NovelToon NovelToon
Legenda Sang Petarung

Legenda Sang Petarung

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Aron Wengler, pemuda berusia 26 tahun itu selalu bermimpi hal yang aneh di setiap malamnya. Tapi dia merasa hal itu bukan hanya sekedar mimpi. Dia beranggapan mungkin itu adalah kehidupan pertamanya.

" Bunuh! Bunuh! Bunuh!"

Teriakan keras dan tatapan penuh nafsu para penonton selalu membuat Aron terintimidasi. Dia tidak punya pilihan lain selain bertarung demi nyawa yang menempel di raganya.

Akankah di masa sekarang dia juga bisa bertahan hidup di kerasnya arena pertarungan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Legenda 13: Tamu Tak Diundang

3 hari menjelang operasi penyergapan yang akan dilakukan oleh AIE. Grethe terus mencari cara untuk membuka belenggu yang ada di leher Aron. Dia mendiskusikan hal itu kepada Marcus. Dan keduanya membuka laman pencarian yang membahas mengenai hal tersebut, hingga Grethe menemukan gambar kalung yang serupa dengan milik Aron.

" Kamu yakin dia menggunakan itu Grethe?" tanya Marcus. Agaknya Marcus sedikit terkejut atau lebih tepatnya heran.

" Iya benar Ketua Marc ... Aron, dia mengenakan itu pada lehernya," jawab Grethe yakin. Fi tidak mungkin salah melihat kalung yang melingkar fi leher Aron.

" Apa kau tahu Grethe, itu adalah sejenis kalung untuk anjing buas. Mereka biasa memakaikannya agar anjing tersebut menurut. Biasanya juga itu digunakan karena si anjing tidak bisa dijinakkan atu dikendalikan," papar Marcus.

Grethe mengangguk, dia tentu tahu apa yang dimaksud oleh marcus. Marcus seakan-akan tidak percaya ada orang yang memakai benda itu. Tapi semua itu memang benar, dan Grethe juga bukannya mengada-ada.

" Ketua, itu benar. Aron, nama pria itu yang sekarang di lehernya terdapat benda itu. Kemarin kami gagal membawanya keluar karena kalung itu," jelas Grethe dengan wajah lesu.

Kini Marcus sepenuhnya paham situasinya. Terlebih saat Grethe menjelaskan siapa Aron. Sehingga Marcus bisa mengambil kesimpulan bahwa Aron ini adalah aset utama Oliver.

" Baik, mari kita cari cara melepaskan kalung itu. Tidak mungkin tidak bisa dilepaskan. Percayalah, buatan manusia itu masih bisa untuk dicari seluk beluknya."

" Baik ketua!"

Marcus tersenyum, ia mengusap kepala Grethe dnegan lembut. Melihat Grethe seperti melihat anak yang belum pernah ia lihat sama sekali. Jika anaknya masih hidup, mungkin usianya tidak jauh beda dengan Grethe.

" Baiklah Grethe, lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan. Aku harus memeriksa kesiapan kita."

Grethe mengangguk patuh, dia harus fokus dengan apa yang ada di hadapannya. Semua demi janjinya kepada Aron yang ingin membawanya keluar dari neraka tersebut.

Di Pelea De Lobos, Aron benar-benar tidak diberi makan. Hanya air putih saja yang disodorkan ke dalam ruangannya. tapi itu masih lebih baik, pasalnya tenggorokannya tidak kering dan perutnya masih bisa terisi akan sesuatu.

" Luka ini benar-benar sudah sembuh hanya dalam waktu semalam. Aku tidak bisa membiarkan semua orang yang ada di sini tahu. Kotak obat ... Grethe waktu itu meninggalkannya di sini."

Aron mengambil kotak obat yang kecil yang ditinggalkan oleh Grethe. Ia lalu mengoleskan obat luka dan kapas lalu memasang plester di seluruh bagian luka dalam tubuhnya.

