Murano Pria Tampan yang terkenal kejam sejagat raya. Ia sukses membangun bisnis legal maupun illegal yang ia geluti selama ini. Hingga setiap orang kagum kepada-nya.
Tak ada seorangpun yang berani menentangnya. Jika ia mengatakan ya, tidak ada yang bisa membantah.
Hingga suatu saat ia bertemu dengan seorang wanita yang menjadi korban Human traficking yang bernama Alya Zahira. Murano yang trauma terhadap perempuan, Ia memperlakukan Alya dengan kejam. Namun, Alya yang tak berdaya hanya bisa pasrah. Hingga saatnya Alya dalam kondisi kritis, Murano baru menyadari kalau dirinya sangat mencintai Alya dan takut kehilangan Alya.
Berbagai macam cara Murano lakukan untuk menyelamatkan Alya. Apakah Murano dapat menyelamatkan Alya dan meninggalkan bisnis illegal ya? simak ceritanya di "Hasrat Tuan mafia "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13. KEMBALI KE NERAKA _HTM
"Bisakah kamu membelikan pakaian dan popok Untuk anakku?" tanya Alya
Kairo menatap Alya
"Kasihan dia dari kemarin belum ganti baju, celananya pun basah terkena ompol."
Kairo mendengus. " Iya baiklah."
Kairo menyuruh salah satu rekannya untuk membelikan barang-barang yang diminta oleh Alya. Sementara itu Kairo mengurung Mereka lagi di kamar.
"Besok kita akan kembali ke mansion."
"Kembali ke neraka." Ketus Alya
Kairo pergi ke kamar Murano untuk memberitahu suami dan Adik Alya melapor ke Pak walikota, dan memperlihatkan video itu Tuan Murano.
"Tuan adik dan suami Alya melapor ke pak walikota dan memperlihatkan Video kejadian kemarin itu." ucap Kairo
"Mereka berani melawanku?" ucap pria yang masih dalam kondisi kurang sehat itu. Bertemu kembali dengan wanita murahan itu membuka luka lama dan kenangan buruk bagi Murano tangan Murano mengepal emosi
"Mereka harus menderita sama sepertiku." ucapnya kemudian.
"Apa yang akan Tuan lakukan?" tanya Kairo.
Murano bangun dari duduknya. Murano memandang keluar jendela. "Aku akan membawa Alya dan anaknya dan memisahkannya. Sementara Daniel tidak akan mendapatkan pekerjaannya kembali, perekonomian mereka dipastikan lumpuh lagi." Murano tersenyum licik.
****
Kairo bersama rekannya ke kamar Alya untuk memberikan barang-barang yang tadi diminta.
"Aku membelikan mainan dan cemilan untuk anakmu. Sebab aku mendengar Ia semalaman menangis." ucap rekan Kairo.
"Terima kasih anda baik sekali." ucap Alya dengan tulus.
"Dia mengingatkanku pada seseorang."ucap pria itu sambil tersenyum.
"Oh, kamu punya anak?" tanya Kairo
pria itu mengangguk. "Iya, aku dan istriku bercerai. Mantan istriku membawa putri kami pergi entah ke mana. Dia sekarang....." raut wajah pria itu menjadi sedih. Kairo menepuk-nepuk pundaknya.
"Sabar ya sobat ." ucap Kairo.
Beberapa pengawal Murano memiliki hati yang baik, tulus, dan berempati padanya. Tidak semua dari mereka menyukai kekerasan yang dilakukan Murano. Namun ingin melawan atau membantah juga tidak mungkin. Mau keluar dari pekerjaan ini juga sulit.
Bimbim mendengar kabar Kalau Murano ada di salah satu villa yang lokasinya tidak jauh dari tempat mereka menginap sebelumnya. Ia dengan beberapa orang temannya mendatangi villa itu.
"Aku ingin bertemu dengan Tuan Murano ." seru Bimbim.
"Tidak bisa, Tuan sedang istirahat." jawab Salah satu pengawal yang berjaga di pintu gerbang.
Bimbim dan teman-temannya berteriak-teriak sambil membunyikan klakson motor.
"Siapa itu? ribut sekali ." omel Murano
"Itu Bimbim dan teman-temannya Tuan." jawab Kairo
Sebelum Murano bertanya, Kairo memberitahu.
"Bimbim adiknya Alya tuan."
"Suruh Mereka pergi."
Maaf Tuan Kalau menurut saya, lebih baik bicara padanya. Kalau tidak, aku takut dia dan teman-temannya membuat keributan.
Murano mendesak kesal. " Ya baiklah."
Murano duduk di sofa panjang. Tangannya bersedekap. "Mau ngapain kamu ke sini bikin ribut dan mengganggu?"
"Maaf Tuan, aku mau jemput Kak Alya dan Mariska.' ucap Bimbim dengan lantang.
Murano tertawa. "Siapa kamu berani memerintah ku!"
"Tuan Kak Alya dan Mariska tidak ada hubungannya dengan kesalahan Bu Nerina di masa lalu. Tolong bebaskan dia Tuan.
