengan tatapan yang teduh.

Bersambung ...

1
Lanjar Lestari
Good job Boy,betul kata Dalton ya Sisi atau Shofia km memang yg lahirkan Dalton kau tega tinggal kanputra mu demi april yg menyayangi mu dan yg km cintai, kau tak peduli dg Dalton tp kau angkat anak orang lain kau beri kasih sayang,kl Dalton sdh beri keputusan Mamanya Adel dan selamanya Adel lah mama yg di sayang cintai Dalton g usah iri,sakit hatimu masih sakit hati Dalton dan Arthur ya,menyesal selalu si belakang Shofia.
Aghitsna Agis
dikira arthur jd nusuk sofia ternya nga sofia ngerecok melulu ttp dakrin ajan mengakui adel ibunya wing orang yg ngurus sampai sekarang udah sofia ckp dipanggil tante aja jd nga bisa nikah sm anaknya
Bunda HB
lama gk update kak thor...../Angry//Angry//Facepalm//Facepalm/
Yasmin Natasya
sebenarnya cerita nya bagus...
tapi sayang jarang up😅🙏
Oma Gavin
nah bener kan kenapa pada takut terbongkar dalton sdh besar sudah bisa berpikir mana yg lebih sayang dan tulus kepada nya dibandingkan orang yg hanya melahirkan tsou meninggalkan dua begitu saja demi laki" lain dan memalsukan kematian nya
Widia
dasar playing victim..ga sadar diri apa amnesia itu shofia dia yg berulah malah seolah" dia korban yg tersakiti..
Lanjar Lestari
Shofia kau yg buang dan tinggalkan Dalton saat masih bayi demi bs bersama dg kekasihmu Willy dg memberi identitas palsu kematian agar bs ganti identitas dan menikah sm willy dan hidup bersamanya orang yg menyayangi mu,saat Arthur datang menjemput ajak km balik dg baik" km menolak memilik Willy dan g akan ganggu Arthur lg semua sdh kau ingkar Shofia, Dalton tetap akan memilih Adel wl ibu susu yg tulus menerima Dalton ya.
Sumiyati oo: artur tolong jangan kotori tanganmu ,...ingat anak dan istrimu yg sedang mengandung
cukup jangan beri ruang gerak untuk sofia dan buat dia kena mental terus mati perlahan tanpa sempat ketemu dalton
toh dia sudah membuat surat kematian untuk dirinya

atau sepertinya perlu di deportasi lagi dan blacklist agar tidak bisa balik lagi ke indo
dan hidup sengsara sampai meninggal

lanjut kak
total 1 replies
Oma Gavin
bukannya dalton sdh tau Adel ibu susunya tinggal jujur saja siapa ibu kandungnya dan bagaimanapun kelakuannya jgn dibikin ribet tur ruwet semua masalah bisa diselesaikan dgn dibicarakan baik" dalton bukan anak kecil lagi dia sdh dewasa dan bisa berpikir secara jernih
Bunda HB
waaah lama gk update kak thor.. semangat berkarya 💪 😅 ♥️
Lisa
Ya jg sih seharusnya Arthur menjelaskan pada Dalton..siapa ibu kandungnya dan siapa yg merawatnya sampai dewasa.
Sindy Sintia
ribet banget sih jelasin aja ke dalton, Shofia ibu kndung nya, tapi tega meninggalkan nya di usia 2 bulan dan buat kematian palsu nikah lagi,, bahkan dgn tega adoopsi Keysa tp anak sndri di tinggali.. bruntung ada Adel.. harusnya Shofia benci arthur bukan dalton
Lanjar Lestari
jangan sampai rencana Shofia berhasil dong buat aja rencana nya gagal kan dia sendiri yg tinggal kan suami dan anak dg memalukan identitas,saat Arthur datang ke Amerika ingin ngajak pulang Shofia g mau krn sdh menikah dg Willy pria yg di cintai Shofia dan Willy juga. mencintai nya menyanyi Shofia, semoga Dalton tetap sayang dan pilih mam Adel
Lanjar Lestari
sat set Rayhan segera kabari Arthur dan 1 perintah dr bos segera dilaksanakan melalui anak buah Rayhan akan kah Shofia mundur atau maju dg konsekuensi yg berat Dalton dan Kaeshya g akan bersama apa ya krn Dad Arthur g akan setuju
Huri Fah
jangan buat Dalton membenci adel tapi justru sebaliknya l
Oma Gavin
wah kalau sudah arthur bergerak jgn harap shofia bisa bebas ketemu dgn dalton dan adel yg ada gantian dua yg disingkirkan untuk dibuang ketempat yg jauh
Lisa: ya bener tuh..dulu Sofia meninggalkan anaknya lalu memalsukan berita kematiannya jg..eh skrg balik lg deketin anaknya
total 1 replies
Sindy Sintia
mampus kau Shofia iri kan liad dalton dedet sama Adel,Shofia sih mau enak nya doang,, habis lahirkan dalton di tinggal trus saat dalton udah gede tiba2 datang mau di akuin ibu kandung gtu??dulu aja kau tak kasihan sama dalton sekarang minta di kasihani??jgn dekat2 Adel Shofia ,,lagi hamil takut keguguran karena mu
emma
selamat ya adel smga author ngasih kembar 2 ato 3 4 . mksh author
Yasmin Natasya
gagalkan rencana jahat Sofia thor 😁
Oma Gavin
jangan biarkan shofia ketemu dalton dan adel pasti ngeracuni pikiran dalton dan segera buang jauh shofia seperti dulu juga dua pergi meninggalkan dalton saat bayi tanpa belas kasihan sekarang dibuang baru nyesel
Huri Fah
Shofia egois😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!