Perubahan Si Murid Bodoh

...Perubahan Si Murid Bodoh....

"Bro, orang dengan ciri-ciri pelaku yang kemarin menyerang Luna telah ditemukan," ucap Bang Roni.

"Benarkah? Di mana dia sekarang?" tanya Andi.

"Sebenarnya, ada yang aneh dengannya," tutur Bang Roni bingung.

"Apa itu?" tanya Andi penasaran.

"Pelaku ini seharusnya tidak bisa berkeliaran keluar karena dia sudah ditangkap dan menjalani hukuman seumur hidup di penjara," jelas Bang Roni.

"Mungkin ada orang dalam!" pikir Andi.

"Itu benar. Tapi, itu akan sulit untu saya mencari buktinya," jawab Bang Roni.

Jika itu orang dalam, atau oknum, tentunya orang seperti Bang Roni dan Pak Budi pasti diawasi.

"Mungkin, masih ada satu cara!" ucap Bang Roni.

Tiga hari kemudian, Andi terlihat memakai pakaian tahanan dan dijebloskan ke lapas penjara.

"Aku berhasil menyamar sebagai narapidana dan akhirnya masuk ke sini. Tapi, sekarang aku harus gimana?" gumam Andi bingung.

Setelah dua hari berlalu mengawasi si pelaku, Andi belum menemukan petunjuk.

"Banyak sekali pemburu lubang pantat di sini!" keluh Andi merinding.

Ini adalah sebuah fakta di dalam penjara yang baru Andi ketahui, dan ia harus berjuang agar tetap aman.

"Itu dia targetku, namanya Dede dan panggilannya adalah Toge," gumam Andi melihat target.

Andi pun berusaha mencari kesempatan, atau waktu yang tepat untuk menggali informasi darinya.

"Dia diperlakukan sangat baik oleh penjaga dan sipir yang bertugas di sini," gumam Andi heran.

"Sipir Hadi Rudiana ini mencurigakan," tambahnya.

Saat semua narapidana telah masuk kembali ke masing-masing selnya, Andi segera beraksi.

"Aku sudah tahu di mana sel dia," gumam Andi yang bergerak hati-hati.

Setelah ketemu kamar selnya, Andi pun segera masuk dan targetnya hanya sendirian.

"Ini penjara atau kamar hotel?" gumam Andi melihat keadaan sel tersebut yang berbeda dari lainnya.

"S-siapa kamu?" tanya target saat Andi berhasil membangunkannya.

...[-5 poin telah digunakan]...

Andi langsung menggunakan skill hipnotis agar target mau bekerja sama atau patuh.

"Astaga, banyak sekali pihak yang terlibat!" gumam Andi sangat terkejut.

Dede atau Toge, dia punya saudara kembar identik bernama Didi. Si Toge ditangkap karena menanam tanaman terlarang, tapi itu semua hanya modus para oknum saja. Justru, si Toge menanamnya karena ia diperintah oleh para oknum. Ketika sudah waktunya panen, Dede pun ditangkap. Tapi, alasan sebenarnya adalah untuk memanen tanaman terlarang itu.

"Pantas saja dia diperlakukan sangat baik bak tamu VIP hotel di sini," gumam Andi.

Setelah Toge ditangkap dan disidang, tentunya ia tak bisa lepas dari hukum. Tapi, di sini ia punya saudara kembar dan bisa bergantian keluar-masuk lapas.

Namun, Pak Budi sudah mengendus modus yang mereka jalankan dan sedang menyelidikinya.

"Kalian semua mencari masalah dengan orang yang salah," gumam Andi terkekeh.

Setelah berhasil mengumpulkan banyak informasi dan petunjuk, Andi segera keluar dari lapas.

"Kau selesai lebih cepat dari yang saya kira," ucap Bang Roni yang sudah menunggu di luar.

Andi terpaksa menyamar jadi narapidana karena kalau Bang Roni atau rekannya yang menyamar, mereka pasti akan ketahuan.

"Sisanya serahkan padaku," ucap Bang Roni bersiap untuk melakukan rencana selanjutnya.

Beberapa hari berikutnya, Andi pun melihat berita tentang para pelaku berhasil ditangkap.

...[Berhasil membongkar kejahatan orang dalam kepolisian][+2000 poin]...

Ini bukan kasus sembarangan. Jika bukan Pak Budi yang menanganinya, mungkin akan sulit untuk bisa membongkar dan menangkap mereka.

Oh iya nih. Andi baru sadar kalau saldo rekening miliknya sekarang sudah sangat banyak.

"1,5 Miliar?" gumam Andi terkejut. "Ini hadiah setelah membantu Pak Budi dan menjadi pengawal Luna."