"Tidak akan." ucap Murano
"Tuan sangat tidak adil."
"Bawa anak ini keluar, suaranya membuat telingaku sakit." Murano beranjak dari duduknya. Dua pengawalnya dengan sigap memegang tangannya.
Bimbim meronta-ronta dan berteriak. Alya mendengar suara adiknya. Begitupun Mariska yang langsung menangis menyebut nama Bimbim.
"Om Bimbim..... Om Bimbim...." ucapnya
"Iya besok kita baru bisa ketemu Om Bimbim ya, nak."
"Tuan, Anda harus tahu alasan kenapa ibu Nerina menyiksa Anda." teriak Bimbim.
Murano menghentikan langkahnya. Ia menghampiri remaja bertubuh kurus dan tinggi itu. "Apa maksudmu?
"Ibu Nerina cerita, dia menyiksa anda karena dendam dengan ayah Anda Tuan."
Murano meminta pengawalnya melepas tangan Bimbim. "Bicara yang jelas, jangan berbelit-belit."
"Ayah anda memperlakukan Ibu Nerina dengan buruk. Ia kerap sekali disiksa fisik dan mental, maka dari itu ketika Ayah Anda meninggal ia melampiaskan kekesalan dan kemarahannya, yang disimpan bertahun-tahun kepada anda." jelas Bimbim
"Berani sekali wanita murahan itu memfitnah Ayahku." Murano mencekik dan mendorongnya hingga membentur dinding.
"Ayahku pria yang baik dia mengangkat derajat wanita itu. Kamu tahu wanita itu dulunya PSK pinggir jalan. Ayahku memberikan kemewahan untuknya.
Murano mendorong tubuh Bimbim hingga remaja itu tersungkur. Bimbim memegang lehernya yang sakit.
"Kalau dia disiksa Ayahku, nggak mungkin dia bisa salon, shopping, dan jalan-jalan sampai ke luar negeri. Wanita itu menginginkan harta ayahku."
"Aku mengerti kemarahan Tuan. Tapi tolong jangan lampiaskan kepada Kakak Alya dan Mariska. Mereka tidak bersalah Tuan. Bimbim bersimpuh di kaki Murano.
"Pergi dan jangan coba kembali lagi datang kepadaku." usir Murano.Dua pengawal yang segera menyeret Bimbim keluar
"Brengsek!" ucapnya.
Murano masuk kamar yang ditempati Alya dan Mariska. Alya langsung mendekat Mariska yang masih menangis erat-erat Murano menghampiri Alya. Kelihatan kemarahan masih terlihat jelas di mata dan wajahnya.
"Apa maumu?" Tanya Alya gemetaran ketakutan.
"Anakmu sangat berisik. Serahkan dia padaku."
"Tidak akan." sahut Alya. Jangan pisahkan aku dengan anakku. Jangan sakiti dia, kamu boleh menyiksaku sesuka hatimu. Tapi jangan kau sentuh anakku."
Murano menarik paksa Mariska dari dekapan Alya. Alya berusaha mati-matian mempertahankan buah hatinya. Mariska menangis histeris ketakutan. Alya menggigit tangan Murano hingga sedikit mengeluarkan darah. Spontan Murano memukulnya hingga tersungkur. Darah segar keluar dari sudut bibir Alys. Dengan mudah, Murano mengambil Mariska.
Mariska memberontak, tangan kecil yang memukuli wajah Murano. "Ibu dan anak sama saja." geramnya
Alya memegang kaki kanan Murano. "Jangan kau sakiti anakku, jangan pisahkan kami. siksa saja aku sepuas mu tapi jangan pisahkan kami."
Pemandangan yang akan membuat siapapun terenyuh. Seorang ibu yang berusaha mempertahankan dan melindungi anaknya dari pria kejam yang hatinya penuh dendam dan amarah.
Murano memanggil Kairo.
"Ada apa Tuan?" Tanya Kairo
"Kurung anak ini di gudang." perintahnya
"Ehem...." tapi Tuan
"Sudah Jangan membantah." bentaknya. Kairo tidak punya pilihan, selain menuruti perintah Tuannya. Alya menangis dan memohon. Kairo menoleh dan memberi kode agar Alya tenang.
"Sekarang tinggal kita berdua." ucap Murano Murano melepaskan ikat pinggangnya dan mulai memukuli Alya. Alya berusaha melawan dan menghindar, tapi kalah tenaga.
Kairo mengajak Mariska main di taman untuk menenangkannya. Setelah lelah bermain Kairo memberikan segelas susu sampai gadis kecil itu tertidur.
Tepat tengah malam, Murano keluar dari kamar Alya. Kairo bergegas menemui Alya "Keterlaluan sekali Tuan Murano."
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN
Baguss ceritamyaa😍👍👍👍👍❤❤
Authorr kasih jodoh yg pastas buat dia ya soalnya kasihan juga dia. dan buat kamu Murano jgn kurangi rasa sayang dan cintamu buat Alya tetap seperti ini semoga cinta kalian menua sampai hari tua nantinya.
lanjut lagi kakak Authorr......semangat....semangat