NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuntutan untuk Nindy

Saat ini tim pengacara sudah mendapat celah untuk memutuskan kontrak kerja dengan pak Angga, yang sebagai kepala sekolah malah sengaja mengaburkan bukti pembullyan.

Pak Leon sebagai perwakilan, diutus untuk mendampingi ayah Danu dalam menjerat para tikus got yang bersarang di sekolahnya.

Rombongan ayah Danu sudah merapat dan dia merasa sudah tak sabar untuk meringkus baik si pembully maupun si penghianat.

Untungnya saat ini rombongan itu sampai saat jam ke dua pelajaran baru berlangsung, memang ayah Danu lebih suka melakukan pergerakan senyap dan rapih. Selain untuk melindungi putri kecilnya dia juga harus melindungi citra sekolah.

....

Tiba tiba saja ruang kepala sekolah terbuka dengan lebar. Ayah Danu beserta rombongannya dengan gaya elegannya memasuki ruangan kantor kepala sekolah. Pak Angga yang saat ini sedang terduduk diruangannya sambil menelisik laporan segara berdiri dan menyambut ayah Danu.

"Tu... Tuan... Danu si.. silahkan.. mari silahkan duduk", ucap pak Angga. Sesaat ia tergagap dan gugup disaat yang bersamaan menghadapi kedatangan tuan Danu.

"Baik terima kasih...", ucap tuan Danu singkat.

"Kamu segera panggil murid bernama Nindy!", perintah tuan Danu kepada kepala sekolah.

"Ba... Baik tuan... Silahkan tunggu sebentar", ucap pak Angga. Dia pun bergegas segera ke luar ruangan dan memerintahkan beberapa OB untuk membuat minuman dan satu lagi untuk memanggil siswa Nindy.

Segera setelahnya pak Angga kembali kedalam ruangannya. Ruangan yang biasanya nyaman dia rasakan, saat ini terasa mencekam. Ada satu rahasia yang dia sembunyikan di bawah laci mejanya, dan saat ini meja tersebut menduduki meja tersebut dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Angga... Sepertinya kau terlalu nyaman yah dengan posisimu?", tanya tuan Danu.

Ucapan tuan Danu seketika membuat pak Angga panik dan gugup. Pasalnya tidak pernah sekalipun tuan Danu memanggilnya tanpa embel embel Pak, tuan Danu adalah contoh atasan yang selalu menghargai bawahannya. Maka, saat tuan Danu berkata tadi, seketika dia merasa kebusukannya akan terbongkar.

"Mak.. maksud tuan?", tanya pak Angga se sopan mungkin. Ini adalah karier terbaiknya jangan sampai tuan Danu memecatnya karena dapat dipastikan tidak akan ada sekolahan lain yang akan menerimanya.

"Heh.. rupanya kau pandai bersandiwara yah.. bagus... Bagus.. saya suka dengan perlawanan. Tapi siapkan argumenmu nanti, setelah saya urus jal*ng kecil itu. Kamu apa sudah panggil pihak keluarganya ini?", tanya tuan Danu. Salah seorang yang berjalan beriringan dengan tuan Danu menjawab.

"Sudah tuan", jawaban singkat namun penuh hormat.

Tak lama setelah tuan Danu berbicara, pintu ruangan kepala sekolah diketuk dan masuklah Nindy. Dengan perasaan terkaget kaget Nindy berjalan dengan langkah kakinya yang gugup. Biarpun enggan mau tidak mau Nindy mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan meja kepala sekolah. Namun yang membuat Nindy bingung kenapa yang duduk di kursi itu bukan pak Angga melainkan orang lain yang meski sudah berumur namun tetap terlihat tampan dan elegan.

"Siapa sih nih om ganteng banget? Apa salah satu penggemar gw yah? Masa sih sampe ngejar ke sekolah? Bisa malu kan gw kalo ketahuan yang lain. Eh... Tapi klo om omnya tipe beginian mah gw betah deh diapain juga", monolognya panjang lebar dalam hati. Nindy masih belum menyadari akan bencana yang ada dihadapannya.