"Sebagai makhluk hidup, aku itu harus bergerak dan berkembang biak. Uang ini bisa untuk modal untuk masa depanku nanti," pikir Andi.

Andi terlihat senang dan cukup bahagia karena dia sekarang punya modal untuk kawin.

...Perubahan Si Murid Bodoh....

"Senang rasanya bisa kembali ke sekolah," gumam Andi setelah beberapa hari absen.

Meski begitu, pengalamannya saat masuk ke lapas penjara cukup sulit dilupakan.

"Untung saja aku tidak ternodai," gumam Andi masih merinding dan trauma.

Saat ini, Andi sudah membawa mobil ke sekolah dan ia bisa mengajak semuanya.

"Baiklah, sekarang ayo kalian turun. Kita sudah tiba di sekolah!" ucap Andi membukakan pintu mobil.

Di tempat yang lain, ada murid bernama Justin yang melihat ke arah mereka.

"Apa yang telah terjadi selama aku tak ada?" gumam Justin yang heran saat melihat Andi bersama 3 siswi cantik dan mengendarai mobil ke sekolah.

Justin adalah salah satu siswa yang dulu suka sekali menindas Andi. Namun, seharusnya ia berada di luar negeri sekarang. Entah alasan apa yang membuat ia kembali lagi ke sekolah hari ini.

"Justin? Itu beneran kamu?" ujar Erik yang terlihat senang melihatnya.

"Memangnya siapa lagi?" jawab Justin.

Justin pun mulai bertanya tentang Andi dan siapa gadis cantik yang bersamanya itu.

"Dia Luna, murid baru. Tapi sebaiknya, kamu tidak mendekatinya karena Andi akan marah," tegur Erik.

"Erik, apa kau lupa siapa aku?" tegas Justin jadi kesal ditegur seperti itu.

Justin adalah anak pengusaha sukses di kota ini dan ia tidak takut pada siapapun.

"Dia berani bertingkah karena aku tidak ada," tegas Justin sangat meremehkan Andi.

Dalam hatinya, Justin ingin merebut ketiga gadis yang saat ini bersama Andi. Justin semakin percaya diri saat mendapat informasi bahwa Andi itu hanya menjadi supirnya Luna.

Itu karena Andi yang aslinya adalah pengawal Luna memang sengaja dirahasiakan.

"J-jadi, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Erik.

"Lihat saja nanti," jawab Justin tersenyum licik. "Tapi, kau harus membantuku."

Saat jam waktunya istirahat tiba, Erik pun segera mengumumkan sesuatu pada semua orang.

"Teman-teman, teman kita, Justin, telah kembali dan ia ingin mengundang kita untuk mampir ke restoran keluarganya untuk perayaan kembalinya dia dari luar negeri!" ucap Erik dengan lantang di depan kelas.

Anak-anak di kelas yang mendengarnya tentu saja sangat senang dengan hal tersebut. Restoran milik keluarga Justin itu terkenal dengan makanan yang lezat dan sangat mahal. Mereka sudah sangat tidak sabar untuk segera berkumpul di sana.

Namun, Andi yang mendengar hal tersebut langsung merasa curiga. Ia tahu pasti bahwa Justin tidak akan mengundang semua orang tanpa alasan.

"Ada sesuatu di balik semua ini," pikir Andi.

Meski begitu, Andi penasaran rencana apa yang ingi dilakukan Justin dan mencoba mengikutinya.

"Mari kita lihat apa yang akan kau lakukan," gumam Andi tetap santai.

Setelah bubar sekolah, semua teman sekelas Andi akhirnya berangkat ke restoran Justin.

"Semua orang boleh makan gratis, kecuali si Andi!" ujar Justin terang-terangan.

"Oh... jadi seperti ini permainan liciknya!" gumam Andi malah tersenyum geli.

"Kamu bilang semua orang boleh makan gratis kecuali aku, jadi kalau aku membayar, aku boleh makan dong?" tanya Andi.

"Boleh saja," jawab Justin. "Tapi, memangnya kamu punya uang untuk membayarnya?"

"Biar aku saja yang traktir kamu," tawar Luna, terlihat marah dengan sikap Justin.

"Tidak, Luna," tolak Andi. "Ini menyangkut harga diriku sebagai calon suamimu."

"Ehem!" Melly dan Putri langsung melotot.

"Hehe.. Maaf, maksudku adalah harga diriku sebagai lelaki," ucap Andi meralat ucapannya.

Melihat Luna, Melly, dan Putri, yang terlihat sudah sangat menyukai Andi, Justin kian kesal.

"Lihat saja, aku akan meminta para pelayan untuk menyajikan makanan termahal untukmu," gumam Justin sangat kesal dan penuh rencana licik.

Bersambung.