Meskipun dia belum pernah keluar dari tempat ini, Aron juga bukan pria bodoh yang tidak mengerti apapun. Jika kecepatan penyembuhannya yang luar biasa itu diketahui oleh Oliver, maka dia akan semakin tidak bisa keluar dari tempat itu. Entah apa yang akan Oliver pasangkan dalam tubuhnya. Sampai detik ini tidak ditanami chip dan di stempel cap di tubuhnya, itu adalah hal yang patut di syukuri.

" Lebih baik aku tidur. Tidak ada yang bisa aku lalukan sekarang. Dan aku juga sudah lama tidak bermimpi."

Aron naik ke ranjang, ia lalu merebahkan tubuhnya. Semua kenangan tentang Grethe muncul. Ia tersenyum kecil. Di tempat yang suram dan dingin itu, Aron merasakan sedikit cahaya yang bisa membuat hatinya menghangat.

" Apakah kita akan bertemu lagi? Haaah, jangan mimpi Aron. Dia masih mengingatmu saja sudah bagus."

Pyaaaar

Sebuah botol anggur berhamburan di lantai diikuti dengan gelas sloki yang masih anggur separuh penuh. Mata Oliver menatap nyalang ke arah partner barunya yang membawa Big Stone.

" Apa semua ini adalah rencana mu hah! Kau ingin mengacaukan tempatku ini? Kau ingin membuatku malu sekaligus bangkrut?" pekik Oliver. Pria itu terlihat kalap. Sebuah gelas kembali melayang tepat mengenai pria tesebut.

" Ma-maaf Tuan OLiver. Sungguh semuanya yang Big Stone lakukan bukan atas kehendak saya. Semua itu keinginan dia sendiri. Jika saya yang merencanakan ini, pastilah sekarang saya sudah pergi bersama para tamu Anda yang lain."

Barnes, nama pria itu. Saat ini dia sedang menahan darah yang mengucur di kepalanya dengan sapu tangan. lemparan gelas itu begitu keras dan serta merta membuat kepalanya mengeluarkan darah yang lumayan banyak.

" Meskipun aku tidak percaya ocehan mu, tapi aku akan mencoba memercayainya. Sekarang beritahu aku, dari mana kamu memungut pria sialan itu. Mengapa dia harus melarikan diri saat di sini, dan bukan ketika bersamamu."

Gluph!

Barnes menelan saliva nya dnegan susah payah. Seakan menelan duri, ia bahkan merasa sangat kesulitan mengatur nafasnya juga.

" Jika apa yang ku katakan tidak bisa diterimanya, maka pasti aku akan dihabisi di sini saat ini juga," ucap Barnes dalam hati.

Pria berusia 30-an itu diam sejenak. ia mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Ia merasa seperti ditepi jurang. Jika salah melangkah maka nyawanya bisa hilang saat itu juga.

" Jadi, waktu itu ... ."

" Tuan!"

Teren datang ke ruangan itu dengan sedikit berlari. Nafasnya terengah-engah dan raut wajahnya terlihat penuh dengan kekhawatiran. Oliver mengerutkan kedua alisnya melihat Teren yang tidak biasa bersikap sedemikian.

" Kenapa? ada apa?"

" Tuan, kita ... kita di serang. Mereka ada;ah pasukan intelejen. Kita ... kita harus segera lari."

" Apa?"

Oliver sungguh terkejut mendengar ucapan dari Teren. Bagaimana bisa Pelea De Lobos yang sudah berdiri begitu lama disatroni oleh Intelejen, ini seperti sesuatu hal yang tidak mungkin terjadi. Sangat mengejutkan dan tidak pernah masuk di pikirannya.

Oliver mengusap wajahnya kasar. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan saat ini. pikirannya buntu.

" Tuan!" teriak Teren. " Kita harus segera pergi dari sini!" ucap Teren kembali.

" Ya kau benar Teren, kita harus segera pergi. Aron, bawa dia. Dia saja cukup, aku tidak peduli dengan yang lainnya." Akhirnya Oliver bisa kembali menemukan akal sehatnya. Ia yang awalnya panik sekarang sudah bisa kembali berpikir. Dan yang ia ingat hanyalah untuk membawa Aron. Daam kondisi apapun, Aron harus tetap ada bersamanya.

Drap! Drap! Drap!