"Silahkan duduk", ucap salah seorang bodyguard tuan Danu. Sementara pak Angga duduk berjejeran dengan para anak buah tuan Danu.

Nindy pun duduk hatinya tadi yang sempat merasa kagum dengan ketampanan tuan Danu, tiba tiba menjadi cemas dan resah.

Tak menunggu waktu lama pengacara Leon segera menjalankan tugasnya, sementara tuan Danu menatap tajam ke arah Nindy. Seorang anak yang telah melakukan pembullyan terhadap putrinya.

"Baik.. siswa Nindy saat ini anda sedang di jatuhi tuduhan dengan kasus pembullyan yang mengkaitkan nona Hani, putri dari tuan Danu", ucap pengacara Leon. Seketika bagai disambar petir Nindy tidak menyangka, om om tampan yang dia kira salah satu pengagumnya ternyata adalah ayah dari korban bully nya.

"Eh... Itu.. itu..", ucap Nindy terbata bata.

"Mak.. maksud saya bukan begitu om.. saya tidak pernah membully Hani.. kami hanya bercanda", ucap Nindy

"Kami memang akan memberi anda kesempatan untuk menjelaskan namun kita tunggu orangtua anda sampai terlebih dahulu, agar semua hal lebih transparant", ucap pengacara Leon.

"Aduh mampus gw, bapak ibu di suruh datang lagi, ini orang orang siapa sih kok sok berkuasa banget", batin Nindy. Sejujurnya dia sama sekali tidak tahu menahu tentang latar belakang orang orang dihadapannya.

Tak selang berapa lama kedua orang tua Nindy sampai ke sekolah anaknya.

Keduanya masuk dan memberi salam kepada seluruh orang yang ada disana termasuk tuan Danu. Keadaan hening sejenak.

"Sebelumnya sebagai orangtua Nindy, kami mengundang anda untuk membicarakan kasus bullying yang dilakukan oleh siswa Nindy kepada nona Hani", ucap pengacara Leon.

"APA...!!!", Ucap bapak dan ibu berbarengan.

Belum sempat bapak dan ibu mencerna apa yang diucapkan oleh pengacara Leon. Kembali dia berujar.

"Kasus ini terjadi tepatnya 6 hari yang lalu, dimana siswa Nindy sengaja melakukan penjebakkan untuk meminta sejumlah uang kepada nona Hani. Pada saat itu nona Hani secara sukarela memberikan uang ganti rugi sebesar 200rb. Namun siswi Nindy merasa kurang dan meminta ganti rugi yang lebih banyak...", ucap pengacara Leon. Sembari menyerahkan laporan kronologi kejadian yang sudah diajukan ke kantor kepolisian.

"Kami menyerahkan copy surat ini kepada bapak ibu, agar bapak dan ibu bisa mengetahui dengan jelas duduk persoalan yang sesungguhnya", ucap pengacara Leon lugas.

Bapak dan ibu masih belum bereaksi apa pun setelah diberikan surat yang diserahkan oleh pengacara, bahkan mereka belum berani melihat isi yang tertulis di dalam surat itu. Sementara Nindy yang sudah membaca surat dari pengacara, tertegun bahwa sebenarnya dia tidak pernah menyangka kalau akan ada korbannya yang akan melakukan hal sampai sejauh ini.

"Silahkan di baca pak, bu, dan siswa Nindy. Silahkan anda sanggah jika ada hal yang tidak sesuai", ucap pengacara Leon.

"Karena siswa Nindy akan dituntut sesuai dengan jalur hukum yang berlaku", ucap pengacara Leon.

Sontak saja apa yang pengacara Leon ucapkan membuat keluarga kecil itu terkejut..

\=\=\=\=

TBC

\=\=\=\=

NOTE:

Bagi siapa pun pelaku pembullyan please hentikan sebelum ada korban yang merasa teraniaya. Sebenarnya saat kamu membully seseorang kamu sudah merusak takdir baik di hidupmu sendiri. Dan bukan hanya korbannya saja yang kamu bully tapi seluruh keluarga korban, terutama orang tua korban.

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!