Suatu hari, sebuah kapal karam di pulau yang hanya dihuni seorang laki-laki tua dan seorang gadis kecil. Tak satu pun penumpang yang ada di kapal itu kecuali seorang anak muda berkulit pucat dan berambut keemasan.
Dato Kumbang dan Puan pun menolong anak muda itu dan membawanya ke daratan. Dia tidak tahu kalau anak muda itu bukanlah manusia biasa, melainkan seorang vampire. Laki-laki berwajah pucat itu juga tidak tahu siapa kakek dan gadis kecil yang sudah menolongnya. Mereka adalah siluman harimau.
Akankah mereka bisa hidup berdampingan? Sementara gadis kecil itu tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan membuat vampire itu jatuh cinta. Apakah cinta mereka akan bersatu? Ikutin terus yuk jalan ceritanya 💖
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ayu 💖, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SI PENGENDALI DARAH PANAS #1
Jaka bukanlah siluman harimau biasa. Darah panasnya bisa dikendalikan. Makanya dia bisa hidup ditengah manusia normal.
Namun, jika dia merasakan bahaya atau melihat orang-orang jahat, dia tidak akan tinggal diam.
"Maaf! Apa kalian benar-benar ingin membunuh gadis itu. Bagaimana kalau dia itu hanya manusia biasa. Bukan siluman harimau yang seperti kalian kira?"
Akhirnya Jaka membuka suaranya.
Ketiga orang itu menatapnya tajam.
"Kamu siapa? Aku gak pernah melihatmu disini?" tanya si gendut dengan wajah garang.
"Aku memang bukan orang sini. Tapi mendengar kalian ingin membunuh seorang gadis membuat darahku bergemuruh!"
Si gendut kurang menyukai sikap anak muda itu. Dia segera berdiri dan berkacak pinggang dengan pongahnya.
"Kalau benar aku membunuh gadis itu, kamu mau apa? Emangnya dia itu siapamu?!"
"Aku memang tidak mempunyai hubungan dengannya. Tapi, kalau benar gadis itu adalah siluman harimau, kalian pasti sudah mati!" ungkap Jaka.
"Bener juga, Ndut. Gadis yang kita lihat itu kelihatan sangat lemah. Mana mungkin dia siluman harimau."
"Mungkin dia cuman manusia biasa. Tapi makhluk mengerikan itu benar-benar ada. Sepertinya dia melindungi gadis itu!"
"Kau mungkin hanya salah lihat. Mana ada makhluk seperti itu disini?" ujar Jaka lagi.
"Heh! Kau kira mataku ini rabun?!"
Si gendut mulai geram.
"Heeh! Sudah. Jangan berantem disini!" cegah pemilik warung.
Si gendut kembali duduk dan ditenangkan kedua temannya.
Jaka meninggalkan kedai itu setelah kopinya habis. Sebenarnya dia harus menunggu malam tiba, karena tidak ingin ada yang melihatnya berubah wujud.
Tapi setelah mendengar kalau gadis yang disangka orang itu adalah siluman, kelihatan lemah, membuatnya ingin segera menyebrang menuju ke pulau kumbang.
Jaka menghentikan langkahnya ketika sampai di jalan yang sepi. Dia merasa ada seseorang yang sedang mengikutinya.
"Anak muda itu kurang ajar sekali. Dia benar-benar membuatku kesal. Dia harus dikasih pelajaran!" ujan si gendut yang mengajak teman-temannya mengikuti Jaka.
"Aku jadi penasaran siapa anak muda itu. Dia kelihatan mencurigakan."
"Iya! Sangat jarang ada orang yang mau ke tempat ini. Biasanya pada takut kalau para siluman berhasil menyebrang lautan dan memangsa mereka!"
"Apa yang kalian lakukan?" tegur Jaka ketika ketiga orang itu sudah ada dihadapannya.
"Siapa kau sebenarnya? Sikapmu membuatku kesal!"
Si gendut mengeluarkan sebuah golok dari balik bajunya. Si kerempeng dan si pendek juga melakukan hal yang sama.
"Aku hanya pelancong. Aku ingin melihat tiga ekor tikus yang sok jagoan!"
Jaka juga tidak menyukai orang-orang itu. Apalagi mereka berniat mencelakai gadis di pulau kumbang. Dia tahu kalau gadis itu adalah Puan. Gadis yang dijodohkan dengannya.
"Kurang ajar! Lihatlah, kau akan merangkak minta ampun!"
Si gendut mulai menyerang dan menghunuskan goloknya ke arah Jaka.
Jaka tidak tinggal diam. Dia bisa bela diri dan menangkis setiap serangan si gendut. Begitu juga ketika teman-temannya ikut menyerang.
Seharusnya, Jaka bisa berubah wujud menjadi harimau. Tapi, dia sudah bisa mengendalikan diri. Karena dengan menjadi manusia biasa, dia juga bisa melawan para penjahat.
Tidak berapa lama, ketiganya sudah tersungkur di atas tanah dengan tanpa daya. Jaka meninggalkan mereka karena ingin secepatnya menemui Puan.
Jaka berhasil menemukan perahu kecil di sisi pantai. Dia segera menaiki perahu itu ke pulau kumbang.
Mungkin panggilan Dato Kumbang ada hubungannya dengan kondisi Puan. Dia harus segera menemuinya.
*****
Lima belas tahun yang lalu. Saat itu usianya menginjak sepuluh tahun dan Puan berusia lima tahun.
Puan adalah gadis kecil yang manis. Dia seperti bunga melati yang kecil tapi harum mewangi.
Sejak pertama kali bertemu, Jaka sudah jatuh cinta kepada Puan. Usianya baru sepuluh tahun namun perasaan itu sangat melekat dihatinya.
Suatu hari, Jaka mendengar pembicaraan para tetua.
"Jaka dan Puan sudah dijodohkan. Mereka akan dipersatukan pada purnama ke lima belas!"
"Tapi untuk sementara, Puan harus diasingkan ke pulau Kumbang. Disana, dia lebih aman dari orang-orang jahat. Juga agar tetap suci dan jauh dari hal buruk pergaulan manusia!"
Saat itu Jaka masih terlalu kecil dan hanya mengikuti perkataan para tetua. Kini saat usianya sudah dewasa, perasaan itu tumbuh jauh lebih besar.
Saat ini, Jaka tidak akan kehilangan Puan lagi. Hanya tinggal satu purnama. Mereka akan abadi selamanya.
*****