Arsenio Gerald sudah menunggu status janda wanita yang di cintainya selama beberapa taun ini, namun bukannya menjanda wanita itu justru malah hamil lagi.
Rupanya tampan dan kaya tidak bisa menjamin kebahagiannya dia kembali sial setelah putus cinta karena menunggu jandanya, Arsenio harus dihadapkan dengan masalah yang dibuatnya sendiri.
Arsenio tidak sengaja meniduri calon tunangan adiknya sendiri, hingga akhirnya mereka pun harus menikah.
Bagaimana Arsenio menjalankan statusnya sebagai seorang suami di saat hatinya masih milik orang lain.
Dan alangkah sialnya Arsenio setelah tau sifat asli istrinya yang sangat susah di atur dan sering membuat ulah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kiss Me 13
Anya berdecak kesal karena sejak tadi Arsen tak kunjung pulang, seharian ini Anya berusaha menghindari Arsen dengan tidak datang menemui pria itu di kantornya. Niat hati untuk melupakan ciuman singkat dan debaran yang membuatnya prustasi itu.
“Ayolah Anya, kamu normal jangan sampai jatuh cinta sama orang kaya gitu.” Gumanya sambil mentoyor kepalanya sendiri.
Ya tidak mungkin kan kalau dirinya menyukai Arsen, Anya segera mengurung tubuhnya di dalam selimut. Namun tiba-tiba ia bangun dan membuka selimutnya saat mendengar pintu kamar yang terbuka.
“Dari mana?” Tanya Anya pada Arsen yang kini berjalan ke arah walk in closet sambil membuka satu persatu kencing kemejanya.
Anya menurunkan kakinya lalu duduk di tepi ranjang sambil melipat kedua tanganya di dada, menunggu kedatangan suaminya yang kini sedang berganti pakaian.
Arsen memakai celana pendek dengan kaos putih polosnya berjalan ke arah Anya dengan wajah merah dan mata sayunya.
“Abis dari mana? Kenapa gak ngabarin kalo pulang malam?!” Tanya Anya lagi dengan tatapan sinis.
“Apa pedulimu?” Tanya Arsen, ia hendak merangkak naik namun Anya menahan tangan suaminya.
“Aku perduli karena kamu suamiku!”
Arsen menatap Anya dengan datar, gadsi itu kini mengendus-endus sambil mendekati wajah Arsen.
“Kamu minum alkohol, Kak?” Tanya Anya dengan wajah terkejutnya, ia baru tau kalo seorang Arsen suka minum Alkohol.
“Kenapa?”
“Apa? Tentu saja kamu tidak boleh minu—“
“Kenapa kamu bersikap peduli padaku?” Tanya Arsen sambil mencengkram lengan istrinya, Anya menatap sinis pada Arsen. “Kenapa kamu bersikap manja padaku beberapa hari ini, laku kamu menghilang begitu saja dan pergi bersama pria lain!” Ketus Arsen kesal.
Deg.
Bagaimana Arsen tau kalau dirinya berusaha mengalihkan perasaannya pada pria lain, Anya hanya mencoba agar dirinya tidak terlalu pokus pada Arsen karena belakangan ini sikapnya yang agresif itu menjadi bumerang untuk dirinya sendiri, padahal niat hati ingin membongkar kekedok suaminya sendiri, ia justru malah merasakan perasaan aneh saat bersama dengan Arsen.
“Jawab!” Sentak Arsen sambil menarik pinggang istrinya hingga membuat tubuh mereka saling menempel. “Kamu sengaja mempermainkan aku kan?” Tanya Arsen kesal, pria itu terlihat sangat mabuk hingga berani menanyakan hal yang membuatnya gengsi untuk bertanya jika sedang dalam keadaan sadar.
Mata Anya membulat saat jantungnya kembali berdebar kencang, Anya berusaha mendorong tubuh suaminya namun tubuhnya terjatuh dengan tubuh Arsen yang berada di atasnya.
“Ma-mau apa?” Tanya Anya saat wajah Arsen mendekat, Arsen menyelipkan jemarinya di rambut Anya sambil menatap bibir ranum itu.
Mata Anya membulat saat bibir Arsen menyentuh bibirnya, ia kira bibir mereka hanya akan saling menempel seperti sebelumnya namun alangkah terkejutnya Anya saat ia merasakan lumatan di bibirnya, lidah Arsen dengan tidak sopan menerobos masuk ke dalam rongga mulutnya.
Kedua alis Anya mengernyit dengan mata sayu dan nafasnya yang terengah, Arsen tak memberi dirinya kesempatan untuk bernafas.
Tangan dingin pria itu mulai menyusup masuk ke dalam dresnya, menyentuh perut dan pinggang Anya dengan tangan dinginnya.
Anya menggelengkan kepalanya saat Arsen akan menyelinap masuk ke dalam bra, desiran aneh mulai menjalar di tubuh Anya.