Dor!

Dir!

Klang!

" Kalian ikut kami keluar! Kami akan membawa kalian ke tempat yang aman! CEPAT!"

Beberapa petugas dari intelejen menembaki pintu ruangan dan mengeluarkan para orang yang ditahan oleh Oliver. Selain para petarung, ada beberapa anak-anak juga yang ada di sana. Mereka ternyata siap untuk diperjual belikan.

" Sapu bersih tempat ini, jangan sampai ada yang tersisa."

Perintah seseorang yang terlihat seperti pemimpin itu dipatuhi oleh yang lainnya. Mereka menyebar ke seluruh bangunan Pelea De Lobos.

Dor! Klang!

" Hei, apakah kamu masih hidup!'

" Ehh, siapa kalian? Apa kalian datang kemari untuk mengeluarkan kami dari tempat ini. Tapi bagaimana bisa? Apa kalian adalah teman-teman Grethe?"

TBC

1
Dew666
Paling sedih kl liat org saling di adu😭
kurnia rahayu
luar biasa 👍👍👍
Munif Mutawakil
Luar biasa
GiZaNy
dan akhirnya Aron menikah dengan Grethe... the real happy ending menurut aku seorang Reader... hehehe.... 😁😁
GiZaNy: bisa lah... reader juga punya halu sendiri kan 🤣🤣
mohon maaf lahir batin juga Thor.. maafkan baru sempet nongol lagi ☺😁
Damar Pawitra IG@anns_indri: hahhaha gitu oke kok kak ...
btw
minal aidzin wal faidzin ya kak 🙏🙏🙏
total 2 replies
Sugiharti Rusli
ga apa thor, semua kan berproses dan genre nya juga masih asyik diikuti, soalnya action juga menarik ko dan ga harus percintaan aja, kalo bagi saya pribadi sih😊
Damar Pawitra IG@anns_indri: terimakasih banyak kak 😁😁😁🙏🙏
total 1 replies
Sugiharti Rusli
semoga jebakan yah dari Marcus dan anak buahnya,,,
Sugiharti Rusli
semoga anak buah Marcus paham atas apa yang Oliver perbuat terhadap Marcus dan Aron yah, agen pasti punya insting kan
marie_shitie💤💤
bye bye Aron dah tamat ajh... pdhl ngarep ada ungkapan perasaan Aron m greth
marie_shitie💤💤: om ka
Damar Pawitra IG@anns_indri: belum, nanti aku kabari ya
total 6 replies
marie_shitie💤💤
kyknya km deh liv,yg lebih mirip doggy
marie_shitie💤💤
Ting tong anda kena prank
Ika Surya Ningsih
cerita mu semuanya seru thor..lanjut ke cerita yg lain thor
Damar Pawitra IG@anns_indri: siap kak, terimakasih. ditunggu ya 🥰🥰🥰
total 1 replies
marie_shitie💤💤
anda kalah cerdik tuan,ad yg lebih paham strategi
Sugiharti Rusli
untung juga Grethe dan Josa punya pemikiran yang panjang dengan sepak terjang si Oliver, jadi mereka memikirkan apa yang bisa dilakukan tuk mengacaukan Aron yang bisa melukai ayah yang sedang lemah sekarang
marie_shitie💤💤
semoga dendam mu bisa terselesaikan dengan baik
marie_shitie💤💤
kak kok Oliver yg bermimpi
Damar Pawitra IG@anns_indri: wait aku cek ya kak
total 1 replies
marie_shitie💤💤
hohoho pasti ad sangkut pautnya sama si Oliver ini
marie_shitie💤💤
kalahkan orang orang licik seperti itu ron...
Sugiharti Rusli
semoga mereka bisa menyusun strategi tuk mengahancurkan si Oliver sampai tuntas yah
Ika Surya Ningsih
sukurin kmu oliver hhhhhh...
yes Aron berhasil
Sugiharti Rusli
masuk jebakan ga nih Aron
Damar Pawitra IG@anns_indri: hhahaha liat besok ya, tapi tenang ... khas othor kagak ada yang kebanyakan drama hehehhe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!