Sunggung Anya ingin memaki dirinya sendiri, Anya mendongakan kepalanya saat Arsen berhasil meremas bagian dadanya hingga ciuman itu terlepas.
Bibir Arsen turun ke leher jenjang Anya dan menghisap kuat bagian itu.
“Euhh—“ Anya berusaha menahan suaranya yang hempir keluar, ia segera mendorong kedua pundak suaminya.
“Tolong, aku tidak mau bercinta dengan pria tidak normal sepertimu Kak!” Anya menatap Arsen dengan tatapan memohon, mendengar itu dada Arsen terasa nyeri.
Jadi selama ini Anya berpikir kalau dirinya tidak normal? Hal itu membuat rahang Arsen mengeras dengan sorot mata tajam Arsen menekankan bagian bawah miliknya di inti milik Anya hingga gadis itu kembali mendongak di iringi satu tarikan nafas panjang.
“Milikku tidak akan bereaksi jika aku tidak normal, Anya!” Ucap Arsen dengan suara seraknya.
Ia kembali menenggelamkan wajahnya di leher Anya dan menghisap kuat bagian itu, tanganya semakin aktif meremas dan menarik bagian ujung dada Anya yang mengeras.
Mata Anya membelalak, tubuhnya berdesir dengan sensasi geli tapi juga enak. Bagian bawahnya terasa gatal setiap kali Arsen menekan bagian itu. Anya bahkan sampai bergetar setiap mendapat tekanan di bawah sana, sungguh ia merasa jadi gelisah sendiri dan merasa frustasi setiap kali menginginkan sesuatu yang entah itu apa.
Jantung Anya berdebar tidak karuan, di situasi seperti ini ia masih sempat memikirkan ucapan Reyno. Lalu bagaimana stelah ia mengerahui jika milik Arsen berpungsi dengan baik dan merespon tubuhnya, bukankah Anya harus menghentikan situasi saat ini karena Arsen adalah pria normal yang berbahaya.
“Cukup!” Sentak Anya sambil menarik wajah Arsen menjauh, namun wajah Arsen tak kunjung menjauh hanya bibirnya yang berhenti menghisap. “Aku mohon berhentilah, kita tidak saling mencintai jadi untuk apa kita melakukannya.” Lirih Anya.
Ada perasaan senang saat tau Arsen normal, namun ada perasaan kecewa saat mengingat awal mula pernikahan mereka yang tidak di dasari cinta. Bagaimana pun Anya tidak ingin terjebak dalam pernikahan ini, ia tidak ingin bercinta dengan pria yang tidak mencintainya.
Tubuh Arsen melemas setelah mendengar ucapan Anya, namun ia tetap tak beranjak dari atas tubuh Anya.
“Kak…” panggil Anya, tak ada repon dari Arsen hingga akhirnya Anya mendorong pelan tubuh Arsen hingga terjatuh di sampingnya. “Ck! Dia bisa tidur di saat seperti ini setelah apa yang dia lakukan padaku!” Gerutu Anya yang kini sudah duduk dan menatap tubuh Arsen lekat.
Mata Anya membelalak saat melihat sesuatu yang menonjol di bagian paha Arsen, bahkan Anya susah menelan salivanya sendiri saat melihat betapa panjang dan besarnya benda itu di bagian paha kanan Arsen. Entah celananya yang tipis, atau memang benda itu yang terlalu besar hingga menjiplak.
“Aduh, panas-panas…” gumam Anya sambil mengibas-ngibaskan tanganya di wajah guna mendinginkan wajahnya yang sedang memerah.
Anya segera berbaring di samping Arsen sambil menutup tubuh mereka dengan selimut, Anya sengaja membelakangi tubuh Arsen agar tidak membayangkan hal-hal yang sangat diinginkanya.
Seketika tangan dan kaki Arsen memeluk tubuhnya, Anya menoleh rupanya pria itu masih tertidur dia pun membiarkan apa yang di lakukan Arsen.
Karena jujur, Anya menyukai apa yang sudah mereka lakukan barusan. Jantung Anya kembali berdebar mengingat perbuatan panas Arsen barusan, ia menggigit bibir bawahnya dengan perasaan gundah.
“Jangan bilang kalau aku jatuh cinta padanya?” Gumam Anya sambil menggelengkan kepalanya dan menggigit kecil ibu jarinya dengan wajah hawatrinya, “tapi setidaknya aku tenang karena menyukai pria normal, kelewat normal malah.” Ucap Anya dengan wajah yang semakin murung saat mengingat benda milik Arsen.
Sementara Arsen yang pura-pura tidur hanya tersenyum kecil dari belakang tubuh wanita yang sedang di peluknya.
.
To be continued…
next semngt sukses selalu
bilang thor nya suruh insaf
wkwkwk🤣🤣🤣😂asisten joy sampai kewalahan menghadapi arsen mau langsung plg tidak terima dan tidak rela istrinya diantar pria lain dasar arsen bucin akut...